Share

40. Promise.

Penulis: Oot
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-26 23:46:52

Untuk pertama kalinya mereka malam bertiga. Edric, Zura dan Embun. Oke, ada Santi juga sebagai pelengkap. Bagi Zura, ini sedikit mendebarkan. Sekalipun tidak pernah terlintas di benaknya hal seperti ini akan terjadi. I mean, Edric datang ke apartemennya, bermain tanpa beban dengan Embun, lalu makan bersama layaknya keluarga kecil yang bahagia. Dia terlalu naif untuk mengakui jika diam-diam dia menyukai ini. 

Setelah selesai makan, Edric bertanya kepada Zura apa yang biasanya Embun lakukan menjelang tidur. 

"Cuci muka, ganti baju, baca dongeng," jawab Zura. 

"Oke, saya bagian membaca dongeng saja."

"Tapi ini sudah malam, Pak." Zura menunjuk jam di dinding. Sudah jam delapan malam.

Namun bukan Edric namanya jika mengindahkan perkataan wanita itu. Dia justru menyuruh Zura untuk segera membawa Embun.

Semuanya berjalan dengan cepat. Edric membacakan dongeng dan menghantarkan anak kecil itu tidur dengan pulas di dekapannya. Di

Oot

Guys maaf sedikit. Saya masih belum pulih. Jadi kurang fokus. Maaf yaaa

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
howluckyme8888
aslinya or kay donk...
goodnovel comment avatar
Diah Widyatie
get well soon my lovely author OotBaho... May Allah bless you...
goodnovel comment avatar
Teman pencerita
cepat sembuh yaa kak Ooott ,,cerita nya keren sekali. Selalu nagiihhh,buat di,baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • His Dangerous Secret   41. Night call.

    Jika Edric saja sudah terkejut dengan kabar yang baru saja dia terima, apalagi Dom yang selama ini menjadikan Yonathan sebagai tangan kanannya, sumber informasinya."Bagaimana kejadiannya?" tanyanya dengan nada biasa. Edric tidak pernah tau jika ayahnya dekat dengan Yonathan."Belum tau pasti, Pa. Katanya masih sedang diusut pihak yang berwajib." Edric meletakkan ponselnya dengan sedikit kebingungan. Kabar ini bagaikan petir di siang bolong yang sama sekali tidak pernah dia duga. Perasaan mereka baru juga bertemu kemarin di Dubai."Kabari kami setiap ada perkembangan ataupun informasi baru," pinta Dominic dengan serius dan dijawab dengan anggukan oleh Edric.Sementara itu di kediaman Zura. Sudah satu jam berlalu sejak Edric meninggalkan apartemennya. Namun kedua mata wanita itu tak kunjung terpejam. Dia tidur menyamping seraya memandangi Embun yang sedang tertidur dengan pulas.Kembali mengulang kejadian yang masih begitu le

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • His Dangerous Secret   42. Gandengan Zac.

    Sudah pukul sebelas malam, tapi sampai sekarang kedua mata Dominic belum bisa terpejam. Chalondra sejak tadi sudah tidur dan dia hanya bisa memandangi sang istri sambil terus berpikir. Entah kenapa feeling-nya mengatakan jika kecelakaan Yonathan ini bukanlah sebuah kebetulan. Walaupun belum tau apa dasarnya dia berpikir demikian, Dom hanya sangat yakin kalau ini terlalu mencurigakan. Berdasarkan info dari Edric, siang harinya Yonathan dan Radesh sedang kunjungan ke pabrik Eco Paper dan berdasarkan saksi mata yang ada di sana pula, mereka terlihat baik-baik saja, tidak ada cekcok atau sejenisnya. Dominic menyugar rambutnya ke belakang. Memilih untuk turun dari kasur dan membawa ponselnya ikut serta keluar ke balkon kamar. Satu-satunya orang yang ingin dia hubungi sekarang adalah ayah mertuanya, Chriss Ellordi. "Dom, malam sekali. Ada apa. Uhukk." Chris menjawab. Sesaat Dom lega karena ayah mertuanya masih berkenan mengangkat panggilannya. "Pa, salah se

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • His Dangerous Secret   43. Suap.

    Mood Zoey terlanjur hilang sejak anak buahnya membeberkan informasi yang selama ini tidak dia ketahui. Mendadak statusnya sebagai kembaran Zac dipertanyakan karena orang-orang justru lebih cepat mendapat update tentang hubungan laki-laki itu dengan Donna ketimbang dirinya. Kembali ke kantor dengan wajah yang masih ditekuk, Zoey langsung masuk ke ruangan Zac. Pintu dia gebrak begitu saja tanpa perduli ada orang yang mendengar.“Holy shit!!” Zac tersentak di mejanya. Kedua tangannya yang sedang mengetik di keyboard Imac terangkat dengan spontan seperti orang yang sedang digerebek polisi. “What’s wrong, Jo?” tanyanya masih dengan nada tinggi.Zoey tidak menjawab. Malah duduk di sofa dan mengangkat salah satu pahanya menimpa paha yang lain sembari memangku tangan di dada. Wajahnya sama sekali tidak ramah. Kedua matanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • His Dangerous Secret   44. Tentang kehamilan.

    Edric dan Zura kembali ke Jakarta dengan perasaan yang dipenuhi tanda tanya. Tadi mereka tidak jadi masuk ke rumah duka lantaran istri Yonathan mengatakan semuanya baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya semakin terasa aneh karena wanita itu memberi tahu kepada mereka bahwa ada yang mengirim se koper uang tunai kepadanya sebagai bentuk jaminan jenazah suaminya akan tiba di rumah dengan selamat. Siapa? Dan untuk apa? Jika itu bukan orang Eco, then who? Siapa juga orang asing yang tiba-tiba mengenal keluarga Yonathan dan berbaik hati memberikan banyak uang dan bersedia mengurus semua hal tentang Yonathan di Dubai??? Tangan kiri Edric berada di kemudi sedangkan tangan kanannya bertopang di space kosong yang ada di pintu. Sedari tadi dia mencoba mengingat-ingat siapa saja karyawan Eco Paper yang berasal dari Indonesia. Bisa saja, semasa hidupnya, Yonathan sempat berbagi cerita tentang keluarganya. Edric mengambil ponselnya dan mencari nomor H

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • His Dangerous Secret   45. Hide and seek.

    Mereka tiba di apartemen tepat seperti dugaan Zura. Jam tujuh malam kurang sedikit. Saat baru saja mendorong pintu, Embun sudah berjingrak-jingkrak di pangkuan Santi, menyambut mereka. Dalam hitungan detik anak kecil itu melompat dan berpindah ke pelukan ibunya. "Aaaah, mama kangen Embunnnnn." Zura memeluk putrinya dengan begitu erat. Sampai kedua matanya berkaca-kaca lantaran masih merasa bersalah membuat mereka kelamaan menunggu. Edric meletakkan tas Zura yang sejak tadi dia pegang di atas sofa. "Embun, come to uncle. Biar mama mandi dulu." Edric menepuk kedua tangannya sebanyak dua kali, pertanda meminta Embun dari pangkuan Zura. "Baru juga dipeluk," protes wanita itu kemudian. "Kamu ganti baju dulu. Biar enak main sama Zura-nya." Setelah mencium Embun sampai puas, Zura pun menuruti perintah Edric. Masuk ke kamar dan mandi. Untungnya Embun sudah kompak dengan Edric. Dia dengan cepat melupakan mama yang sedari tadi dia rindukan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-30
  • His Dangerous Secret   46. Menuju puncak.

    Zura tidak tau apa yang merasuki dirinya sampai-sampai memutuskan untuk membawa ayah dari putrinya itu ke kamar tamu yang masih tersisa di dalam apartemen. Jari-jarinya mencengkeram pergelangan tangan Edric dengan kuat karena takut pria itu akan kabur.Edric pun tidak tau apa yang akan dilakukan perempuan itu. Dari belakang dia melihat kuncir kuda Zura bergerak-gerak kecil, sesekali menunjukkan tengkuknya yang putih itu lagi. Ah, dia belum punya kesempatan untuk meninggalkan tanda merah di sana.Zura mendorong pintu kamar dan menarik Edric masuk ke dalam. Yang terjadi selanjutnya, dia langsung mendorong pria itu ke daun pintu dan tiba-tiba menyerangnya dengan sebuah ciuman.Oke, Edric shock berat! Namun bibir Zura yang lembut sudah menerobos terlebih dahulu ke dalam rongga mulutnya. Tidak ada waktu untuk menganalisa kenapa dan untuk apa perempuan itu melakukannya. Dia tidak ingin membuang-buang waktu.Maka dari itu, tanpa berlama-lama lagi, Edric la

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • His Dangerous Secret   47. Unwanted surprise.

    “Ini si Edric kenapa nggak angkat-angkat telepon lagi?” Chalondra merasa gemas lantaran sampai pukul sepuluh malam, putera sulungnya itu tidak memberi kabar akan keberadaan dirinya. Biasanya, kalaupun Ed akan pulang malam, dia akan selalu mengabari rumah. Dominic yang sedang rebahan di kasur hanya bisa memandangnya dengan kepala yang sedikit menggeleng. “Tadi ‘kan Calvin sudah bilang dia ke Bekasi bareng Zura. Kamu seharusnya bisa menebak dia ada di mana sekarang, Chalondra,” ujar Dom sambil menguap lebar. “Maksud Dad dia di rumah Zura?” “Hm. Seperti kemarin.” “Kemarin ‘kan dia sudah pulang jam sembilanan?” Chalondra masih ingin membela diri. “Mungkin kali ini menginap. Sudahlah, dia sudah besar. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan dia seperti itu. Sini, tidur.” Dominic menarik-narik ujung jubah tidur istrinya. “Nggak bisa gitu, Dad! Nanti Zura itu hamil lagi gimana? Tentang Embun saja belum kelar, sudah nambah bayi baru!

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31
  • His Dangerous Secret   48. Embun sebagai pelarian.

    Insiden bersama Patricia tadi pagi ternyata membuat mood Edric jelek hingga siang harinya. Dia mendadak mengkhawatirkan sesuatu. Zura. Dia takut Patricia akan bertemu dengan Zura, entah kapan dan entah di sengaja atau tidak. Dia takut Zura salah paham dan menbuat wanita itu kembali mejauhinya. Jam sebelas siang dia memilih untuk cabut lebih awal. Beruntung kata Hendry dia tidak ada jadwal yang urgent, jadi dia bisa menemui Zura secepatnya. Dalam perjalanan menuju apartemen, Ed sambil menelepon wanita itu. Berniat untuk melepaskan stress dengan mendengar suara Zura yang merdu. Tapi panggilannya tidak ada jawaban. Barulah Edric sadar kalau bisa saja dia sedang bekerja. Alangkah bodohnya Ed karena melupakan hal penting tersebut. Namun dia tetap memutuskan untuk bermain dengan Embun saja di apartemen. Tidak lupa dia memberi kabar kepada Zura tentang kedatangannya, lewat pesan singkat. Suara alarm pintu terdengar setelah Edric menekan bel. Lalu, Santi dan Embun mu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-31

Bab terbaru

  • His Dangerous Secret   102. Happy ending (Tamat)

    Pernikahan Edric dan Zura adalah salah satu perhelatan akbar di kalangan para pebisnis di tahun ini. Resepsi mereka sampai diliput oleh banyak awak media baik dari tv swasta maupun tv milik pemerintah. Kisruh yang terjadi antara keluarga Edric dan Zura, yang sempat mencuat di hadapan publik membuat hadirin bertanya-tanya bagaimana semuanya bisa berakhir di pelaminan seperti ini. Dan tentu saja tidak ada yang perlu dijelaskan karena tidak semua orang perlu mengetahui apa yang terjadi di antara Edric dan juga Zura.Acara resepsi berlangsung cukup lama. Semua orang berbahagia, terutama keluarga Louis dan juga Ellordi. Acara ini juga bagaikan sebuah reuni untuk semua rekan-rekan bisnis Chris, Dominic dan juga Brandon. Chalondra dan juga Janice tak kalah heboh dengan istri-istri pejabat yang mereka kenal. Embun tak kalah menjadi sorotan. Sejak acara pemberkatan hingga resepsi, dia selalu berada di antara kedua orang tuanya. Bahkan Edric ikut memasangkan cicin kecil di jari manis Embun set

  • His Dangerous Secret   101. Menjelang pernikahan.

    Satu bulan berlalu dengan begitu cepat. Heidy sibuk bukan main. Tiada hari tanpa pergi ke sana-sini. Bukan hanya Heidy, keluarga calon pengantin juga tidak kalah sibuk. Sibuk jahit baju untuk seragam di hari H nanti. Satu minggu terakhir, undangan sudah ready dan siap untuk dibagikan. Semua orang berpencar untuk mengantar semampunya. Entah kenapa, semakin tinggi status sosial kalian, semakin kurang pantas jika mengundang hanya lewat panggilan telepon. Dominic dan Chalondra berkeliling ke rumah-rumah maupun ke kantor-kantor rekan bisnis Inti Global. Berbagi dengan Zac dan Zoey. Sedangkan Edric dan Zura, menyebarkan undangan ke teman-teman sejawat yang masih stay di Jakarta.“Oh My God. Ternyata ngurus nikahan akan sampai secapek ini.” Zac bergumam setelah mereka masuk ke dalam mobil lagi. Keduanya baru saja mengantar undangan untuk salah seorang investor. “Padahal bukan nikahan sendiri. Gimana kalau nikahan sendiri?” timpal Zoey.“Hm-m. Udah siap belum?”“Udah.” Zoey menjawab dengan

  • His Dangerous Secret   100. Bertemu Wedding Organizer.

    Dominic dan Chalondra menyambut rencana baik Edric untuk segera menikah dengan Zura. Memang itulah yang harus mereka lakukan sekarang. Apalagi sudah tidak ada alasan untuk menunda. “Kalau bisa secepatnya aja, Ed. Setelah itu kalian tinggal di sini.” Chalondra memberi saran. Mereka sedang sarapan pagi seperti biasa.“Kenapa harus tinggal di sini?” Edric langsung fokus pada ucapan Cha yang terakhir.“Memangnya kamu mau ninggalin mama, Ed?”Edric langsung tidak bisa berkata-kata. Diliriknya Zura yang menikmati sup ikannya dalam diam.“Percaya deh, mama bukan ibu-ibu resek yang bakal ngatur ini itu. Cukup mama atur papa kalian aja. Nggak usah takut kalau kalian tinggal di sini, kalian akan kehilangan privasi. Rumah ini terlalu besar untuk kita-kita saja. Lagian, mama sudah nyaman ada Embun di rumah. Kalau kalian pindah, rumah bakal balik sepi lagi.” Selera makan Cha sepertinya langsung hilang hanya membayangkan Embun akan meninggalkan rumah.“Udah, jangan bikin anak-anak mikir dulu, Cha.

  • His Dangerous Secret   99. Hon-Babe.

    Zura kembali ke kamar dan mendapati kedua belahan jiwanya sedang bermain di dalam kamar. Dominic dan Chalondra sudah menyerah untuk memisahkan mereka bertiga, karena pada akhirnya Edric akan selalu berakhir di kamar tamu, dimana Zoey dan Embun berada. Pagi harinya mereka tetap bergelung di dalam selimut layakya pasangan suami istri. “Sayang? Kamu dari mana?” Edric langsung menyadari kedatangannya.“Dari kamar kak Zoey.” Zura ikut naik ke atas kasur. Embun langsung melompat ingin memeluknya.“Anak mama belum tidur? Tadi katanya mau tidur sama papa?” tanya Zura dengan nada penuh kelembutan. Oh iya, sejak peristiwa itu, mereka melatih Embun untuk memanggil Edric dengan sebutan papa. Bukan om lagi. Dan sepertinya Embun sudah terbiasa sekarang. Bagaimana tidak? Edric memberinya pengertian dengan cara yang aneh bin ajaib.‘Pokoknya papa itu adalah laki-laki yang tidur dengan mama’. Simple dan Embun langsung mengerti, karena memang yang dia perhatikan setiap malam adalah mamanya tidur denga

  • His Dangerous Secret   98. Rencana surprise.

    Malam berlalu, Edric sama sekali tidak bisa tidur. Dia menjaga Embun yang sedang terlelap dan juga menunggu Zura terjaga. Yang lain jadinya memilih tidur di kamar ini juga. Ada yang tidur di sofa, ada yang menambah bed. Setelah percakapan mendalam tentang status Zoey, semuanya merasa lega karena ‘kembaran’ Zac itu sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan rumah. Juga banyak air mata yang berjatuhan karena rasa haru setelah semuanya terungkap. Kini semua orang tidur dengan pulas. Kini masalah yang tersisa adalah Morgan dan Radesh. Mereka akan memikirkannya setelah kembali ke kota besok.Zura Taniskha Wijaya … wanita yang selalu ada dalam hati Edric. Dulu, sekarang dan sampai mereka menua nanti. Tak sekalipun Edric merasa cintanya luntur. Bahkan saat mereka terpisah selama empat tahun lamanya, atau saat Edric tau Zura akan mengkhianatinya, dia tetap mencintai wanita ini. Edric tau Zura adalah wanita sederhana dengan hati yang lembut, yang tidak mungkin bisa membencinya. Kini mereka

  • His Dangerous Secret   97. Tangis rindu Embun.

    Ruang operasi terbuka dan sejumlah perawat mendorong hospital bad keluar. Edric, Zac dan Zoey langsung menghampiri dengan setengah berlari. Terutama Edric, langsung mengambil posisi di sisi kasur Zura karena ingin melihat wajah sang wanita itu. Pucat, jelas. Dan Zura masih dalam pengaruh obat bius. Dia masih belum siuman. Edric sangat tau itu karena dia pun mengalaminya kemarin lusa.“Gimana hasilnya, Dok?” Dia bertanya kepada Dokter sambil berjalan.“Operasi berjalan dengan baik, Pak. Mari ikut saya ke ruangan sebentar.”Edric mengangguk. Kemudian memberi kode kepada Zac dan Zoey agar mengikuti perawat sampai ke kemar Zura. Edric sudah memesan kamar persis di sebelah ruangan Embun. Hanya untuk malam ini saja, karena besok mereka akan pindah ke Cakrawala.Pembicaraan dengan dokter terbilang sebentar. Dua puluh menit setelahnya, Edric sudah kembali ke ruangan. Over all, operasi Zura berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang terlalu berarti. Setelah ini Zura akan siuman, setelah

  • His Dangerous Secret   96. Siblings.

    Setengah jam kemudian, Edric keluar dari kamar Embun, menuju ruang lantai dimana ruang operasi berada. Posisinya sudah digantikan dengan sang ayah yang tadi menyusul ke atas bersama Chris dan Amber yang baru saja datang. Zac dan Zoey masih menunggu dengan setia, dengan perasaan yang harap-harap cemas.."Jo, kau bisa ke atas kalau ingin istirahat. Biar kami berdua yang menunggu di sini." Edric menyarankan, melihat Zoey yang sepertinya sedikit mengantuk."Nggak kok, Kak. Aku masih sanggup."Edric dan Zac saling bertukar pandang. Akhirnya mereka sama-sama mengangguk. Pada akhirnya, ketiga kakak beradik itu duduk berjejer di kursi yang ada di sana."Jadi ... Zura adalah adikmu?" Edric berucap dengan hati-hati. Bertanya kepada Zoey yang duduk di tengah-tengah dia dan Zac."Hm. So funny. Sejak bertemu dengan dia, aku sama sekali tidak punya firasat apapun."Edric menyentuh jemari adiknya yang ada di atas paha perempuan itu dan meremasnya dengan pelan. "Tapi kau tetaplah adikku, saudara kem

  • His Dangerous Secret   95. Menunggu di RS.

    Zac dan Zoey kini duduk berdampingan di depan ruang operasi dimana Zura sedang ditangani oleh tim medis rumah sakit. Sedangkan Chalondra, dia menemani Embun yang juga sudah diperiksa oleh dokter dan diberi obat untuk menghilangkan efek obat tidur yang terdeteksi di dalam tubuhnya.Chalondra menggenggam tangan Embun yang kecil. Sudah dua puluh menit dia duduk di sana tanpa bergeser sedikitpun. Tanpa berpaling dari wajah Embun yang pucat. Hatinya teriris melihat sejak siang Embun hanya tidur karena dicekoki obat dengan dosis tinggi oleh kakeknya sendiri. Sungguh keterlaluan. Chalondra rasa-rasanya ingin mencabik wajah dan tubuh Morgan serta Radesh karena sudah mengotori raga anak kecil yang tidak berdosa seperti Embun.Tidak hanya itu, Chalondra juga merasakan kepedihan mengingat semua ini terjadi menimpa keluarga kecil puteranya, Edric. Sepasang anak muda yang hanya ingin mempersatukan cinta, namun harus mengalami banyak ujian seperti ini. Hingga nyaris meregang nyawa. Padahal niat Edr

  • His Dangerous Secret   94. Tulisan tangan?

    “Don’t cross your line, Chris. Aku tidak punya urusan denganmu.” Morgan memberi peringatan karena sepertinya Chris tidak main-main ingin membongkar semua rahasianya. Sial sekali! Dari mana Chris tau tentang semua ini?“Kau lupa sudah menghancurkan Eco Paper? Kau juga sedang cari masalah denganku, Morgan.” Chris tetap tenang meski Morgan memberinya ultimatum untuk tidak ikut campur. Morgan ini harus diberi pelajaran.Morgan menahan rahangnya kuat-kuat. Si tua bangka itu sepertinya tidak main-main. Morgan harus menarik ulur dulu. Dia jelas akan kalah kalau Chris sudah turun tangan. Dia dan Dominic adalah founder Eco Paper. Sudah pasti mereka akan membuat ini lebih ramai dari kemarin. Dia menarik napas kuat-kuat sambil tidak melepaskan sorot matanya dari Chris. “Mari kita pergi.” Dia memberi aba-aba kepada Radesh dan puluhan anak buahnya yang berdiri mengelilingi ruangan. Sepertinya, kali ini dia memang harus mundur. Tapi Dominic tentu saja tidak mengijinkannya. Langkah pertama Morgan

DMCA.com Protection Status