Jared di beri waktu satu tahun oleh paman Mara untuk membuktikan jika dirinya bisa menjaga Mara dengan baik tapi kali ini Mara malah hilang. Jared meninju daun pintu sampai suaranya seperti ledakan ketika terhempas ke dinding. Mara di culik dan Jared yakin apapun itu karena dirinya.
Jared segera menghubungi Tobias Harlot.
"Mara hilang!"
Tobias syok dan belum sempat berpikir.
"Cari tahu tentan Nathan, aku hanya tahu mereka menyebutnya nomor empat!" perintah Jared, "Aku akan kembali ke New York."
Jared sudah langsung kembali menutup teleponnya. Jared juga langsung kembali terbang ke New York menggunakan penerbangan komersil. Setiap kelenjar di tubuh Jared seperti siap meledak tiap
KURANG DIKIT LAGI .... JANGAN LUPA VOTE YA LUV U
Jared sudah berusaha membantu Mara untuk mengingat tapi Mara tetap tidak bisa mengingat apa-apa. Memang yang terpenting bagi Jared sekarang adalah Mara sudah kembali padanya dan baik-baik saja, tapi dari peristiwa kemarin Jared jadi memiliki kecemasan baru. Bagaimana Mara bisa diambil dengan begitu mudah dari sisinya dan bagaimana seolah orang tersebut sepertinya juga tahu dengan apa yang akan dia lakukan. Dari semua itu Jared hanya bisa menyimpulkan jika kemungkinan siapapun itu, dia mungkin juga bisa melihat seperti dirinya. Jared tetap harus selalu waspada dan ingat pesan Nathan untuk benar-benar menjaga anak dan istrinya. Cukup Jared yang memikirkannya, dia tidak mau Mara ikut cemas. Mara tidak perlu tahu bisa semengerikan apa jika identitasnya sampai terbongkar. Jared akan melakukan apapun untuk menjaga keluarganya. Selama Jared dan Mara tinggal di Hampton kemarin, hampir delapan puluh persen pembangunan di peternakan sudah selesai. Mereka tidak hanya memiliki beber
DUA TAHUN KEMUDIANSekarang Jared sudah menjadi seorang ayah meski menurut Mara ulahnya masih sering tidak masuk akal. Jared membawa putri mereka yang baru genap dua tahun untuk berkuda di savana. Walaupun gadis kecil berambut merah itu terus terkekeh oleh tawa renyahnya tapi tetap saja menunggangi seekor thoroughtbred dengan kecepatan seperti itu sangat berbahaya utuk bayi.Mara sudah berkacak pinggang di tengah pintu ketika Jared yang baru kembali dari berkuda dan segera membawa putrinya melompat turun dari atas punggung kuda."Jika kau tidak mau mendengarkanku sungguh aku tidak mau kau suruh beranak lagi!" ancam Mara yang sudah luar biasa kesal karena Jared tidak pernah mendengarkan peringatannya.Jared justru menyergap pinggang Mara dan menariknya untuk merekat dan dia cium di tengah pintu. Satu lengan Jared masih mengendong putri mereka dan yang lain menahan pinggang Mara."Kau akan lupa dengan seluruh ancamanmu jika kita sudah berguling di semak," bisik Jare
"Siapa yang tahu kau akan berkuda?" tanya Jared pada Mara. "Aku menyuruh Lily untuk pergi ke istal lebih dulu kurasa banyak yang tahu kami akan berkuda." "Oh, sial!" Sekarang mereka memiliki banyak pekerja, mustahil mencurigai mereka semua. Jared kembali menemui jalan buntu hingga ingin meremas kepalanya sendiri yang mendadak juga jadi tidak berguna. Biasanya Jared bisa melihat beberapa kilasan jika dia cukup berkonsentrasi tapi ini tidak sama sekali. Jared tahu jika membuat laporan pada pihak kepolisian akan percuma tapi Mara yang ingin mereka tetap membuat laporan. Petugas kepolisian juga segera datang, mengintrogasi semua pekerja dan ikut memeriksa seisi rumah untuk menemukan jejak penculik putri mereka. Jared sebenarnya sudah curiga siapa pelakunya tapi tidak berani bercerita pada Mara. Mara sangat terpukul dan masih syok dengan peristiwa ini. Mara terus menangis dengan Lily yang ikut memeluknya di sofa. Rasanya memang su
Setelah menemui Nathan Jared kembali bicara pada Mara karena masalah mereka ternyata benar-benar tidak terduga dan sepertinya akan melibatkan banyak orang. Terutama orang-orang yang harus ikut Jared jaga jika identitasnya sampai diketahui oleh pihak-pihak yang bakal memburunya. Nathan juga sudah banyak bercerita mengenai berbagai pengalamanya selama dalam pelarian serta bencana yang pernah menimpa keluarganya hingga pernah kehilangan seorang putri dan nyaris ikut kehilangan istrinya. Kali ini Jared sangat mengkhawatirkan keselamatan Mara meski belum berani terus terang menceritakan seberbahaya apa kondisi mereka sekarang. Mara masih terlalu syok atas kehilangan putrinya, Mara perlu waktu dan Jared akan membuatnya mengerti pelan-pelan. Jika tahu dirinya bisa membawa bancana seperti ini mungkin Jared juga akan pilih untuk tidak melibatkan siapapun dalam
Sampai di sini Mara dan Jared sudah tahu jika memang ada yang menginginkan putri mereka dan kemungkinan sudah mengintai sejak kehamilan Mara. Jared juga tidak bisa mencurigai semua pekerjanya meski dia yakin ada salah satu dari mereka yang terlibat. Karena itu Jared harus pergi ke Alaska untuk mencari informasi dari keluarga Biziel yang lebih banyak tahu mengenai sejarah keluarga Clark. Selama Jared pergi dia minta pertolongan Tobias Harlot untuk menjaga Mara serta Lily. Tobias juga diam-diam menambahkan cukup banyak kamera pengintai di peternakan, dia ingin memantau semua kegiatan pekerja termasuk siapa saja yang lalu lalang di sekitar rumah utama. Tobias yakin pasti ada orang yang mereka pekerjakan untuk memantau perkembangan anak perempuan itu selama dua tahun ini. Dua tahun adalah usia yang tepat untuk memisahkan seorang anak dari ibunya. An
Jared duduk di antara kursi bar memperhatikan pria berambut panjang yang dari tadi terlihat sibuk membuatkan minuman untuk para pengunjung bar. Pria dengan postur tubuh tinggi besar serta mata cekung itu adalah seorang Bizil. Tadinya Jared pikir Norman Bizil paling tidak akan nampak seumuran dengan Mato tapi ternyata dia jauh lebih muda, usianya mungkin baru memasuki awal empat puluhan dengan tato naga di lengan kirinya yang juga berotot tebal. Sudah hampir satu jam Jared duduk dan mengawasi Norman Bizil setelah dua hari mencari informasi mengenai keberadaannya. Beberapa orang juga terlihat memperhatikan Jared karena keberadaan orang asing di kota kecil seperti ini tentunya juga akan menarik perhatian. Apa lagi sejak tadi Jared juga hanya terlihat duduk sendiri, tidak bicara dengan siapapun yang dia kenal dari tempat tersebut. Jared memperhatikan bagaimana pria-pria di bar itu saling berbisik sambil menciptakan asap dari mulutnya. Jared tidak suka dengan aroma te
Sudah hampir lewat satu minggu Jared pergi dan belum kembali, Mara semakin cemas. Dia bukan hanya mencemaskan putrinya tapi juga mencemaskan Jared yang belum kembali memberinya kabar. Ditinggal seorang diri dalam kondisi seperti ini juga sangat tidak mudah, lebih baik Mara ikut kemana pun Jared pergi dari pada harus menunggu dalam kekhawatiran. Walaupun ada Lily dan Tobias yang menemaninya tapi Mara tetap pilih ikut bersama Jared andai saja diijinkan. Sejak sore tadi Lily terlihat ikut menekuni layar monitor di hadapan Tobias. Tobias terdengar beberapa kali menanyakan urutan silsilah keluarga Loghan kepada Lily. Sejak belum belajar berhitung dan membaca Lily sudah diajarkan untuk menghapal silsilah keluarganya, karena itu Lily bisa jadi seperti perpustakaan hidup untuk Tobias yang entah sedang menyelidiki hal apa mengenai sejarah keluarga Loghan. Tobias memang diperintah oleh Jared tapi dilarang untuk memberitahu Mara. Dari tadi Mara hanya ikut menyimak tapi tidak se
Jika ada musuh terbesar di semesta ini salah satunya yaitu teknologi dan sihir. Para penyihir mengklaim jika mereka memiliki kecerdasan dalam dimensi yang berbeda, mereka sudah mengenal telepati sebelum teknologi menciptakan alat komunikasi seperti ponsel dengan teknologi android. Bahkan konon mereka juga bisa. menembus portal waktu di mana sejauh ini lorong waktu masih menjadi cerita omong kosong di kalangan para ilmuan. Coba tengok kembali berbagai kisah kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa lampau, mereka semua punya kisah masing-masing mengenai keterlibatan kaum penyihir dengan berbagai istilah berbeda dari tiap suku dan budaya setempat yang juga masih diakui sampai di jaman moderen ini.Jared masih duduk menekuni layar monitor yang sedang menyala di hadapannya, dia mulai merasa bodoh karena baru saja mengetik pencarian di go*ogle mengenai cara mengasah kekuatan sihir dan
Anelies semakin menggigil dengan pakaian basah yang menempel di tubuhnya. Suhu ruangan di kamar itu semakin turun. Sepertinya Anelies juga sedang dibawa ke arah utara, entah akan diapakan lagi setelah ini, dia benar-benar tidak tahu nasibnya akan berujung seperti apa. Anelies pikir, jika Omar mengatakan dia akan diadili, seharusnya ia tidak dibawa ke utara tapi ke timur. Rasanya sangat aneh namun Anelies belum sempat memikirkannya, sekarang dia harus segera mengeringkan pakaian jika tidak mau benar-benar membeku. Anelies segera membuka pakain longgar basahnya untuk dia peras. Sama seperti kemarin, Anelies diberi pakaian wanita berpotongan longgar dengan warna serba hitam. Anelies baru akan memeras pakaian basah tersebut ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Anelies menjerit. "Oh Tuhan!" Kaget laki-laki itu tidak kalah syok melihat Anelies telanjang. "Apa yang kau lakukan!" Anelies segera melempar pakaian basahnya ke lantai dan menyambar seprai untuk menggulung tubuhnya yang s
Tuan Husain diberitakan meninggal akibat serangan jantung di rumah istri seniornya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya pemimpin besar itu ditemukan sedang dalam kondisi telanjang dan tertelungkup di kamar istri muda yang baru beberapa saat dia nikahi. Pangeran Serkan sengaja menyembunyikan fakta tersebut untuk melindungi reputasi keluarganya. Serkan adalah putra kedua dari istri senior Tuan Husain. Kakak laki-laki Serkan mengalami koma selama hampir dua puluh tahun dan cuma hidup karena berbagai alat penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya. Tuan Husain juga sudah memiliki dua istri muda, dia punya tiga putra dari istri keduanya dan dua putri dari istri ketiga. Setelah Tuan Husain meninggal otomatis Serkan yang mengantikan posisi ayahnya. Posisi yang sempat ditentang oleh paman-pamannya karena menganggap Serkan masih terlalu muda dan masih lajang di usianya yang ke dua puluh delapan tahun. Diam-diam Pangeran Serka terus menyelidiki kasus kematian ayahnya yang dia anggap tidak w
Setelah kembali disekap untuk dipindahkan dalam kondisi tangan serta mata terikat, kali ini Anelies mendapat kamar yang lebih layak. Anelies dimasukkan ke dalam kamar berukuran tiga kali tiga meter degan bilik toilet kecil dan ranjang seukuran tubuhnya. Paling tidak Anelies sudah tidak tidur di lantai dan ruangannya terang benderang. Ada jendela kaca bulat di dinding, satu-satunya akses dia bisa melihat keluar dan tahu pergantian hari.Anelies sedang dibawa dalam perjalanan mengunakan kapal pesiar besar, dia masih belum tahu akan dibawa ke mana. Seharusnya ini sudah hari ketiga jika Anelies tidak salah hitung sejak dia dipindahkan. Anelies belum pernah berada dalam pelayaran, dan sekarang dia agak mual, bahkan dia tidak berani mengintip ke luar karena takut melihat gelombang permukaan air."Jangan menyisakan makanan atau kami tidak akan memberimu makanan lagi!" seorang pengawal memasukkan makanan untuk Anelies dari lobang pintu.Anelies cuma memandangi makanan dalam piring logam bersek
PRANKKK!!!Terdengar suara pecahan gelas kaca yang jatuh ke lantai, Mara segera berlari menengok Jared."Ada apa?" kaget Mara melihat Jared telah menjatuhkan cangkir kopi yang baru dia buatkan."Aku hanya tidak sengaja menjatuhkannya," Jared Berbohong.Jared tidak mau Mara sampai tahu mengenai kilasan penglihatan yang baru muncul di kepalanya. Baru saja Jared melihat penglihatan Anelies yang gelap, benar-benar gelap tanpa cahaya hingga yang bisa Jared dengarkan cuma hembusan lemah dari napas anak gadisnya yang terkulai lemas. Anelies sedang dalam bahaya dan jared tidak mampu berbuat apa-apa untuk menjangkaunya."Biar kubuatkan lagi." Mara menyentuh bahu Jared agar tenang.Sebenarnya Mara juga tidak bodoh, Jared tidak akan setegang itu jika bukan karena baru melihat sesuatu. Yang membuat Mara semakin cemas adalah Jared yang tidak mau bercerita jujur, karena artinya bisa jauh lebih menakutkan bila Jared sampai pilih merahasiakannya sendiri."Istirahatlah jika kau capek." Mara mengelus ba
Anelies mendekat pelan-pelan untuk memastikan jika pria besar itu benar-benar sudah tidak bernapas dan Anelies kembali menyingkir ketakutan. Anelies baru saja membunuh, gadis muda itu sangat panik hingga yang bisa dia pikirkan cuma satu yaitu 'cara untuk kabur!' Anelies harus kabur sebelum ada yang tahu Tuan Husain sudah meninggal di kamarnya dengan posisi tertelungkup di atas ranjang dan sedang telanjang. Anelies menarik tirai jendela kemudian mengikatnya sambung menyambung untuk dia pakai turun dari lantai tiga. Kamar itu cukup tinggi, sangat mengerikan jika Anelies sampai terjatuh. Tapi Anelies sedang tidak punya pilihan, kematian pria kaya seperti Tuan Husain pasti akan segera membuat dunia ikut heboh. Yang harus Anelies lakukan sekarang adalah mencari tiang yang kuat untuk mengikat talinya. Anelies mengikat talinya ke kaki ranjan dan memastikan semua ikatannya sekali lagi. Anelies juga mengikat ujung talinya ke pinggang untuk berjaga-jaga jika dia terpeleset saat berpijak di d
Mara serta Jared masih berada di Hampton, jarak yang sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari putri mereka. Tapi meskipun cuma berjarak sejengkal dan mungkin mereka saling berpapasan, bisa saja Jared atau Mara tidak mengenali Anelies dengan penampilan barunya. Apalagi sampai sejauh ini Anelies juga masih belum tahu jika dia punya keluarga kaya raya, punya ayah, punya ibu dan mereka semua sedang mencarinya."Apa kau masih belum mendapat informasi lagi mengenai putri kita?" Mara menghampiri Jared."Kita pasti menemukanya segera."Dari tadi Jared cuma terlihat duduk di dermaga memandang ke arah gulungan ombak yang berakhir landai ketika meraih pantai. Seperti itu pula perasaan mereka kali ini. Bergejolak seperti gelombang tapi berulang kali harus melandai hilang lagi seolah tanpa harapan."Kita harus tetap berhati-hati karena tidak boleh ada yang tahu jika putri kita selamat dari ledakan. Siapapun bisa ikut memburunya jika tahu Anelies masih hidup. Masih ada beberapa organisasi yang teta
"Aku tidak akan bisa mengeluarkan Antonio tanpa uang itu!" mohon Anelies pada kedua pria kulit hitam yang mengambil semua uangnya."Mereka pasti akan memberimu lagi. Pergi dan minta lagi pada Madam Lexsis!"Anelies dilepaskan dengan didorong kasar sampai terjungkal di lantai dan lututnya perih. Anelies benar-benar ingin membasmi manusia-manusia seperti mereka."Cepat pergi sebelum kami berubah pikiran!"Anelies juga sangat takut karena kedua pria kulit hitam itu jelas bisa berbuat keji padanya. Anelies benar-benar sedang tidak bisa menolong dirinya sendiri apa lagi Antonio. Anelies cuma bisa buru-buru kabur selagi ada kesempatan. Anelies berlari di lorong sepi dengan setengah terpincang-pincang dan berurai air mata karena semua kebodohannya. Sekarang Anelies tidak tahu kemana lagi harus mendapatkan uang lima puluh ribu dolar. Akhirnya Anelies kembali ke klub dan langsung melihat Pablo yang menyeringai ke arahnya. Anelies tidak ingin menemui pria jelek itu lagi, tapi dia tidak punya
"Lepaskan!" Anelies memukul-mukul lengan Pablo yang kaku seperti besi agar melepaskan cengkeraman di lehernya. "Aku tidak bisa bernapas!"Napas Anelies mulai tersendat dengan tangan besar Pablo Morez yang justru makin mencengkeramnya."Apa sekarang kau takut!" Desis Pablo tepat di depan wajah Anelies. Pria itu benar-benar jelek, bukan sekedar fisiknya tapi juga perangainya."Kau harus tahu diri di tempat ini!""Lepaskan aku, pengecut!"Banyak yang melihat Anelies ditekan ke atas meja tapi tidak ada satupun yang berani menolongnya jika sudah berurusan dengan Pablo Morez. Sebelum bekerja sebagai pengawal kepercayaan Madam Lexsis, Pablo sudah pernah beberapa kali keluar masuk penjara karena kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Dia juga pernah menjadi pegulat liar, dan masih bisa dilihat berbagai bekas sayatan di bagian wajah serta lengannya yang di penuhi tato seram."Pemuda sialan itu tidak akan bisa menolongmu lagi!"Anelies semakin yakin jika Pablo yang telah bermain kotor di belakang Mad
Setelah George Loghan musnah Jeremy dan Brandon ingin melacak semua organisasi yang tersisa agar tidak kembali tumbuh dengan ideologi yang sama. Mereka adalah orang-orang yang ingin kembali membangkitkan kejayaan monarki, dan sangat mengimani George Loghan hingga seperti dewa mereka. Setelah George tidak ada tentu kiblat mereka akan mengarah pada putra yang telah dipersiapkan oleh George sebagai pemimpin mereka. Jared Landon adalah target yang sempurna, dia mutan yang kuat dan bisa sangat tidak terkendali. "Selama putri dari Jared belum ditemukan, kita semua harus waspada karena siapapun bisa memanfaatkan gadis itu untuk mengendalikan adik laki-lakiku!" Mereka semua sedang melacak keberadaan gadis berambut merah, mungkin anak buah George telah mengira jika gadis itu sudah ikut tewas bersama Georgen dalam ledakan yang menjadikannya debu, tapi Jared jelas tahu jika putrinya masih selamat dan mereka harus segera menemukannya sebelum yang lain tahu jika Anelies masih hidup dan akan ikut