Share

3. SETUJU MENIKAH

last update Last Updated: 2022-01-18 22:51:24

Zahra hanya berdiri mematung. Seolah tak ada yang peduli dengan sakit hati yang dirasakan. Mereka hanya sibuk dengan pertengkaran dan argumen masing-masing.

“Rasanya takkan sanggup untuk hidup dengan mereka. Ternyata harta tak menjamin kebahagiaan.” Desis Zahra dalam hati.

Sangat berbeda dengan kehiduan keluarganya. Walau hidup sederhana, tapi bahagia. Ayah dan ibunya selalu mencurahkan kasih sayang kepada dirinya. Sebagai anak tunggal, Zahra mendapat limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Tujuannya datang ke rumah ini dengan tujuan memenuhi keinginan Baskoro untuk merubah sifat putranya yang sombong menjadi baik. Tapi rasanya mustahil. Lebih baik menyerah walau belum mencobanya. Itu akan lebih baik untuknya.

Zahra memutuskan untuk pergi. Tanpa berpamitan, dia melangkah perlahan hingga menghilang dari pandangan.

Tanpa Zahra sadari, Elang selalu memperhatikan setiap gerakan wanita berhijab yang sangat sederhana. Dia tidak modis, sangat berbeda dengan kekasihnya yang seorang model papan atas. Sangat jauh berbeda.

Setelah bayangan wanita itu menghilang, dia memperhatikan uang yang bertebaran di lantai. Tak ada satupun lembaran berwarna merah itu yang dibawanya. Namun otak kesombongannya berkata, “Gadis itu sedang memainkan peran supaya tak terlihat mata duitan. Dia salah. Elang Langit Ramadan tak mudah tertipu oleh siapapun!” begitulah cara berpikir sang direktur.

Sementara, Widya berusaha untuk berbicara dengan suaminya untuk membatalkan niatnya. Dia akan melakukan apapun untuk itu.

Kini suami istri itu saling berhadapan dan mencoba menghilangkan ego masing-masing. Baskoro sangat mengenal watak istrinya. Sebenarnya dia wanita yang sangat baik. Justru dirinyalah yang pernah melakukan kesalahan dengan menikah lagi tanpa sepengetahuannya. Hati wanita mana yang tak sakit kala menghadapi ujian seberat itu. Apalagi ada anak yang terlahir dari pernikahan keduanya.

Baskoro sangat menyesal. Apalagi istri keduanya meninggal saat melahirkan Yunus, Widya mau merawat anak itu hingga tumbuh dewasa. Walau tetap saja dia lebih mencintai putra kandungnya.

“Pah! Apa yang bisa aku lakukan untuk bisa merubah keputusanmu. Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak menghianatiku. Aku tidak mau kau menghianatiku lagi, lebih baik aku mati jika hal itu terjadi,” ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan terawat. Hanya tubuhnya saja yang lebih berisi yang membuatnya selalu merasa tak sempurna.

Baskoro menggenggam jemari istrinya, lalu membawa ke dadanya.‘Widya! jangan berkata seperti itu. Tidak baik. Aku takkan pernah ingkar dengan janjiku. Sudah kukatakan, hanya ingin menolong gadis itu. Sama sekali tak ada niatanku untuk menghianatimu. Mengertilah. Kecuali ....”

“Kecuali apa?” mata sayu widya menatap suaminya dengan sayu. Dia berharap jawaban yang bisa melegakan hatinya.

Baskoro menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ekor matanya melirik ke arah putra pertamanya yang terlihat sedang memperhatikan ke arahnya.

“Elang mau menikahi gadis itu, walau hanya sementara.”

“Apa kau punya rencana lain?”

“Maksudmu?”

“Kau berniat mencuci masalah?”

“Aku tak mengerti apa yang kau katakan, Widya!”

“Dengan menikahkan Elang, akan mempermulus keinginanmu untuk mendapatkannya!”

‘Tidak! kau salah! Aku memang punya misi, tapi tidak untuk itu! Aku hanya ingin merubah sifat Elang yang angkuh. berubah lebih baik setelah menikah dengan Zahra. Pernikahan itu juga tidak lama. Setelah Elang berubah, mereka bisa berpisah. Dan Elang bisa menentukan pasangan hidupnya!”

Widya terkejut mendengar jawaban dari suaminya. Entahlah, rasanya sulit untuk percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh suamninya.

“Apa kau sudah membicarakan dengan gadis itu? Apa dia juga berasal dari keluarga baik-baik?”

‘Iya, aku sangat mengenal keluarganya.”

“Baik. Aku akan mencoba berbicara dengan Elang. Tapi ingat! Aku takkan pernah menganggap gadis itu sebagai menantuku, begitu juga Elang! Aku takkan membiarkannya untuk jatuh cinta kepada gadis miskin seperti dia! Aku tetap menginginkan putraku bisa punya pendamping yang sepadan dengannya!”

“Iya, aku mengerti.” Baskpro mengecup jemari istrinya dengan mesra. Lalu membiarkan istrinya untuk berbicara dengan Elang.

Widya menarik napas panjang sebelum mulai berbicara. Rasanya sangat sulit untuk mengatakan hal ini. Toh semua untuk kebaikan bersama. Elang hanya menikahi wanita itu sementara.

Widya menyentuh kedua bahu putranya dan menatap lekat manik berwarna coklat yang juga tengah menatapnya.

“Lang. Menikahlah dengan wanita itu, demi Mamah, Nak!”

Bagai disambar petir di siang bolong, Elang sangat terkejut dengan perkataan Mamahnya. Bola matanya membulat sempurna. Dia mengguncang bahu wanita yang melahirkannya dengan cukup keras, seolah lupa wanita itu adalah ibu yang sangat dicintainya.

“Mah! Apa Mamah sadar dengan ucapan Mamah? Apa kupingku tidak salah dengar?!”

‘Tidak, Nak! kau tidak salah dengar!”

“Bagaimana mungkin Mamah bisa mengambil keputusan yang merugikan Elang! Apa Mamah sadar sudah menjerumuskan anak sendiri ke jurang yang dalam?! Aku tidak mungkin menikah dengan wanita menjijikkan itu! Jangankan menyentuhnya, melihatnya saja membuat perutku mual!”

“Kau tidak harus menyentuhnya! Pernikahan kalian berbatas waktu! Mamah mohon, Lakukanlah demi Mamah!”

“Tidak! aku tidak sudi menikahinya! Kenapa tidak papah saja yang menikahinya!”

“Justru karena mamah tidak mau itu terjadi. Makanya Mamah ingin kau yang menikahi gadis itu!”

‘Tidak! sekali tidak tetap tidak!” gadis itu hanya akan menghancurkan hidupku saja!”

“Elang, Mamah mohon, tolong lakukan demi mamah. Kalau kau menolak, lebih baik mamah mati saja!”

Widya berlari menuju dapur. Rasanya percuma hidup kalau Elang tak bisa memenuhi harapannya. Widya takkan sanggup melihat suaminya bersanding dengan gadis itu. Lebih baik putih tulang dari pada harus menangis setiap hari.

Sesampainya di dapur Widya berusaha mencari pisau. Dia tidak peduli dengan teriakan suami dan putranya.

“Jangan lakukan itu, Mah!” Elang membuang pisau yang sudah di tangan mamahnya. Lalu memeluknya erat. “Elang mau menikahi wanita itu, demi Mamah.” Dengan berat hati, Elang bersedia memenuhi keinginan Mamahnya. Walau jauh dalam lubuk hati sangat berat untuk menjalaninya.

Baskoro tersenyum melihat keduanya saling berpelukan. Mungkin ini akan berat dijalani. Tapi Baskoro yakin, suatu saat nanti Zahra akan membuat Elang bahagia dan merasa menjadi manusia paling beruntung mendapatkan gadis sebaik dia.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Syarifa
sayang nya aku mau membaca lagi
goodnovel comment avatar
M Firly Allbi
mantaf...ceritanya aku suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   4. MELAMAR ZAHRA

    Baskoro pergi untuk melamar Zahra seorang diri. Elang mau menikahi Zahra, tapi dengan memberikan syarat, dia tak mau datang melamar. Selain itu, dia juga meminta pernikahan dilaksanakan di rumahnya saja, tanpa perlu mengundang banyak orang. Hanya keluarga inti saja yang datang.Baskoro menyetujui saja keinginan putranya tanpa berpikir panjang. Yang ditakutkan kalau Elang akan berubah pikiran. Dia lalu memutuskan untuk melamar putri sahabatnya. Tak ada bingkisan atau apapun. Dia hanya membawakan uang seratus juta rupiah sebagai pengganti bingkisan.Baskoro tiba di tujuan. Mencoba menarik nafas untuk menghilangkan rasa cemas. Memandangi rumah sederhana tapi penuh dengan cinta. Saat berada di rumah sahabatnya itu dia merasakan kehangatan dari sebuah keluarga.Mengambil tas berwarna hitam di mana tersimpan amplop coklat yang berisi uang. Lalu menuju rumah calon menantunya. Ada rasa berdebar dalam dada, takut kalau sahabatnya itu marah dan kecewa dengan sikap putrany

    Last Updated : 2022-03-03
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   5. MENGAMBIL KEPUTUSAN TERBERAT

    “Bismillah. Zahra mau, Pak,” jawab dokter muda itu dengan gemetar. Ada rasa ketakutan saat mengambil keputusan yang bisa berpengaruh besar kepada hidupnya. Terutama hubungannya dengan dr. Budi, pria yang sudah mengisi hatinya hampir sepuluh tahun. Apalagi dia juga belum membicarakannya dengan kekasihnya. Yang dikhawatirkan akan terjadi kesalahpahaman nantinya. Namun keputusannya sudah bulat.“Alhamdulillah,” ucap Baskoro dengan senyum mengembang. Dia terlihat sangat bahagia. Jauh dalam hatinya, dia berharap kalau pernikahan ini bukan hanya berbatas waktu. Semoga saja hari-hari yang akan mereka lalui mampu menumbuhkan benih cinta hingga berakhir dengan kebahagiaan.“Sekali lagi terimakasih atas bantuan kalian. Untuk semuanya nanti biar aku yang urus. Kalian terima beres saja,” ucap Baskoro dengan penuh gembira.“Aku percaya padamu,” jawab Mustafa sembari menggenggam tangan sahabatnya.“Oh,ya, tunggu seb

    Last Updated : 2022-03-03
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   6. BERBICARA DENGAN SANG KEKASIH

    “Ups. Sorry!” seorang pria yang berjalan mundur dan menabrak Zahra yang baru saja datang menuju ruang kerjanya. Beruntung benturan tidak terlalu keras hingga tak membuat gadis berhijab itu terjatuh.“Mas, Budi?” sapa Zahra saat mengetahui siapa yang menabrak dirinya.“Loh, Kamu, Sayang? Aku pikir siapa?” jawab Budi sembari terus menatap ke arah belakang. Hal itu jelas saja mengundang tanya dalam benak kekasihnya.“Mas Budi lihat apa?” tanya Zahra dengan penuh selidik.“Itu, ada Raisya!” jawab Budi sembari menunjuk ke arah wanita berambut panjang yang tergerai.“Raisya artis idola kamu?”“Iya!”“Ah, Masa!” Zahra tak percaya. Netra indahnya mengikuti kemana arah tatapan mata sang pujaan hati.“Oh, itu bukan Raisya. Dia dokter Vero. Pengganti dokter Fadli yang sedang melanjutkan study di luar negeri.”“Kok kamu

    Last Updated : 2022-03-07
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   7. KEMARAHAN dr. BUDI

    Budi menghentikan aktifitasnya. Dia meletakkan ponsel di atas meja dan menatap lekat ke arah sang pujaan. “Kalau tak membutuhkanku untuk membantumu, kenapa kau mengajakku berbicara? Kalau kau mampu selesaikan sendiri, berarti tak ada masalah’kan?”“Ada hubungannya denganmu, Mas,” ucap Zahra dengan tercekat. Matanya merebak dan terasa panas. Sebisa mungkin dia menahan airmata yang mulai menggenang.“Kenapa kamu menangis? Apa permintaannya sangat membebanimu?” Budi terlihat cemas. Dia menghapus airmata di pipi kekasihnya.“Sangat membebani. Karena akan berpengaruh pada hubungan kita,” jawab Zahra makin terisak.“Katakan dengan jelas. Jangan membuatku bingung!” tekan Budi. Dia sangat penasaran dengan pokok pembicaraan.“Pak Baskoro mempunyai anak lelaki yang sangat sombong dan tidak punya belas kasih. Dia tidak akur dengan putranya. Dan Pak Baskoro menaruh harapan padaku untuk bis

    Last Updated : 2022-03-23
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   8. WEDDING AGREEMENT

    Tiba saatnya hari yang ditunggu tiba. Seperti yang telah disepakati sebelumnya, hari pernikahan tiba.Zahra sudah selesai dirias. Walau sederhana tapi terlihat sangat cantik dan anggun. Kebaya warna putih serta jilbab yang senada melambangkan kesucian seorang gadis. Aura kecantikannya sangat terlihat.Zahra terus memandangi wajahnya di depan cermin. Rasanya enggan untuk bergeser dari tempat duduk di depan meja rias.Gadis itu berandai-andai tentang calon suaminya. Kalau saja Budi yang akan bersanding dengannya, dia pasti akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.Sayangnya, semua itu hanya hayalan. Kenyataan yang sebenarnya tidaklah demikin. Kini Zahra harus menghadapi keputusan yang membuat masalah untuk dirinya sendiri. Hidup adalah pilihan. Dan pilihannya kali ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kehidupannya.Zahra mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja. Mengusap layar yang terkunci dan memandangi foto pria yang sudah

    Last Updated : 2022-03-23
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   9. ELANG MENYALAHI KESEPAKATAN

    Zahra menuju ruangan di mana sudah ada penghulu yang menunggu disana. Bersama kedua orangtuanya menuju dua kursi yang berada di hadapan penghulu. Sungguh tiada nuansa kebahagiaan. Tak ada hiasan apapun sebagai tanda adanya pernikahan. Bahkan tak ada seorangpun tamu yang datang. Hanya penghuni rumah saja yaitu kedua orang tua Elang dan seorang lelaki yang mulai beranjak dewasa.Ada sedikit denyut dalam dada saat melihat kenyataan yang ada. Terlihat sekali keluarga ini sama sekali tak menghargai pengorbanan Zahra dan keluarganya. Bahkan sang calon mempelai pria tidak menampakkan batang hidungnya.Zahra menoleh ke arah ayah dan ibunya. Tergambar jelas guratan kecewa pada wajah keduanya.“Bapak sama ibu kecewa dengan pernikahan ini?” tanya Zahra lirih.Walau dengan cepat menghapus airmata, tetap saja Zahra melihat jejak di sana.“Tidak, Nak. Ayo!” Mustafa mencoba mengalihkan perhatian putrinya. Padahal jauh dalam lubuk hati rasa

    Last Updated : 2022-03-28
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   1O. 'BIAR PAPAH SAJA YANG MENIKAHINYA!'

    “Elang, Kamu kenapa tidak pernah berbicara dulu dengan Mamah?” Widya berbisik lirih di telinga putranya. Dia tak ingin ada keributan antara keduanya.“Aku sudah cukup dewasa, Mah dan bisa menentukan keputusanku sendiri!”“Katakan apa yang kau inginkan?!” tanya Baskoro dengan nada tinggi.“Aku akan tetap menikahi gadis bodoh itu sekaligus juga Jesica kekasihku!”“Kau tidak hisa melakukan itu, Elang!” Baskoro meninju meja dengan kesal.“Bisa, Pah! Dan aku akan tetap melakukannya dengan ataupun tanpa persetujuanm Papah!”“Kau sudah menyalahi kesepakatan kita!”“Aku tidak menyalahi! Aku juga punya pilihan sendiri! Perempuan itu takkan mungkin bisa mendampingiku apalagi membahagiakanku! Aku juga butuh bahagia, Pah!”“Baiklah, Elang Langit Ramadan! Kau sedang mencoba bermain api denganku! Kau juga harus merasakan panasnya bara api ya

    Last Updated : 2022-03-28
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   11. BAB 11

    “Jangan lakukan itu, Mah!” Elang memeluk mamahnya dan berusaha melepaskan pecahan kaca di tangannya.“Biarkan Mamah mati!” Widya menjerit histeris dan terus berusaha melukai tangannya walau putra tercinta sudah mencegahnya.“Jangan bodoh, Mah! Kalau Mamah mati, papah akan bersenang-senang dengan wanita itu, sedangkan Mamah menderita!”“Mamah tidak peduli, Lang! Pokoknya Mamah mau mati saja!”“Jangan Mah! Papah tolongin Mamah, jangan diam saja!”Elang menyeru kepada papahnya. Dia tak mengerti dengan isi kepala papahnya yang tak membantu untuk mencegah niat buruk wanita yang sudah mengabdi kepadanya selama puluhan tahun.Awalnya Baskoro tak merespon. Dia tahu istrinya pasti tak serius dengan ancamannya. Namun saat melihat kesungguhannya, Baskoro langsung membantu Elang untuk menggagalkan niat buruk sang istri.“Widya! jangan lakukan itu!” Baskoro berusaha memegangi

    Last Updated : 2022-03-28

Latest chapter

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   238. MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU!

    “Lia?! Apa kabar?”“Alhamdulillah baik, Mbak!”Keduanya berpelukan dengan erat. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah wanita berhijab itu.“Silakan duduk.” Zahra menarik bangku untuk tamu specialnya.“Terimakasih, Mbak.”“Iya. Sama-sama.”Kemudian Zahra mengambil tempat duduk di seberang. Kini keduanya saling berhadapan.“Oh, ya. Kamu mau pesan apa?” Zahra memberikan buku menu kepada Lia.“Avocado juice sama manggo and banana smoothies.” Jawab Lia sembari mendorong perlahan buku menu tanpa membacanya.“Oke. Untuk makan siangnya kamu mau pesan apa?”“Itu saja sudah cukup, Mbak. Bagiku itu sudah menjadi menu untuk makan siangku.”“Apa kau tidak makan nasi?’ Zahra bertanya penuh selidik sembari menatap tubuh Lia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Body yang sangat sempurna dan ideal. Wajahnya juga terlihat bersih dan cerah.“Aku lagi mengurangi karbo, Mbak. Sudah lama tidak makan nasi. Semenjak Mas Budi ketahuan ada benjolan di kepala dan juga riwayat diabetes dan hipertensi dari almar

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   237. HUBUNGAN ANTARA ELANG DAN LIA

    Elang terperanjat. Pria itu tak mengira jika akan mendapat pertanyaan yang begitu menohok. Sesaat hanya bisa terdiam. Mengenang masa itu hanya akan membuat luka lama yang sudah terkubur, kembali terbuka.“Kenapa diam?!” pertanyaan sang istri membuyarkan lamunan.“Tidak ada apa-apa di antara kami. Yang aku tahu dia itu adiknya Budi. Betul’kan?” Elang berkilah. Dia berusaha untuk menghindar dari pertanyaan.“Itu benar. Yang aku tanyakan hubungan di antara kalian!” Zahra mempertegas pertanyannya.Elang menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak seolah tak ada oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasannya.“Sudahlah. Aku mau mandi dulu!” Elang menepuk pipi sang istri dengan lembut dan senyum yang sedikit dipaksakan.“Elang! Jangan menghindar! Jujurlah dan jawab pertanyaanku!” Zahra mencekal pergelangan tangan suaminya dengan sedikit meninggikan ucapan.“Aku sudah menjawabnya! Apa lagi yang harus dijawab!” Elang mengibaskan tangannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman tangan sang

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   236. BERTEMU SESEORANG

    Gadis berparas ayu nan anggun itu menghentikan langkah saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Kini tatapan matanya tertuju ke arah suara yang memanggilnya. Sejenak mengamati wajah Zahra yang kini semakin pucat dan tirus. “Mbak Zahra?!”“Iya. Kau masih mengenaliku, Lia?” tanya Zahra dengan wajah berbinar.“Tentu saja. Apa kabar, Mbak?”“Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana?”“Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Mmm ... sepertinya Mbak terlihat lebih langsing. Dan membuatku hampir saja tak mengenali Mbak.” Gadis cantik itu ternyata bukan hanya cantik pada parasnya saja. Melainkan juga mempunyai sopan santun dan etika yang baik. Walau dari melihat fisiknya saja dia tahu jika wanita di hadapannya sedang tidak baik-baik saja. Namun ucapannya tidak menyinggung perasaan.“Bilang saja kurus kering, karena tubuhku ini sedang digerogoti oleh penyakit yang berbahaya,” jawab Zahra dengan tersenyum kecut. Ada rasa nyeri yang berarang di dada.Zahra tahu jika Lia tak ingin menyakiti perasaan

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   235. TERPAKSA SETUJU

    “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Elang! Aku yang sekarang bukan lagi istri yang bisa kau banggakan. Aku kini penyakitan dan tidak cantik lagi. Bahkan nanti setelah kemoterapy, rambutku akan mengalami kerontokan. Aku takkan cantik lagi. Dan aku yakin kau akan jijik denganku dan pasti meninggalkanku. Setidaknya jika kau menikah sekarang, aku takkan lebih sakit hati jika masa itu datang. Aku tak mau kau meninggalkanku di saat aku terpuruk.” Zahra menangis terisak. Dia tak sanggup lagi membayangkan jika lelaki yang dicinta akan pergi meninggalkannya.Elang mendekap sang istri dan mengecup puncak kepalanya.“Sayang, aku berjanji kepadamu kalau aku takkan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun. Hanya maut yang dapat memisahkan kita. Aku mohon percayalah padaku, Sayang.”Zahra semakin terisak. Dalam pelukan lelakinya dia menumpahkan segala kesedihan dan rasa takut. “Aku takut kalau aku akan meninggal, Lang!”“Istighfar. Semua makhluk bernyawa pasti akan pergi meninggal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   234. SYARAT YANG DI AJUKAN

    Zahra dan suami selesai menunaikan ibadah sholat tahajud. Keduanya memanjatkan do’a kepada sang pencipta.Elang berdo’a untuk kesembuhan sang istri tercinta. Hanya itu harapan terbesar satu-satunya untuk saat ini. Tak ada keinginan lain selain kesembuhan sang bidadari.Zahra pun sama khusyuknya dalam berdo’a. Do’a yang dipanjatkan tak hanya untuk dirinya sendiri. Tak lupa pula dia memohon kepada sang pencipta untuk kebahagiaan suaminya. Terutama dengan syarat yang akan diajukan olehnya untuk sang suami.Zahra sudah memikirkan matang tentang rencananya. Setelah melalui pemikiran panjang, keputusan terberat harus di ambil demi sang suami. Semoga saja ini yang terbaik untuk semuanya.“Sayang. Apa kau sudah selesai berdo’a?” pertanyaan Elang membuat Zahra terkejut.“Sudah,” jawab Zahra dengan gugup sembari mengecup punggung tangan suaminya.“Apa kau akan membicarakan syarat yang kau ajukan sekarang atau nanti?’ Elang menembak langsung dengan pertanyaan. Dia memang tak bisa berbasa-basi da

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   233. KANKER OVARIUM

    Elang berdo’a dengan begitu khusyuk. Dia sangat berharap jika Tuhan mengabulkan do’a untuk kesembuhan istrinya. Di setiap rintihan do’a tiada henti menyebut nama istri tercinta.Dalam jarak yang tak terlalu jauh, sayup terdengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga Elang. Do’a yang dipanjatkan begitu tulus dan menggugah jiwa.Elang menajamkan telinga untuk mendengar do’a yang membuatnya larut dalam kesedihan. Do’a seorang ayah yang berharap untuk kesembuhan putrinya.“Ya. Alloh. Hamba mohon berikanlah kesembuhan untuk putri hamba. Dia adalah separuh dari nyawa yang ada dalam raga ini. Hamba tak sanggup melihat putri hamba menderita. Jika Engkau berkenan, Hamba bersedia menukar nyawa hamba demi kesembuhannya. Hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba ikhlas.” Suara pria itu bergetar dalam isak tangis. Dia pun bersujud dan menumpahkan kesedihan di atas sajadah yang membentang.Elang terkejut mendengar do’a dari insan yang penuh harap. Dia menyadari jika suara itu milik ayah mertuanya. K

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   232. OPERASI

    Zahra sudah menjalani serangkaian tes sebelum operasi. Dia berusaha untuk tegar dan tak terlihat sedih di mata suaminya. Namun pandangan kosong tak mampu menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada mata sayunya.Gadis cantik itu bersandar pada dinding pembatas balkon yang berada di depan kamarnya. Udara pagi yang begitu bersih mampu menyegarkan pikiran.Biasanya di pagi hari, dia selalu berolahraga bersama suami. Namun semenjak mengetahui ada kista dalam tubuhnya, membuat semangatnya untuk beraktifitas menurun. Bahkan semangat hidupnya ikut menurun hingga sangat mempengaruhi kualitas sexualitasnya.Untuk sementara, Zahra mengambil cuti dari pekerjaan. Dia akan fokus untuk pengobatan penyakitnya.“Sayang, kamu sedang apa?” Elang memeluk pinggang mungil sang istri dari arah belakang. Pria itu tetap romantis walaupun tubuh istrinya tak seindah dulu.“Elang. Aku hanya ingin menghirup udara pagi dan berjemur di sini. Kamu tidak olah raga?” Zahra membalikkan badan. Kini keduanya sal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   231. KISTA OVARIUM

    Zahra mendatangi dr. Arumi untuk memeriksakan diri. Tentunya ditemani oleh suami yang sangat setia.“Bagaimana, Dok? Apa saya hamil?” tanya Zahra saat baru saja selesai diperiksa oleh dr. Arumi.“Tidak. Anda tidak hamil.”“Lalu, kenapa Saya tidak menstruasi?”“Sudah berapa lama Anda tidak menstruasi?” tanya dr. Arumi.“Tiga bulan, Dok.” Jawab Zahra dengan singkat.Dr. Arumi menarik napas panjang sepertinya ada sesuatu yang menyesakkan dada.“Seharusnya Anda bisa datang ke sini lebih awal. Minimal setelah tahu bahwa Anda terlambat datang bulan di bulan pertama.”“Memangnya kenapa, Dok?” Zahra bertanya dengan cemas. Walau dia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan dokter pribadinya.“Begini, dr. Zahra. Saya harus menyampaikan hal ini walau kurang mengenakkan.”“Bagaimana, dok? Tolong katakan dengan jelas!” Zahra terlihat mulai gelisah. Dia menatap ke arah suaminya.Elang hanya bisa tersenyum dan menggenggam erat jemari sang istri. Pria itu berusaha menguatkan istrinya. Walau sesun

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   230. TAK MENSTRUASI TAPI TIDAK HAMIL

    “Bagaimana dengan kondisi rahim saya, Dok? Apa kecelakaan yang menimpa saya beberapa waktu lalu berpengaruh terhadap rahim saya?” dan apa Saya bisa hamil lagi dengan segera?” tanya Zahra kepada dr. Arumi setelah selesai menjalani pemeriksaan.“Sabar, Sayang. Nanya’nya satu-satu.” Elang berkata lirih kepada sang istri.“Iya. Maaf.”“Silakan duduk.’” Dr. Arumi mempersilakan Zahra dan suaminya duduk.“Begini, dr. Zahra. secara keseluruhan kondisi rahim Anda cukup baik. Namun karena Anda baru saja melahirkan secara operasi, ada baiknya Anda menunda hingga tiga atau empat tahun ke depan. Saya rasa sebagai dokter, Anda tahu resikonya.”“Iya. Sebenarnya saya tahu, Dok. Hanya saja, saya ingin sekali segera punya anak lagi.”“Saran saya, lebih baik dokter menikmati masa-masa indah dulu bersama suami. Dan jangan terlalu memikirkan hal ini, hingga bisa membuat anda tertekan. Saya tahu kehilangan seorang anak tidaklah mudah. Namun Anda harus bisa segera bangkit dan membuang semua beban yang ada d

DMCA.com Protection Status