Share

Bab 168

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-08 21:00:43

“Aku harap, tidak ada dari kalian yang memberitahu William soal ini,” ucap Emily, memohon.

Julia, yang kala itu sedang memangku Elle yang sudah tertidur pun nampak bingung. “Memang kenapa? Apa sampai saat ini William belum tahu juga adanya Elle?”

Emily tersenyum kelu. “Belum. Karena aku berencana hanya tinggal di sini beberapa Minggu saja, aku juga tidak ingin menimbulkan masalah baru. Lagi pula, William juga sudah ada pasangan. Takut juga kalau nanti William merebut Elle, dan akhirnya membuat hubungan William dan kekasihnya jadi tidak nyaman.”

Johan dan Julia hanya bisa terdiam.

Sean sejak tadi mendengarkan ucapan Emily dengan seksama. Ia merasa keberatan akan sesuatu. “Kau yakin William akan sejahat itu padamu? Setahuku, dia adalah orang yang paling menomorsatukan mu. Jangan terlalu jahat juga padanya, Emily.”

Mendengar itu, Emily pun hanya bisa membuang napas yang terasa berat. “Kak, William baru saja menjalin hubungan deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 169

    Emily datang ke kantor JB fashion pagi itu. Hari ini, dia merasa cukup tenang karena telah menitipkan Elle bersama kedua orang tuanya. Untuk sementara waktu, kedua orang tua Emily tinggal di mansion kosong milik Tuan Xavier sambil menjaga Elle, dan menghabiskan waktu bersama. “Rose!” panggil Arthur. Mendengar itu, Emily tentu saja sudah tahu siapa yang memanggilnya. Ia pun menoleh, lalu tersenyum. “Kau sudah datang juga?” Arthur tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. “Iya. Hari ini anakku agak rewel, pagi sekali sudah terus menghubungiku, memintaku cepat pulang. Yah... jadi aku makin bersemangat menyelesaikan pekerjaanku supaya bisa cepat pulang.” Emily terkekeh mendengarnya. Arthur memang adalah suami yang sangat menyayangi istrinya, sangat melindungi dan mencintai anaknya. “Ya. Aku juga ingin cepat kembali. Jadi, mari kita bekerja keras dengan kompak supaya pekerjaan kita cepat selesai!” ucap Emily

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 170

    Pertanyaan William yang begitu tegas dan menuntut membuat Emily semakin gemetaran. Sungguh, gelapnya lift itu membuat Emily terselamatkan. “Kenapa kau diam saja?” tanya lagi William. “I–itu... sebenarnya, Saya pernah melihat artikel tentang Nona Anastasia dan juga anda di salah satu forum berita online. Maaf, cara Saya memanggil nama anda tadi agak keterlaluan. Tolong jangan tersinggung, Tuan William,” ucap Emily, kebohongannya begitu lancar keluar dari mulutnya meskipun pada awalnya sempat gugup dan ragu. William mengeraskan rahangnya. Alasan yang digunakan oleh wanita itu begitu tepat, sulit untuknya bisa mengelak. William pun hanya bisa membuang napas kasarnya. “Bukan hanya cara memanggilmu yang sedang aku permasalahkan sebenarnya. Hanya saja, suaramu, dan caramu berbicara itu mengingatkanku pada seseorang,” ujar William. Dibalik perkataannya barusan, jelas dia sedang menaburkan percikkan kepanikan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 171

    Emily menghela napas tak percaya. Bodohnya, dia patuh saja masuk ke dalam mobil William. Melihat itu, William hanya tersenyum tipis. “Kau tinggal di mana?” tanya William. Emily ragu untuk menjawab. Kalau dia bilang di hotel sebelumnya dia tinggal, jelas saja jaraknya sangat dekat dari kantor JB fashion. Dia sudah terlanjur mengatakan kalau dia tinggal jauh tadi. Jelas tidak mungkin memberitahu kalau dia tinggal di mansion Tuan Xavier. Ah, sialan! “Aku... aku tinggal di jalan A. Antarkan saja ke jalan itu, Tuan Wilson. Tempat saya tinggal tidak jauh dari sana,” jawab Emily cepat, namun kebohongannya bisa dengan mudah disadari oleh Wiliam. William menghela napas. “Nona Rose, sepertinya anda perlu memahami ku. Aku adalah orang yang totalitas saat bertindak. Kalau aku sudah berniat mengantarkan mu pulang, bahkan setidaknya harus sampai di depan kamarmu.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 172

    Emily memutuskan untuk menginap di hotel yang ada di jalan A. Bukan tanpa alasan, Emily merasa William mengantarkannya pulang pasti karena ingin tahu tempat tinggalnya. William memiliki banyak orang yang bisa bergerak Diam-diam. Merasa diikuti, Emily pun mengambil langkah yang mana membuatnya tidak bisa bertemu Elle malam ini. Sesampainya di kamar hotel, Emily langsung melepaskan kacamata dan masker yang menutupi wajahnya. Dia membuang napas kasarnya. “Untung saja tadi William tidak membuka maskerku. Aku tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan gigi palsu tadi.” Emily mengusap wajahnya dengan kasar. Sebenarnya, lelah sekali harus beraktivitas dengan kebohongan seperti ini. Tapi, mau bagaimana lagi? “Ck! Menggunakan gigi palsu seharian membuat mulutku pegal, kemarin sampai gusiku sedikit luka,” gumam Emily. Emily duduk di sisi tempat tidur

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 173

    Mendengar pertanyaan itu, William pun menunjukkan dengan jelas ekspresi wajahnya yang muak. “Aku membiarkanmu terus berada di dekatku, bukan berarti aku sudah menganggap mu bagian dari hidupku. Bukankah sejak awal kau juga sudah paham? Aku tidak mungkin menjalin hubungan dengan wanita manapun,” ucap William. Anastasia nampak sangat tertekan dan juga sedih. “Tapi... kau sudah mengetahui perasaanku sejak lama, kan? Apa tujuanku dekat denganmu, kau juga pasti mengetahuinya. Karena kau tidak pernah dengan tegas menunjukkan perasaanmu, aku terus berada di sisimu sambil melakukan yang terbaik. Tapi, kenapa baru belakangan ini kau menunjukkan ketegasan itu setelah aku semakin dalam mencintaimu?” William terdiam sejenak. Dia coba mengingat kembali kapan dia memberikan harapan dan memaksa Anastasia untuk berada di dekatnya. Yah... dia memang memanfaatkan Anastasia agar tidak ada wanita lain yang berani men

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 174

    William sudah meraih kartu nama itu. Dia hendak bangkit, tapi matanya tidak sengaja terarah kan kepada Emily. Dug dug! Jantung William serasa copot. Saat itu, dia melihat Emily sedang menggunakan gigi palsunya. “Emily...” pikirnya. Seketika itu, William langsung bangkit. Anastasia tersenyum. Gadis itu tidak tahu apa yang baru saja terjadi pada William. Dengan manja, dia memeluk lengan William dan bergelayut manja di sana. William mengepalkan tangannya. “Menjauh lah, Anastasia. Demi Tuhan... emosiku sedang sulit untuk di kontrol sekarang.” Mendengar itu, Anastasia terkejut. Ia pun menjauh dengan perasaan kecewa. Emily sudah bangkit, duduk dengan perasaan lega tanpa tahu apa yang barusan William lihat. Dia menarik piringnya untuk lebih dekat, mulai memakan sup abalon dengan daging ayam yang empuk, membuat gigi palsunya tidak perlu bekerja keras. Namun, dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 175

    Selama dalam perjalanan, tangan Emily mencengkram erat rok yang ia kenakan. Jantungnya berdegup cepat, sementara pikirannya dipenuhi ketakutan. Ia menelan ludah berkali-kali, mencoba menenangkan diri, tetapi gagal. “Tuan William, kita mau pergi ke mana?” tanyanya dengan suara bergetar. “Saya harus menemui anak Saya di rumah. Dia pasti sudah menunggu.” Bukannya menjawab, William justru menyeringai tipis, ekspresinya penuh dengan amarah yang tertahan. Tiba-tiba, dia membanting setir ke kanan, menghentikan mobil di jalan yang gelap dan sepi. Emily melotot kaget. Ia menoleh keluar jendela, menyadari bahwa tempat ini jauh dari keramaian. tidak ada kendaraan lain yang lewat. “Anda... Anda mau saya turun dari sini sekarang?” suaranya bergetar, mencoba menyembunyikan rasa takutnya. William tidak menjawab. Sebagai gantinya, pria itu menatapnya lekat-lekat, tatapan tajam yang menusuk jantung Emily seperti belati ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 176

    “Ahhh!” pekik Emily. Ia terkejut saat William menggigit pundaknya. “Sakit, William!” Namun, pria itu tidak peduli. Rasa marah yang menggerogoti akal sehatnya membuatnya tidak tahu lagi harus melakukan apa selain melampiaskan hal itu. Benar, dia merindukan dengan amat sangat seorang Emily. Tapi, dia juga sangat marah dan kecewa karena Emily masih tidak ingin kembali padanya, masih ingin menghindar saat sudah berada di negara ini. Tidak cukup hanya dengan tindakan itu, William melakukan apapun yang ingin dia lakukan tanpa berpikir ulang. “William, tunggu! Kita harusnya bicara dulu, kenapa—” Emily ingin menghentikan William yang semakin kehilangan kendali. Namun, pria itu sengaja menutup telinga dan matanya. Srett!! Tanpa peduli apapun, William yang tidak sabaran karena emosi itu merobek pakaian yang digunakan Emily. Melepas roknya dengan kasar juga. Emily hanya bisa terdiam. Dia tidak ingin menghenti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10

Bab terbaru

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 179

    Emily menunduk sambil menggigit bibir bawahnya. William duduk di hadapannya dengan ekspresi dingin sambil memangku Elle. Bocah itu tidak mau jauh dari ayahnya. “Maaf. Aku hanya takut kau akan membawa Elle pergi dariku,” ucap Emily lagi. Dia sudah coba menjelaskan tadi, tapi tatapan tajam William membuatnya gugup. Emily mengangkat wajahnya, menatap William dan Elle. Hah...? Emily benar-benar keheranan, bagaimana bisa ayah dan anak itu berekspresi sama sambil menatapnya? Mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, Kenapa mereka menjadi sangat kompak seperti itu? Akhhh! Emily merasa ngilu dadanya, dia cemburu. “Ayah kenapa tidak boleh membawaku? Aku juga mau ikut Ayah kok, Bu,” ujar Elle dengan ekspresi wajahnya yang polos. William tersenyum tipis, penuh kemenangan. Emily mencebikkan bibirnya, jelas dia merasa makin cemburu. “Baiklah, bisakah kau sebutkan

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 178

    Emily perlahan berjalan mendekat. Ia pun berbaring di sisi lain tempat tidur. Lelah sekali, tubuhnya juga sakit semua. Tidak butuh waktu lama, Emily juga langsung terlelap. William membuka matanya. Dia menatap Elle dan Emily. Ia mulai membayangkan kehidupan seperti apa yang Emily dan Elle jalani selama ini. Bagaimana bisa Emily membesarkan Elle sendiri namun putrinya itu bisa mengenali Ayahnya bahkan saat tidak pernah bertemu sama sekali sebelumnya? “Setelah dipikirkan lagi, sepertinya, kau juga menjalani hari yang sulit, kan? Kenapa kau harus melakukan semua ini? Tapi... berkat kau pergi, aku pun makin sadar bahwa aku tidak pernah ingin membencimu walaupun aku bertekad. Emily, terimakasih sudah hidup dengan baik-baik saja selama ini. Terimakasih karena kau melahirkan anakku dengan baik dan membuatnya mengenaliku,” ucap William di dalam hatinya. Perlahan, ia pun meraih tangan Emily dan menggenggamnya.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 177

    Emily dan William sampai di mansion Tuan Xavier. Kedatangan mereka disambut oleh keluarga dengan ekspresi bingung. Julia dan Johan saling menatap dengan segala pemikiran mereka. Sean membuang napas kasarnya saat melihat Emily dan William di depan pintu. “Sudah kubilang, Emily itu tidak berprinsip. Jauh-jauh dia pergi sampai empat tahun lebih, akhirnya kembali ke William juga, kan?”“Diam! Siapa yang tidak berprinsip?!” kesal Emily. “Aku cuma... dipaksa William saja! Aku juga bukan perempuan yang mudah seperti yang Kakak pikirkan.”Sean tersenyum, menaikkan satu sisi bibirnya. “Ah, lalat sekarat saja tidak mungkin percaya ucapan mu, Emily.”Julia menyikut Sean, melotot, meminta kepada Sean untuk menutup mulutnya. Emily merengut kesal. Yah... apapun yang dia katakan mana mungkin mereka percaya?William menghela napasnya. “Kaki ku sudah pegal berdiri. Kapan kalian akan memberikan jalan untukku?”Mereka

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 176

    “Ahhh!” pekik Emily. Ia terkejut saat William menggigit pundaknya. “Sakit, William!” Namun, pria itu tidak peduli. Rasa marah yang menggerogoti akal sehatnya membuatnya tidak tahu lagi harus melakukan apa selain melampiaskan hal itu. Benar, dia merindukan dengan amat sangat seorang Emily. Tapi, dia juga sangat marah dan kecewa karena Emily masih tidak ingin kembali padanya, masih ingin menghindar saat sudah berada di negara ini. Tidak cukup hanya dengan tindakan itu, William melakukan apapun yang ingin dia lakukan tanpa berpikir ulang. “William, tunggu! Kita harusnya bicara dulu, kenapa—” Emily ingin menghentikan William yang semakin kehilangan kendali. Namun, pria itu sengaja menutup telinga dan matanya. Srett!! Tanpa peduli apapun, William yang tidak sabaran karena emosi itu merobek pakaian yang digunakan Emily. Melepas roknya dengan kasar juga. Emily hanya bisa terdiam. Dia tidak ingin menghenti

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 175

    Selama dalam perjalanan, tangan Emily mencengkram erat rok yang ia kenakan. Jantungnya berdegup cepat, sementara pikirannya dipenuhi ketakutan. Ia menelan ludah berkali-kali, mencoba menenangkan diri, tetapi gagal. “Tuan William, kita mau pergi ke mana?” tanyanya dengan suara bergetar. “Saya harus menemui anak Saya di rumah. Dia pasti sudah menunggu.” Bukannya menjawab, William justru menyeringai tipis, ekspresinya penuh dengan amarah yang tertahan. Tiba-tiba, dia membanting setir ke kanan, menghentikan mobil di jalan yang gelap dan sepi. Emily melotot kaget. Ia menoleh keluar jendela, menyadari bahwa tempat ini jauh dari keramaian. tidak ada kendaraan lain yang lewat. “Anda... Anda mau saya turun dari sini sekarang?” suaranya bergetar, mencoba menyembunyikan rasa takutnya. William tidak menjawab. Sebagai gantinya, pria itu menatapnya lekat-lekat, tatapan tajam yang menusuk jantung Emily seperti belati ta

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 174

    William sudah meraih kartu nama itu. Dia hendak bangkit, tapi matanya tidak sengaja terarah kan kepada Emily. Dug dug! Jantung William serasa copot. Saat itu, dia melihat Emily sedang menggunakan gigi palsunya. “Emily...” pikirnya. Seketika itu, William langsung bangkit. Anastasia tersenyum. Gadis itu tidak tahu apa yang baru saja terjadi pada William. Dengan manja, dia memeluk lengan William dan bergelayut manja di sana. William mengepalkan tangannya. “Menjauh lah, Anastasia. Demi Tuhan... emosiku sedang sulit untuk di kontrol sekarang.” Mendengar itu, Anastasia terkejut. Ia pun menjauh dengan perasaan kecewa. Emily sudah bangkit, duduk dengan perasaan lega tanpa tahu apa yang barusan William lihat. Dia menarik piringnya untuk lebih dekat, mulai memakan sup abalon dengan daging ayam yang empuk, membuat gigi palsunya tidak perlu bekerja keras. Namun, dia

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 173

    Mendengar pertanyaan itu, William pun menunjukkan dengan jelas ekspresi wajahnya yang muak. “Aku membiarkanmu terus berada di dekatku, bukan berarti aku sudah menganggap mu bagian dari hidupku. Bukankah sejak awal kau juga sudah paham? Aku tidak mungkin menjalin hubungan dengan wanita manapun,” ucap William. Anastasia nampak sangat tertekan dan juga sedih. “Tapi... kau sudah mengetahui perasaanku sejak lama, kan? Apa tujuanku dekat denganmu, kau juga pasti mengetahuinya. Karena kau tidak pernah dengan tegas menunjukkan perasaanmu, aku terus berada di sisimu sambil melakukan yang terbaik. Tapi, kenapa baru belakangan ini kau menunjukkan ketegasan itu setelah aku semakin dalam mencintaimu?” William terdiam sejenak. Dia coba mengingat kembali kapan dia memberikan harapan dan memaksa Anastasia untuk berada di dekatnya. Yah... dia memang memanfaatkan Anastasia agar tidak ada wanita lain yang berani men

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 172

    Emily memutuskan untuk menginap di hotel yang ada di jalan A. Bukan tanpa alasan, Emily merasa William mengantarkannya pulang pasti karena ingin tahu tempat tinggalnya. William memiliki banyak orang yang bisa bergerak Diam-diam. Merasa diikuti, Emily pun mengambil langkah yang mana membuatnya tidak bisa bertemu Elle malam ini. Sesampainya di kamar hotel, Emily langsung melepaskan kacamata dan masker yang menutupi wajahnya. Dia membuang napas kasarnya. “Untung saja tadi William tidak membuka maskerku. Aku tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan gigi palsu tadi.” Emily mengusap wajahnya dengan kasar. Sebenarnya, lelah sekali harus beraktivitas dengan kebohongan seperti ini. Tapi, mau bagaimana lagi? “Ck! Menggunakan gigi palsu seharian membuat mulutku pegal, kemarin sampai gusiku sedikit luka,” gumam Emily. Emily duduk di sisi tempat tidur

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 171

    Emily menghela napas tak percaya. Bodohnya, dia patuh saja masuk ke dalam mobil William. Melihat itu, William hanya tersenyum tipis. “Kau tinggal di mana?” tanya William. Emily ragu untuk menjawab. Kalau dia bilang di hotel sebelumnya dia tinggal, jelas saja jaraknya sangat dekat dari kantor JB fashion. Dia sudah terlanjur mengatakan kalau dia tinggal jauh tadi. Jelas tidak mungkin memberitahu kalau dia tinggal di mansion Tuan Xavier. Ah, sialan! “Aku... aku tinggal di jalan A. Antarkan saja ke jalan itu, Tuan Wilson. Tempat saya tinggal tidak jauh dari sana,” jawab Emily cepat, namun kebohongannya bisa dengan mudah disadari oleh Wiliam. William menghela napas. “Nona Rose, sepertinya anda perlu memahami ku. Aku adalah orang yang totalitas saat bertindak. Kalau aku sudah berniat mengantarkan mu pulang, bahkan setidaknya harus sampai di depan kamarmu.”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status