Share

Chapter 27 A

Author: Pena_Zahra
last update Last Updated: 2023-01-22 20:20:06

"Vi, lo ngapain di situ?" tanya Al yang terkejut menyadari kehadiran Vio di ambang pintu, membuat Vio yang tengah melamun gelagapan dan sadar dari lamunannya.

"Gu ... gue ... Gue ada perlu sama Dina," ucap Vio kikuk.

"Ada perlu apaan lo sama Dina?" tanya Al waspada.

"Ini urusan wanita, lo nggak perlu tahu," jawab Vio santai.

Al memandang Dina yang juga tengah bertanya-tanya. "Ya udah, nggak apa-apa, A', biar Dina temui dulu Vio," ucap Dina seraya melepas mukenanya dan melipatnya asal.

"Ada apa, Vi?"

"Lo bawa pembalut nggak?"

"Pembalut?" pekik Dina membuat Vio segera meletakkan telunjuknya di mulut, memberinya isyarat agar tak mengeraskan suara.

"Kamu dapet? Kenapa nggak persiapan sih?" tanya Dina menggerutu.

"Sssstttt ... Ini juga di luar perkiraan gue, di luar jadwal," jelas Vio membuat Dina menahan tawa.

"Lo kenapa malah ngetawain gue sih? Jadi bawa apa nggak pembalutnya?" tanya Vio kesal.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 27 B

    "Masa sih? Kenapa, Aa' suka?""Karena cantik," sahut Al singkat namun berhasil membuat jantung Dina berlompatan dari tempatnya."Aduh A' ... Aduh," keluh Dina."Kenapa, Din? Ada yang sakit?" tanya Al khawatir."Jantung aku yang sakit A' karena lompat-lompat dengar pujian Aa'," ucap Dina membuat Al menggelengkan kepala menahan senyumnya."Dasar tengil," ucap Al mengacak rambut Dina."Tengil-tengil tapi sayang 'kan?" goda Dina dan sekali lagi membuat Al tak dapat menahan senyumnya."Jadi kapan saya bisa dapat kejutannya?" tanya Al tak sabaran."Nanti lah A', nanggung kalau sekarang. Kita belum makan, ntar tiba-tiba ada orang antar makanan gimana? Belum lagi kalau ada gangguan mak lampir," jawab Dina berargument."Mak Lampir?""Hehe sepupu Aa' tuh maksudnya, maaf ya ...," lirih Dina tak enak hati sudah mengatai Vio mak lampir, namun yang terjadi justru tawa Al menggelegar."Ada-ada aja deh kamu, Din," sahut Al membuat Dina tersenyum kuda

    Last Updated : 2023-01-22
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 28 A

    CINTA SATU MALAM by. Addina Amalia ZahraDi malam yang kelam, aku terbang tanpa pencahayaan. Mengitari alam semesta seorang diri, tanpa dua malaikat yang biasa selalu mengarahkan dan menemani.Aku terbang tanpa arah, sesekali hinggap di kelopak bunga, menyesap manis madu di sana.Hingga tanpa kusadari, kini aku terjebak di sebuah daun yang ringkih dan beralaskan getah, membuatku tak dapat berlari lagi.Aku terjebak, di dalam situasi yang begitu menyeramkan. Gelap, sunyi dan menakutkan.Bersusah payah aku berusaha untuk lepas dari jebakan getah, namun semakin aku mencoba, semakin sakit yang kurasa.Ingin rasanya ku menyerah, namun, di sisa-sisa harapan yang masih ada, aku memanjatkan pinta. Berharap Yang Maha Kuasa, akan mendengar dan mengirimkan pelita. Setidaknya, walau aku harus mati dalam kondisi ini, ada cahaya yang akan menemani.Sungguh Tuhan begitu baik, Dia mengabulkan pintaku hanya dalam jeda helaan nafas. Pelita itu kini datang dan men

    Last Updated : 2023-01-23
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 28 B

    Dina melangkahkan kakinya untuk mendekat, dan benar, suara itu terdengar semakin jelas.Dina membuka pintu kamar Vio perlahan, tampak di sana, wanita itu tengah meringkuk kesakitan di atas kasurnya."Ya Allah, Vio! Kenapa Dia?" gumam Dina kemudian segera mendekati Vio."Kamu kenapa, Vi? Sakit?" tanya Dina saat mendapati Vio meringkuk dengan keringat dingin mengucuri tubuhnya."Biasalah, gue kalau dapet emang suka nyeri," ucapnya dengan meremas perut bagian bawahnya."Owalah, ada-ada aja. Ya udah, kamu tunggu sini sebentar," ucap Dina kemudian bergegas ke dapur, menyalakan kompor untuk memasak air, kemudian menyiapkan tiga cangkir untuk teh hangat. Sembari menunggu air mendidih, Dina kembali ke kamar untuk mengambil botol bekas air mineral, yang akan digunakannya untuk memberikan kompres hangat pada perut Vio.Dina melakukannya dengan cekatan, dengan sebuah nampan ia membawa tiga cangkir teh hangat juga sebotol air panas dengan selembar sapu tangan yang m

    Last Updated : 2023-01-23
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 29 A

    "A', bangun yuk, A' ...," ucap Dina seraya menyentuh lengan suaminya, membuat Al berjingkat kaget merasakan dingin tangan Dina."Ya Allah, Din. Kamu ngagetin aja sih, tangan kamu kenapa dingin gitu?" tanya Al heran."Kan Dina habis mandi, A', Aa' bangun yuk, mandi juga. Ini dah mau shubuh, Lho!" ajak Dina."Nanti aja lah, Din. Saya masih ngantuk," sahut Al malas."Ya udah kalau gitu," ucap Dina tak memaksa, ia justru naik ke ranjang, dan duduk bersandar di sisi Al."Sini A', tiduran di pangkuan Dina, sembari Dina pijat kepalanya biar makin enak," ucap Dina menawarkan.Tak kuasa menolak, Al pun segera menurut, meletakkan kepalanya di tempat ternyaman, sembari menikmati pijatan ringan di kepalanya."Enak?" tanya Dina.Al hanya mengangguk dengan mata terpejamnya. Sedangkan Dina justru tersenyum penuh makna. Kemudian dengan pelan mulai melantunkan sholawat dengan suara merdunya, yang terdengar begitu syahdu menenangkan hati Al.Ilahi lastu lil fi

    Last Updated : 2023-01-24
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 29 B

    "Aa' suka nggak dengan pemandangan sunrise?""Suka.""Kenapa Aa' menyukai sunrise?""Ya suka aja," jawab Al singkat."Tanya balik dong, A'," pinta Dina."Tanya apa?""Tanya, kenapa aku suka sunrise?""Memangnya kenapa?""Karena tiap kali aku melihat sunrise, aku akan teringat Aa', Aa' adalah manifestasi sunrise dalam hidupku," ucap Dina dengan senyuman manisnya."Kamu sedang merayu saya?""Nggak sih, hanya mengungkapkan isi hati aja," sahut Dina."Memangnya kenapa kamu anggap saya seperti sunrise?" tanya Al penasaran."Karena kehadiran Aa' di hidupku bagaikan matahari terbit, ia datang untuk menggantikan malam yang gulita dengan cahaya.Sama seperti Aa', hadir di hidup Dina, menyelamatkan Dina dari tempat bak neraka, dan membawa Dina ke tempat seperti surga," jelas Dina tulus sembari memandang lekat kedua mata elang suaminya "Bisa aja kamu," jawab Al bersikap seolah tak tersentuh, padahal jauh dalam lubuk hatinya ia tenga

    Last Updated : 2023-01-24
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 30 A

    Setelah menurunkan Vio di depan rumah Oma, Al segera melajukan mobilnya menuju kantor yang letaknya lebih dekat dari rumah Oma."Din, kamu kuliah?" tanya Al masih dengan fokus menyetir."Nggak kok, A', Dina hari ini masih izin, kenapa, A'?" tanya Dina."Saya ada meeting pagi ini, dan waktunya sudah terlalu mepet. Gimana kalau kamu ikut saya ke kantor dulu? Nanti biar Pak Supri jemput kamu di kantor?" tanya Al seraya menambah kecepatan laju mobilnya."Nggak apa-apa, A', nggak perlu minta Pak Supri jemput juga, biar Dina tunggu Aa' sampai selesai, kalau Aa' berkenan," sahut Dina memandang suami di sisinya."Kamu nggak apa-apa? Apa nggak bosan nungguin saya kerja seharian?" tanya Al."Malah seneng bisa dekat-dekat dengan Aa' terus," jawab Dina membuat Al tersenyum hangat. "Tapi kalau Aa' merasa terganggu dengan keberadaan Dina, nanti Dina bisa pulang dengan taksi online," lanjut Dina lagi tak ingin lancang."Nggak, nggak ... Saya nggak terganggu kok," j

    Last Updated : 2023-01-25
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 30 B

    "Masa sih?""Beneran, A'," sahut Dina yakin."Alah, kamu aja panggil saya Om saat pertama bertemu," protes Al tak mempercayai ucapan Dina."Iya, tapi bukan karena wajah Aa'," sangkal Dina."Lalu?""Ya, karena Dina pikir yang suka jajan di tempat begituan biasanya Om-Om," sahut Dina polos."Terus menurut kamu kenapa mereka mengira kamu ponakan saya? Padahal 'kan kamu istri saya?" "Itu karena wajah Dina aja yang keterlaluan imutnya, A'," sahut Dina percaya diri dengan menahan senyumnya."Kamu ya, sempat-sempatnya narsis di atas derita saya," sahut Al yang justru merasa terhibur dengan sikap Dina yang berusaha mencairkan suasana."Tapi Aa' setuju nggak kalau Dina ini overdosis imutnya?" tanya Dina lagi."Ehm ... Gimana ya?" ucap Al berlagak berpikir."Coba deh, mikirnya sambil lihat Dina, biar cepet bisa jawabnya," ucap Dina seraya meraih pipi suaminya yang berjambang dan mengarahkannya untuk memandang dirinya."Gimana, imut 'kan?"

    Last Updated : 2023-01-25
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 31 A

    Hari demi hari berlalu, dan hanya tersisa dua hari untuk sampai di hari resepsi Alfaro dan Dina. Walau segala sesuatunya disiapkan serba mendadak, tapi hal itu sama sekali tak membuat rempong calon kedua mempelai. Sebab dalam hal ini semua telah di handle Oma dan beberapa asisten yang telah disiapkan Al.Al dan Dina hanya perlu datang untuk fitting baju dan foto prewedding, selebihnya mereka hanya tinggal menunggu sembari meneguk cawan madu.Seperti siang ini, Al tiba-tiba pulang lebih awal sebab tahu Dina selesai kuliah lebih cepat. Ia rela meninggalkan pekerjaannya demi agar bisa bermesra-mesra dengan bocah tengilnya."Loh, Aa' kok sudah pulang sih? Ini masih jam 2 lho, A'," tanya Dina terkejut saat mendapati suaminya tiba-tiba muncul di kamar."Saya hanya mau memastikan kamu langsung pulang atau ngelayap dulu," sahut Al beralasan."Kalau soal itu 'kan Aa bisa telepon Dina, nggak harus pulang begini," sahut Dina heran dengan alasan suaminya yang tak masuk

    Last Updated : 2023-01-26

Latest chapter

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 45 (ENDING)

    Bab 45 PRUK"Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma sholli 'Alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad. Ushikum wa nafsii bi taqwAllah, faqod faazal muttaqun.Uzawaijuka 'ala maa amaraAllahu bihi min imsakin bima'rufin au tashrihin bi ihsan.Ya Ali Zainal Abidin Bin Kyai Husein, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka ibnati Kamila Cahaya Alfahri binti Alfaro Putra Al-fahri, alaa mahri 1 milyun rubiyah, haalan.""Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Gus Zianal menjawab kalimat ijab dalam sekali tarikan nafas dan penuh kefasihan."Bagaimana saksi, sah?"Sah!Sah!Sah!Alhamdulillahi rabbil 'Aalamiin, baarkallahu laka wabaaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair."Doa doa baik dipanjatkan oleh orang-orang tua dan masyayikh yang hadir. Semuanya turut bahagia atas pernikahan putra kyai Husain.Kamila yang menunggu di atas pelaminan bersama bunda dan mertuanya mengikuti seiap rangkaian acara dengan khidmat. Ia tak berhenti memanjatkan doa di waktu yang hadi

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 44

    Bab 44 PRUKSebuah cincin berbahan emas baru saja dilingkarkan di jari manis kiri Kamila oleh Bu Nyai Hana, sebagai simbol bahwa kini Kamila sudah berada dalam pinangan putranya, Gus Zainal.Segala doa dipanjatkan untuk kebaikan keduanya, seluruh keluarga terlihat bahagia atas keputusan Gus Zainal dan Kamila yang pada akhirnya memutuskan untuk segera melaksanakan pernikahan.Tanggal pernikahan telah disepakati, begitu juga dengan bagaimana konsepnya. Rencana gus Zainal dan Kamila untuk melaksanakan program riyadhoh sebelum pernikahan dilangsungkan juga disetujui bahkan didukung oleh seluruh pihak keluarga.Setelah selesai sesi lamaran, Kamila langsung dibawa oleh pihak keluarga Gus Zainal, bukan sebagai pengantin yang diboyong ke tempat suaminya, melainkan sebagai calon santriwati program riyadhoh selanjutnya.Sesampainya di pesantren, Gus Zainal segera mengantar calon istrinya ke tempat di mana ia akan menghabiskan waktu selama 40 hari ke depan."Sudah siap?" tanya Gus Zainal."Insya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 43

    Bab 43 PRUK"Saya hanya ingin Gus bahagia, dengan menikahi wanita pilihan Gus. Saya tidak ingin menghalangi kebahagian Gus dengan melanjutkan perjodohan ini." setelah beberapa saat, akhirnya Kamila menjawab dengan kalimat yang terdengar ambigu.Gus Zainal terdiam, ia memperhatikan Kamila dengan seksama, "Kamila terkesan menjaga jarak denganku, bahkan dia terlihat segan dan canggung, berbeda dengan Kamila yang kukenal sebelumnya. Kamila yang ceria, yang kocak, yang asal jiplak kalau bicara.Kamila yang dihadapanku ini terkesan pendiam, hanya berbicara seperlunya, terkesan membentengi dirinya dariku. Dia bahkan mengganti kata ganti untuk dirinya dari 'aku' beubah menjadi 'saya'.Entah mengapa, mungkinkah ini akibat dari kejadian yang baru menimpanya, atau mungkin ini sudah menjadi keputusannya? Aku tidak tahu. Tapi hatiku, mengharapkan Kamila yang dulu, yang apa adanya, yang telah berhasil mencuri hatiku. "Bagaimana jika bahagiaku ada padamu, Kamila?" tanya gus Zainal kemudian.Kamila

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 42

    Bab 42 PRUK"Ayah ... Ayah tenang dulu, ya." Gus Zainal mencoba menenangkan Ayah Kamila yang semakin tergugu."Saya menyesal, Gus ... kenapa harus Kamila yang menjadi korban atas dosa-dosa masa lalu saya? Saya malu, Gus ... saya malu dengan Kyai Husain, saya malu sama njenengan, Gus ...."Ayah Kamila kembali mengungkapkan isi hatinya. Tangisnya pecah, ia merasa gagal sebagai seorang ayah.Addina yang mendengar ratapan suaminya turut teriris hatinya. Dia tahu betul, bahwa suaminya sangat mengharapkan perjodohan ini. Harapan terbesarnya adalah mengantar Kamila sampai ke pelaminan, dan bersanding dengan lelaki yang tepat, yang mampu memimpin Kamila dan mengarahkannya pada kebaikan.Perjodohan dengan Gus Zainal adalah salah satu cara yang ia harapkan dapat menjadi jalan untuk mewujudkan impiannya."Tolong, Gus ... tolong sampaikan maaf saya pada Kyai Husein. Maaf karena terpaksa perjanjian perjodohan ini harus berakhir sampai di sini." Alfaro melanjutkan kalimatnya."Ayah ... jika memang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 41

    Bab 41 PRUKKamila menceritakan semua dari awal sampai akhir, tanpa ada sedikitpun yang ditutupinya. Walaupun dengan penuh drama, sembari terus terisak penuh penyesalan, namun Kamila memutuskan untuk mengakhiri semua dramanya.Kejadian yang baru saja menimpanya membuatnya sadar, bahwa jalan yang ia pilih selama ini adalah salah.Dion, lelaki yang selalu dipuja-pujanya, justru merupakan lelaki yang hampir saja merusak diri dan masa depannya.Rasa syukur dan terima kasih tak henti ia ucapkan pada Allah, kedua orang tua dan Gus Zainal, karena tanpa jasa mereka, Kamila tak dapat membayangkan lagi apa yang akan terjadi dalam hidupnya."Astaghfirullah, Kamila ... Kamu—!" Ayah Kamila tak dapat menahan amarah, setelah mendengarkan cerita Kamila, ia menyimpulkan, bahwa semuanya bermula dari kecerobohan putrinya.Ia menarik nafas panjang, lalu kembali membuangnya kasar. Berusaha meredam emosi yang tiba-tiba menguasai jiwa."Berapa kali Ayah bilang sama kamu, jauhi Dion, Kamila ... jauhi Dion! T

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 40

    Bab 40 PRUKGus Zainal melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dadanya masih bergemuruh, tiap kali membayangkan apa yang telah Dion lakukan pada Kamila.Melalui spion tengah, ia melirik Kamila yang masih terlelap dalam tidurnya."Nyenyak tidur Kamila sangat tidak normal, besar kemungkinan Dion menabur obat tidur di dalam makanan atau minuman Kamila.Seharusnya hal ini cukup membuat hatiku, lega, karena itu artinya, apa yang terjadi, bukan atas dasar keinginan Kamila.Tapi tetap saja, hati ini begitu kecewa. Mendapati kenyataan bahwa Kamila berada di sebuah ruangan bersama lelaki lain. Tak hanya itu, dia bahkan sudah disentuh-sentuh," gumam Gus Zainal dalam hati"Aaaarrrrrrrgggghhhh!" ia berteriak penuh amarah sembari memukul setir. Merasa emosinya tak stabil, ia menepikan mobil, sejenak menenangkan diri dari serangan emosi."Ya Allah ... kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Kamila? Aku telah gagal menjaga Kamila, aku telah gagal mengemban amanah yang Abah berikan padaku. Dan saya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 39

    Bab 39 PRUKSetelah puas bermain-main dengan kepala Kamila, kini tangan Dion turun membelai pipi Kamila. Membuat gadis itu semakin meronta di alam bawah sadarnya. "Cantik," gumamnya pelan dengan suara yang semakin memberat, tanda ia mulai berhasrat."Ah, rasanya aku udah nggak tahan lagi lihat Kamila tergeletak tak berdaya seperti ini. Sebaiknya aku segera eksekusi," gumam Dion seraya membuka pakaian yang dikenakannya. Lalu menyibak selimut yang membalut tubuh Kamila, menampilkan setiap lekukan dari tubuh moleknya.Dion tersenyum puas memandangnya. Matanya semakin menggelap, dan ingin segera melangsungkan aksinya.Melihat kaki putih jenjang Kamila yang hanya terbuka separuh membuat sisi lelaki Dion semakin menyala, bulu-bulu halus yang tumbuh di sana mulai dibelai-belainya. Menimbulkan sensasi nikmat tersendiri baginya. Dion memejamkan mata, merasakan halus kulit tubuh Kamila.Perlahan posisi tubuh Dion sudah berada di atas tubuh Kamila, mulai memandangi wajah cantiknya yang tengah t

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 38

    Bab 38 PRUK"Di ... please ... kamu mau ngapain?" tanya Kamila semakin ketakutan."Santai aja, Mil ... Aku cuma mau nolongin kamu kok," ucapin seraya merangkul dengan Kamila. Akan tetapi dengan cepat Kamila menjauhkan tubuhnya dari sentuhan Dion."Jangan sentuh aku, Di!" ucapnya lantang.Akan tetapi hal itu tak membuat Dion menjadi gentar, ia justru semakin mempermainkan perasaan Kamila, "rileks, Mil, santai aja ... aku nggak akan ngapa-ngapain kamu. Aku cuma mau bantuin kamu kok. Ayo sini, kamu jangan terlalu lama di sini dengan pakaian seperti ini, kamu bisa masuk angin nanti, ingat, kamu habis kehujanan." Dion menyampaikan kalimatnya dengan suara yang sangat lembut, membuat Kamila seketika merasa luluh, seolah tengah terhipnotis dengan perlakuan Dion, walau dalam hati ia tetap was-was.Kamila mengikuti langkah Dion yang memapahnya ke tepi ranjang, kemudian menggunakan selimut untuk membalut tubuhnya.Setelah itu ia melangkah ke arah nakas dan mengambil segelas minuman hangat yang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 37

    Bab 37 PRUK"Assalamualaikum, Gus ... Maaf apa sudah ada perkembangan?" Ayah Kamila kembali bertanya dari telepon sebab desakan istrinya. Bunda Kamila terus mengeluhkan hatinya yang tak bisa tenang, seolah memiliki firasat yang kuat akan kondisi putrinya yang tak baik-baik saja."Waalaikumsalam, Ayah. Ini saya masih terus melanjutkan pencarian. Tadi melalui cctv toko alat tulis milik Pesantren, kami mendapatkan jejak. Kamila pergi menggunakan mobil, seseorang telah menjemputnya dan saya curiga dia adalah Dion." Gus Zainal mencoba menjelaskan perkembangan pencarian putri Pak Alfaro tersebut."Dion? Jadi Gus Zainal juga kenal dengan Dion?" Ayah Kamila terdengar sedikit terkejut."Iya, Yah. Kamila sering bercerita tentang Dion, bahkan kami sempat saling bertemu dan berkenalan," jelas Gus Zainal disambut ucapan istighfar oleh Ayah Kamila."Astaghfirullah, Kamila ... Maaf ya, Gus, saya benar-benar nggak ngerti dengan pola pikir Kamila. Saya sengaja memasukkannya ke Pesantren demi bisa menj

DMCA.com Protection Status