Sedangkan disisi lain seorang pria tampak duduk disebuah bar dengan melipat kakinya diatas meja, tangan kanannya digunakan untuk memutar- mutar gelas yang berisi dengan red wine sedangkan di tangan kirinya memegang satu batang rokok yang telah habis setengahnya. Bahkan di sampingnya ada dua orang wanita berpakaian sexy disebelah kiri dan kanannya sedang bergelayut manja dilenganya dengan tangan mereka yang tak berhenti bergerilya diatas kulit tubuh pria itu yang kini sedang bertelanjang dada.
"Kau lihat kekacauan yang terjadi di Luxury Gold hari ini Jey ?" tanya pria itu yang masih menatap red wine yang ia pegang dengan senyuman penuh kelicikan disana. "Aku sangat senang melihat wajah pria itu tampak kacau, ini membuatku sangat bahagia," kekeh pria itu yang tak lain adalah Lucas, dalang dari kekacauan yang dialami oleh perusahaan milik William.
Orang kepercayaan Lucas yang bernama Jey itu hanya berdiam diri tak ingin menanggapi rancauan bosnya yang sudah setengah mabuk i
Saat ini tampak seorang pria tengah memandang dengan geram pemandangan memuakkan yang ada di depannya saat ini. Sesekali William mendengus kesal dengan hati yang menahan amarah melihat bagaimana baby Wilo begitu manja dengan seorang Alex Jeon. Pria yang membuatnya tak nyaman sejak dulu, terlebih lagi jika menyangkut istrinya. Kenapa pria ini harus kembali lagi pada keluarganya? Erang William dengan hati yang dongkol.Elliona yang melihat raut wajah masam yang ditunjukkan oleh William, mulai menyikut lengan sang suami untuk merubah mimik wajahnya. "Jangan pasang tampang seperti itu Will, kau ini ingin berdamai apa mengajak perang sih ?" ucap Elliona menyindir suaminya sendiri.Sedangkan William mencibir dalam hatinya ketika sang istri justru menikmati moment sang putri bersama mantan kekasihnya itu.William pun berdehem pelan, membenarkan sedikit letak duduknya yang sedari tadi terkesan angkuh didepan Alex kini merubahnya biasanya, meskipun dalam hatinya
"Hallo," ujar William dan mendadak tubuh pria itu menegang ketika ia mendengar suara Nara."Liam, help... Help me!" ujar Nara dari balik telepon. Dahkan suaranya terdengar terisak.Raut wajah William pun berubah panik "Kau dimana ?" tanya William begitu cemas. Setelah Nara memberitahu dimana di berasa tanpa aba- aja pria itu langsung saja mematikan sambungan telfonnya dan berjalan kedalam restoran dengan cukup tergesa.Ia melihat sang istri tengah mengajak putri kecil mereka berbicara di kereta bayi milik baby Wilo."Aku harus ke bertemu Vernon sekarang," ujar William setelah sampai disamping Elliona.Elliona sontak mendongakkan kepalanya dan menatap William merasa heran. "Tapi ini weekend Will, dan kau berjanji akan menemaniku membeli perlengkapan bayi bukan ?" tanya wanita itu merasa kesal karna William harus kembali disibukkan dengan urusan perusahaan.William mengusap pipi sang istri yang kini sedang merenggut kesal. "M
Dua orang manusia berbeda gender tampak sedang berbagi selimut diatas ranjang, salah satu lengan sang pria yang kini sedang bertelanjang dada ia digunakan sebagai bantal dari wanita yang kini tengah memeluk dirinya. Wanita yang memakai gaun tidur tipis itu tampak menempelkan tubuhnya pada tubuh atletis pria disampingnya. Dengan jari- jari lentiknya bergerak manja di dada bidang pria berkulit putih itu."Kau tahu bahwa aku masih sangat mencintaimu Liam," ucap Nada terdengar ke rungu William yang kini tampak memejamkam matanya. Pria itu hanya membalas dengan sebuah gumaman.Nara yang merasa tak puas dengan jawaban William, sontak mendongakkan kepalanya. "Apa kau benar- benar sudah tak mencintaiku lagi?" ucap Nara merasa kesal karna William selalu mengabaikan pengakuan cintanya."Tidurlah Nara! Apa kau tak lelah ?" ujar William dengan membuka matanya dan menatap langit- langit kamar apartement miliknya.Nara berdecak ketika William selalu
Happy Reading 🌿Ditunggu sekali responnya 🌹💸💸💸💸💸Elliona tampak menangis di ruang ICU melihat baby Wilo menangis histeris ketika dokter mencoba mencabut pecahan kaca yang menempel pada mulut bayi kecil itu. Rasanya pasti sakit sekali untuk mendapatkan perlakuan seperti itu bagi bayi sekecil itu.Elliona berusaha berkali- kali menghubungi William, namun pria itu tidak bisa dihubungi sama sekali. Bahkan Vernon juga tidak tahu dimana keberadaan William. Baru kali ini Elliona merasakan kesedihan yang begitu menyesakkan kembali menyeruak kedalam dadanya. Melihat baby Wilo mendapatkan perawatan dokter dan tanpa ada William di sampingnya menambah kesedihannya bertumpuk berkali- kali lipat.Bahkan wanita hamil itu mengabaikan makan malamnya, padahal ia masih memiliki satu buah hati lagi yang membutuhkan asupan nutrisi dari dirinya. Elliona hanya ditemani oleh sopir pribadinya dan juga babysitter baby Wilo yang tampak sedih
Dengan langkah lebarnya William turun dari mobil begitu tergesa- gesa, bahkan pria itu tak memperdulikan Vernon yang masih memarkirkan mobilnya. Pria itu nyaris melompat dadi mobil, William tampak berantakan sekaligus panik untuk segera tahu dimana keberadaan putri kecilnya terbaring saat ini. Bagaimana keadaan bayi cantiknya itu.William berjalan cepat menuju meja informasi, "Dimana ruangan Wilona Aquinas Kim ?" tanya William dengan tidak sabar.Perawat yang bekerja pada bagian depan itupun sontak terkejut dengan nada tinggi yang dikeluarkan Wiliam, dengan begitu gugup perawat itu berkata, "Saya akan memeriksanya Tuan, mohon-..." ucapannya terhenti ketika William kembali berteriak marah dihadapannya lagi."Cepat cari dimana ruangannya, sialan ! Kau terlalu banyak bicara!" maki William dengan menatap perawat itu begitu nyalang. Dengan menuduk dan tangan nyaris bergetar takut perawat itu mulai menatap ke layar komputer. Bahkan sejak kedatangannya, William s
Saat ini William tengah menundukkan kepalanya sembari memengang tangan istrinya yang terpasang selang infus. Pria bermata sembab itu tak henti- hentinya mencium punggung tangan sang istri yang kini masih saja memejamkan matanya. Ini adalah kali kedua Elliona harus terbaring lemah di ranjang persakitan ini. Hal itu tentu saja membuat William tak bisa tenang. Dokter berkata jika wanitanya itu terlalu lelah, terlebih kondisinya yang tengah hamil juga membuat sang istri harus menahan sendirian beban dari dirinya sendiri dan juga calon anak kedua mereka, sehingga menguras tenaga sang istri lebih besar dari biasanya.William itu mengucapkan maaf berkali- kali, dirinya sadar jika akhir- akhir ini wantunya tersita banyak untuk pekerjaan dan juga untuk pengobatan Nara. Sehingga ia nyaris tak memiliki waktu yang banyak untuk memperhatikan istrinya sendiri."Maafkan aku sayang! Kau pasti kesusahan mengurus anak- anak kita sendirian," Ujar Wiliam dengan suara seraknya dan kembali meng
{M}Saat ini memang rasa kesal dalam hati Elliona tak sepenuhnya hilang, namun bukan berarti ia harus bersikap dingin pada William seterusnya. Beberapa hari ini William memang menepati janjinya untuk memperhatikan dirinya dan juga baby Wilo. Bahkan kamar inap sang putri seakan disulap menjadi ruang kerja untuknya. William melakukan pekerjaannya dari rumah sakit. Jika kebanyakan orang bekerja dari rumah, sedangkan suaminya itu bekerja dari rumah sakit.Tak hanya itu William juga mendapatkan amukan kemarahan dari nenek yang sekarang sedang bersama Caroline di Amsterdam. Wanita lanjut usia itu tak henti- hentinya mengatakan jika William bodoh, karna telah mengabaikan cicit kesayangannya.Disisi lain dari pekerjaan William yang dialihkan, Vernon lah yang menjadi imbas dari semuanya. Pria itu tak jarang harus bolak- balik dari Luxury menuju ke rumah sakit untuk sekedar meminta tanda tangan berkas, karna memang tak ada orang yang bisa dipercayai oleh WIliam selain Ver
Sesuai janjinya pada sang istri, kini William bertemu dengan Alex di ruangan dokter pria itu. Mereka berdua hanya saling menatap, enggan untuk memulai percakapan. Alex sendiri merasa kesal pada William karna pria itu merusak wajah tampannya. Tidak sampai benci, hanya saja wajah tampannya saat ini harus dihiasi beberapa luka lebam yang masih terlihat membiru di sudut pipi kiri atasnya.Suasana tampak canggung diantara mereka. William mulai berdehem pelan, lalu mengucapkan kata yang tak ia sangka sama sekali pada pria berjas dokter dihadapannya ini. "Aku minta maaf," ujar pria itu dengan begitu datar dan dingin. Meskipun mengucapkan kata maaf namun wajahnya masih saja tak bersahabat sekali ketika melihat Alex.Sedangkan Alex yang mendengarnya hanya terkekeh sinis, "Jika ingin meminta maaf, memintalah dengan benar Tuan William!" balas Alex dengan menatap William sinis. Pria ini ingin meminta maaf atau ingin bertengkar dengannya lagi sebenarnya ?William
Hai, masih ingat aku? wkkaku punya dua cerita baru nih di GoodNovel• 200 Hari Menjerat Pebinorbercerita tentang cherry yang dijodohkan dengan pria tampan dan mapan bernama Jenaro Rafandra. Yang sialnya, pria itu adalah kekasih dari tante Alice, istri paman Cherry sendiri. Cherry justru tertantang dengan status Jenaro sebagai kekasih gelap tantenya itu.• Sahabat Nomor Satu Suamiku bercerita tentang Kiara yang berkali-kali harus menahan rasa sesak ketika suaminya, Argantara Pratama selalu mementinkan sahabat wanita. Mendapatkan donor ginjal dari Bianca membuat Arga selalu memproritaskan wanita itu. Bahkan mengabaikan sang anak hanya untuk Bianca. hayuk, jangan lupa mampir ya 😄 cek aja di profilkuterimakasih:))
William mengerjap- kerjapkan matanya secara perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Semerbak bau obat- obatan tercium dengan kuat di indra penciumannya. "Tuan, anda sudah sadar?" Sebuah suara yang sangat familiar menyapa rungunya. Kini mata William sudah bisa terbuka lebar, ya sesuai dugaannya, dirinya tengah terbaring di ranjang rumah sakit. Tunggu? Rumah sakit? Seolah disadarkan oleh sesuatu, pria itu mulai berbicara. "Dimana istriku?" tanya William dengan kondisi tubuh yang masih sangat lemah menatap Vernon yang berdiri disampingnya dengan raut wajah yang sama sekali tak bisa William artikan. Vernon menatap William dengan raut wajah cemas dan gelisah, suaranya nyaris menghilang ketika mengucapkan hal yang pastinya akan sangat melukai bosnya itu, "Nyonya ada di ruang perawatan Tuan." Mata William terbelak seketika, seakan mendapat sebuah cambukan yang begitu sakit mene
Hallo, maaf ya baru update 😫.Semoga kalian masih suka dengan cerita ini dan terimakasih sekali yang sudah mau komen dan kasih review^^Happy Reading, jangan lupa kasih review + komen yaa. Salam hangat, bunny 🐰🌿🌿🌿🌿🌿“Ada banyak penjaga di sana Will, apa kau yakin akan masuk kedalam sana seorang diri ?” tanya Vernon yang sedari tadi memasang wajah cemasnya ketika William selalu saja ingin memberontak dan keluar dari mobil. “Orang kita tak cukup banyak, polisi belum tiba dan sedangkan Mark masih di dalam pesawat,” ujar Vernon kembali lagi dengan nada khawatirnya.William menggeram marah, “Aku tidak peduli Vernon Smith! Anak dan istriku sedang dalam bahaya, sialan!” maki William.“Lagipula aku tidak akan terbunuh dengan mudah oleh kecoa menjijikkan seperti mereka!” ucap William dengan percaya diri.Vernon hanya memutar bola matanya malas, “Baiklah, aku dan yang lain akan melawan mereka semampu kami.”“Ck, kau pemegang sabuk
Hallo guys, yang baca How Much Your Money sampai bab ini keren banget loh ヾ(^-^)ノAda yang kangen sama bunny? WkkTerimakasih yaa udah mau baca sampai beli koin, huu terharu sekali ╥﹏╥Series William dan Elliona akan berakhir dalam 2-3 part lagi. Dan akan berlanjut ke series Wilona (kalo banyak yang mau)^^Lebih dari 100 like pada bab catatan gratis ini, maka bunny akan publish series Wilona dalam satu cerita ini. Btw, series Wilona merupakan alur yang baru ya, sudah tidak berkaitan dengan alur series Elliona dan William. Jadi pure menceritakan tentang kisah cinta baby Wilo.Nanti ada 3-5 part yang bakalan menceritakan kisah kecilnya baby Wilo, setelah series William. Lalu dilanjut ke kisah romansanya Wilona^^Kalian bisa hubungi bunny di akun Facebook bunnylovely ataupun instagram bunny di @imbunnyllySee you guys.Besok malam update lagi kok ᕕ( ᐛ )ᕗ
(2 JAM SEBELUM KEDATANGAN NARA)Suara pukulan dan terikan keras dari seorang pria terdengar memenuhi seisi rumah yang jauh dari perkotaan itu.BUGHBerkali- kali pukulan dilayangkan oleh seorang pria paruh baya pada seorang pria muda yang kini kondisi wajahnya sudah lebam di beberapa bagian, bahkan mulutnya sudah mengeluarkan darah. Kedua tangannya dipegang oleh dua orang pria berjas hitam yang berbadan besar."Semua ini karnamu anak pembawa sial!" ujar pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayah Lucas. Pria berkumis tebal itu tampak garang dan menyeramkan, menanggalkan kemejanya dan hanya mengenakan celana kain miliknya. Terdapat tatto harimau yang besar dipunggungnya, nyari tak ada celah di punggung pria paruh baya itu.BughLagi- lagi Lucas mendapatkan pukulan keras dari sang ayah, membuat pria itu memuntahkan darah dari mulutnya. Lucas tampak tak berdaya, penampilannya sangat berantakan."Seharusnya aku tak menuruti permintaanmu untuk
Bijaksanalah dengan typo^^Happy Reading 💸🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂William mengeram marah saat melihat kedatangan Nara yang diantar oleh Vernon ke rumahnya. Kenapa wanita keparat itu harus datang disaat yang tidak tepat seperti ini. Seolah- olah wanita itu memang ingin menghancurkan rumah tangganya.Dengan gusar William melangkahkan kakinya untuk mengejar sang istri yang akan masuk kedalam mobil. Tak memperdulikan Nara yang datang kerumahnya.William mencekal pergelangan tangan istrinya dengan raut wajah yang berantakan."Jangan pergi sayang! Aku mohon," ujar William berujar serak. Tatapan memohon begitu tulus pada sang istri. Ia tidak bisa jika tanpa Elliona.Elliona menatap William dengan sorot mata kecewa, jika William tidak menghamili wanita lain dia tidak akan bertindak seperti ini."Lepaskan aku William!" desis Elliona dengan begitu tajam menatap sang suami yang tampak kacau. "Aku lelah! Kau
"Liam! Aku hamil," pekik Nara begitu senang dari sebrang sana.Baik Elliona dan William sama- sama terkejut dengan ucapan Nara. Terlebih lagi Elliona, jangan ditanya hati wanita itu seperti apa. Seribu jarum seakan menancap kuat di jantungnya.Tubuh Elliona menegang, matanya memerah dan tangannya terkepal kuat.BRAK"Kau brengsek William!! KAU BENAR- BENAR PRIA BRENGSEK!!! CERAIKAN AKU SEKARANG JUGA PRIA JAHAT...!!!!" Pekiknya setelah melempar ponsel itu kearah pemiliknya. Namun tak sampai mengenai William, ponsel itu tergeletak mengenaskan dibawah sana.Tubuh Elliona merosot ke lantai, wanita hamil itu menangis dengan keras. Hatinya hancur, William berhasil menembuskan peluru beracun terkejam kedalam jantungnya. Wanita itu menangis histeris seraya menepuk- neuk dadanya yang sakitnya luar biasa. Pria yang dicintainya, suaminya, pria yang membawa kunci rumah dihatinya menghamili wanita lain. Bukankah sama saja ia barusaja dilempar
Happy Reading 🌿Yang nangis jangan lupa siapin tissu 😚Yang pengen marah, gpp marah aja 🤣Jangan ditahan 😋🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂Setelah 1 minggu kejadian memilukan antara William dan Elliona, hingga saat ini sang istri masih saja bersikap dingin padanya. Bahkan di depan baby Wilo, dengan terang- terangan Elliona menghindarinya. Diabaikan sang istri adalah neraka terberat untuk William, hatinya sesak sekali. Penyiksaan yang seperti ini sama saja membunuhnya secara perlahan. Meskipun ia tahu jika istrinya jauh lebih tersakiti dibandingkan dirinya.William turun dari kamar dengan perasaan yang selalu berantakan. Tak pernah nyenyak dalam tidurnya, karena memang sang istri memilih untuk tidur dikamar bab Wilo. Hampa sekali rasanya tanpa sang istri disampingnya. Pria itu sadar jika ia telah meretakkan satu kakinya, ia berharap bisa memperbaikinya agar dirinya bisa berjalan dengan sempurna seperti biasanya. Tapi sayangnya semu
Terkadang suka bertanya- tanya, ada yang nungguin cerita ini nggak ya 🙄Happy Reading💸💸💸💸💸💸💸Mata wanita yang tengah hamil itu terlihat mulai berkaca- kaca, ia melangkahkan kakinya mendekat seiring dengan jatuhnya satu tetes air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja dari pelupuk matanya. Elliona menggeram marah, hatinya seperti dicabik. Jadi inikah yang dikatakan dengan sebuah pekerjaan penting?"Sa.. Sayang," ujar William dengan gugup dan nafasnya nyaris tercekat melihat sang istri berjalan mendekat padanya. Pria itu melepas pelukannya pada Nara, dan langsung mensejajarkan tubuhnya pada wanitanya."Sejak kapan Vernon berubah menjadi seorang wanita dan Luxury berubah menjadi rumah sakit, William Anderson Kim?" ujar sang istri dengan nada yang begitu datar dan dingin. William tahu jika istrinya sedang kecewa berat padanya saat ini."Sa.. Sayang! Ak.. Aku bisa menjelaskannya padamu," ucap