Bibi yang ditanya oleh Li Jianli menoleh dan segera terlihat sangat bersemangat untuk bergosip, “seorang Pelayan Kecil terbangun dengan wajah yang bengkak seperti kepala babi. Tapi menurutku Pelayan Kecil itu sangat bodoh. Dia bahkan tidak ingat siapa yang menghajarnya sampai seperti itu!”Li Jianli mengangkat kedua alisnya karena terkejut, “dia tidak mengetahui siapa pelakunya?”“Ya,” jawab Bibi itu seraya mengangguk penuh semangat.“Orang yang menghajarnya, pasti luar biasa,” decak Li Jianli penuh kagum.Guan Lin yang berdiri di sampingnya, “....”Perlukah dia mengaku agar Li Jianli semakin kagum padanya?Li Jianli semakin bersemangat untuk mencari keberadaan pelayan kecil itu. Dia berhasil! Dia bisa melihatnya terduduk di tanah seraya menangis.“Hu! Hu! Hu! Manager Wu, tolong carikan keadilan untukku! Siapa bajingan yang telah menyerangku diam-diam?! Ah!” Pelayan kecil itu mendesis pelan karena terlalu banyak menggerakkan otot wajahnya yang bengkak. Bahkan dia berkata dengan kata-k
“Bibi!” Xue Bao berteriak sambil berlari ketika melihat Li Jianli datang. Wajahnya yang semula kuyu karena lelah berlatih sepanjang hari, langsung sirna.“Li'er, kamu sudah pulang.” Jing Yue yang kebetulan keluar dari dapur melihat Li Jianli datang dan menghampirinya.“Bibi, apa yang kamu bawa?” Mata Xue Bao berbinar ketika melihat seekor hewan lucu berwarna putih di dalam gendongan Li Jianli.“Apakah itu seekor rubah?” tanya Jing Yue ragu-ragu. Dia ingat ketika dia kecil, ayahnya pernah menemukan seekor rubah yang sekarat dan menjual bulunya ke kota. Namun dia ingat, bulu rubah itu berwarna coklat kemerahan, tidak putih seperti yang ada dalam sekapan Li Jianli saat ini.“Ya, ini seekor rubah,” jawab Li Jianli. Dia mengulurkan Baihu ke arah Xue Bao, menyuruhnya untuk menggendongnya, “namanya Baihu. Jangan takut, dia sangat baik. Mulai sekarang, dia akan menjadi bagian dari keluarga kita juga.”“Waaahhh …” Xue Bao segera menggendong Baihu tanpa ragu. Dia sedikit terkejut, “Bibi, buluny
Satu bulan berlalu dengan cepat. Musim panas hampir berakhir, dan sesekali terasa kesejukan angin gugur berhembus. Warna-warna dedaunan yang semula berwarna hijau, mulai berganti warna lain.Rumah yang dibangun Li Jianli dan juga rumah milik Guan Lin telah selesai dibangun 1 minggu yang lalu. Rumah milik Li Jianli dan Guan Lin adalah rumah terbesar dan terbagus di Desa Xueda. Entah berapa banyak orang yang merasa iri dengan peruntungan keluarga Jing Yue. Mereka bahkan diam-diam berharap bisa memutar waktu agar bisa menemukan Li Jianli dan menampungnya di rumah mereka.Li Jianli dan Guan Lin telah selesai merayakan perayaan rumah baru. Perayaan rumah yang mereka rayakan merupakan perayaan rumah terbesar yang pernah ada di Desa Xueda. Ladang milik Li Jianli terlihat sangat subur. Penduduk desa yang sering melewati ladang Li Jianli sering merasa bingung ketika melihat tanaman miliknya. Meskipun mereka sudah tahu tanaman-tanaman itu bukan berasal dari Dinasti Gong, bentuk mereka tetap a
“Gadis, kamu pandai mengatakan omong kosong,” celetuk Hao Yu seraya cemberut. Dia berjalan pergi ke arah gerobak, tidak ingin memperdulikan perkataan Li Jianli lagi.Li Jianli terkekeh, dia merasa sangat senang karena berhasil menggoda Hao Yu. Di sisi lain, Guan Lin hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya pelan. Gadisnya ini benar-benar sangat usil.Karena mereka akan ke kota untuk menjual hewan buruan, mereka tidak akan menggunakan kereta kuda. Mereka akan menggunakan sebuah gerobak, seperti gerobak sapi, namun gerobak itu tidak akan ditarik oleh seekor sapi, melarikan akan ditarik oleh Heima.Guan Lin dan Hao Yu membereskan hewan buruan mereka ke dalam gerobak, sedangkan Li Jianli pergi untuk mencari Xue Nuan ke dalam dapur.Benar saja, Xue Nuan sedang membantu Jing Yue membereskan dapur, dan Xue Bao sibuk berceloteh, membuat Jing Yue dan Xue Nuan sesekali tertawa.Dapur yang dirancang oleh Li Jianli sangat praktis, hampir menyerupai dapur modern. Toples-toples tanah liat ber
“Hanya beberapa camilan untuk Baobao,” jawab Xue Nuan datar.“Bagaimana kalau kita pergi membeli beberapa jepit rambut?” tanya Hao Yu penuh semangat. Selama ini, dia mengumpulkan cukup uang dari hasil berburu. Setiap kali mereka pergi berburu, Guan Lin selalu membagi rata uang yang didapatnya. Dia dengar, seorang gadis sangat menyukai jepit rambut, apalagi jepit rambut perak dan emas. Xue Nuan pasti sama, bukan?Li Jianli tercengang ketika mendengar perkataan Hao Yu. Dia benar-benar ingin membuka kepala Hao Yu dan melihat isi kepalanya. Bagaimana bisa Hao Yu mengatakan ingin membelikan jepit rambut untuk Xue Nuan? Hanya seorang kekasih yang membelikan jepit rambut untuk seorang wanita! Li Jianli menggeleng, mendesah pelan, sedikit menyesal. Hao Yu benar-benar bodoh dalam hal hubungan pria dan wanita!Benar saja, Xue Nuan langsung bertambah dingin ketika menyikapi Hao Yu, “Tuan Hao, kami tidak perlu repot-repot. Lebih baik kamu memberikan kepada salah satu gadis yang mendekatimu.” Set
“Mungkin Kakak takut jika Hao Yu hanya ingin mempermainkannya,” jawab Li Jianli. Namun dia sendiri bahkan merasa tidak yakin dengan jawabannya ini.Guan Lin menggeleng tegas, tanpa sadar membela Hao Yu, “tidak. Hao Yu jelas terlihat bukan orang yanh seperti itu.”“Maka … itu mungkin karena status Kakak sebagai seorang janda,” kata Li Jianli lagi. Ya, alasan ini memang terasa lebih memungkinkan.Guan Lin mengangguk. Dia juga sudah memikirkan kemungkinan ini di dalam hatinya. Di zaman kuno, siapa yang tidak memandang sebelah mata status seorang janda? Entah itu karena perceraian atau kematian suami, status janda selalu menjadi status yang tabu. Bahkan banyak wanita yang lebih memilih mati daripada diceraikan dan dikembalikan ke keluarga kelahirannya. “Lin, Kakak tidak mengetahui asal-usul kalian. Sepertinya dia berpikir kalau kalian adalah Tuan Muda dari suatu tempat yang datang ke sini hanya untuk bersenang-senang,” desah Li Jianli. Dia lalu melanjutkan, “Kakak juga mungkin takut ka
“Lin, bagaimana?” Hao Yu berjalan dengan tergesa-gesa mendekati Guan Lin ketika melihatnya masuk. Dia bahkan mengguncang tangan Guan lin dengan tidak sabar.Guan Lin menatap tangan Hao Yu yang menyentuhnya lalu menatapnya dengan aura membunuh, “apa kamu ingin mati?”“Ah.” Hao Yu segera menyadari kesalahannya, melepaskan tangan Guan Lin dan tersenyum canggung, “maaf, maaf. Aku terlalu bersemangat.”Guan Lin mendengus kasar, lalu mengatakan apa yang dikatakan Li Jianli sebelumnya.Wajah Hao Yu berkerut tidak senang setelah mendengarkan penjelasan Guan Lin, “mengapa Nona Xue memiliki pemikiran yang bodoh?”Guan Lin menghela nafas pelan. Faktanya, dia dan Hao Yu sama-sama bodoh mengenai dunia percintaan. Mereka diajarkan untuk tumbuh sebagai manusia tanpa perasaan. Hampir semua anggota Sekte Jin Jian mati dalam tugas. Sangat sedikit yang berhasil hidup sampai tua, itu pun mereka mati dalam kesendirian.“Dunia wanita memang rumit. Mengapa mereka tidak langsung mengatakan apa yang mereka pi
Guan Lin menghentikan kereta kudanya tepat di depan sebuah bangunan yang berukuran cukup besar. Bangunan itu bernuansa coklat dan berada di bagian barat Kota Teratai.Bagian barat kota tidak sebagus bagian lainnya dan lebih sering disebut sebagai daerah terkumuh di Kota Teratai. Namun bangunan ini terlihat baik dan tidak kotor, dengan sebuah plakat bertuliskan “Fuwu Sheng” tergantung di bagian terdepan.Guan Lin melompat turun, bergegas menurunkan sebuah tangga pijakan. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Li Jianli. Seorang pria berusia 40 tahun, dengan tubuh gemuk, duduk di belakang konter dengan malas. Namun suara kereta kuda yang berhenti di luar menarik perhatiannya. Dia mengulurkan lehernya yang gemuk ke depan dengan antusias. Ketika dia melihat sepasang pria dan wanita di luar pintunya, hatinya menjadi semakin bersemangat.Pria gemuk itu segera berjalan keluar dari konter, berhenti tepat di depan pintu, mengamati tamu yang berjalan mendekat. Dia bergumam di da
Shao Yan mengerucutkan bibirnya, “karena kamu merahasiakan mengenai identitas Guan Lin ….” Setelah beberapa saat, dia kembali berkata, “aku pikir, aku hanya perlu bersabar sedikit. Aku hanya akan meracunimu secara perlahan. Begitu kamu mati, aku bisa menjadi Ketua Sekte Jin Jian.”Shao Yan berdiri, lalu melihat sekeliling dengan penuh semangat, “bukankah bagus? Aku sudah beberapa kali membayangkan diriku berdiri dan memerintah semua orang di Sekte Jin Jian sebagai seorang Ketua.” Senyuman cerah terbit di wajahnya, “Senior, bukankah itu bagus? Bisakah kamu membayangkannya?”Shao Yan terdiam selama beberapa detik, lalu lanjut berkata dengan wajah cemberut, “tapi siapa yang akan tahu kalau kamu ternyata menyiapkan anak kandungmu sebagai calon Ketua Sekte?!”Kening Guan Long berkerut, tiba-tiba saja dia terbatuk-batuk dengan hebatnya.Shao Yan berlari dengan panik, lalu menepuk-nepuk pelan punggung Guan Long, lalu berkata dengan wajah tertekan, “Senior, jangan terlalu bersemangat. Kemarah
“Ketua … maksudku ayahku kembali saat ibuku hamil. Dia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sekte Jin Jian sebelum kembali dan menjemput Ibuku. Hanya saja, dia tidak pernah menduga kalau itu akan memakan waktu lama,” kata Guan Lin pelan. “Dia kembali empat tahun kemudian. Saat itu, Ibuku sudah meninggal, dan aku sudah dijual oleh Paman dan Bibiku ke pasar budak.”Li Jianli terdiam. Bibirnya sedikit pucat. Dia tahu kalau masa kecil Guan Lin menyedihkan, namun, dia tidak mengetahui detailnya. Dia hanya membiarkan Guan Lin menceritakan semuanya.“Saat itu, mana mungkin aku hanya berdiam diri? Aku selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, aku selalu tertangkap dan mereka akan selalu memukulku untuk membuatku patuh.” Ada seringai ejekan yang terlihat di bibir Guan Lin saat mengatakannya. “Suatu ketika, aku akhirnya bisa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gerobak sayur. Aku bersembunyi semalam penuh, dengan hati yang berdebar. Pada akhirnya, ketika pagi tiba, k
“Dari mana sekelompok orang itu berasal?” tanya Guan Lin seraya mengernyitkan kedua alisnya.Hao Yu menggelengkan kepalanya pelan, “tidak tahu. Mereka semua berperang. Aku langsung melarikan diri begitu melihat peluang.” Hao Yu terdiam sejenak lalu kembali berkata, “karena semua lukaku dan ditambah racun sial itu, aku memerlukan banyak waktu untuk kembali ke sini.”Guan Lin menghela nafas berat. Dia menepuk pundak Hao Yu pelan, “yang terpenting, kamu sudah kembali dengan selamat.” Suasana kembali berat ketika Guan Lin kembali menanyakan kelompok orang yang menyelamatkan Hao Yu, “apakah kamu tidak melihat tanda apapun dari mereka?”Kening Hao Yu berkerut. Dia terlihat berpikir keras selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia menjawab, dengan sedikit ragu, “sepertinya … aku melihat sebuah tato kecil di punggung tangan mereka.”“Tato kecil? Apakah kamu ingat bentuk tato itu?” tanya Guan Lin.“Itu seperti … bentuk teratai berwarna hitam,” jawab Hao Yu. “Ya, terlihat seperti teratai
Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari
Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak
Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber
Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”
Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.
Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala