Orang tua Diksa sudah meninggalkan rumah Diksa. Herlina tampak kesal karena sudah mendapatkan penghinaan dari orang tua Diksa karena Amanda."Aku harus mengalahkan Amanda," ucap Herlina."Tenanglah, aku akan mengusahakan hal itu terwujud. Kamu juga lulusan fashion desing seperti Amanda," balas Diksa.Herlina juga seorang frelance model. Tapi sekarang jarang laku karena dia tidak profesional. Baru naik sedikit sudah sombong."Kamu mau mengusahakan apa, Diksa?" tanya Herlina."Swan Entertaimen biasa memamerkan karya desainernya dengan para model binaannya juga model lokal kalau ada festival kebudayaan, akan aku usahakan kamu mendapat job itu, kamu bisa membuat seolah rancangan Amanda tidak berkualitas," jawab Diksa.Herlina menyunggingkan senyuman. Dia ingin reputasi Amanda jelek disini. Sudah sakit hati dia dibandingkan dengan Amanda. Kenapa selalu Amanda yang nomor satu. Padahal dia juga tak kalah canrtik, dia juga berpendidikan seperti Amanda, sama-sama bisa membuat desain, tapi kena
Carlos memijit kepalanya, baru selesai satu masalah sudah datang masalah lainnya. Apakah pihak Diksa itu belum bisa move on memutuskan hubungan dengan Amanda."Lihatlah sendiri," jawab Angga."Aku kira berita menyedihkan, kalau begitu aku bisa bernafas lega," balas Carlos.Laila juga penasaran dengan berita apa yang viral hari ini. Dia mengecek ponselnya, ternyata sebuah berita yang bakal menguntungnya Swan Entertaiment."Syukurlah gaya trend busana rancangan Amanda banyak diminati," ucap Laila ikut senang."Bahkan banyak artis terkenal penasaran dengan karya Amanda dan memesan langsung pada marketing kita," balas Angga."Beberapa butik kita yang kita punya juga di serbu oleh pelanggan yang penasaran," ucap Laila yang masih melihat beberapa foto wartawan yang di share di internet.Carlos semakin senang dengan berita ini, perusahaannya akan semakin di kenal dunia lewat internet. Dia juga berpikir bisa menjatuhkan musuh yang mencoba membuat reputasi Amanda menjadi jelek."Aku yakin past
Carlos mengubungi seorang karyawan yang bekerja di hotel Diksa. Dia membutuhkan bantuannya sekarang."Awasi saja anak sulung bosmu, beserta kekasihnya," jawab Carlos."Maksudmu aku harus melaporkan trik apa lagi yang akan mereka gunakan untuk menjatuhkanmu dan Amanda?" tanya seseoranh itu. "Betul sekali, kamu sangat cerdas, aku akan mentransfer sejumlah uang untukmu," jawab Carlos.Carlos mematikan ponselnya lalu ia meminta Laila mentransfer sejumlah uang kepada orang yang ia mintai bantuan. Dia tersenyum kecut dan segera ingin lihat bagaimana wajah kesal sepasang kekasih itu."Bos aku sudah melakukan apa yang kamu perintahkan," ucap Laila."Terima kasih Laila," jawab Carlos lalu mengerjakan tugasnya kembali.Tepat pukul lima sore Carlos sudah mendapatkan informasi dari karyawan yang ia suap tadi. Jadi mereka sedang menunggu festival budaya. Herlina akan menjadi model, lalu dia akan memilih gaun rancangan Amanda. Untuk apa lagi kalau bukan membuat fitnah kalau gaun buatan Amanda tida
Carlos menyudutkan tubuh Amanda ke meja. Dia senang menggoda Amanda. Baginya Amanda seperti kelinci putih yang imut."Jangan lakukan itu sekarang," pinta Amanda."Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja, kamu terlalu berpikir berlebih," ucap Carlos.Amanda menghembuskan nafas kesal, dia sudah berpikir jauh kalau Carlos ingin melakukan hal yang menyenangkan dengannya. Tapi dia bersyukur ternyata hanya sebuah pelukan saja. Mungkin Carlos terlalu capek dan membutuhkan bahu untuk bersandar."Amanda, aku tidak bisa menahan hasratku," bisik Carlos sambil mencium telinga Amanda."Aku tidak mau, jangan lakukan ini," jawab Amanda.Carlos tak mendengarnya, malam ini Carlos dan Amanda melakukan hal yang menyenangkan walau hanya sebentar. "Dasar pria kasar," ucap Amanda sambil melengos kesal."Kamu juga menikmatinya. Kenapa marah?" gumam Carlos."Aku tidak menikmatinya," keluh Amanda.Krucuk, bunyi perut Amanda terdengar keras sampai telinga Carlos. Mungkin efek melakukan hal menyenangkan jadi l
Carlos menatap kedua orang tua itu. Dia menueringai tipis lalu membisikkan sesuatu padanya."Serahkan pada kekasih putramu, suruh dia kemari, jangan lupa untuk memakai isi dari paper bag itu," jawab Carlos."Aku sudah mengerti," balas Tuan Wijaya.Nyonya Wijaya meminta pelayan menyerahkan paper bag itu untuk Herlina. Nyonya Wijaya melanjutkan obrolan dengan Carlos dan Amanda sambil menunggu Herlina datang.***"Apa aku ngga salah dengar. Nyonya Wijaya memberiku gaun yang bagus seperti ini juga memintaku menemuinya?" tanya Herlina sembari melihat gaun indah di tangannya."Nyonya sudah menunggu Anda di restoran hotel. Nyonya bersama tamu agung," jawab Pelayan lalu pergi meninggalkan Herlina dan Diksa.Herlina mengerutkan dahi. Tak biasanya orang tua Diksa baik seperti ini. Dia selalu memusuhi Herlina, kenapa malam ini dia memberi gaun indah yang sedang bersama tamu."Jangan berpikir buruk. Itu artinya ayah dan mama akan memperkenalkanmu dengan tamu istimewa. Cepat kamu ganti gaun itu, b
Amanda menepis tangan Herlina yang ingin menamparnya. Ia mencobanya sekali lagi tapi tak juga berhasil. "Herlina lebih baik menyerahlah, jangan buat hatimu semakin kotor karena terlalu iri dengan pencapaian orang lain," ucap Amanda."Jangan mengguruiku, aku muak melihat wajah sok polosmu itu. Kamu sengaja menjebak pria kaya untuk tidur denganmu, bukan?" tuduh Herlina.Amanda menyeringai tipis. Ia menatap Carlos setelah Herlina menuduhnya menjebak Carlos agar bisa menjalin cinta satu malam dengannya."Carlos, apa aku menjebakmu agar bisa terikat denganku?" tanya Amanda."Justru Herlina dan Diksa yang menjebakmu agar bisa tidur dengan sembarang pria. Lalu Diksa akan memutus hubungan denganmu dengan dalih selingkuh. Sebuah keberuntungan kamu dipertemukan denganku," jawab Carlos.Melihat carlos dan Amanda bermesraan membuat Herlina semakin kesal. Apalagi mereka mengungkit keterlibatan Herlina di malam itu. Dia tidak terima kenapa Amanda mendapatkan sebuah keberuntungan bertemu dengan Car
Amanda hanya merasa tidak adil kalau yang dihukum hanya Herlina saja. Dia melakukan itu bersama Diksa, sungguh lucu kalau yang dihukum hanya satu pihak saja. "Amanda, putra kami tidak akan melakukan hal buruk seperti itu kalau tidak di hasut oleh wanita rendahan itu," ucap Nyonya Wijaya. "Kalau tidak ada campur tangan Diksa yang memiliki kuasa tidak mungkin juga Herlina berani malakukan hal yang beresiko seperti ini, menyinggung orang yang tidak mudah disinggung," balas Amanda. Carlos menyeringai tipis, semua yang dikatakan oleh Amanda adalah benar. Tidak mungkin seorang yang tidak mempunyai status tinggi seperti Herlina berani meyinggung orang kelas atas seperti Carlos. "Kalau tidak ada dukungan dari putramu, Herlina yang kamu bilang wanita rendahan itu mana berani melakukan hal tercela seperti ini," ucap Carlos. "Kamu memang sengaja melakukan ini, menjebak aku. Kamu belum bisa move on menjalani kisah asmara denganku 'kan," ucap Diksa dengan percaya diri kepada Amanda. "J
Carlos memang sudah tertarik dengan anak kedua dari kelurga wijaya ini. Dibanding Diksa dia sudah terlihat mempunyai potensi untuk mengembangkan bisnis Ayahnya."Aku tunggu jam sembilan pagi, datanglah ke kantorku," jawab Carlos."Baik, aku akan datang tepat waktu dan tidak akan mengecewakanmu," balas Adiknya Diksa.Carlos mengangguk pelan lalu mengacungkan jempolnya. Lalu dia pergi bersama Amanda meninggalkan restoran hotel milik keluarga Wijaya."Ayah bangga padamu nak. Perusahaan kita terselamatkan. Untuk kalian berdua aku beri hukuman untuk tidak keluar rumah sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Membuatku malu saja!" tegas Tuan Wijaya."Ayah jangan marah lagi. Ayo kita istirahat," ajak putra keduanya.Nyonya Wijaya menyusul suaminya. Dia tak mau dihukum kalau sampai dia tak keluar rumah bagaimana bisa mendapatkan gosip seputar keluarga kelas atas lainnya."Suamiku tolong cabut hukumanku. Aku janji akan mendidik Diksa dengan lebih baik lagi," ucap Nyonya Wijaya."Tidak perlu,
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo