Meli gelagapan atas pertanyaan Marni yang menanyakan darimana ia tahu kalau mereka habis jalan-jalan di pusat perbelanjaan ternama dan juga habis melakukan perawatan tubuh menyeluruh dan serba mewah. "Da-dari mana aku tahu itu bukan urusanmu. Yang jelas aku tahu saja kalian habis melakukan perawatan," ucap Meli terbata tapi judes. "Meli kalau begitu nanti aku akan menaktrirmu perawatan dan mengajakmu jalan-jalan kalau kamu usai menjalani hukuman dari madam," balas Lisa. Meli sebenarnya senang tapi dia tak mau menunjukkan di depan Marni maupun Tania. Ia gengsi setengah mati kalau dia terlihat senang di traktir oleh musuh. Meli masih angkuh dan tidak mau merendah di hadapan mereka semua dan membaut Tania jengkel tidak bisa mengontrol mulutnya. "Sudah aku bilang kan kalau aku tidak mau direndahkan olehmu. Kamu mau pamer sudah jadi penyanyi resmi ruang vip dan honormu naik hah," bentak Meli. "Dasar perempuan hina tak tahu diri dari tadi kamu itu terus mengo
Marni melihat Lisa yang malu menggunakan baju dengan belahan sampai pangkal paha yang memperlihatkan paha mulus milik Lisa. Marni mencoba membuat Lisa percaya diri dengan penampilannya."Lisa kamu terlihat elegan memakai baju itu bukan sexy. Kamu cantik sempurna ayo aku antar ke ruang make-up," ajak Marni yang sangat antusias mengajari Lisa."Marni kamu temani aku ya. Apa malam ini kita akan duet lagi?" tanya Lisa."Tidak kamu akan bernyanyi sendiri malam ini. Tidak apa-apa kamu harus percaya diri banyak yang menyawer ya," balas Marni.Lisa berdegub kencang jantungnya karena akan tampil sendiri di atas panggung besar itu. Entah kenapa Lisa belum terbiasa saja padahal sudah sering bahkan setiap hari manggung di kafe menghibur banyak pengunjung kafe."Aku sungguh takut kalau berada di panggung besar itu. Seolah semua orang menatapku padahal aku sudah terbiasa manggung di kafe," ucap Lisa."Kamu harus percaya diri karena kamu butuh biaya besar untuk ibumu
Marni mengorek informasi apa yang terdapat pada lelaki tampan yang ada di hadapannya ini. Entah kenapa lelaki yang mabuk sendirian itu telah merebut hati Marni yang merasa seakan pemuda ini berbeda."Aku hanya pegawai swasta dengan gaji umr biasa. Wanitaku yang cantik meninggalkanku demi pria yang lebih mapan dariku," balas pemuda itu."Tapi aku bukan wanita itu tuan. Bolehkah aku menemanimu malam ini?" tanya Marni."Jangan omong kosong. Aku tak punya banyak uang untuk menyenangkanmu!" seru pemuda itu.Pemuda tampan yang belum Marni ketahui namanya itu terus meminta Marni untuk menyingkir dari hadapannya karena merasa benci pada wanita cantik hanya bisa menjadi penggoda juga hanya menginginkan uang lelaki saja.Pemuda yang sedang mabuk itu terus mengoceh kenapa kehidupan asmaranya bisa seperti ini. Cinta yang dirajut susah payah sejak lama tak bisa dipertahankan karena godaan dari pria yang lebih memiliki banyak uang."Tuan jangan seperti itu. Mungkin wa
Arsen sedikit acuh tak acuh melihat wanita yang masih berdiri menatap tubuhmu dari atas sampai bawah seperti tak pernah melihatnya saja. Memang malam tadi adalah pertama kalinya Arsen melakukan hubungan itu. Kenapa wajah wanita mantan kekasih Arsen merasa tak senang dengan penampilan Arsen hari ini. "Arsen apa kamu masih marah padaku. Aku harap hubungan kita tetap terjaga dengan baik walau kita sudah tidak bersama lagi," ucap wanita itu. "Resti aku katakan padamu aku tidak mau berhubungan baik dengan istri orang karena akan menyebabkan kesalahpahaman dengan suamimu," sahut Arsen seraya meninggalkan Resti. Resti menghalangi Arsen untuk tidak pergi dari hadapannya matanya tertuju pada leher yang sangat jelas berwarna merah keungungan seperti bekas tanda cinta untuknya. Apakah Arsen semalam sedang bercinta dengan seorang wanita. "Arsen tunggu! Apakah kamu mempunyai wanita saat kita bersama. Kamu selalu menolak bercinta denganku tapi kenapa hari ini ada bekas ta
Semua orang berkerumun dan memandang wanita malang itu dan merekapun berbisik ada apa gerangan sekuriti memishkan mereka dan meminta untuk tenang karena ini adalah tempat umum."Lihat wajah wanita ini dan hapalkan siapa tahu ketemu di jalanan, karena dia sudah menjadi wanita simpanan ayahku!" ucap anak dari istri sah yang kesal dengan Resti."Kamu anak kurang ajar. Aku dan ayahmu saling mencintai untuk apa kamu marah padaku. Aku akan telpon ayahmu sekarang agar kamu di hukum," ucap Resti sambil menagmbil ponselnya.Gadis yang melihat tingkah Resti yang sok-sokan itu tertawa terbahak-bahak karena ulahnya yang menggelikan. Tidak tahu saja kalau ayahnya sudah diperhentikan dari jabatannya saat ini karena ibunya yang memiliki perusahaan. Berkhianat berarti harus berpisah dan memulai kembali dengan istri yang sekarang."Telepon saja aku tidak takut justru kamu yang akan menderita sendiri mendengar kenyataan yang ada. Wanita jalang sepertimu harus disinkirkan,"
Arsen tentu saja tidak punya kartu akses ke sini dia hanya ingin bertemu dengan Marni lebih baik sekarang mengeluarkan ponsel juga menghubungi Marni untuk bertemu."Saya tidak punya kartu akses pak tapi saya mau menghubungi teman dulu ya," ucap Arsen."Iya pak silahkan soalnya kalau tidak punya kartu akses tidak bisa masuk ke sini hanya yang tinggal di sini yang bisa masuk pak," balas pak satpam.Arsen menghubungi Marni dan mengatakan kalau dia sudah berada di depan pintu masuk apartemannya. Tidak butuh waktu lama Marni turun kebawah lalu menghampiri Arsen yang sudah menunggunya di atas motor maticnya."Apa kamu sudah menunggu lama tuan. Bisakah kamu antarkan aku menuju tempat kerjaku sekarang?" tanya Marni yang sudah bersiap untuk menuju tempat usaha madam Gisel."Kalau begitu aku akan mengantarmu. Nona dimana kamu bekerja?" tanya Arsen.Marni menyebutkan nama tempak kerjanya. Tempat itu dekat tempat kerja Arsen dan apartemen ini tapi itu a
Madam Gisel mengatakan semenjak tampil di ruang vip kemarin Meli ada yang menggandrunginya. Ia harus berterima kasih pada aset berharga pada tubuhnya yang membuatnya memiliki pesona tersendiri."Ada penggemarmu yang ingin dilayani. Tolong jangan kecewakan aku service dia sebaik mungkin. Mungkin aku akan meringankan hukumanmu," jawab madam Gisel."Terima kasih madam Gisel aku senang sekali. Sebuah keberuntungan aku memiliki penggemar," ucap Meli senang dan gembira mendapatkan pekerjaan di tengah hukuman yang ia terima.Madam Gisel mengangguk selang tak butuh waktu lama tuan Ganesa telah datang ke kamar Meli dan melihat gadis itu sangat menggoda dengan balutan busana yang sexy menggairahkan. Tuan Ganesa tak bisa menahan untuk tidak menjamah gadis itu."Meliku sayang aku akan memuaskanmu malam ini," ucap tuan Ganesa."Kemarilah tuan nikmati setiap inci tubuhku seperti yang kamu mau," balas Meli sambil melambaikan tangannya menggoda tuan ganesa.Tak tahan de
Nyonya Lili mengatakan kalau Marni adalah menantu idaman semua mertua. Petama karena anaknya hidup bahagia dan juga terlihat tenang tidak seperti dulu saat memiliki kekasih yang hanya menginginkan uang anaknya saja. "Aku katakan sekali lagi jangan janggu dia lagi. Biarkan anakku hidup bahagia dengan pilihannya," ucap nyonya LIli. "Bibi aku tidak bermaksud mengganggunya tapi kenapa bibi merestuinya memberikan uang belanja satu minggu sekali. Sedangkan saat Arsen bersamaku dulu bibi selalu melarang kami menghambur-hamburkan uang juga memberikan aku kado yang mahal walau hanya sekali saja!" seru Resti. Nyonya Lili menatap Resti tajam dia menjelaskan kalau Resti mempunyai sikap buruk selalu mendongak ke atas juga tidak mau menerima nasehat orang lain. Bahkan membuat Arsen menjadi jauh dari keluarganya sendiri. Arsen bekerja dan lembur sepanjang tahun tapi tidak mendapatkan hasil yang nyata semua habis untuk membahagiakan Resti yang berujung ditinggal menikah oleh Res
Nyonya Anna sudah terlanjur memberitahukan kepada Arsen kalau Marni sepertinya sedang sakit. Entah kenapa Marni mengatakan tidak ingin Arsen tahu kalau dia sedang sakit."Marni apapun yang terjadi padamu suamimu harus tahu," jawab nyonya Anna sambil menepuk bahunya."Tapi mi, Arsen sedang bekerja aku tak mau konsentrasinya buyar hanya karena mendengar aku sedang sakit," balas Marni.Marni betul juga Arsen mungkin akan segera pulang serta khawatir mendengar istri tercintanya sakit. Nyonya Anna menghela nafasnya bingung memikirkan kedua anaknya ini sepertinya mempunyai ikatan hati yang kuat."Percayalah semua akan baik-baik saja Marni," ucap Nyonya Anna sambil tersenyum."Aku percaya mi semua akan baik-baik saja. Sekarang aku hanya ingin tidur dan istorahat saja," balas Marni.Nyonya Anna mengangguk dan meminta Marni untuk segera tidur di mobil nanti kalau sudah sampai rumah akan segera di bangunkan untuk pindah ke ruang tidur.Sampai rumah nyonya Anna meminta Marni bangun dan pindah ke
Mona juga sedang memikirkan pembalasan apa yang akan ia lakukan untuk menyingkirkan Marni. Dia tak akan melepaskan Marni begitu saja. Karena telah merebut pamor dan ketenaran yang seharusnya milik sang putri."Ibu juga sudah memikirkan ini sebelumnya sayangku. Tenang saja pasti akan ada celah untuk menyingkirkan wanita itu," balas Mona."Baik kalau begitu aku akan pergi bernyanyi dulu," ucap putri Mona sambil berlari keluar.Saat Mona memikirkan cara menyingkirkan Marni. Nyonya Anna dan Marni sedang menikmati pekerjaannya. Mereka bahagia banyak job yang menghampiri di tambah hubungan menantu dan mertua itu sangat akrab sekarang."Marni apa kamu lelah?" tanya nyonya Anna."Tidak aku hanya merasa tak enak badan saja mi," jawab Marni.Marni menunjukkan rasa tak enak badannya tubuhnya terlihat lemas dan wajahnya pucat. Nyonya Anna merasa ada sesuatu yang janggal apakah Marni sedang kecapekan atau banyak tekanan karena pekerjaan."Marni ayo mami antar kamu ke rumah sakit," pinta nyonya Ann
Nyonya Anna menertawakan Mona yang sepertinya putrinya mau debut tapi hanya jadi figuran melulu. Nyonya Anna juga menyindirnya berbuat hal curang seperti apa yang dilakukan oleh ibunya dulu."Aku tahu kamu hanya berpura-pura karena sudah malu. Wanita jalang sepertimu pasti sekarang sedang iri dengan karir menantuku yang cemerlang!" seru nyonya Anna."Kamu sialan wanita gila tak tahu malu. Aku tak merebut suamimu dia sendiri yang datang padaku," balas Mona."Mana ada lelaki kaya yang tak terlihat hebat di mata wanita jalang. Yah sekarang nikmatilah karmamu sendiri hidup menderita bareng lelaki yang kamu cintai," ledek nyonya Anna.Mona marah dan membuat keributan sedangkan nyonya Anna meminta satpam untuk membawa kedua wanita itu pergi dari studio ini karena membuat suasana ribut dan hampir mencelakai artisnya."Apa yang kamu katakan apa kamu mempunyai bukti kalau aku hampir mencelakai artismu hah?" tanya Mona."Kamu telah memfitnahnya barusan. Semua orang di sini jadi saksinya karena
Seperti biasa nyonya Mona dan putrinya memainkan trik perempuan jalang. Mereka mengatakan kalau Marni salah sangka kepada Mereka."Pak satpam putriku sangat ngefans sama penyanyi kelas atas Marni itu," jawab Nyonya Mona."Iya tapi dia begitu sombong aku hanya ingin foto tapi dia begitu sombong dan berlari," balas putri nyonya Mona.Marni malas meladeni mereka trik perempuan jalang seperti mereka ini sudah biasa Marni lihat sebelumnya. Jadi Marni sudah tahu akan melakukan apa."Mampus kamu Marni jangan coba melawanku karena kamu tak akan mampu," ucap nyonya Mona dalam hatinya.Marni sengaja tak bersuara dan pergi meninggalkan nyonya Mona dan putrinya karena sebentar lagi dia harus perform. Dengan langkah santai dan penuh pesona Marni menyapa siapa saja yang bertemu dengannya bahkan para fans yang mengajak foto ia ladeni. Ia mengibaskan rambutnya lalu menatap tajam kepada lawannnya."Dasar jalang, kamu berani memainkan kami," bentak putri nyonya Mona."Jalang kok terial jalang. Apa kamu
Marni mengatakan sesuatu yang mendesak itu contohnya ketika ia tiba-tiba sakit lalu ada keluarga yang berhalangan maksudnya sakit apakah bisa ganti hari atau harus menyelesaikan tanggung jawab dulu."Yah aku ada nenek yang sangat tua di kampung halaman. Dia segalanya bagiku kalau tiba-tiba wafat apa aku harus menyelesaikan tanggung jawabku apa bisa langsung pulang ke kampung ijin." jawab marni karena kematian tak dapat di prediksi apakah ia akan mendapatkan penalti atas lari dari tanggung jawab ini."Itu bisa di bicarakan nanti Marni. Nanti coba mami bicarakan pada pengelola acaranya," balas nyonya Anna.Entah kenapa nyonya Anna begitu cocok bekerja dengan Marni. Dia menganggap Marni senagai anaknya sendiri. Sekarang saatnya bekerja. Beginilah kehidupan Marni setelah lepas dari rumah bordil madam Gisel. Marni sudah meraih mimpinya menjadi seorang superstar penyanyi tahun ini. Asetnya sangat banyak di kampung juga buat ibu dan neneknya. Di kota bersama dengan suaminya. "Marni lelah se
Marni menggoda Arsen pasalnya ia tak bisa memberikan jatah padanya karena sedang capek. Marni sengaja memakai baju yang tasi di buatnya perform di panggung dan belum menggantinya."Sayang sekali aku sedang capek malam ini jadi aku tak bisa memberimu jatah," balas Marni sambil merebahkan badannya di ranjang."Walau capek tapi harus melayaniku sebentar saja," ucap Arsen.Arsen tak dapat membendung hasratnya malam ini. Dia melepas gaun yang dipakai Marni mengajaknya mandi bersama dengan air hangat juga memakai relaksasi aroma terapi agar jadi rileks berdua. Dalam kamar mandi mereka melakukan adegan panjang suami istri yang membuat badan semakin rileks."Apa kamu masih mau melakukan ini Arsen?" tanya Marni dengan nafas terengah-engah."Iya tunggu sebentar lagi aku masih ingin bercinta denganmu," jawab Arsen.Malam ini Arsen melanjutkan di atas ranjangnya yang empuk. Bercinta dengan istri tercinta yang sungguh di sayanginya. Dia tertidur sampai pulas hingga pagi hari."Apa kalian masih ma
Arsen menggaruk rambutnya lalu memeluk Marni ia mengaku kalau sedang kangen istrinya seharian tidak mendapatkan kabar darinya terasa satu abad lamanya."Tentu saja aku kangen istriku. Kakak untuk tugas aku sudah menyelesaikannya tepat waktu," balas Arsen."Jangan membuatku muak memangnya yang mempunyai istri hanya kamu sendiri. Besok kalau ada kesalahan akan aku hukum kamu tidak bisa bertemu dengan istrimu seminggu," ucap Antoni yang sepertinya masih kesal.Arsen hanya tersenyum karena sudah terbiasa dengan perilaku kakaknya yang gampang marah apalagi dengan karyawan yang sudah tidak dapat di toleransi lagi. Antoni akan marah sekali jika pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. "Kakak jangan marah terus nanti cepat tua," ucap Arsen membujuk kakaknya agar tidak marah."Kalau begitu mami mau pulang ke rumah Antoni dulu ya. Besok mami akan menjemput Marni untuk mengantarnya bekerja, sekarang istirahatlah," ucap nyonya Anna.Marni sedang naik daun sekarang jadwal manggungnya sedang ban
Tuan Handoko mengatakan tidak ingin mencari gara-gara pasalnya ia sudah hidup dengan tenang selama ini. Memang dia mencintai Mona selamanya akan mencinti Mona yang tulus menyayanginya juga dengan putri yang ia sayangi."Jangan ganggu kami Anna. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang kamu sudah merebut semuanya. Jadi tolong biarkan kami hidup dengan tenang di sini," balas tuan Handoko."Pria tua bangka sialan lebih baik kamu ajari istri yang kamu banggakan itu untuk tidak mengganggu orang karena kau bisa membinasakan dia kapan saja karena menghina ibuku," ucap Antoni kesal.Antoni sudah memberikan peringatan lalu pergi membawa Marni dan juga maminya untuk pulang bersama. Lain kali mungkin Antoni akan memberikan pengwal untuk Marni dan maminya agar hal yang seperti ini tidak lagi terjadi."Marni apa yang kamu lihat tidak usah di ingat lagi. Mereka adalah sampah yang tidak berguna bagi kami," ucap Antoni kesal."Aku mengerti Antoni tapi tidak baik seperti itu kepada ayahmu. Bagaiman
Antoni mendekati wanita yang masih terlihat muda dan menggoda tersebut. Di tampar wajahnya lalu dijambak rambutnya kemudian di tampar lagi."Tuan muda Antoni kamu apakan ibuku. Tolong ampuni ibuku," pinta perempuan muda itu."Jadi kamu anak si jalang ini?" tanya Antoni mendekatinya lalu menamparnya sebanyak empat kali bolak balik.Antoni mencemooh gadis itu sebagai anak haran dari seorang lonte yang menghancurkan rumah tangga mami papinya. Marni sekarang mengerti kenapa wanita itu tadi mengganggu nyonya Anna."Jangan sakiti anakku. Dia tidak bersalah lawanmu adalah aku!" seru wanita bernama Mona itu."Baik kalau begitu aku akan ladeni permintaanmu wahai lonte bermulut busuk. Mana tadi mulutmu yang garang memaki mamiku?" tanya Antoni.Kemudian pria itu menampar berkali-kali Mona sampai pingsan. Gadis cantik di samping Mona berteriak minta tolong tapi Antoni tak mempedulikannya lagi pula siapa yang mau menolongnya di tempat seperti ini dan Antoni pelakunya."A-aku bisa melakukan apa sa