Share

Bella demam

Penulis: Embun Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 22:19:24

Anthony keluar dari rumah sakit di temani oleh Nilesh, mereka pulang ke rumah karena kondisi Anthony sudah lebih baik, sesampainya di rumah ia segera duduk lalu mengambil ponselnya, ia juga menyuruh Nilesh duduk di dekatnya, kemungkinan ada sesuatu yang ingin ia katakan.

Anak buahnya juga berdiri di belakangnya, ia mengambil buku di lemarinya lalu kembali duduk, ia membuka beberapa lembar buku itu, sesaat ia terdiam, lalu menghela nafasnya perlahan.

"Aku ingin melakukan sesuatu yang lebih gila, aku mempelajari cara melakukan sesuatu tanpa diketahui oleh orang lain dari buku ini, buku ini ditulis oleh ayahku saat ia masih berkerja di perusahaan Mars Group, ia menjadi salah satu orang penting di perusahaan itu, sampai akhirnya Tuan Alexander menipunya dengan segala cara yang ia lakukan, karena ia ingin menguasai perusahaan itu sendiri, sampai saat ini aku menyesali cara ayahku menghabisi nyawanya sendiri, aku sangat muak kalau mengingat itu!" ucapnya lalu ia menutup buku itu.

Nile
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sunny khawatir pada kesehatan Bella

    Sunny juga ikut menemani Kay menjaga Novia, ia tidak canggung saat bermain dengan Kay, ia juga ikut senang menghabiskan waktunya dengan Kay. "Paman Kay, kapan kita jalan-jalan ke mall? Novia mau main mobilan," ucapnya. "Nanti sayang ku, setelah semua pekerjaan paman dan papa selesai, setelah itu kita jalan-jalan kemanapun kamu mau." "Janji ya paman." Novia senang setelah Kay berjanji padanya, Sunny keluar dari kamar lalu menemui Bella yang masih demam, ia melihat Arland masih duduk di sampingnya, ia enggan masuk karena ia tidak mau mengganggu Arland. Ia kembali menemui Kay dak Novia, ia pun duduk di samping Novia, tapi wajahnya berubah jadi datar, ia tidak tersenyum sama sekali. "Ada apa denganmu? kenapa kau tiba-tiba sedih?" tanya Kay. "Kenapa Bella bisa demam? aku khawatir!" "Apapun bisa terjadi pada manusia secara mendadak, asalkan cepat di tanganin Bella tidak akan kenapa-kenapa, tenang saja!" "Aku juga berharap seperti itu!" jawabnya, lalu ia kembali bermain deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni mengetahui semua tentang Sunny

    Bella menatap Sunny, ia mengerti apa yang di rasakan Sunny, memang tidak mudah hidup diantara orang lain dengan kondisi yang sedang mengandung. "Aku paham apa yang kau rasa, jangann sedih, apapun yang nanti yang akan terjadi, aku akan selalu ada mendukung mu, aku janji!" Bella mengucapkan janji supaya Sunny merasa lebih tenang, ia tahu meskipun nanti ia akan melawan mertuanya dan juga banyak orang demi sahabatnya itu. Sunny memeluk Bella, ia sangat berterima kasih padanya, kemudian mereka berdua masuk ke dapur untuk memasak makan malam, Sunny terlihat sudah tersenyum, ia juga ceria saat melakukan aktivitasnya. "Sunny, tolong bantu aku mengiris sayuran ini, aku akan memasak sayur kesukaan Arland, sudah lama aku tidak memasak ini untuknya." Bella menunjukkan sayur yang ia pegang pada Sunny, Sunny tersenyum, ia dengan senang hati membantu Bella. Mereka berdua kerja sama sehingga cepat selesai, makanan sudah terhidang di meja, Bella memanggil Arland dan Kay, ia juga memanggil Novia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy kaget Kay membawa Sunny pulang

    Jantung Bella berdebar, ia tidak bisa menatap mertuanya, ia pun tertunduk, ia takut jika Murni marah padanya. "Bella, kenapa kau tidak bicarakan ini pada mommy?" tanyanya, Kay pun menghampiri mereka di sofa, ia juga diam saja sama seperti semua orang, hanya Murni yang bicara. "Aku.. aku..!" "Untuk apa kalian menutupi masalah sebesar ini dari mommy? apakah mommy tidak berhak tahu apa yang terjadi pada kalian!" Bella masih tidak bicara, bahkan menatap Murni saja ia tidak sanggup. "Maafkan saya Nyonya, saya yang salah, harusnya saya tidak mengganggu keluarga Bella, sekali lagi maafkan saya!" Sunny mengatupkan kedua tangannya memohon maaf pada Murni. Murni melihat Sunny lalu ia melihat Arland, Arland mengerutkan keningnya karena ia merasa Murni juga akan menyalahkan dirinya. "Mommy tidak marah sama sekali, mommy hanya kecewa kenapa kalian menutupi masalah ini dari mommy, jika kalian dalam bahaya bagaimana? sama saja kalian ingin membunuh mommy perlahan." Sunny sangat mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sunny menjatuhkan guci milik Murni

    Keesokan paginya, ketika semua orang bangun, Sunny juga rupanya sudah bangun tapi ia tidak berani melakukan apapun di rumah itu, rumah itu sangat besar sehingga ia tidak berani kemana-mana a, ia tidak mau membuat orang marah padanya jika ia salah melakukan apapun dalam rumah. "Aku tidak bisa melakukan apapun, ya Tuhan bagaimana ini? aku takut mereka marah padaku!" gumamnya sambil berdiri di depan pintu kamar. Maudy yang sejak pagi sudah menemani Bi Ijah sudah tidak canggung lagi, ia juga sudah terbiasa tinggal di rumah itu. "Dimana dia? jika sampai dia berani turun aku akan membuatnya menyesal, aku akan membuatnya menyesal karna telah mengambil apapun yang sudah ku rencanakan." Maudy melirik ke arah kamar Sunny, Sunny masih belum terlihat juga, ia ingin tahu apakah Sunny akan berani menatapnya atau tidak. "Sampai kapan pun aku tidak akan membiarkan mu tenang, semua yang ada di sini adalah milikku, jadi jangan merasa aku akan diam saja!" batinnya. Kay datang ke sofa, ia terl

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Lusa pulang ke rumah Alexander

    "Tidak usah pura-pura menangis untuk mendapatkan simpati dari orang lain, tidak ada orang yang akan membantumu, lagipula entah dari mana Kay membawamu, aku juga heran kenapa Bella mau berteman dengan mu!" ucap Murni ketus tanpa memikirkan Sunny. Sunny pun tahu diri, ia memang tidak pantas tinggal di rumah besar itu. "Sudahlah Nyonya, maafkanlah dia, dia tidak sengaja melakukan itu, tidak mungkin dia merusak barang-barang di rumah ini, bibi yakin dia tidak mungkin melakukan itu dengan sengaja," ucap Bi Ijah supaya Sunny tidak terus di marahi oleh Murni. Murni masih belum terima jika gucinya pecah, tapi ia tidak lagi marah karena Tuan Alexander ada di sampingnya. "Lain kali aku tidak mau melihatmu memegang barangku, Kay didik dia supaya tahu apa yang harus dia lakukan!" "Ya mom." Kay mengajak Sunny keluar ke halaman belakang, di belakang Sunny terus menangis, ia tidak bicara sama sekali. "Maafkan aku Sunny, kau sangat tersinggung dengan ucapan mommy, tapi dia tidak akan ing

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Gagal jalan-jalan

    Murni masih tidak suka melihat kehadiran Sunny di rumahnya, sering kali ketika bertemu Sunny dimanapun ia buang muka, ia hanya tidak ingin menyakiti hati Kay makanya sampai saat ini masih mengizinkan Sunny tinggal di rumahnya. Maudy juga masih berulang-ulang menghasut Murni supaya segera mengusir Sunny, tapi jika ia mengusir Sunny Kay dan Tuan Alexander akan marah padanya. "Tidak semudah itu untuk menyuruhnya pergi dari rumah ini, kita tidak boleh gegabah, aku tidak mungkin melakukan kesalahan yang membuat ku pergi dari sini," ucap Murni, seketika Maudy terdiam karena ia juga tidak mau pergi dari rumah itu sebelum tujuannya tercapai. "Aku juga tidak mungkin pergi dari rumah ini sebelum aku mendapatkan apa yang kumau, Arland dan seluruh harta Alexander harus menjadi milikku," batinnya, lalu ia pun menyuruh Murni untuk bersabar, mungkin saja Kay akan membawanya pergi. Sunny dan Kay turun dari tangga yang sama, mereka saling bercanda dan tersenyum, dan itu terlihat oleh mata Maudy

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Anthony mencelakai Arland dan Kay

    "Aku tahu apa yang harus kita lakukan, bagaimana jika kita mengecohnya seolah-olah Sunny telah pergi dari rumah, dia pasti akan segera menemui Sunny, saat itu kita punya kesempatan untuk menangkapnya," ucap Kay, tapi Arland masih bingung dimana mereka akan mencari tempat tinggal Sunny sementara. "Aku tidak tahu dimana harus mencari tempat tinggal yang lumayan aman, meskipun sementara tapi kita juga harus hati-hati," ucap Arland. Mereka pergi ke cafe, di sana mereka memikirkan cara yang pas, tiba-tiba saja mobil yang tidak asing bagi Kay parkir di samping mobil mereka, mata Kay fokus pada mobil itu, dia terus melihatnya hingga seseorang keluar dari mobil itu. "Anthony!" ucapnya pelan, lalu mata Arland pun menoleh ke arah yang di lihat Kay, benar saja itu Anthony sedang menuju ke dalam cafe. "Jangan gegabah, kita lihat nanti apa yang akan dia lakukan!" ucap Arland. Anthony masuk bersama Nilesh dan juga beberapa orang di belakangnya, ia terlihat sangat sok, Arland dan Kay sampai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay dalam bahaya

    Arland sangat tidak tahan mendengar perkataan Anthony, ia kira mereka berdua sudah tiada, tapi Arland masih bertahan di belakang Kay, meskipun Kay sudah sangat membutuhkan pertolongan. Anthony dan anak buahnya mendorong mobil itu ke jurang, ia sengaja mencelaku Arland supaya ia bisa melancarkan aksinya, ia juga ingin mendapatkan kembali Sunny supaya ia bisa menguasainya juga. Anthony berhasil mendorong mobil itu hingga berguling ke bawah, ia tertawa lepas menyaksikan mobil itu hancur. "Aku akan mengabarkan pada semua keluarganya kalau Arland dan Kay sudah meninggal," ucapnya. "Tunggu dulu, kita tidak perlu mengatakan apapun pada mereka, biarkan saja mereka mencari hingga ke ujung dunia sekalipun, kemanapun mereka mencari tidak akan menemukan Arland, tapi suatu saat mereka pasti menemukan tengkoraknya," ucapnya Nilesh. Lalu Anthony setuju dengan Nilesh, mereka melanjutkan perjalanan sambil merayakan kemenangan, mereka masuk ke bar minum hingga sepuasnya. Arland mencoba menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Akhir cerita, (Selesai)

    Ia melihat sosok pria yang berdiri di depannya, ia melihat dengan matanya tanpa berkedip, ia segera menangis lalu memeluk Arland dengan penuh haru, sedangkan Kay segera masuk ke dalam. Saat Bella tidak kunjung masuk ke dalam rumah, Novia segera melihat keluar, ia kaget, ia segera memeluk papanya, air mata di pipinya jatuh saat ia berada di pelukan papanya. "Papa kemana saja? kenapa tidak pernah pulang?" tanya Novia. "Maafkan papa ya nak, papa sangat sibuk, tapi papa tidak pernah melupakan Novia dan juga mama, doa kalian lah yang membuat papa pulang ke rumah dengan selamat." Novia sangat terharu mendengarnya, ia pun segera membawa papanya masuk, Bella segera membuatkan makanan untuk Arland, Arland segera mandi saat ia tiba di rumah, ia menikmati setiap sentuhan air yang membasahi tubuhnya. Kay memberi kejutan pada Sunny, ia berdiri di depan pintu kamar saat Sunny menggendong Kayra Maharani, Sunny segera berlari memeluk Kay, ia juga menangis terharu saat memeluk Kay, ia merasa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Penyelesaian Tak Terduga

    Kay menikahi Sunny secara mendadak, sedangkan Maudy depresi karena tidak bisa mendapatkan apapun yang ia rencanakan selama ia tinggal di rumah Alexander. Arland dan Kay secara brutal terus mengejar keberadaan Anthony dan Nilesh, meskipun sangat lama ia baru menemukan tempat persembunyian Anthony, mereka mencari hingga ke pelosok kampung, banyak rintangan yang dilalui untuk menemukan persembunyian Anthony yang saat ini menjadi buronan karena banyak permasalahan yang mereka hadapi. Bella berbulan-bulan menunggu kepulangan suaminya, ia khawatir dengan keselamatan suaminya, ia merasa seperti seorang istri militer yang menunggu suaminya antara hidup dan mati. Bella menunggu dengan sabar, meskipun kadang Novia masih selalu bertanya di mana keberadaan papanya. Yang lebih sedihnya lagi, saat hari pernikahan Sunny harus rela melepaskan kepergian suaminya untuk mencari keberadaan Anthony, dengan hati yang penuh rasa khawatir dan air mata yang terus mengalir ia terus berdoa dan berharap

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sengaja jatuh supaya Kay bersamanya

    "Wanita ular itu pernah menjadi kekasih mu," ucap Bella dalam hatinya, tapi ia juga mengikuti Arland ke halaman belakang, meskipun wajahnya cemberut dan terus ngedumel di dalam hatinya. Arland menyuruhnya menutup mata, setelah 2 menit Bella membuka matanya karena di suruh oleh Arland, Arland berlutut di hadapannya lalu memberikan cincin yang indah di jarinya. "Cincin?" ucap Bella kaget sambil tersenyum. Arland segera memeluknya lalu mengelus rambutnya, ia tahu Bella sangat lelah beberapa hari terakhir. "Jangan salah paham padaku, aku selalu memikirkan kebaikanmu dan juga kebahagiaan mu, aku selalu memikirkan mu." Bella tersenyum lalu memeluk suaminya, ia pun bahagia kegirangan, akhirnya setelah beberapa hari ia akhirnya di perhatikan lagi oleh suaminya. Bella dan Arland bermesraan di halaman belakang, dan pemandangan itu dilihat oleh Maudy, ia rupanya sangat terluka melihat itu, seperti di tusuk duri di jantungnya. "Kurang ajar, beraninya kau bermesraan di depanku Bella, lihat s

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Wanita ular

    "Untuk apa kau menangis? pergi dari sini!" ucap Arland. "Kenapa kau mengusir ku Arland? Bella dan Sunny juga mengusirku, kenapa tidak ada belas kasih mu padaku?" "Aku tahu apa yang terjadi di sini saat aku tidak ada di rumah, kau mengusir Sunny karena kau sama sekali tidak suka padanya, kehadiran Sunny jadi ancaman bagimu, apakah aku benar?" tanya Arland. Maudy terdiam, semua orang menatapnya sehingga ia sangat membenci Bella. "Aku tidak mengatakan apapun padanya, justru ketika aku baru turun dari kamar mereka berdua berusaha membuatku jatuh, mereka gagal lalu mereka mengusirku, harusnya kau paham apa yang terjadi di sini Arland, aku tidak pernah berubah padamu!" "Apa aku perlu menunjukkan video saat kau mengusir Sunny? kau sangat kasar padanya, jika Kay tahu kau mengusir Sunny maka habislah kau!" ucap Arland. Maudy sama sekali tidak berkutik, ia terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa supaya Arland berpihak padanya. "Aku minta maaf Arland, aku tidak bermaksud membuat mu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy di usir dari rumah Alexander

    Zian hanya bisa menggeleng saat sudah tahu yang terjadi pada Arland, Arland memang melakukan kesalahan tapi itu sama sekali tidak di sengaja ataupun dia sadari, ia melakukan itu saat mabuk. "Lalu apa hubunganya dengan Anthony? kenapa ia selalu mengganggu anak dan istrimu?" tanya Zian sekali lagi. "Dia sebenarnya salah paham, aku tidak tahu apa yang dikatakan ayahnya padanya sehingga ia sangat membenci keluargaku, tapi yang pasti papa tidak pernah melakukannya kesalahan pada keluarganya," ucap Arland. Zian mengerti, sebenarnya ini hanya masalah pribadi yang belum selesai. Zian pun tahu cara memecahkan masalah ini, tapi pastinya dari salah satu pihak pasti ada yang tidak setuju. "Sebenarnya memecahkan masalah ini sangat mudah, tapi tergantung kedua belah pihak, jika salah satunya tidak setuju maka masalah ini akan tetap berlanjut hingga anak cucu kalian." Arland diam, ia sebenarnya tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, karena saat ini ia hanya memikirkan keluarganya saja.

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh minta tolong di bebaskan

    Kay dan Arland bicara berdua di luar rumah, ia sebenarnya tahu Maudy drop karena takut ketahuan ikut melakukan kesalahan. "Apa kau yakin dia benar-benar sakit?" tanya Arland. "Iya, dia sakit karena memikirkan papanya, jelas dia takut di penjara!" "Lihat saja nanti apa yang akan dikatakan oleh dokter, aku sebenarnya tidak penasaran kenapa dia tiba-tiba sakit!" ucap Arland sekali lagi. Dokter mulai memeriksa Maudy, Murni dan Bella masih ada di dalam kamar itu, dokter itu dengan cepat memberikan infus di tangannya lalu menyuruh Maudy minum obat. Setelah selesai menanganinya, dokter itu bicara dengan Murni dan Bella. "Jangan biarkan dia memikirkan hal yang tidak baik, itu bisa membuat calon bayinya dalam bahaya, Maudy tipe orang yang sangat mudah drop apalagi saat ini dia sedang hamil." "Apakah ada sesuatu yang membuatnya tiba-tiba sakit?" tanya Murni karena ia sangat penasaran. "Tidak, dia hanya tidak boleh memikirkan sesuatu yang berlebihan!" Dokter itu memberikan rese

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy tiba-tiba drop

    Tiba-tiba Maudy merasa deg-degan, ia tahu arah pembicaraan Kay, lalu ia menghela nafas, ia tidak mau buru-buru berfikir negatif. Sunny duduk di samping Bella, ia menunggu kejutan apa yang akan di katakan Kay pada mereka semua. "Jangan terlalu lama membuat orang menunggu, katakan saja apa kejutannya!" ucap Murni, lalu Kay tersenyum, ia mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. "Halo, semuanya berjalan lancar?" tanya Kay, Arland hanya diam mendengar pembicaraan Kay. Ia mematikan ponselnya lalu menatap Arland, ia diam cukup lama. "Mereka sudah di tangkap, kali ini mereka tidak bisa membayar siapapun untuk di bebaskan, ada seseorang yang mendukung mereka melakukan itu, yang pastinya kita tak akan percaya jika dia ikut campur dalam segala hal." Maudy semakin penasaran, tapi ia tidak mau bertanya sama sekali, ia tidak mau membuat orang di rumah itu curiga. "Siapa yang kau maksud? mommy penasaran siapa saja orang yang ingin mengganggu keluarga kita" ucap Murni. "Banyak mom, salah

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kejutannya terlalu lama

    Arland masuk ke dalam ruangan setelah selesai menelepon Bella, ia melihat Kay duduk di tempat tidur, wajahnya masih terlihat sedikit pucat. "Sebenarnya kejutan apa yang ingin kau tunjukkan pada semua orang?" tanya Arland padanya. "Jangan tanya padaku, lihat saja nanti!" jawab Kay. Arland pun membantu Kay keluar dari ruangan itu setelah Tuan Alexander menelpon bahwa ia sudah berada di parkiran. Dengan pelan Kay berjalan karena kepalanya masih belum sembuh total, tapi ia berusaha untuk terlihat kuat. "Aku akan mengambil kursi roda kalau kau tidak kuat berjalan, aku takut kau pingsan lalu kembali ke ruangan itu lagi!" ucap Arland sambil terus memegangi pundak Kay. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu memejamkan ku seperti itu," jawabnya sambil bercanda. Mereka pun tiba di parkiran, Kay dengan pelan-pelan masuk ke dalam mobil, ia duduk di samping Tuan Alexander sedangkan Arland duduk di belakang. "Bagaimana keadaan mu Kay?" tanya Tuan Alexander sebelum ia memacu mobilnya, tapi tiba

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay menyiapkan kejutan

    "Oh, jadi kau sudah menampakan topeng aslimu padaku, ternyata selama ini kau tinggal di sini hanya untuk mencari tahu semua informasi tentang keluarga Alexander, tapi sayangnya kau tidak mendapatkan apapun, semua yang kau harapkan sia-sia, ku tidak akan memberimu sebesar pun, dan rencanamu untuk menghancurkan keluargaku tidak akan pernah terjadi, karena kau tahu saat ini Kay dan Arland juga sudah tahu apa yang kau rencanakan bersama dengan Anthony, tunggu saja giliran mau mendapatkan balasan dari mereka berdua!" ucap Bella padanya, Maudy terdiam mendengar apa yang di katakan Bella padanya, ia bahkan gemetar saat tahu Kay dan Arland sudah mengetahui apa yang ia rencanakan. "Apa yang kau katakan? bukanlah selama ini kau yang ingin menghancurkan kehidupan Alexander? kau mengambil semua yang mereka miliki, lalu kau menuduhku supaya mereka tidak curiga padamu, luar biasa, kau memang sangat pandai bersandiwara," Maudy menuduh Bella bersandiwara, ia juga mengatakan bahwa Bella lah yang ingin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status