Share

Bab 35

Penulis: Trinagi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 22:57:48

"Siapa Humairah, Mas?" tanyaku dengan nada sedih. Aku disini memikirkan keselamatan dan kesehatan dia disana, sementara lelakiku malah menyimpan wanita lain. Hatiku sangat sakit mendengar mas Siddik memanggil nama Humairah itu.

"Mas, jujur. Siapa Humairah?" tanyaku semakin kesal. Mas Siddik disana hanya tersenyum seperti tanpa berdosa. Kami sedang vidio call sehingga aku tahu betul bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. Wajah yang selalu aku kangenkan ternyata manis didepan tetapi menusuk aku dari belakang.

"Adek mau tau apa mau tau banget?" tanya pria itu yang kata kak Jenny mirip abu ubaidah.

Dia malah mempermainkanku dengan membolak balikkan pertanyaan. Dia tidak tahu emosiku sudah naik ke ubun-ubun. Kalau mas Siddik ada disini mungkin sudah kugigit hidung mancungnya biar dia tidak ganteng lagi.

"Mas, jangan jahat sama Adek, ya! Kena karma nantinya." Aku berteriak kesal. Tidak peduli ada mertua. Tapi aku bersyukur juga mertuaku tidak pernah mencampuri kehidupan rumah tangga anak d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 36

    Hari ini sebulan sudah mas Siddik pergi bertugas pengamanan proyek vital. Hari-hari yang aku lalui terlalu berat tanpa kehadiran suami disisiku. Walapun ibu mertua menemani selama lelaki yang katanya mirip abu ubaidah itu pergi, tetapi tidak bisa juga mengobati kesepianku. Tanpa lelaki penyayang itu, hidupku terasa hampa."May, sudah bangun, Nak?" Ibu mertua mengetuk pintu kamar membangunkanku untuk mengerjakan salat subuh."Udah, Bu," jawabku seraya beranjak dari tempat tidur. Tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Rasanya dunia ini berputar. Langsung aku pegangan dipinggir ranjang dan kembali merebahkan tubuh ini."Aduh!" keluhku dengan suara pelan, tetapu walai suara kecil tetap juga didengar oleh ibu mertua."May, kamu kenapa, Nak? Kamu baik-baik saja?" tanya wanita yang telah melahirkan suamiku kedunia ini seraya membuka pintu kamar dan melihat menantunya masih tergeletak diatas ranjang. "Mayra pusing, Bu. Rasanya dunia ini berputar." jawabku dengan suara tercekat. Ingin aku menangi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 37

    Semenjak dinyatakan hamil, aku malah terkapar diatas tempat tidur tidak bisa beraktivitas sama sekali. Makanan apapun yang aku makan semua keluar. Muntah tidak bisa kuhitung lagi berapa kali sehari. Selera makan pun turun drastis.Sekarang aku masih terbaring diatas tempat tidur. Setiap hendak bergerak, perut jadi bergejolak ingin memuntahkan semua isi yang ada.Bu Mukhtar hanya memberikan vitamin dan juga susu ibu hamil. Mungkin dengan mengkonsumsi susu sekurang-kurangnya bayiku tidak sampai kekurangan gizi nantinya. Drrt drtt drrtSuara ponsel berdering diatas nakas. Aku meraih dan mengangkat telpon ternyata dari mas Siddik. Sekian lama menunggu akhirnya pria yang telah menghalalkanmu tiga bulan yang lalu, ada waktu untuk menghubungi istrinya."Assalamualaikum, Sayang!" Mas Siddik vidio call jadi lelakiku bisa melihat bagaimana kondisi istrinya saat ini. Seketika saja air mata ini berderai membasahi pipi. Rindu yang amat sangat terhadap mas Siddik membuat aku ingin memeluknya. "W

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 38

    Pov Sersan SiddikSudah lima hari aku tidak memberi kabar pada istriku, Mayra. Semoga saja dia disana tetap sehat dan tidak terlalu khawatir tentang keadaanku disini.Waktu sudah menunjukkan diangka dua belas lebih. Sudah waktu masuk salat zuhur, kami beristirahat sebentar di mushalla dekat dengan posko. Mushalla itu dibangun beberapa tahun yang lalu oleh anggota TNI yang bertugas pengamanan disini."Ijin, Danru. Danru salat duluan, apa kami?" tanya kopral Romi. Bukan bertanya sih sebenarnya, lebih tepatnya memberi pilihan. Disini aku sebagai komandan regu dengan membawahi sembilan orang prajurit."Ya udah kalian aja duluan. Gantian!" Tim kami beranggotakan sepuluh orang prajurit, dibagi dua bergantian menjaga mushalla. Bukan mushalla yang harus dijaga sebenarnya tetapi karena ada anggota TNI yang melakukan ibadah jadi mengundang kelompok bersenjata datang mengganggu. Bisa mengancam keselamatan masyarakat yang sedang mengerjakan salat.Selama menunggu mereka selesai salat aku meraih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 39

    Pov AuthorMobil meledak dan membakar kebun coklat disertai terbakarnya rumput ilalang, sehingga kobaran api membumbung tinggi dan asap hitam pekat mengepul ke angkasa.Suara tembakan beruntun masih juga diarahkan ke arah pasukan yang dipimpin oleh sersan Siddik. Karena personil yang berjumlah sedikit mereka kewalahan menghadapi para pemberontak itu."AWASSSSS!" Teriak seseorang yang dekat dengan lokasi kebakaran. BooomLedakan terakhir dari mobil yang terbakar membuat sersan Siddik terpental jauh dari tim nya. Semua sudah kocar kacir menyelamatkan dirinya masing-masing. Saat ini mereka sudah berpencar.Tidak ada yang menyadari jika sersan Siddik terpental dan sampai terpisah dari pasukannya.Radio yang dimiliki oleh suami Mayra itu mati dan rusak akibat terlempar jauh. Sementara ponsel yang dipakai untuk menelpon sang istri juga hilang terjatuh entah dimana. Sersan Siddik sedikit sempoyongan berusaha berdiri dan melihat sekitarnya. Asap masih membumbung tinggi, sehingga membuat jar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 40

    Pov MayraPrangSuara kaca jatuh dan pecah terdengar begitu keras ditelinga. Jantungku berdetak kuat seperti aliran listrik yang tinggi saat melihat pecahan beling itu berserakan dilantai. Seketika pikiran buruk menghantui isi kepalaku."Ada apa, Mayra?" tanya ibu mertua saat mendengar suara pecahan kaca dikamar aku. Dengan tergesa-gesa beliau masuk ke kamar. Mungkin dikiranya aku terjatuh dari atas tempat tidur. Atau ada sesutu yang bisa membahayakan sang menantunya."Enggak tau ibu. Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba saja figura yang digantung di dinding terjatuh dan berserakan dilantai!" jawabku. Ibu mertua tertegun dengan wajah pucat pasi saat melihat foto pengantin kami berserakan di ubin kamar tidurku."Mas Siddik, Bu!" Akhirnya air mata ini lolos juga dari pelupuk mataku. "Gak ada apa-apa dengan Siddik, May. Kamu jangan terlalu khawatir ya, Nak? Kita doakan semoga Siddik selalu dalam lindungan Allah. Kita doakan semoga Siddik bisa pulang dengan selamat!" Ibu mertua menyapu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 41

    Pov authorEmpat hari kemudian situasi keamanan sudah kondusif. Beberapa wilayah sudah tidak masuk dalam status siaga lagi. Atasan mereka memerintahkan untuk mencari keberadaan Siddik.Tim regu yang pernah menjadikan Siddik sebagai komandan regunya menawarkan diri untuk mencari keberadaan pria yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah itu.Mereka harus tetap waspada karena para musuh tidak akan mundur sebelum diberikan kemerdekaan untuk enuh oleh pemerintah."Aku kok gak yakin sersan Siddik masih ada!" tanya salah satu rekan pada kopda Romi."Kenapa kamu bicara seperti itu? Kita harus optimis!" jawab sersan Ridwan dsn menjatuhkan bobot tubuhnya diatas tanah.Mereka sudah mencari keberadaan sersan Siddik kesana kemati tetapi mereke tidak menemukan juga."Hei, bukankan ini punya Danru?" prada Sucipto mendapatkan kalung milik sersan Siddik tergeletak diatas tanah. Kopral Romi kaget dan langsung menghampiri prada Sucipto yang memegang dogtag atas nama serka Siddik."Iya. Ini punya Danr

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 42

    "May, makan dulu. Dari kemarin kamu belum makan, loh!" Ibu menawari makan siang karena sejak kemarin pagi perut ini belum terisi satu sendok pun makanan.Padahal ibu tadi membeli nasi padang kesukaanku tapi diri ini belum berselera untuk menyentuhnya. Saat ini, yang aku inginkan hanyalah kehadiran mas Siddik. Hanya dia yang bisa membuat aku bahagia. Hanya dia yang bisa membuat aku berselera makan."Mayra tunggu mas Siddik pulang aja, Bu!" Aku yakin suamiku akan pulang dalam waktu dekat ini. Aku yakin pria itu tidak akan meninggalkan aku sendiri di dunia ini. Apalagi sebentar lagi akan hadir buah cinta kami berdua meramaikan rumah mungil kami."Gak boleh gitu, May. Kamu harus makan walaupun sedikit. Kasian bayi dalam kandunganmu!" nasehat ibuku. Beliau datang kemari setelah mendapat berita hilangnya mas Siddik dari ibu mertua. Mereka semua begitu percaya jika mas Siddik sudah tidak ada. Tapi aku tidak semudah itu mempercayainya. Sebelum jenazah mas Siddik ditemukan aku tetap mengangg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 43

    Hari ini malam kedua acara kirim doa dirumahku. Para ibu-ibu udah mulai berdatangan untuk membantu memasak segala keperluan nanti malam."Kasian om Siddik ya. Padahal dia prajurit berprestasi. Tidak akan mungkin kalah jika melawan pemberontak." bisik bu Saidi pelan tapi masih bisa aku dengar."Mungkin istri dan anaknya ini bikin hidup dia sial terus ya! Gak bisa dipake!" Anita melirik sinis kearahku. Jika bukan sedang dalam situasi berkabung aku sudah merobek mulutnya hingga hancur lebur. Bila perlu mulut dia kupindahkan sekalian kebawah, disekitar bokong aja. Lebih terhormat anus dibandingkan mulutnya. Wanita berhati iblis memang begitu ya, tidak memiliki hati nurani sedikitpun."Iya. Dia wanita pembawa sial!" ujar bu Saidi seakan mengaskan perkataan adiknya."Hust ... bu Saidi gak boleh ngomong begitu! Mereka sedang dalam keadaan berkabung, jangan ditambah lagi dengan kata-kata yang membuat bu Siddik semakin terpuruk!" tegur bu Danu yang berdiri disebelah bu Saidi. Mereka berdua mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29

Bab terbaru

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 49

    "Maafkan Mayra tidak bisa melayani Mas seperti seorang istri pada umumnya!" ujarku tergugu tatkala melihat mas Sidik mencuci baju sendiri.Biasanya selain ada ibuku dan ibu mertua, dirumah kami juga juga membayar tukang cuci.. Tapi hari ini izin libur karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggal. Sementara ibuku dan ibu mertua sudah pulang."Gak apa-apa, Sayang!" Mas Sidik masuk ke kamar dan merebahkan diri disisiku dan meraih tangan ini kemudian diletakkan dipipinya."Kasian Mas. Gara-gara Mayra jadi begini!" Aku berbalik arah tidur menatap kearah suamiku."Menurut Mas, tidak ada yang perlu dikasihani, sudah biasa dalam berumah tangga kita saling membantu, May. Kalau Mas sakit siapa yang bantu? Pasti istri kan?" tanyanya dengan suara lemah lembut seraya mengelus pucuk kepalaku. Mas Satria meraih pundak ini dan meletakkan didadanya."Sayang, Mas tidak pernah merasa Kamu repotkan. Jadi jangan pernah merasa bersalah, ya?" Mas Satria mengecup pucuk kepalaku, lama. Tuhan ... terim

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 48

    "Mas, Mayra pendarahan!" aduku pada mas Siddik yang sedang berbaring ditempat tidur. Tadi aku juga ikut berbaring disebelahnya, tapi aku bangun hendak ke kamar mandi. Tiba-tiba dikejutkan tatkala melihat darah banyak bercecetan di lantai."Apa?" Mas Siddik tersentak dan langsung bangun dari pembaringannya. "May, jangan banyak gerak dulu!" ujar mas Siddiq panik seraya membawa tubuh ini ke ranjang untuk tidur. Walaupun aku berjalan pelan tapi darah masih menetes juga."Tidur aja ya? Begini saja, nyamankan?" Aku hanya mengangguk sebagai respon atas pertanyaan Mas Siddik. Lelakiku mengambil bantal dan menyangga kaki ini. Mungkin untuk menghentikan pendarahan.Pandangan mata sudah mulai kabur, aku sudah mulai hoyong. Tatapanku juga berkunang-kunang dan mutar. Tuhan ... selamatkan aku dan bayiku."Mas kerumah dan-ki dulu!" pamitnya seraya berlari keluar rumah. "Bu, tolong lihat istri saya sebentar. Istri Saya pendarahan!" teriak mas Siddik terdengar sampai ke telingaku."Iya, ya, Om. Saya

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 47

    "Dek, sini!" Mas Siddik menepuk sofa disebelahnya untuk aku duduki.Aku melangkahkan kaki menuju sofa dimana mas Siddik duduk saat ini. Kulihat suamiku tidak seperti biasanya. Entah apa gerangan yang membuat suamiku bersedih hati."Mas kenapa agak lain hari ini? Mas sedang ada masalah?" tanyaku ragu-ragu. Biasanya kalau pulang dinas mas Siddik selalu tersenyum bahkan sering bercanda. Ada saja bahan yang sehingga membuat aku tertawa. Dia juga suka sekali meledek perutku yang semakin membuncit ini. Katanya kayak badut. "Nampaknya Mas sedang bersedih?" Aku kembali bertanya."Hmmm ... Adek ingat Nasir?" Mas Siddik mengusap sudut matanya. Aku tahu dia hendak menangis tetapi mungkin dia malu jika dihadapanku."Nasir yang mana? Yang membantu Mas keluar dari markas kelompok bersenjata itu, ya?" tanyaku dan mas Siddik mengangguk lemah."Kenapa dengan om Nasir, Mas?" Aku membaca ada sesuatu yang tidak mengenakkan telah terjadi pada pria berdarah Aceh tersebut."Tadi malam dia ditembak oleh ora

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 46

    "Loh siapa ini ndusel-ndusel kayak anak kucing?" kelakarku saat melihat Mayra bangun tidur langsung memeluk tubuh ini. Dia kelihatan sangat manja. Semakin hari tingkah Mayra semakin membingungkan. Tadi malam katanya aku ini bau sehingga membuat dia muntah-muntah. Sekarang malah kayak anak kangguru menempel sama induknya. Tidak bisa dilepas. Entah apa maunya."Mas wangi banget. Adek jadi kepingin ciumin terus!" ujarnya seraya mengendus-endus leher dan ketiakku. Betul-betul membuat aku tidak mengerti tingkah ibu hamil yang satu ini."Wangi dari mana? Mandi aja belum apalagi sikat gigi. Nafas Mas masih bau naga!" ujarku hendak beranjak dari tidur tetapi ditahan oleh Mayra."Jangan pergi. Adek masih kangen, candu mencium aroma tubuh Mas. Peluk!" ujarnya dengan nada manja. Aku yang masih kaget melihatnya terpaksa juga memeluknya."Gak mual dekat-dekat dengan Mas? Katanya Mas bau?" tanyaku keheranan."Gak bau kok. Tadi malam bau banget, sekarang malah wangi!" ujarnya dan Mayra masih ndusel-

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 45

    "Mas Siddik!" Aku berteriak histeris tatkala melihat pria yang selama ini aku nanti-nantikan sudah berada dihadapanku."Mayra, Mas pulang, Sayang!" ujar mas Siddik dengan suara gemetar.Kenapa mataku melihat sosok mas Siddik sedang mendekati diri ini? Apakah itu betukan suamiku atau hanya ilusiku saja?Nampaknya aku sangat merindukan pria itu sehingga bayangan dia terus saja menghantui pikiranku."Mas?"Aku merasa semua ini hanya mimpi atau hanya halusinasiku saja? Tidak mungkin mas Siddik yang telah gugur hidup kembali. Disini saja, kami sedang mengirim doa untuknya, masak tiba-tiba dia hadir diacara tahlilan dia sendiri? Sangat tidak lucu."Hai, aku suami kamu!" Pria itu mengibaskan tangannya didepan kedua mataku."Kamu suamiku? Mas, Adek tidak sedang bermimpi, kan?" Aku mendekatinya. Pria itu memakai baju compang camping bagaikan seorang pengemis."Kamu sedang tidak bermimpi, Sayang! Nih pegang!" Mas Siddik meraih tanganmu untuk menyentuh pipinya. Aku masih ragu juga, bisa jadi ka

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 44

    "Banyak-banyak berdoa, May. Siapa tau mas Siddik masih hidup tapi tidak tau jalan pulang. Bisa jadi dia tersesat dalam hutan, kan?" Jenny berusaha menghiburku selama ini tidak ada satupun di rumah ini ataupun semua pihak yang mengerti isi hatiku kecuali Kak Jeni."Aku juga berpikir begitu kak bisa jadi 'kan, mas Siddik di itu masih hidup dan dia tidak tahu jalan pulang!"Perasaanku sebagai istrinya, mengatakan jika imamku itu masih hidup."Kita berdoa saja May. Nanti malam kita baca Yasin bersama, memohon kepada Allah semoga suami kamu ditemukan dalam keadaan hidup atau mati." Kak Jenny tidak bosan-bosannya memberikan aku semangat. Sehingga dengan kehadirannya sedikit membuatku terhibur. Walau kadang disaat sedang sendirian aku kembali menangis mengingat suamiku yang baru beberapa bulan kami hidup bersama dan sudah direnggut kebahagiaan oleh takdir.***Sementara itu, sersan Siddik dan praka Nasir akhirnya sampai juga di tepi jalan. Mereka mengendap-ngendap karena banyaknya lalu lala

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 43

    Hari ini malam kedua acara kirim doa dirumahku. Para ibu-ibu udah mulai berdatangan untuk membantu memasak segala keperluan nanti malam."Kasian om Siddik ya. Padahal dia prajurit berprestasi. Tidak akan mungkin kalah jika melawan pemberontak." bisik bu Saidi pelan tapi masih bisa aku dengar."Mungkin istri dan anaknya ini bikin hidup dia sial terus ya! Gak bisa dipake!" Anita melirik sinis kearahku. Jika bukan sedang dalam situasi berkabung aku sudah merobek mulutnya hingga hancur lebur. Bila perlu mulut dia kupindahkan sekalian kebawah, disekitar bokong aja. Lebih terhormat anus dibandingkan mulutnya. Wanita berhati iblis memang begitu ya, tidak memiliki hati nurani sedikitpun."Iya. Dia wanita pembawa sial!" ujar bu Saidi seakan mengaskan perkataan adiknya."Hust ... bu Saidi gak boleh ngomong begitu! Mereka sedang dalam keadaan berkabung, jangan ditambah lagi dengan kata-kata yang membuat bu Siddik semakin terpuruk!" tegur bu Danu yang berdiri disebelah bu Saidi. Mereka berdua mem

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 42

    "May, makan dulu. Dari kemarin kamu belum makan, loh!" Ibu menawari makan siang karena sejak kemarin pagi perut ini belum terisi satu sendok pun makanan.Padahal ibu tadi membeli nasi padang kesukaanku tapi diri ini belum berselera untuk menyentuhnya. Saat ini, yang aku inginkan hanyalah kehadiran mas Siddik. Hanya dia yang bisa membuat aku bahagia. Hanya dia yang bisa membuat aku berselera makan."Mayra tunggu mas Siddik pulang aja, Bu!" Aku yakin suamiku akan pulang dalam waktu dekat ini. Aku yakin pria itu tidak akan meninggalkan aku sendiri di dunia ini. Apalagi sebentar lagi akan hadir buah cinta kami berdua meramaikan rumah mungil kami."Gak boleh gitu, May. Kamu harus makan walaupun sedikit. Kasian bayi dalam kandunganmu!" nasehat ibuku. Beliau datang kemari setelah mendapat berita hilangnya mas Siddik dari ibu mertua. Mereka semua begitu percaya jika mas Siddik sudah tidak ada. Tapi aku tidak semudah itu mempercayainya. Sebelum jenazah mas Siddik ditemukan aku tetap mengangg

  • I LOVE YOU, SERSAN SIDDIQ   Bab 41

    Pov authorEmpat hari kemudian situasi keamanan sudah kondusif. Beberapa wilayah sudah tidak masuk dalam status siaga lagi. Atasan mereka memerintahkan untuk mencari keberadaan Siddik.Tim regu yang pernah menjadikan Siddik sebagai komandan regunya menawarkan diri untuk mencari keberadaan pria yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah itu.Mereka harus tetap waspada karena para musuh tidak akan mundur sebelum diberikan kemerdekaan untuk enuh oleh pemerintah."Aku kok gak yakin sersan Siddik masih ada!" tanya salah satu rekan pada kopda Romi."Kenapa kamu bicara seperti itu? Kita harus optimis!" jawab sersan Ridwan dsn menjatuhkan bobot tubuhnya diatas tanah.Mereka sudah mencari keberadaan sersan Siddik kesana kemati tetapi mereke tidak menemukan juga."Hei, bukankan ini punya Danru?" prada Sucipto mendapatkan kalung milik sersan Siddik tergeletak diatas tanah. Kopral Romi kaget dan langsung menghampiri prada Sucipto yang memegang dogtag atas nama serka Siddik."Iya. Ini punya Danr

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status