Apartemant Tulip,Jakarta pusat
08:00
Setiap wanita ingin memiliki suami yang mencintainya dengan sepenuh hati, dengan berjuta cinta dan kasih sayang yang tidak terbatas. Memiliki pernikahan yang harmonis adalah impian semua wanita. Narayajuga seperti itu. Memiliki impian mempunyai suami yang mencintainya dengan tulus dan sepenuh hati, dan menjadi tempatnya bersandar, baik suka maupun duka. Sampai menua bersama.
Entah kenapa semenjak Naraya bertemu dengan Reyhan, hati Naraya begitu gunda gulana, Naraya merasa seperti ada yang ditutup-tutupi oleh Reyhan. Naraya cuma bisa berdo’a, semoga saja itu cuma perasaannya saja.
Tiba-tiba Naraya tersadar akan lamunannya saat mendengar pintu apartementnya terbuka dari luar. Saat hendak berdiri melihat, tiba-tiba Reyhan muncul dari belakang pintu.
“Sudah pulang sayang.” Ucap Naraya pada Reyhan dengan tersenyum manis.
“Oh iya sayang.” Jawab Reyhan dengan tenang.
“Aku mau mandi dulu ya sayang.”
“Ya sudah aku siapin dulu sayang air hangatnya.” Ucap Naraya pada Reyhan. Meskipun Naraya sedikit merasa Reyhan sedikit menghindarinya.
“Tidak usah sayang, biar aku sendiri saja.” Ucap Reyhan sambil berjalan ke kamar mandi.
Tak berselang beberapa lama Handphone Reyhan berbunyi.
“Kring...Kring...” Bunyi ponsel Reyhan. Tanpa ada fikiran yang jelek dikepala Naraya. Telfon itu pun diangkat oleh Naraya. Sebelum Naraya bersuara. Suara si penelfon sudah duluan berbicara. Pada saat itu dunia Naraya telah runtuh, laki-laki yang Naraya cintai dengan sepenuh hati, tega mengkhianati Naraya.
“Sayang nanti jangan lupa kita ke butik untuk melihat gaun pernikahan kita.” Ucap sang penelfon dengan nada manja. Naraya Cuma bisa diam tanpa kata memandangi handphone Reyhan. Seperti ada petir disiang bolong yang menyambar Naraya pada saat itu juga.
Air mata tak terbendung di mata Naraya, Naraya berlari keluar dari Apartementnya setelah mengambil dompet dan kunci mobilnya. Nayara meninggalkan reyhan sendiri di Apartement.
Setelah memasuki mobil, Naraya melajukan mobilnya tak tentu arah. Hati Naraya hancur mendengar kenyataan yang barusan dia dengar. kalo Reyhan telah menghianati Naraya. Suami yang Naraya cintai dengan sepenuh hati, tega menyakiti hati Naraya.
****
“Tuhan...Apa kesalahan ku. Sampai Tuhan menghukumku seperti ini...”
“Hati ini terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini...” Teriak Naraya di dalam mobil, dengan tangisan yang histeris.
Mobil menuju ke arah bandung. Untuk saat ini Naraya cuma ingin sendiri, menenangkan dirinya yang sedang hancur. Memikirkan jalan keluar yang akan Naraya ambil setelah ini.
“Kesetiaanku dan cintaku ternyata tak cukup untuk membuatmu setia pada ku Rey...” Ucap Naraya dengan getir.
Sekitar 2 jam perjalanan Naraya sampai di rumah yang Naraya beli satu tahun yang lalu. Tanpa sepengetahuan siapa pun. Naraya memasuki rumahnya dan memarkirkan mobilnya kedalam garasi rumahnya.
Rumah yang bergaya classic elegant, yang terletak di wilayah puncak Bandung. Dengan suasana yang asri dengan halaman yang luas. Rumah Naraya tampak terawat meskipun dia jarang menempatinya. Dua penjaga rumahnya yang sepasang suami istri, Pak Den dan Bi Wati yang merawat rumah Naraya.
Kedua pasangan suami istri itu begitu khawatir saat melihat Naraya keluar dari dalam mobil dengan wajah kusut dan berantakan. Dan masih tersisa bekas air mata di pelupuk matanya.
“Nyonya...Apa nyonya membutuhkan sesuatu.” Ucap Bi Wati dengan sopan menghampiri Naraya yang masih berdiri menghadap cendela rumahnya.
“Bik tolong beresin kamar saya, karena untuk beberapa saat saya akan tinggal disini.” Ucap Naraya dengan sopan.
“Baik Nyonya...” Setelah Bi Wati pergi, Naraya masuk keruang kerjanya. Dan menguncinya dari dalam. Untuk beberapa saat Naraya tidak ingin ada yang mengganggunya. Termasuk Reyhan suaminya.
****
Reyhan keluar dari kamar mandi tidak melihat Naraya, setelah memakai pakaian Reyhan keluar dari kamarnya dan mencari Naraya. Naraya tidak ada dimana-mana.
Tiba-tiba perasaan Reyhan tidak enak, Reyhan mengambil ponselnya, dan mengecek riwayat panggilan masuk. Ternyata dugaan Reyhan benar. Naraya mengangkat telfon dari Cintya. Reyhan langsung menelfon balik Cintya.
“Hallo Honey.” Ucap Cintya manja.
“Honey kamu tadi ditelfon bicara apa saja? apa ada yang menerimanya tadi?” Tanya Reyhan dengan sedikit khawatir.
“Iya Honey, aku kira itu kamu honey. Aku telfon malahan diam saja. Aku cuma mau nginggetin kamu kalo kita harus ke butik, lihat baju pernikahan kita.” Ucap Cintya tanpa rasa bersalah.
“Oh ya sudah honey, aku tutup dulu yah, aku ada urusan sebentar...bye..honey...” Tutup Reyhan mengakhir panggilannya.
“Ya Tuhan Naraya sudah mengetahuinya.” Ucap Reyhan dengan gusar.
“Maafkan aku Naraya...maafkan aku...” Ucap Reyhan lirih.
Reyhan menghubungi Naraya, Namun handphone Naraya tidak aktif. Reyhan menghubungi teman-temannya naraya, semua tidak ada yang tahu keberadaan Naraya dimana. Fikiran Reyhan kalut takut Naraya terjadi apa-apa.
Setelah tidak ada kabar dari Naraya, Reyhan akhirnya memutuskan untuk mencari Naraya. Dengan dibantu anak buahnya. Mereka semua berpencar mencari Naraya.
Sudah tiga jam lebih mencari Naraya, semua tidak ada yang menemukan Naraya. Naraya seperti ditelan bumi. Tidak ada yang mengetahui keberadaan Naraya. Sampai ahli IT yang disewa Reyhan pun tidak bisa menemukan keberadaan Naraya.
Reyhan hampir putus asa mencari Naraya, ingin Reyhan meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada Naraya. Karena Reyhan memang merasa kalo memang dirinya yang salah. Tidak bisa tegas dalam mengambil keputusan. Dan sekarang malah menghancurkan hati Naraya. Reyhan tidak bisa membayangkan bagaimana Naraya sekarang. Reyhan Cuma bisa menyesalinya. Menyakiti wanita yang sudah tulus mencintainya. Cuma karena Reyhan tidak bisa menampik rasa cintanya kepada wanita masa lalunya.
****
“Ana tolong persiapkan kepergian saya ke New York.” Ucap Naraya pada sekertarisnya.
“Baik Bu.” Ucap Ana dengan sopan. Dan kembali ke ruangannya.
Sudah sebulan Naraya pergi dari Apartementnya, setelah menyelesaikan tugasnya di Lessham Corporation. Naraya menyerahkan surat pengunduran dirinya. Dan Naraya fokus untuk pengembangan usahanya sendiri di bisnis kuliner.
Sebelum keberangkatannya ke New york, Naraya mengirimkan surat gugatan cerai dan cincin pernikahannya yang pernah diberkan Reyhan pada Naraya, surat dan cincin itu di kirimkan ke Reyhan yang sudah ditanda tangani oleh Naraya. Naraya memilih mundur karena dia sudah merasa benar-benar hancur dan di khianati.
Semenjak kejadian itu sosok Naraya berubah. Dari wanita yang ceria sekarang menjadi wanita yang sangat dingin, yang jarang sekali untuk bicara. Menjadi sosok yang sulit untuk tersentuh oleh siapapun. Prinsip hidupnya untuk saat ini Cuma ingin mengembangkan usahanya sampai manca negara. Dan menjadi orang yang sukses, yang tak dipandang sebelah mata lagi oleh orang-orang yang pernah menyakiti hatinya.
***
Tokkk....Toookkk..Tookkk....
Suara pintu diketuk dari luar ruangan Reyhan, Reyhan mempersilahkan untuk masuk.
“Masuk...” Sekertarisnya pun masuk ke dalam ruangannya dan menghampiri meja kerjanya.
“Maaf Pak ada titipan surat dan barang, tadi utusan Bu Naraya kesini.” Ucap sekertaris itu dengan sopan. Reyhan menerima barang itu dan menyuruh sekertarisnya untuk keluar.
Setelah sekertarisnya keluar Reyhan membuka surat yang dikirim Naraya. Reyhan sangat terkejut ternyata surat yang dikirim Naraya adalah surat perceraiannya yang sudah ditanda tangani oleh Naraya sendiri.
Reyhan menyesali apa yang sudah dia perbuat pada Naraya. Reyhan tidak bisa bertemu dengan Naraya dan meminta maaf. Naraya seperti sudah benar-benar menutup pintu maafnya untuk Reyhan. Tanpa penjelasaan dari Reyhan. Naraya sudah mengirimkan surat perceraiannya. Yang benar-benar Naraya ingin berpisah dengan Reyhan dan mengakhiri rumah tangganya.
Setelah membaca surat cerainya, Reyhan pun membuka barang yang dikirim Naraya yang tidak lain adalah cincin pernikahannya. Reyhan menggenggam cincin itu dengan erat berharap yang di genggam itu adalah Naraya. Wanita yang pernah ada di hidupnya. yang mengisi hari-harinya dengan cinta yang tulus.
Semua itu tinggal sebuah kenangan yang tidak akan pernah bisa kembali lagi. Sebuah penyesalan dalam hati Reyhan yang tidak bisa dia pungkiri sama sekali. Reyhan Cuma bisa berharap dikemudian hari Reyhan bisa bertemu dengan Naraya dan meminta maaf pada Naraya.
****
4 Tahun kemudianManhattan, New York City Sebuah kehidupan tidak akan berarti tanpa adanya perjuangan dan tekat yang kuat. Menghadapi segala macam badai kehidupan yang menimpa dengan perjuangan yang benar-benar dimulai dari titik yang paling b
Cinta membuatku tak berdaya,setiap Naraya ingin melupakan cinta dan masa lalunya.Kenangan demi kenangan tampak di depan matanya.rasa sakit yang belum bisa naraya lupakan sama sekali. meskipun sudah berjalan empat tahun naraya berpisah dengan Reyhan.laki-laki yang pernah menjadi belahan jiwanya. Terlalu banyak kenangan yang ia lalui bersama,meskipun itu Cuma kepura-puraan semata.Naraya memegangi dadanya yang begitu sesak karena rasa sakit tiba-tiba yang mengingatkannya tentang
Arsenio Pov Jika memang perumpamaan kalo jatuh cinta itu membuat orang jadi gila, mungkin Arsenio adalah salah satu dari orang tersebut. Merasakan debaran pertama saat pertama bertemu dengan wanita yang tidak dia kenali namanya. Wanita yang membuat Arsenio m
Nc Corporation, Jakarta pusat, Indonesia “Bagaimana persiapan pembukaan Hotel dan Resort kita yang di Bali?”Naraya membalik berkas yang di bacanya sembari menunggu laporan Dodi Tim Perencana pelaksanaan pembukaan Hotelnya yang di Bali melalui whattsup telpon. “ Persiapan tinggal Finishingny
Kebahagian dan kesedihan berbeda tipis.kebahagiaan bisa datang dari adanya kesedihan dan kepedihan.cinta pun juga seperti itu.tumbuh tanpa tahu waktu dan tempat.takdir cinta yang mempertemukan dari ketidak sengajaan.sama-sama pernah merasakan yang namanya patah hati karena cinta.hati yang sudah membeku tak semudah untuk mencair,pengorbanan dan usaha untuk mencairkan hati yang telah membeku.menumbuhkan benih cinta dalam hati.
Mansion Keluarga Lessham18:30Arsenio Pov
Apartemant Naraya,jakarta Pusat Naraya rebahan di tempat tidur,meluruskan Punggungnya yang terasa capek.sungguh hari ini hari yang melelahkan untuk naraya.mulai dari Meeting sampai pertemuan dengan keluarga Lessham.Derrrtt....derrrttt....
Nc.Corporation,Jakarta pusat Mencoba memulai dan menerima, mungkin itu sebuah awal yang sulit untuk seorang Naraya,menerima kehadiran seseorang yang baru dalam hidupnya.mencoba berdamai dengan masa lalu,meskipun semua itu sulit.entah tuhan mempunyai skenario sendiri untuk Naraya, mendatangkan sosok Arsenio dalam kehidupan Naraya.menjadi pelengkap untuk naraya.membantu Naraya keluar dari trauma Masa lalunya.perasaan nyaman yang di rasakan Naraya tak bisa dipungkiri.meskipun Benteng pertahanannya masih tetap kokoh.yang dibangun naraya empat tahun lalu.membentengi ha
Camparino in Galleria-Gallery Vittorio Emanuele,Milan,Italia20:00 PM Galleria Vittorio Emanuele II adalah pusat perbelanjaan aktif tertua di Milan, Italia. Bertempat di sebuah gang beratap ganda
Milan,Italia06:00 PM
Arabelle Pov_ Menjadi putri tunggal dan pewaris Wijaya Grup menjadikan Hidup Arabelle layaknya seorang putri, dengan segala bentuk fasilitas dan kemewahan yang ia miliki.Tapi Bukan Arabelle namanya klo tidak bisa keluar dari sangkar emas dan memilih hidup sendiri di apartemen pribadinya.
Perasaan apakah ini yang aku rasakanJantung ku berdebar sejak pertama aku memandang manik hijau itu,Sorot mata yang penuh ketegasan,tapi terlihat begitu banyak luka yang terpendam,mata yang membuat ku ingin selalu memandang setiap inci wajahnya.
"Mama jangan pergi, jangan pernah tinggalin Sean Ma, Sean masih butuh Mama," rancau Sean dalam tidurnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya, tubuhnya bergetar hebat karena rasa takut kehilangan sang Mama.Arsenio membuka pintu kamar putranya, saat mendengar suara rin
Malam semakin terasa mencekam di depan ruang operasi, semua keluarga berkumpul menunggu Naraya yang masih ada di meja operasi, selama 6 jam lebih, dokter belum keluar dari ruang operasi, cuma perawat yang keluar masuk membawa peralatan ke ruang operasi. Semua merasa was-was memikirkan keselamatan Naraya. Terlebih lagi Sean. Sean cuma bisa menatap ruang operasi dengan mata nanar. Memikirkan Mamanya
Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba, acara puncak peluncuran produk terbaru dari Nc. Corporation, Naraya sudah siap berangkat. Ia kelihatan sangat cantik dengan memakai dress panjang berwarna hitam tanpa lengan, terdapat aksesoris bunga mawar hitam yg terlihat sangat elegan. Dengan rambut dicepol ke atas, terlihat jelas leher jenjangnya. Naraya tidak terlalu banyak memakai perhiasan, ia cukup mema
"Mam, kita berangkat jam berapa ke rumah Oma," tanya Sean. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan saudara-saudaranya, Sean melihat Mamanya yang masih berdandan.
Bandara Soekarno Hatta-Jakarta