Share

164. Kemalangan Larisa

Penulis: KarRa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

    Beberapa waktu sebelumnya, di kediaman Kenzo Julian. Kedatangan Edzard disambut oleh Rafael dan juga Helene. Tanpa basa-basi lelaki itu menyerahkan kaset terlarang yang putra dari sahabatnya Kenzo titipkan di Risa. Edzard berulang kali menghela napas panjang nan berat, pertanda lelaki itu tengah menahan emosi. Helene dan Rafael malah merasa ngeri melihat kediaman Edzard. Berulang kali wanita bertubuh sintal di usianya yang sudah berumur itu melirik tajam ke arah sang putra. Dasar si Rafael, tanpa rasa berdosa pemuda itu meringis saja. Beberapa detik berlalu dengan saling diam, ruang tamu nan mewah dengan cat warna cream dan sofa berwarna emas. Suasana mencekam, sudah pasti, Helene berulang kali mengumpat sang putra dalam hatinya. Kebrengsekan Kenzo benar-benar mengalir di darah Rafael.

       'Papa sama anak sama saja kelakuannya, astaga, pembuat o

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   165. Rencana Menikahkan Larisa

    Elizabeth kemudian berpamitan usai mendengar kabar menggemparkan yang dibawa Edzard. Sudah dipastikan gadis itu pasti sedang pergi ke rumah sahabat terbaiknya untuk menghibur. Helene menggelengkan kepala dengan keputusan mendadak Edzard. Rafael semakin tertekan merasa bersalah. Drum mobil memasuki rumah mewah itu sampai tidak terdengar lantaran ketiganya masih bersitegang dengan keputusan kocak yang Edzard utarakan."Siapa yang hendak kau nikahkan?" tanya Kenzo yang tiba-tiba sudah berada di samping mereka bersama. Semua mata kompak tertuju kepada lelaki yang berdiri kokoh itu di depan pintu bersama Adelard."Lelaki gila ini akan menikahkan anaknya yang masih muda," keluh Helene.

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   166. Bujangan Tua

    Aarav baru saja memasuki club malam miliknya, dia mengedarkan pandang, kemudian mendapati sang adik dan teman-temannya berada di ruangan atas. Lelaki itu tersenyum, lalu kembali berjalan mendekati bartender. Sudah ada seorang wanita sexy, wanita sewaan yang sudah dipersiapkan anak buah Aarav. Seperti biasa ketika dia merasa penat, maka waktu baginya untuk menghibur diri. Tentu saja setelah memesan wanita panggilan dengan kriteria kesehatan yang sudah teruji terlebih dahulu. Aarav tidak ingin terkena penyakit menular bahkan, beberapa kali lelaki itu juga menyuruh anak buahnya membawakan seorang wanita perawan, sudah cukup umur pastinya. Aarav juga sosok lelaki yang tidak mau repot, dia memaksa wanitanya untuk meminum pil kontrasepsi, tidak mau dia jika sampai ada wanita yang mengejarnya secara tidak tahu malu. Perbuatan tidak terpujinya itu dia lakukan dengan aman dan diam. Tidak mungkin dia mengumbar aib, apalagi memberikan

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   167. Butuh Tempat Pelepasan

    Aarav tertawa, membiarkan wanita itu meraba miliknya di balik celana. Wanita tersebut begitu antusiasme. Aarav juga merasa percaya diri, dia menatap dalam wanita yang menggoda itu. Bagian miliknya adalah dambaan wanita. Banyak diluaran sana yang menginginkan untuk ditidurinya lagi, performa yang bagus serta ukuran yang begitu besar tidak seperti pada umumnya, pasti desas-desus itu sudah terdengar di kalangan wanita dari mulut ke mulut. Ah, gosip hot memang menjadi trend luar biasa. "Aku sangat tidak sabar benda ini mengobrak-abrik milikku," kata wanita tersebut. Aarav terkekeh, "Mau ke bawah sana untuk berolah raga?" tawar Aarav mengacungkan jari menuju ke arah beberapa orang bergerak mengikuti alunan dentuman musik. Wanita itu menggeleng, "Aku ingin langsung beecumbu denganmu," ujarnya. "Dasar tidak sabaran," keluh

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   168. Larisa Mabuk

    Emir meletakkan tubuh Larisa di ranjang sebuah kamar yang telah dia sewa sebelumnya. Kamar untuk beristirahat, Emir tidak bisa begitu saja pamit pulang ke rumah lantaran menghargai para teman-teman atas suka cita merayakan hari kelahiran pemuda itu. Mana mungkin mereka memberikan izin dirinya pulang lebih awal. Pantang pulang sebelum pagi, begitu selalu semboyan mereka. Bermain sepuas hati, berkaraoke, bahkan kadang juga minum sampai puas. Siapa yang menyangka kamar tersebut kini akan ditempati Larisa. Gadis ceroboh itu selalu seenaknya namun, Emir sudah terlanjur cinta, mau bagaimana. Pertemuan kembali setelah sekian lama berpisah lantaran dia harus ikut kedua orang tuanya yang sedang menjalankan bisnis di negara lain. Kini saat pulang, tidak ingin Emir menunda lagi untuk menyatakan cinta pada Larisa. Berlian mahal dia bawakan sebagai hadiah untuk wanita yang sejak masih kecil dia cinta. Cinta monyet, cinta pada pandangan pertam

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   169. Wanita Sewaan

    Bugh! Bagh! Pukulan keras mendarat di pipi Emir beberapa kali, pemuda itu terhuyung-huyung hampir terjerembab. Emir menegakkan tubuh menatap nyalang lelaki brengsek yang tiba-tiba memukulnya. Dia tidak mengenal lelaki itu namun, sikapnya sok sekali, membuat Emir naik pitam. Pemuda itu bersiap melawan, dia berjalan cepat lalu melayangkan tinju, gagal, lawannya jauh lebih sigap menghindar. Pukulan Emir mengambang di udara. "Sial!" pekik Emir, dia menegakkan tubuhnya kembali, merasa geram dipermainkan lelaki brengsek itu. Aarav sendiri tertawa mengejek pemuda yang dia anggap sok itu. Yah, andaikata Emir mau mengalah lalu memilih pergi duel sengit itu tidak akan terjadi. Namun, Emir bukan pria brengsek yang mau meninggalkan Larisa bersama lelaki yang tidak tahu asal-usulnya. "Untuk terakhir kali, aku minta kau pergi dari sini, atau kau mau aku adukan pada Edzard atas tinda

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   170. Tak Mampu Menahan

    Sampai di depan rumah, Aarav bergegas menggendong kembali tubuh Larisa. Sesekali dia menatap gadis yang mulai gusar tersebut. Lelaki tersebut masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa, kemudian berbelok ke arah samping menuju kamar tamu. Pelan, begitu lembut Aarav memperlakukan Larisa. Gadis kecil yang dia tahu tumbuh kembangnya. Aarav tersenyum, mendadak dia berpikir. Apakah akan seribet itu jika dia memiliki anak nanti. Ah, membayangkan pernikahan membuat dada Aarav nyeri. Cinta yang tumbuh bukan pada tempatnya membuat dia harus rela dan ikhlas. Dia tidak ingin mengejar bukan karena tidak mampu menaklukan. Namun, posisinya berada di titik salah, yang dicinta tidak mencintainya, wanita itu bahagia mencintai yang lain.Larisa meracau, entah apa yang digumamkan gadis itu Aarav tidak tahu. Lelaki itu terkekeh, keadaan mabuk saja bisa seimut itu

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   171. Sadar

    Napas Aarav memburu, dia benar-benar kehilangan kendali. Hampir saja lelaki itu memangsa gadis tidak berdaya di hadapannya. Terlebih tidak ada perlawanan dari Larisa kecuali tubuhnya yang menggeliat. Gila, apa yang dilakukan Aarav benar-benar kegilaan. Seharusnya dia lebih bisa menjaga diri terlebih dengan gadis kecil itu. Namun, belenggu godaan telah merangsek, masuk memenuhi pikiran. Beruntung, dering ponsel di saku celana membuatnya terusik, kembali ke alam sadar. "Astaga apa yang baru saja aku lakukan, untung ponsel berbunyi," keluh Aarav meraup wajahnya gusar. Dia bangkit berdiri, menghela napas dengan teratur, menepuk pipi yang terasa memanas, menekan kembali hasrat yang menyeruak. "Tenanglah, Aarav kau memang salah tetapi bukan itu, ada hal yang lebih penting sekarang," desis Aarav. Dia merapikan selimut milik Larisa, menatap kembali ke arah bibir yang terlihat mungil bengkak. "Maaf, aku terlalu bersemangat," keluh Aarav tanpa b

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   172. Ayam Tetangga

    Aarav menyipitkan kedua mata, mengamati sosok yang mengetuk kaca mobilnya. Hari sudah gelap, lampu jalan pun samar menerangi tempatnya memarkirkan mobil. Seorang wanita dengan pakaian sexy nampak samar. Aarav membuka pintu lalu keluar, wanita tersebut tersenyum nakal. Lalu tangan kanannya meraba dada berbalut jas tersebut. "Mengapa kau lama sekali baru kemari lagi, aku menanti dirimu dari tadi, Bos," ujar wanita tersebut manja. Dengan suara dibuat sesexy mungkin. Aarav menghela napas panjang, dikira Aarav akan tergoda. Sungguh sayang, entah mengapa mendadak lelaki tersebut merasa tidak bernafsu meski disuguhkan dengan wanita bertubuh sintal aduhai di hadapannya. Aarav memijat keningnya, menatap wanita dengan dress pendek, super ketat dari at

Bab terbaru

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Spesial Part 3 -Tamat-

    Elizabeth, Larisa beserta sang suami juga Delon baru selesai sarapan. Mereka keluar restoran menatap ke arah lautan lepas sembari membicarakan hal-hal yang hendak dilakukan untuk menghabiskan siang ini. Masih ada waktu dua hari berlibur ke tempat tersebut. Senyum sumringah Larisa dan Aarav membuat iri bagi para jomlo yang lihat. Termasuk Elizabeth dan Delon, pemuda tidak sengaja yang masuk sarang macan dengan menyatakan cinta pada Caroline Zeroun. "Kalian mau ikut kami ke pulau itu?" tanya Aarav menunjukkan sebuah pulau tidak jauh dari tempat mereka. "Kami tidak mau jadi obat nyamuk," keluh Elizabeth. Aarav terkekeh, "Baiklah, kalau begitu aku akan membawa istriku sekarang, selamat bersenang-senang kalian." Tanpa kasihan Aarav mengatakan. Lelaki itu mengangkat tubuh sang istri menggendong ala bridal. Delon dan Elizabeth menggeleng, terlihat menggelikan perbuatan monster kutub utara yang sok manis. Walau sebenarnya dia sedang berusaha manis demi sang istri, nampakn

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 2

    "Rafael Kenzo!" teriak Maya hilang kesabaran. "Kau, apa yang kau lakukan. Ini tidak seperti yang kita sepakati, brengsek!" pekik Maya. "Bergantilah pakaian, orang tuaku akan kemari beberapa saat lagi." Pemuda itu mengabaikan umpatan Maya. Wanita tersebut frustrasi sendiri dibuatnya. Yeah, pemuda yang bersama Maya adalah Rafael, rasa cinta pada Larisa mungkin tidak mampu dia paksa, perbedaan keyakinan menjadi jurang pemisah sebelum rasa tersebut diungkapkan, miris memang, namun apa daya. Dalam suatu kesempatan Rafael mendapati Maya berada di antara Larisa dan Aarav, jika mengikuti ego, ingin sekali membiarkan. Namun, pemuda tersebut tidak akan pernah sanggup untuk melihat Larisa menderita. Rafael dan Kenzo sama-sama pernah terluka dengan perasaan cinta berbeda keyakinan. Satu hal pasti, ketika Kenzo mendapati putranya, berhubungan dengan wanita. Sang ayah tidak langsung menghakimi, dia lebih memilih untuk melihat apa yang sebenarnya. Saran dari Kenzo hanya satu, d

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 1

    Larisa dan yang lain menoleh ke arah suara, gadis cantik mengenakan dress putih tanpa lengan setinggi lutut. Rambut panjang blonde tergerai, di mana topi pantai menghias kepala. Senyum merekah mendebarkan jantung kaum adam yang melihat, tubuh mungil berkulit seputih susu membuat dunia Delon serasa terhenti. Bak disuguhkan bidadari cantik turun dari langit. "Hai, Cariline," sapa Larisa. Yah, gadis itu Caroline Zeroun, putri tunggal Axelle Zeroun dari kota B. "Boleh aku bergabung, Kak?" tanyanya. "Boleh sekali, silakan cantik," ujar Elizabeth sumringah. "Perkenalkan dia Caroline," kata Larisa. "Aku Elizabeth," ujarnya. Derit kursi berbunyi, Caroline duduk di kursi dekat Delon. Pemuda itu masih melongo, Elizabeth yang melihat menutup mulut sahabatnya. "Lap tuh iler yang hampir menetas!" kelakar Elizabeth. "Hai, bidadari cantik aku Delon," kata pemuda itu berganti mengulurkan tangan. Caroline menyambut dengan bahagia. "Sepertinya aku j

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Season 3 Selesai...

    Setelah melewati beberapa pencarian atas bantuan anak buah sang papa. Elizabeth berhasil menemukan kamar hotel yang ditempati Larisa sahabatnya. Dia sedang berjalan dengan terus mengomel lantaran Larisa tidak dapat dihubungi. Ponsel mati, padahal keduanya berjanji akan sarapan bersama. Delon menatap punggung sahabatnya itu, dia paham benar Elizabeth khawatir. Sampai di kamar yang dituju gadis itu berhenti. "Akhirnya sampai juga, Larisa kamu kenapa belum turun sarapan?" omel Elizabeth membuka pintu kamar. Mata gadis itu membola, dia menutup mulut dengan kedua tangan, Delon mengernyitkan kening lalu ikut melongok ke dalam. Dia pun sama ikut terkejut. Melihat bagian dalam berantakan, Elizabeth juga Delon melangkah ke dalam. Dia mendapati ranjang bak kapal pecah, pakaian serta dalaman berserakan di lantai. Keduanya saling menatap meringis, merasa salah datang ke tempat itu. Samar terdegar erangan bersahutan dari sebuah ruang yang tertutup, keduanya menduga itu kamar mandi. E

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   240. Lautan Asmara

    Tangan Larisa bergerak nakal meraba pundak Aarav, wanita itu berjalan memutar untuk berdiri di hadapan sang suami. Mempertontonkan tubuh telanjangnya. Aarav menatap tajam bak serigala yang melihat mangsa. Wajah gadis itu memanas, tangannya mengepal menahan gemetar. Kedua tangan Larisa meraba bagian kemeja, mencoba meloloskan kancing yang masih melekat. Aarav memperhatikan dengan badan panas dingin, kemeja itu terlepas berkat tarikan sang istri, mempertontonkan bagian dada maskulin. “Aku siap, mari lakukan. Jangan menahan lagi,” bisik Larisa mencengkeram bagian junior Aarav. Aarav melambung tinggi, seperti naik rollercoaster, sungguh perasaan luar biasa tidak terkira. Tanpa menunggu waktu lebih lama, Aarav mengangkat tubuh Larisa, merebahkan di ranjang. Memulai kembali belaian lidah dan juga bibir di area sensitif Larisa. Gadis itu berteriak, setumpuk rasa dengan jantung terpompa lebih cepat. Menantikan hal yang lebih menakjubkan dari pemanasan itu. “Aku, akan melakuka

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   239. Menghadiri Pesta Axelle Zeroun

    Mata Larisa berbinar melihat pemandangan di bawah laut pada sore hari. Saat ini mereka tengah berada di sebuah kapal pesiar. Langkah kakinya nampak lincah dengan sepatu cats yang dikenakan. Dress warna putih setinggi lutut menari dengan indah seirama langkah. Aarav membiarkan gadis muda itu di hadapannya. Kemudian mantik pelan saat sang istri hampir menabrak seorang anak muda. "Kau tidak apa?" tanya pemuda tampan rupawan pada Larisa. Gadis tersebut tersenyum, "Aku baik," jawabnya. Pemuda tersebut mengerutkan kening lalu tersenyum. "Kau, Kak Larisa?" tanya pemuda itu. "Iya, bagaimana kau bisa mengenalku?" tanya Larisa. 'Astaga, siapa lalat pengganggu ini?' cebiknya. "Astaga, aku juniormu di kampus Kak, senang sekali bisa berjumpa dengan Kakak Cantik," kata pemuda itu lagi. Larisa mencoba berpikir keras, dia seperti mengingat sesuatu. "Hei, Ren, apa yang kau lakukan disini? Pasti mengganggu gadis-gadis?" Seorang gadis cantik dat

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   238. Penangkaran Buaya?

    Maya merasa tidak ingin masuk ke dalam apartemen tersebut. Namun, tidak ada pilihan pemuda yang mengekang pasti mencari di manapun dia berada. Tidak ada tempat untuk dia kabur sama sekali. Kabur pun hendak ke mana, tiada tempat bagi dirinya. Wanita itu menghela napas berat lalu berjalan masuk, ruangan gelap, hanya seberkas cahaya sorot lampu yang masuk dari luar. Maya meraba dinding lalu menekan tombol saklar. Dia menundukkan kepala kemudian melangkah ke dalam. "Kau malam sekali pulang." Suara bariton lelaki terdengar. Maya tidak terkejut, sudah menduga pemuda itu akan datang. "Aku ikut bos ke luar kota," jawabanya sembari melepas sepatu. Maya mendongakkan kepala, baru dia melihat wajah lelaki tersebut. Dia mengulas senyum, berjalan gemulai ke arah sofa lalu duduk di pangkuan sang pemuda. "Kau cemburu?" tanya Maya. Pemuda itu menatap sarkas, "Jangan bercanda," sanggahnya. "Jangan khawatir, pak tua itu mampu menjaga diri dengan baik, kau t

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   237. Firasat Seorang Istri

    Malam hari di kediaman Aarav. Larisa duduk di ruang tamu dengan perasaan gundah gulana, berulang kali bangkit dari sofa lalu kembali duduk, terkadang mondar-mandir mirip setrika. Apa yang dikatakan Elizabeth tadi siang begitu mengganggu, membuat berpikir keras. Bagaimana jika sang suami memang berselingkuh, sekretaris pribadinya bertubuh sintal, nan sexy, dada menggelembung, cantik nan elegan, ah wanita itu sesuai tipe ideal Aarav. Larisa melirik ke bawah, tubuhnya kerempeng, dada kecil. Sepersekian detik gadis itu membandingkan tubuh dia dan sekertaris, membuat kepala berdenyut nyeri. Dia menguatkan diri mengatakan tidak mencintai sang suami. Namun, berbanding terbalik dengan hati yang tidak karuan, cemas. “Mengapa aku jadi kepikiran, membandingkan hal tidka penting” keluh Larisa. Dia menyibakkan rambut panjang ke belakang. Kembali bangkit dari kursi untuk kesekian kali, kakinya melangkah ke arah jendela, menyibak tirai warna coklat bermotif bunga-bunga besar, mempe

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   236. Godaan Teman Masa Kecil

    Sore hari sekitar pukul empat, usai menempuh perjalanan kurang lebih satu jam Aarav sampai di kota B. mobil yang membawanya berhenti di parkiran sebuah hotel. Lelaki tersebut keluar dari mobil saat sang sopir membukakan pintu, dia duduk di bagian belakang, sedangkan Maya ada di depan bersama sopir. “Maaf Pak, pertemuan akan dilakukan pukul tujuh malam, boleh saya pergi sebentar. Saya janji akan kembali kesini sebelum pukul tujuh,” kata Maya mencegah Aarav melangkah. Tubuh maskulin itu berbalik, “Kau mau mengunjungi ibumu?” tanya Aarav mengingat permintaan Maya tadi. Maya tersenyum seraya menjawab, “Iya, Pak.” “Istirahat sebentar, aku juga mau mandi dahulu. Akan aku antar nanti,” kata Aarav yang langsung melenggang pergi tanpa menunggu jawaban Maya. Wanita tersebut mengurungkan niat, dia kembali mengatupkan bibir yang sempat terbuka hendak mengucap. Yah, apa yang dilakukan Aarav, jika sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menolak. Maya mengekor A

DMCA.com Protection Status