Meski jauh di lubuk hatiku, aku tahu diriku sudah memahami apa yang dilakukan ibuku dan berusaha memaafkannya, mencari alasan bagiku agar bisa menenangkan hatiku, mungkin ibuku bakalan melakukan sesuatu yang baik untukku. Tapi aku masih belum bisa menerimanya, bagian diriku memberontak disaat mencoba berdamai dengan sejumlah hal picik yang telah ia rencanakan dan lakukan di belakangku demi kepentingannya sendiri, demi mencapai hal-hal yang ia inginkan.
Ketika Jay datang ke kamarku untuk menjemput, entah mengapa ia malah menjadi sasaran amukan amarah yang telah lama kutahan dalam benak diri ini, entah mengapa aku menjadi bersikap dingin dan ketus terhadapnya.
Aku sungguh tidak cemburu!!!
Meski ia tetap bungkam dan tidak melakukan apa-apa dengan sikapku yang tiba-tiba mendinginkannya, aku tahu tanda tanya besar tersurat di wajahnya dan bagaimana ia terus curi pandang meminta penjelasan selama perjalanan menuju pesta.
Kekesalanku mening
"Apa maksudmu?" tanya Asley panik.Aku berpaling dari Riley, sedikit mundur agar bisa memandang mereka bersamaan "Kau juga begitu kan, Asley. Apakah kalian saling kenal karena satu agensi atau... Sudah saling berbagi cerita""Cih, dasar gadis kampung. Kau ngingau atau mabuk, atau otakmu mulai gila menyamai kehidupan Jay?" elak Riley yang jelas-jelas tahu apa yang sedang kubicaran. Ia terang-terangan berusaha keras menyembunyikan dosa dan ketakutan terbesarnya "Ayo Asley, kita bakal buang-buang waktu saja mendengar gadis gila ini terus berceloteh" dengan tergesa-gesa ia memasukkan kembali alat-alat make-upnya ke tas dan langsung menarik lengan Asley seperti bakal tertangkap basah barang seditikpun, kejelasan ia menjauh dariku, ketakutan rahasia besarnya bakal terbongkar makin membuatku bergairah untuk menyerangnya. Tapi Asley yang memiliki keingintahuan sangat besar malah tidak beranjak sama sekali, malah memandangku meminta penjelasan lebih."Asley"
"Kristopher hentikan" pekikku ketakutan.Tapi yang terjadi selanjutnya benar-benar diluar akal sehatku. Ia memang berhenti, sesaat, hanya untuk mengambil rokok di mulutnya dan dengan cepat disulutkan di punggungku yang terbuka.Mau tak mau mulutku mengeluarkan teriakan kesakitan dan rintihan pilu sambil menggeleng lemah, yang ternyata membuat ia tertawa begitu senang.Dasar psikopat.Punggungku rasanya begitu perih sedang laki-laki gila itu terus melanjutkan aksi bejatnya."Kristopher, hentikan sialan!" umpatku seraya mencoba membebaskan diri, menendang, mendorong, mencakar atau apapun yang bisa kulakukan agar ia menjauh dariku. Nafasnya yang bau alkohol bercampur rokok, tangannya yang terus berkelana, serta punggungku nyeri tak tertahankan lagi, semuanya bersatu menyiksaku.Kristopher menjambak dan menarik rambutku kencang dan kuat sehingga kepalaku ikut tertarik kebelakang. Kulit kepalaku sakit tak terta
"Kaella Kaznov" ulangnya, kali ini tanpa menyentuhku.Ibuku berjalan menjauh dan aku bisa mendengar bunyi yang dihasilkan hak sepatu merahnya yang bertubrukan dengan lantai. Bunyi yang begitu menganggu pendengaranku.Ia lalu menarik kursi kecil, menarik lebih dekat ke arahku, lalu duduk di sana sehingga ia tampak lebih rendah dariku. Kedua tangannya terlipat didepan dada, sedang kakinya terlipat angkuh, dengan sangat jelas, aku bisa melihat sepatu merah yang digunakan ibuku lebih mahal dari rumah yang kami sewa beberapa tahun terakhir."Tubuhmu, selalu saja tubuhmu" desah ibuku masih dengan suara amat rendah "Biang dari semua masalah yang datang dan yang selalu membuatku susah membereskannya. Tidak bisakah kau menjadikannya sekedar anugrah, tanpa ada embel-embel kutukan yang terus mengikutinya. Tapi untuk kali ini saja aku mungkin bisa memaafkan. Karena ulahmu, maksudku ada untungnya juga kau menggoda Kris, salah satu pesaing terkuat kita sudah
Seharusnya itu berita bahagia, tapi entah mengapa jiwaku makin merana dan tersiksa, sedang fisikku serasa mati rasa. Aku kehilangan seluruh nyawa dan sebongkah harapan yang masih ada.Benar-benar tak ada lagi harapan yang tersisa.Satu-satunya jiwa yang bakal berada di dekatku telah diambil jiwa suci bertubuh mungil yang baru muncul ke dunia. Dia telah mencuri satu bagian dari jiwaku yang tersisa.Aku hanya menunduk merana, tidak mampu lagi berkata-kata, lidahku sudah kehilangan fungsi, otakku serasa tak ada guna.Jay berjalan mendekat lalu memegang bahuku yang sudah runtuh dan mengangkatnya sehingga aku berdiri dihadapannya masih menundukkan kepala, merasa sakit di dada "Harusnya kau mencemaskan dirimu sendiri, bukan mencemaskan orang lain" Katanya.Kyoji, dia pemicu penganiayaan batinku makin merana.Ketika aku diselamatkan Kyoji aku merasa menyerah pada perasaanku terhadap Jay. Aku merasa dilema yang belum pe
Ketika perayaan kecil-kecilan diadakan di danau belakang rumah Jay Sykes, aku tidak tahu kapan dan siapa yang telah mempersiapkan segalanya.Yang mampu kulakukan hanya menurut saja saat ibuku membantu memasangkan gaun pengantin yang luar biasa pas di badanku.Jay yang tampak luar biasa tampan, tak sedikit mau melepaskanku dari sampingnya. Ia cengengesan dan tersenyum sepanjang malam diantara olokan teman-temannya yang datang. Kebanyakan teman-temannya adalah orang-orang yang tak memandangku rendah.Bahkan teman-temannya sudah seperti tidak asing denganku, sampai-sampai mereka memberiku julukan gadis summer camp."Akhirnya Gadis Summer Campnya Jay tak hanya menempel di loker. Selamat bro"Aku mengerutkan kening, lalu menoleh pada Jay meminta penjelasan "Gadis Summer Camp itu maksudnya apa?" tanyaku karena sudah terlalu sering di lontarkan teman-temannya yang datang.Namun Jay hanya mengangkat bahu lalu mempertont
"Ya, sesudah kau jelaskan padaku tentang Gadis Summer Camp apalah itu" kataku gugup. Posisi kami yang kelewat dekat adalah penyebabnya, apalagi sesuatu di bawah sana sudah menekan milikku.Jay sykes tersenyum nakal ke arahku dan sebelum aku sadar, mulutnya sudah berada di mulutku.Bibirku terpisah, membiarkan lidahnya menggeser masuk, beradu dengan lidahku dengan irama yang indah. Aku ingin lebih dan lebih lagi. Apalagi saat tangan jay mulai bergerak di perbukitan kembarku, mengelusnya dan mulai meremasnya dengan lembut. Ia membuka ikatan jubah tidurku, dan membebaskan diriku tanpa menghentikan ciuman itu."Kita bahas itu nanti, setelah aku menyelesaikan urusan denganmu" katanya serak dan terengah-engah saat melepaskan ciuman panjang itu.Aku juga terengah-engah akibat perbuatannya barusan, hilang akal untuk mengatakan apapun.Pandanganku mulai berkabut dengan nafsu yang murni, gairah dan keinginan kuat dari dalam diri
Aku menatap rumah utama keluarga HIME, rumah yang penuh aturan dan para pelayan itu dahulu pernah menjadi tempatku tumbuh. Dan sekarang ibu dan adik-adikku sudah kembali ke sana."Silahkan" kata seorang pekerja di rumah utama "Tuan sudah menunggu kalian di ruangannya"Ruangan kakek masih seperti yang kuingat, tidak ada yang berbeda. Ruang itu masih kuno sama seperti pemikiran kakek.Kakek sudah duduk di kursi kebesarannya, meski seluruh rambut di kepalanya sudah bertranformasi menjadi uban, tapi kakek masih sehat dan kuat, pandangan matanya yang tajam masih sama seperti kuingat."Tidak perlu" kata kakek saat kami menyalaminya.Dengan serba salah kami duduk di depannya. Dan aku merasa begitu terintimidasi dengan tatapan tajam kakek.Suasana sekarang amat akrab denganku, suasana kakek amat marah, suasana mencengkram yang sangat mencekikku. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Kau pernah bertanya tentang gadis summer camp"Aku mengangkat kepala, mengangguk meski dia tidak bisa melihatnya dan memasang telinga dengan baik. Aku masih penasaran setengah mati tentang julukan 'Gadis Summer Camp' yang disematkan teman-teman Jay terhadapku."Itu karena aku pernah menyukaimu. Kau mungkin tidak ingat kita pernah bertemu" Jelas Jay Sykes lebih lanjut.Jantungku berdebar tak karuan. Mengapa mengakui perasaan disaat tidak tepat seperti sekarang? Harusnya ia mengatakan pada saat makan malam romantis atau apapun yang penuh romansa. Dibawah cahaya remang-remang di temani alunan biola. Bukan dipisahkan pintu seperti sekarang.Dasar suamiku, makhluk paling tidak romantis dan entah mengapa aku mendadak menjadi dungu. Dia mungkin hanya berusaha mengarang cerita demi berbaikkan denganku. Agar kontrak sepuluh tahun perusahaan kami tidak terganggu."Aku pernah menjadi pembimbing Summer Camp saat masih di universiti. Ku
Wanita itu, Yui Kito, hanya berdiri menonton, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, saat aku menumpahkan uang yang kubawa dengan jumlah fantastis tepat dihadapannyaSenyum aneh terbit diwajahnya "Kau pikir semua hanya tentang uang, Kaella?" tanyanya dengan santai, lalu menengguk susu dalam gelas tinggi di tangannya sedikit dan menatapku yang kesetanan dengan iba."Ambil uang ini dan jangan ganggu kehidupan kami!!! Uangmu kukembalikan dengan lunas" teriakku menunjuk-nunjuk uang yang menggunung dan berserakan dilantai penthouse baru miliknya. Aku tidak butuh tatapan kasihan darinya, aku hanya ia enyah dan pergi, meninggalkanku sendiri.Yui Sykes, Nyonya baru yang menyandang nama Sykes itu terkekeh, seolah-olah yang kukatakan hanya lelucon baginya. "Aku menganggu kehidupanmu? Apa aku salah dengar?" tanyanya dan tertawa lagi "Kalian yang lebih dahulu menganggu kehidupanku, bukan aku. Kau ingin membayar lunas? Kau pikir dengan uan
Wajah Jay Sykes berkabut asing, kekesalan, kemarahan dan kejengkelan aku melihat semua dari matanya "Dia mengandung anakku, Ella. Ku harap kau mengerti posisiku sekarang" katanya tegas dan menaikkan nada bicaranya seakan aku terlalu cerewet dan terlalu mengekangnya."Pergilah" kataku.Lihat, bahkan ia langsung pergi begitu saja tanpa penjelasan lebih, tanpa menoleh lagi kebelakang. Jiwaku merintih kesakitan berusaha keras membebaskan diri dari serangan perih disudut dadaku.Saat Jay menjauh aku ambruk kelantai. Yui Kito mengandung anak suamiku? Apa lagi yang harus aku ketahui setelah ini?Dia hamil sekarang! Dan anak itu adalah milik Jay! Dan aku masih pengantin baru dengan Jay!Kapan mereka bermain di belakangku? Kapan mereka mempermainkan aku seperti orang bodoh!Jay Sykes mengucapkan kalimat manis, perhatian dan kelembutannya, yang membuatku lupa bahwa pernikahan kami hanyalah sebuah kontrak, bahwa pernikahan kami
Aku berada di dada Jay di gazebo tepi danau belakang rumah kami dengan sekotak es krim vanilla di tangan.Minggu yang indah, pikirku.Selain hari minggu Jay tidak mungkin bisa bersantai di rumah. Karena mengurusku beberapa hari menjadi imbas akan kesibukannya yang menggunung.Nicholas Sykes benar-benar membuktikan perkataannya. Ia telah berusaha menjauhkan Yui dari Jay. Mereka telah pergi ke negara tropis untuk bulan madu yang lama. Setidaknya sudah sebulan lebih tanpa kehadiran mereka."Mau lagi?" tanyaku dengan mengangkat sendok yang sudah terisi penuh dengan es krim.Jay Sykes menyeringai kecil "Ya" aku mendengar harapan dalam nada bicaranya "Tapi, singkirkan sendok itu"Aku mengerutkan kening pura-pura tidak mengerti dengan ucapannya "Maksudmu pakai tangan?" tanyaku.Jay Sykes segera bangkit sehingga kami berdua sama-sama duduk berhadapan dengan aku di atas pangkuannya "Jangan pura-pura tidak ta
Aku menatap Goodie bag pernikahan Nicholas dan Yui yang khusus dikirim untuk tamu VIP mengunakan kotak kardus dua hari sebelum pernikahan mereka.Didalamnya terdapat undangan yang sebenarnya, satu botol ekslusif wine, voucher spa dan menginap tiga malam di Sykes Hotel dan beberapa produk kecantikan lainnya.Temanku yang penuh dendam itu memang sengaja mengunjungiku hari itu. Aku ingin berbicara dengannya, ingin meluruskan segala hal yang terjadi diantara kami. Aku ingin mengatakan bahwa bukan salah keluarganya perkebunan teh utara keluarga Kito, tapi entah mengapa aku tidak bisa mengatakannya, bukankah dia harus melepaskan kami karena dia sudah mendapatkannya kembali. Tapi disisi lain aku takut banyak hal bakal berubah setelah aku berbicara dengannya.Aku telah berpikir keras selama dua hari, takut menyakiti diriku sendiri jika menghadiri pesta pernikahan mereka. Jika aku tidak hadir, Jay Sykes bakalan menanggung malu karena salah satu menantu Sykes
"Kau masih terlalu cepat seratus tahun untuk menantangku" dengus ibuku dengan tawa kecil. Seolah-olah dialah pemenang diantara mereka."Jangan terlalu cepat bahagia, Anyane. Sebentar lagi aku bakal menjadi bagian dari keluarga Sykes, kau tahu apa artinya itu? Ah, kau sangat mengerti akan hal itukan? Itu sebabnya kau mencoba berbagai cara kotor, memutar otak untuk menikahkan putrimu dengan keluarga Sykes. Mendekati Sharon dan mengungkapkan hubungan kami. Kau pikir jika aku tidak ingin anakmu menikah, Apa kah kau masih memiliki kesempatan untuk menjadi besanan keluarga Sykes? Kau bahkan tidak tahu siapa diantara Jay dan Nicholas lebih baik, siapa yang lebih berkuasa di dalam keluarga Sykes. Sudahlah, aku masih punya urusan penting untuk pernikahanku. Sampai berjumpa di neraka Anyane" balas Yui Kito. Aku belum pernah mendengar Yui berbicara dengan nada penuh penekanan dan kebencian.Sebab ibuku menikahkan dengan keluarga Sykes? Semuanya tidak hanya tentang proyek Pr
"Nona Kito, Aku ikut bahagia dengan pernikahanmu" komentar Aime yang baru saja datang dari arah belakang Yui, langsung memeluk wanita itu seperti sangat merindukan kehadirannya.Yui balas memeluk Aime dan mulai mengomel seperti yang sering ia lakukan kepada semua orang "Aime, berapa kali aku harus mengatakan padamu, panggil aku Yui. Kau itu sudah seperti keluargaku, hilangkan kesopanan yang memisahkan kita itu. Ah, ini, aku juga punya undangan untukmu" katanya menyerahkan undangan yang sama denganku."Tapi saya tidak pantas berada di sana, Nona Kito. Ah, Nyonya Sykes" kata Aime malu-malu. Wanita itu selalu kaku padaku dan menjadi begitu ekspresif pada Yui. Apakah kesalahan memang ada padaku? Mengapa semua orang begitu akrab dengan Yui sedangkan padaku begitu kaku."Yui" kata Yui Kito psekali lagi mengingatkan Aime "Aku bakal mematahkan kaki siapapun yang bakal merendahkanmu di sana. Kalau kau tidak nyaman di sana, datanglah pada pernikahan keduaku di
"Siapa mereka? Kenapa mereka menembakku?" tanyaku masih dalam dekapan Jay Sykes.Ia melepaskanku, dan aku merasa kehilangan meski ia masih memegang bahuku. Mata abu-abunya nampak menimbang-nimbang. Dia bakal mengalihkan lagi, pikirku. Karena itulah yang terjadi hari-hari sebelumnya.Jay Sykes menarik nafasnya dan menghembuskan dengan tenang "Tenang, Kristopher sudah ditangkap polisi dan ia tidak bakal pernah keluar dari penjara" katanya pada akhirnya.Tubuhku bergetar lagi, diikuti isakku "Bukankah ia mendekam di penjara?" tanyanya. Namanya saja membuatku mengingat sejumlah kejadian buruk yang menghampiriku dan aku berakhir dalam dekapan suamiku lagi "Pacarnya Riley menjaminnya keluar, tapi ia berulah lagi. Sebelum menembakmu, dia membuat Riley babak belur karena tak mau memberinya uang. Sekarang kau aman"Mendengar perkataan Jay aku ikut merasa kasian dengan Riley, ia pasti mendapat lebih banyak luka dariku, penganiayaan yang lebih bera
"Walaupun hanya non-fans, harusnya ia melaporkan ke polisi" gumam asisten berambut pendek membawaku kembali pada dunia nyata.Kristopher Kristoff sudah mendekam dipenjara dan dia tidak bakal bisa mengangguku lagi. Aku harus menjalani kehidupan ini dengan tenang. Fokusku saat ini hanya berusaha keras memenangkan hati Jay Sykes."Ehm" aku berdeham tidak bisa menahan rasa penasaranku lebih lama lagi "Maksud kalian Riley model dari HME itu?" tanyanya."Nyonya mengenalnya?" tanya penata rias berambut pendek."Tidak bisa juga dikatakan saling kenal. Tapi kami pernah sekali bertemu di pesta" jawabku. Mengenalnya? Jangan bercanda. Aku sama sekali tidak sudi mengenal wanita kurang ajar itu."Lihat, parah sekali"Aku melihat foto yang di tunjukkan asisten penata rias itu. Wajah Riley benar-benar hancur, sejumlah memar di wajahnya, hidungnya seperti patah. Orang yang menghajarnya brutal sekali. Pasti Riley sudah berbuat sesuatu
"Oh ya? Apa yang bisa kubantu?" Tanyaku pada Nicholas Sykes."Kau kenal Yui, kan?" tanya Nicholas Sykes, wajahnya nampak lebih lembut mengucapkan nama itu.Yui? Aku kilatan kasih sayang dalam mata abu-abu Nicholas Sykes saat menyebut nama Yui. Dan aku merasa sedikit cemburu.Aku mengangguk "Yui? maksudmu Yui Kito-kan? Bisa di katakan kami teman dekat" Kataku mencoba mengepalkan tangan, tenggorokanku agak berat mengeluarkan kata teman.Siapapun wanita, akan menjadi pembenci wanita yang pernah menjadi masa lalu prianya. Begitu pula aku. Meski Yui adalah teman paling dekatku, meski dia sering membantuku dan meski akulah yang menjadi pihak ketiga, entah mengapa aku tetap tidak bisa menyukainya."Aku senang mendengarnya. Aku mencintai Yui, sangat. Tapi Yui pernah punya hubungan dengan Jay selama empat tahun, kau mungkin pernah dengar hal itu" kata Nicholas.Benarkan! Nicholas tahu hubungan mereka. Hanya aku seorang yang begitu d