Beranda / CEO / Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda / Bab 72 : Emosi terselubung Bella

Share

Bab 72 : Emosi terselubung Bella

Penulis: Parikesit70
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Erina yang membelikan makanan siang untuk Anggun pun, sampai di ruang kerja Anggun saat Erlangga dan Bella telah pergi keluar kantor. Kemudian, Anggun menceritakan kesalahpahaman yang terjadi antara ia dan Bella.

“Ini Bu Anggun makanannya,” ucap Erina memberikan makanan yang dipesan

“Rina, untung aja kamu nggak di sini. Kalau di sini pasti kena tampar juga kayak aku,” adu Anggun sembari menerima bungkusan nasi yang dipesannya.

“Ditampar? Serius Buu? Kok sampai seperti itu?” tanya Anggun dengan mengernyitkan wajahnya.

“Ya nanti dah aku cerita sama kamu. Udahlah aku mau makan dulu,” jawab Anggun berjalan keluar ruangan menuju Pantry. Namun karena rasa penasaran Erina membuat gadis muda berusia 19 tahun itu mengikuti langkah Anggun.

Sekitar 30 menit kemudian, Anggun dan Erina kembali ke ruang kerjanya. Satu jam pun berlalu dan di saat mereka berdua tengah sibuk dengan pekerjaannya Erlangga kembali ke kantor sendirian tanpa di temani oleh Bella.

Anggun yang melihat kedatangan Erlangga pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Parikesit70
hehehehe... kak Franita bisa aja\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/ makasih always hadir
goodnovel comment avatar
Franita
Aku cuma nunggu pas bagian Elena, Erlangga & om Her, klo ttg Bella apalagi ttg Erina, gak suka sangat menjijikan!! Sekelas Erlangga kok mau dng Erina...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 73 : Bella Menyiksa Erina

    Anggun yang diminta untuk memanggil sekuriti, berjalan keluar dari ruangan menuju tempat Syamsul berdiri dan memanggil sekuriti tersebut.“Pak Syam di panggil sama istrinya pak Erlangga,” ucap Anggun saat memanggil sekuriti yang masih berdiri tegak di depan pintu masuk ke ruangan direktur utama.Mendengar permintaan Anggun, membuat dahi Syamsul mengerut dan bertanya pada sekretaris Erlangga. “Ada apa ya Buu? Apa saya buat salah lagi? Padahal tadi, waktu Nyonya besar datang saya udah menyapa dan mau saya antar ke ruangan pak Erlangga, orangnya malah nggak mau.”“Bukan masalah itu Pak, udah ikut aja ke dalam ruangan pak Erlangga,” ajak Anggun yang melangkah masuk menuju ruangan Erlangga diikuti Syamsul.Mereka pun masuk ke dalam ruangan kerja sang direktur utama yang sedang mengikuti rapat. Lalu, Syamsul menghadap Bella yang kini duduk di kursi Erlangga.“Sore Nyonya besar ... Maaf, apa saya ada salah lagi?” tanya Syamsul memandang Bella dan menundukkan kepalanya.“Pak Syamsul, silakan

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 74 : Luka Bella

    “Bella?!” seru Erlangga saat berjalan masuk ke dalam ruangannya dan melihat kondisi Erina bersimpuh di hadapan Bella dengan tubuh bagian atas hanya memakai bra dan tampak kacau.Bella yang mendengar Erlangga membentak dirinya langsung menoleh dan bertolak pinggang dan wanita cantik yang tengah marah besar itu, berbicara kasar dan kembali dengan logat dan cara bicaranya kala ia belum menikah dengan Erlangga. “Kenapa? Nggak terima ini pelacur gue siksa? Atau emang elo janji sama tuh pelacur untuk jadi istri kedua? Hah!” “Bella ... Kamu ngomong apa sih...?” tanya Erlangga mencoba untuk mencerna kejadian yang terjadi. Apalagi ia melihat sekuriti dan Anggun serta Erina ada di ruang tersebut.“Ngomong apa...? Justru gue yang tanya elo! Kenapa elo selingkuh sama sampah model gini? Kalau elo selingkuh sama cewek sekelas gue, mungkin masih gue terima! Ini elo main sama pelacur gembel gini! Najis gue sama elo, Er!” umpat Bella dengan emosi membara dan napas terengah-engah menahan amarahnya.D

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 75 : Janji Bella

    Usai kejadian Bella mengamuk di kantor Erlangga, membuat Erlangga kian merasa terpojok dan merasa bersalah atas tindakan hinanya yang seharusnya tak pantas dilakukannya. Terlebih, Bella sering mengungkit kejadian tersebut. Hingga pada saat Bella harus kembali ke singapura untuk menemani Tiara pada saat Herlambang yang telah satu minggu di sana menghubungi Erlangga di hari Sabtu pagi.“Pagi Er, bagaimana kabarnya?” tanya Herlambang dalam sambungan telepon.“Pagi, semua baik-baik aja dan Elena memutuskan tinggal di rumahnya,” jawab Erlangga.Karena sejak kehadiran Bella dari Singapura, Elena memutuskan untuk tinggal di rumahnya agar tidak ada lagi permasalahan antara ia dan Bella. Walaupun, Mala harus bolak balik ke rumah itu untuk mengambil Asi yang telah disiapkan dalam botol-botol kaca.“Iya Lena udah cerita kalau dia tinggal di rumah kami. Uhm, jam berapa hari ini Bella terbang ke Singapura?” tanya Herlambang.“Oh iya..., Papi Her udah mau balik ya?” tanya Erlangga seperti orang lin

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 76 : Kenikmatan & Kerinduan Herlambang

    Selama seminggu tidak bertemu dengan kekasih hatinya, Herlambang yang pulang membawa segudang kerinduan pada Elena langsung menuju rumah mereka saat jam tengah menunjukkan pukul dua belas siang kurang lima menit. Lelaki tampan nan bersahaja itu sengaja tidak memberitahukan Elena atas kepulangannya ke tanah air di mana sebelumnya Herlambang mengatakan akan pulang di hari minggu. Maka saat Erlangga dan Bella telah sepakat untuk ke Singapura, Herlambang secepat kilat menuju Changi Airport dan tiba di bandara Sukarno Hatta saat pukul sepuluh lewat tiga puluh menit. Dari Bandara, Herlambang menggunakan taxi untuk pulang ke rumahnya dan tiba di depan pintu pagar rumah Elena saat menunjukkan pukul dua belas kurang lima menit.Herlambang menekan tombol bel yang berada pada tembok yang berada di sisi kanan pagar pintu rumah Elena yang terlihat sepi. Sampai akhirnya, Bik Ijah membukakan pintu rumah tersebut dan Herlambang langsung berbicara dengan Bik Ijah untuk tidak memberitahu kehadirannya.

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 77 : Bella menghubungi Elena

    Setelah lebih dari satu minggu, Erlangga dan Bella masih berada di Singapura. Awalnya, Erlangga hanya ingin beberapa hari saja menjenguk Tiara yang kini masih dalam perawatan di rumah sakit terbesar di Singapura. Namun, melihat kondisi Tiara yang semakin menurun, membuat Erlangga masih berada di Singapura untuk mengikuti perkembangan penyakit yang diderita oleh Tiara. Sel kanker yang ada dalam tubuhnya kini menyebar ke area paru-parunya, hingga membuat wanita cantik itu, semakin tirus dan menggunakan alat bantu pernapasan.Seperti saat ini, tepat sepuluh hari Erlangga dan Bella berada di rumah sakit. Tiara meminta pada Erlangga untuk bisa membawa Satrya yang saat itu baru berusia 1 tahun 2 bulan untuk bisa di bawa ke Singapura, kala Tiara merasa kondisi dirinya tidak akan mampu melawan rasa sakit yang semakin menggerogoti tubuhnya.“Sayang..., hubungi papi Her. Minta dia bawa Satrya ke Singapura bersama Indah. Mami mau melihat cucu Mami yang terakhir kali. Tapi, Mami nggak mau lihat w

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 78 : Wafatnya Tiara

    Elena dan Herlambang pun terbang ke Singapura usai mendapat telepon dari Bella perihal sakitnya Tiara yang kian bertambah parah. Sekitar pukul satu siang waktu setempat, Herlambang dan keluarga kecil barunya bersama kedua pengasuh balita mereka sampai di sebuah rumah sakit swasta dengan mengajak kedua anak balita atas seizin rumah sakit. Sesampai di ruang perawatan Tiara, terlihat Bella tengah berbicara dengan Erlangga saat Elena menghubunginya dalam sambungan telepon.“Bella, gue udah di rumah sakit ini. Langsung naik ke lantai 5 ya,” pinta Elena dalam sambungan telepon.“Ya, sekarang gue keluar dari ruang perawatan,” jawab Bella menutup sambungan telepon.Setelah menutup sambungan telepon tersebut, Bella pun berkata pada Erlangga, “Er ... Papi Her udah datang. Kamu tunggu mami aja. Biar aku akan gendong Satrya.”“Udah biar aku aja yang jemput,” pinta Erlangga yang masih duduk di sofa pada ruang perawatan Tiara. Sementara Tiara sendiri masih tertidur lelap.“Udah aku aja..., nggak u

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 79 : Keputusan Erlangga

    Usai acara 40 hari Tiara, Erlangga meminta pada Herlambang untuk merembukkan masalah status Sakti yang tidak ingin diakuinya menjadi putranya dan ia juga ingin Elena melepas tanggung jawabnya atas diri Satrya yang saat itu berusia satu setengah tahun dan Sakti berusia tiga tahun. Maka, di ruang keluarga rumah milik almarhumah Tiara, Erlangga yang sejak pemakaman Tiara tidak ingin membahas apa pun terkait kedua anak yang selama ini mereka ributkan, maka usai 40 hari almarhumah Tiara, sang putra tunggal dari pemilik rumah mewah itu ingin membicarakan secara tuntas perihal apa pun yang menyangkut almarhumah berikut amanatnya.Di ruang keluarga yang cukup besar itu, telah di siapkan dua sofa saling berhadapan dengan sebuah kertas dan bolpoin di atasnya berikut air mineral dan camilan. Terlihat Elena duduk di sebelah Herlambang mengenakan baju berwarna sama dengan corak yang sama pula. Mereka menggunakan pakaian couple, sehingga membuat Erlangga memandang keduanya berulang kali.“Makasih u

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 80 : Keinginan Elena & Rencana Erlangga

    Empat tahun kemudian, Elena yang sejak tidak diberikan hak untuk mengurus Satrya, melanjutkan kuliah pada sebuah Universitas Swasta dalam bidang ilmu komunikasi serta mengikuti program sekolah kepribadian yang akhirnya akan mendapatkan gelar sarjana komunikasi yang akan dikukuhkan pada esok hari. Saat ini, Sakti telah berusia 7 tahun dan Satrya 5,5 tahun. Sedangkan Bella dan Erlangga justru tidak melanjutkan kuliahnya di Perth. Padahal kedua pasangan suami istri itu tinggal melewati 2 semester lagi untuk mendapatkan gelar sarjananya.Seperti di pagi ini, sekitar pukul delapan pagi, Elena yang masih kerap berbicara banyak hal dengan Jamila, menghubungi sahabatnya perihal berita bahagia atas kelulusannya yang akan dikukuhkan esok hari.“Mila..., elo sibuk nggak besok?” tanya Elena dalam sambungan telepon.“Besok sore gue ada acara ke dokter gigi. Gue mau pasang kawat gigi di bagian belakang, soalnya geraham gue agak miring,” tutur Jamila dalam sambungan telepon.“Berarti lo free ya pagi

Bab terbaru

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 90 : Erlangga & Elena Tewas?!

    Erlangga yang mengetahui kedatangan Herlambang, membuat lelaki tampan itu uring-uringan. Di rumah, Erlangga yang tak pernah membentak Bella atas kesalahan kecil yang diperbuatnya, di pagi hari itu saat lelaki tampan itu akan ke kantor, membuat Bella menangis atas hal kecil yang tak diduganya.“Lain kali, kamu itu mikir! Masa iya aku ke kantor pakai pakaian ini? Apa kamu pikir ini cocok aku pakai? Padahal sejak awal kamu pilihkan pakaian ini, aku sudah ngomong..., singkirkan dari lemari pakaianku! Dasar perempuan nggak bisa buat suami bahagia!” teriak Erlangga pada Bella kala wanita cantik itu mengambilkan pakaian yang tak disuka oleh Erlangga.Elizabeth yang mendengar putrinya dibentak oleh Erlangga pun masuk ke dalam kamar itu dan menegur menantunya, “Ada apa sih sama kamu? Masalah pakaian saja sampai memaki-maki Bella! Apa putriku kurang baik mengurus putramu?!” Erlangga yang terkejut dengan kehadiran Elizabeth yang datang ke kamar mereka pun melirik ke arah wanita yang telah cukup

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 89 : Herlambang datang Elena kelelahan

    Perselingkuhan yang dimulai oleh libido yang tak tersalurkan oleh Elena, membawanya dalam pusaran ketakutan dan hasrat yang kian tak terbendungkan. Karena sejak saat itu, mereka sering melakukan hubungan intim di ruang kerja Erlangga. Terlebih, Bella kini sudah sangat percaya pada Erlangga sejak sang suami mempunyai sekretaris seorang lelaki.Seperti pagi ini, Erlangga berpamitan di pagi hari dengan alasan akan ada kunjungan dari investor sehingga ia harus mengecek seluruh data yang diminta oleh investor tersebut. Dan Erlangga juga meminta pada Elena untuk datang pukul 7 pagi, dengan alasan yang sama. Maka, saat Erlangga telah berada di ruangan kerjanya, lelaki tampan yang telah mempersiapkan diri dengan meminum vitamin dan suplemen serta obat kuat pun, menunggu kedatangan Elena.Tok ... Tok ... Tok ...“Ya masuk,” ucap Erlangga seraya tersenyum lebar kala melihat jam baru menunjukkan pukul 7 kurang sepuluh menit.Lelaki tampan itu beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Elena y

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 88 : Hasrat Liar Elena

    Kepergian Herlambang dalam menjajaki pembukaan perusahaan baru atas nama putranya Sakti, membuat Elena merasa kesepian saat berada di rumah. Wanita cantik itu lebih suka menghabiskan waktu di kantor, karena lebih cepat waktu berlalu dibandingkan saat ia berada di rumah. Terlebih saat ini, Sakti yang kini telah berusia 9 tahun, lebih banyak kegiatan ekstra di sekolah atau pun di tempat bimbel serta tempat olah raga.Seperti saat ini, setelah dua minggu berlalu, Elena yang merasa kesepian karena sang putra harus melakukan kegiatan olah raga memilih untuk ke rumah Herlina. Di rumah Herlina, Elena biasanya mengobrol banyak hal pada sang mama yang telah semakin menua.“Lena..., mama kangen sekali sama Jamila. Apa kamu bisa menghubungi Jamila?” tanya Herlina.“Ya Maa.., sekarang Lena hubungi Mila,” jawab Elena.Satu jam kemudian, Jamila yang diminta datang ke rumah Herlina pun, menyambangi wanita yang telah dianggap mamanya pula. Mereka bercengkerama dan bercerita pada masa tinggal di sebua

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 87 : Curhat & Hasrat Elena

    Sejak Erlangga mengajak makan siang Elena, hubungan mereka kian akrab. Keakraban mereka tanpa diketahui pasangan masing-masing telah terjalin selama 2 tahun sejak Elena menjadi kepala cabang dari perusahaan EDC tersebut. Namun, selama ini keakraban mereka hanya sebagai atasan dan bawahan, ayah dan ibu dari seorang pewaris utama. Dan mereka juga sering bercerita tentang rumah tangga masing-masing dengan kebahagiaan masing-masing serta membicarakan tumbuh kembang Satrya di bawah pengawasan Bella, ketika mereka makan bersama di saat Herlambang keluar kota. Hal ini mereka lakukan, agar tidak adanya kesalahpahaman atas hubungan yang kini terjalin di antara mereka. Seperti saat ini usai mereka mengikuti rapat di sebuah Bank Swasta, mereka pun makan bersama pada sebuah restoran. Di momen ini, Elena mulai mengeluhkan perihal diri Herlambang pada Erlangga. Dan hal itu jelas membuat Erlangga terkejut. Karena selama ini, Elena sangat bersemangat jika membicarakan tentang Herlambang yang sering

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   BAB 86 : Elena & Erlangga CLBK ?

    Erlangga yang sejak awal ingin memutuskan hubungan dengan Anggun akhirnya dapat dengan mudah melempar wanita yang semakin ingin memilikinya. Sementara, Elena yang telah dua kali ditolong Erlangga saat menghadapi kendala di tempatnya bekerja merasa berhutang budi atas segala tindakan yang telah dilakukan oleh Erlangga pada dirinya. Maka, usai pemecatan yang dilakukan langsung oleh HRD, Erlangga memanfaatkan kejadian itu dengan mengajak Elena untuk keluar makan bersama, kala wanita nan cantik jelita itu sedang menghadap di ruang kerjanya. “Terima kasih Pak, sudah menolong saya dari kekasaran sekretaris Bapak,” ucap Elena tersenyum samar.“Sama-sama. Memang selama ini, aku sempat dengar beberapa staf komplain ke HRD perihal perangai Anggun yang arogan dan kurang bisa diajak kerja sama. Finalnya ya tadi itu. Berarti dia itu orang yang nggak bisa menghormati orang lain, terlebih orang baru seperti kamu,” tutur Erlangga basa-basi dengan memikirkan siasat agar Elena bisa diajak makan bersam

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 85 : Anggun Cemburu pada Elena

    Sejak Elena bekerja di perusahaan milik keluarga Erlangga dan Herlambang, lelaki tampan itu sudah membuka percakapan untuk memberitahukan istrinya perihal Elena. Namun, setiap kali Erlangga membuka percakapan tentang Elena. Bella selalu menolaknya dan hal itu telah dilakukan beberapa kali, hingga akhirnya Elena telah bekerja di bawah kepemimpinan Erlangga selama tiga bulan.Erlangga kembali memberitahukan Bella perihal Elena pada pagi hari sebelum lelaki tampan itu berangkat ke kantornya di sebuah meja makan saat mereka sarapan pagi. “Sayang, aku ingin memberitahu kamu tentang Elena,” ucap Erlangga saat menyelesaikan suapan terakhir sarapannya.“Aku nggak mau tau!” ujarnya sembari meletakkan gelas usai ia meneguk air mineral yang ada dalam gelas panjang bening miliknya.“Sayang ... Mau nggak mau kamu harus mendengar penjelasanku sebelum kamu menuduhku macam-macam,” ujar Erlangga menyeka bibirnya dengan serbet putih.“Menuduh...? Maksudnya menuduh siapa?” tanya Bella menghentikan sua

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 84 : Elena digoda Erlangga membela

    Tiga bulan setelah Elena menyandang gelar sarjana manajemen and Business, wanita cantik itu pun mulai memberanikan diri untuk terjun langsung dalam bisnis yang digeluti oleh Herlambang setelah suami tercintanya menjelaskan secara rinci perusahaan yang selama ini dimiliki oleh Erlangga dan dirinya. Dimana, perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan beberapa Bank yang menawarkan jasa dalam pengembangan digital seperti mesin EDC.Selama ini, perusahaan tersebut telah menjadi distributor utama mesin EDC, sebuah mesin yang digunakan untuk bertransaksi di beberapa merchant seperti resto, butik, swalayan termasuk hotel-hotel. Kalau selama ini, perusahaan ini hanya sebagai pemasok mesin EDC atau mesin gesek untuk transaksi yang dilakukan beberapa merchant terkait, kini sejak kehadiran Erlangga dan menyandang sebagai CEO, lelaki tampan itu melakukan terobosan baru dengan mendirikan anak perusahaan yang mengelola mesin EDC berikut System IT yang dikembangkan sebagai inovasi dari mesin EDC ya

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 83 : Permintaan Maaf Erlangga

    Bella yang telah kesal dengan Elena tak mampu melampiaskan kemarahannya pada wanita cantik itu. Untuk melampiaskan kekesalannya pada Erlangga pun, bukan suatu yang bisa ia lampiaskan. Apa lagi mengikuti cara Elizabeth. Kalau saja dirinya tidak mandul, mungkin ia sudah memaki-maki dan melampiaskan kekesalannya pada Erlangga dan Elena. “Sekarang, Bella harus gimana Maa?” tanya wanita cantik nan judes itu sembari memegang dan memijat-mijat dahinya.“Kasih aja foto ini, tanya baik-baik pada Erlangga. Kenapa dia harus bohong jika harus bertemu dengan Elena? Dengan begitu, Erlangga akan semakin menghormati dan menganggap dirimu memang berkelas. Jangan marah-marah ... Pakai akalmu,” nasihat Elizabeth.“Mama sih, gampang. Pakai akal ... Mama aja yang tahu Papa nikah sama sekretarisnya langsung labrak dan buat Papa malu di kantornya dan lebih memilih wanita itu...,” cibir Bella yang kesal atas nasihat Elizabeth.“Bella, kenapa Mama minta cerai? Karena untuk apa juga Mama urus Papa kamu yang u

  • Harta Tahta Berdarah Dua Tuan Muda   Bab 82 : Semua kebohongan Erlangga

    Bella yang penasaran atas cerita Elizabeth atas diri Erlangga sedikitnya merasa penasaran atas apa yang dikatakan mamanya. Karena itu, usai ia melakukan Nail pada kuku jemari tangan dan kakinya, wanita cantik itu dengan keraguan di hatinya beberapa kali meraih ponselnya dan meletakkannya kembali dengan bermonolog.“Aku nggak bisa curiga seperti itu terus menerus sama Erlangga. Kalau ternyata kecurigaanku salah dan apa yang dituduhkan mamaku hanya berita kebohongan, bagaimana cara aku mempertahankan mama tinggal disini?” tanyanya pada diri sendiri.Bella yang ragu untuk menghubungi Erlangga, kembali meletakkan ponselnya untuk ke sekian kalinya. Hingga akhirnya, wanita cantik itu memanggil Indah yang biasanya sedang menonton televisi di kamar Satrya.“Indah...! Indah...!” panggil Bella setengah berteriak hingga membuat beberapa pelayan di rumah itu, berlari ke ruang keluarga.Melihat dua orang pelayan di rumah itu tergopoh-gopoh berlari ke arah Bella yang ada di ruang keluarga, membuat

DMCA.com Protection Status