Lily tak tahu sampai kapan dia bisa menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya dari laki-laki yang telah mengambil seluruh hatinya. Dia takut untuk mengatakannya!
“Sebenarnya apa yang membuatmu bertanya seperti itu, apakah ada sesuatu yang mengusikmu?” tanya Lily pada Edward yang sedang duduk di tepi ranjang. Wajahnya terlihat murung tanpa gairah.
Bagaimana dia mengatakannya pada Lily, jika semalam dia mengalami sebuah mimpi dan melihat siluet seorang wanita, yang dia jelas tahu jika wanita di dalam mimpinya itu bukanlah Lily. Dia tak ingin Lily berpikiran buruk, tapi mimpi itu sangat mengusiknya, membuat tidurnya menjadi tak tenang.
“Aku ... aku tak tahu bagaimana mengatakannya padamu,” jawab Edward.
Lily mendekat dan duduk tepat di samping Edward saat itu. Lalu satu tangannya meraih tangan Edward dan menggenggamnya.
“Katakan padaku, bukankah tak akan ada rahasia apapun di antara kita, Nathan?”
Edward berus
Grace terhenyak dengan pemandangan yang ada di depannya. Tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan sosok laki-laki yang pernah ditemuinya di Kolam Trevi beberapa waktu lalu. Saat itu dia belum mengetahui apa pun, tapi semenjak dia mengetahui laki-laki itu adalah benar Edward, dia bisa merasakan, betapa kacau perasaannya saat ini.“Edward? Aku tak mengerti apa yang kau katakan, Nona.”“Edward, apa kau benar-benar lupa dengan segalanya?” tanya Grace. Dia benar-benar tak menyangka akan bertemu Edward di bar yang sama.Segelas anggur milik Grace pun tiba di atas meja. Tanpa banyak basa-basi Grace menenggak segelas anggur dalam satu tarikan napas, dan kembali memesan. Dia tak memedulikan Edward yang berad di dekatnya dan melihat dirinya dengan wajah datar.“Kau bisa mabuk dengan caramu meminum anggur seperti orang yang kemasukan!” seru Edward dengan suara keras, berusaha mengalahkan suara musik yang diputar dengan sangat
Wajahnya keduanya begitu dekat, tak ada lagi jarak di antara mereka. Embusan napas halus menggelitik Edward, ada desir hangat yang mengusik dadanya.“Lepaskan aku,” ucap Edward lirih. Meski dia tahu, dia tak benar-benar menginginkan Grace untuk melepaskannya.Edward merasakan wajah di hadapannya saat ini, tak asing. Ketika dia mencoba untuk mengingat sekali lagi, kepalanya kembali terasa sakit, sama seperti sebelumnya.“Kenapa aku harus melepaskanmu, Ed?” tanya Grace dengan suara serak dan parau, dia sudah benar-benar kehilangan kendali atas dirinya. Alkohol semakin menguasai Grace saat ini.“Aku ... kepalaku sakit. Aku ... seperti pernah bertemu denganmu,” ucap Edward sekali lagi menahan rasa sakit di kepalanya dengan satu tangan yang meremas dengan kasar rambutnya.“Kau memang mengenalku, sangat mengenalku. Tapi ... kau tak pernah mencintaiku!”“Aku ... tak pernah mencintaimu?” ta
Sebuah gelas berisi wine, terjatuh dari tangan Ethan dan membuat jarinya terluka. Timothy yang melihat kejadian itu langsung menyodorkan saputangan miliknya.“Ada apa, Tuan Muda?” tanya Timothy terlihat khawatir menyaksikan perubahan raut wajah pada Ethan saat itu.“Entahlah, perasaanku tak enak. Aku takut sesuatu terjadi pada Grace, Tim. Aku tak bisa menghubungi ponselnya. Apa mungkin dia masih marah, atau dia benar-benar telah membenciku?”Malam itu, di mana Grace meninggalkannya dengan perasaan yang tak menentu, Ethan merasa sangat bersalah.Dia merutuki segala kebodohannya.Seandainya saja dia tak pergi ke bar untuk menemui Timothy dan minum di sana, tentu dia tak akan bertengkar dan Grace meninggalkannya seperti ini.Notifikasi chat berbunyi kembali di ponsel milik Ethan.[Vanes]‘Aku sudah memblokir beberapa situs untuk mencegah penyebaran video semakin luas. Orang suruhanku mendapatkan alama
“Lepaskan aku, Edward. Aku harus kembali ke rumah. Aku—“Edward tak tahu setan apa yang sedang menguasai dirinya saat ini. Tanpa memedulikan permintaan Grace untuk melepaskannya, dia melumat kembali bibir Grace, membuat Grace tak mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Grace merasakan ciuman yang bertubi-tubi membuatnya sulit untuk bernapas.Setiap kali dia berusaha menghindar, Edward menyerang bibirnya lebih bergairah dari sebelumnya.“Ed, aku—““Katakan siapa aku? Aku tak akan melepaskanmu, aku tak akan membiarkanmu pergi jika kau belum menjawabnya,” potong Edward.Tubuh Grace benar-benar lemas dibuatnya. Gairah yang sempat mereda kembali terbakar dalam diri Edward.Dibawanya tubuh Grace mendekat ke tempat tidur. Diempaskannya Grace ke ranjang.“Aku tak tahu bagaimana mengatakannya. Kumohon, aku harus kembali.”“Tidak, aku tak akan melepaskanmu!”G
Apakah Grace tak salah mendengar dengan permintaan Edward padanya?Pria itu menginginkannya pergi bersama, dan hanya berdua?Jika saja dia tak bersama Ethan, mungkin dengan senang hati Grace akan menerima tawaran Edward barusan. Perasaan cinta itu masih ada dan masih sama seperti sebelumnya. Tak ada yang bisa mematikan rasa yang tak pernah padam di dalam hati Grace.Grace meraih selimut yang berada di atas ranjang, dengan segera ditutupi tubuhnya. Edward menatap liar ke arah Grace dengan sesungging senyum penuh arti di wajahnya.“Aku ... tak bisa menerima tawaranmu. Biar bagaimanapun, aku telah membuat keputusan untuk meninggalkanmu saat di Detroit dan pergi bersama Ethan. Lagi pula kau tak mengingat siapa diriku, apa yang bisa kuharapkan dari pria yang sama sekali tak mengingat masa lalunya?”Edward terdiam begitu mendengar kalimat Grace yang cukup tajam menusuk perasaannya.Dia memang lupa ingatan.Dia memang tak menging
Ethan terkejut melihat Grace yang telah kembali dengan penampilan yang sangat berantakan, dia berdiri di depan pintu dan menatap Ethan. “Kau ke mana, semalaman kau tak kembali membuatku khawatir, Grace,” ucap Ethan. Ethan menghampiri Grace dan langsung memeluknya. Grace sama sekali tak merapikan diri saat akan pulang. Dia tak tahan dengan rengekan Edward yang terus memaksa untuk pergi bersamanya. Sedangkan dia tak bisa meninggalkan Ethan. Meski dia tahu, dia tak mencintai Ethan, tapi perasaan bersalah karena telah tidur dengan Edward terus menghantuinya. Melihat wajah Ethan yang begitu mencemaskan dirinya, semakin memperkuat rasa bersalah yang dirasakan Grace. “Aku pergi ke bar, lalu karena merasa pusing, aku menyewa hotel untuk tidur di sana. Maafkan aku, karena aku tak menghubungimu sama sekali, Ethan.” “Aku senang kau kembali, aku pikir kau akan meninggalkanku,” jawab Ethan. Seandainya saja Ethan tahu, jika Grace telah mengkhianatin
Lily tak percaya, Edward bisa sedemikian kasar pada dirinya. Selama ini dia percaya, rahasia yang dipendamnya akan tetap aman, ternyata ... tak semudah yang dipikirkan olehnya.“Kau percaya dengan kebohongan yang mungkin kau dengar dari orang lain?” tanya Lily, masih berusaha menutupi kebenaran yang sudah mulai terbuka dikit demi sedikit.“Bagaimana jika orang lain yang kau katakan berbohong padaku, ternyata telah menunjukkan sebuah kebenaran padaku?”Lily terdiam, wajahnya menjadi pucat, sepucat kapas. Lily menjadi ragu jika Edward benar-benar masih lupa ingatan. Melihat cara Edward memandangnya, dia yakin ada sesuatu yang tak beres saat semalaman Edward tak kembali ke apartemen.Sebetulnya siapa yang ditemui Edward? Pikiran-pikiran seperti itulah yang kini memenuhi kepala Lily.“Ma-maksudmu apa?” tanya Lily terlihat semakin gugup. Edward kian menatap tajam ke arah Lily. Dia yakin, apa yang dikatak
“Jason, kumohon jangan gegabah. Michael Dupont sekarang berbeda dengan yang dulu. Aku rasa keluarganya telah mendapatkan dukungan yang cukup kuat di Paris. Lagi pula, tak semudah itu membalasmu.”Jason hampir saja menepis cangkir kopi yang berada di atas meja, karena terbakar oleh amarah pada Keluarga Dupont.“Aku tak pernah semarah ini, Cathy. Kau lihat apa yang telah diperbuatnya? Mereka benar-benar telah membuatku terbakar amarah. Mereka sengaja sepertinya menggunakan Edward untuk memancingku keluar. Cepat atau lambat aku menemuinya jika itu yang mereka inginkan!”Cathy memeluk suaminya, dia tak pernah menyangka, masa lalu yang seharusnya berlalu kembali menghantui kehidupannya yang disangkanya telah benar-benar tenang.Sedangkan di tempat lain, Ethan merasakan sedikit perubahan terjadi pada Grace semenjak dia kembali ke apartemen. Gadis itu terlihat lebih pendiam, bahkan dia tak lagi begitu perhatian pada Ethan. M