"keadaannya sudah lebih baik, dia terlalu sering melewatkan waktu makannya." jelas dokter
"saya sudah memberikannya suntikan, dan biarkan dia beristirahat." kata dokter lagi
"baik dok. tapi, apakah salsa harus menginap di sini untuk sementara ?" tanya stevie
"itu benar. dia sangat lemah dan perlu perawatan selama beberapa hari. kita akan melihat perkembangannya lagi dalam dua hari kedepan." jelas dokter lagi
stevie mengangguk paham.
"terima kasih dok." ucap stevie
"sama-sama, saya permisi lebih dulu." pamit dokter
stevie sudah mengurusi biaya rumah sakit salsa tadi, jadi dia tidak perlu kesana lagi.
setelah itu, stevie langsung masuk dan menemui salsa.
"tuh kan, emang keras kepala banget." ucap stevie
salsa sedang tertidur dan stevie tidak ingin mengganggunya.
dia pergi mengambil beberapa barangnya dan juga barang salsa yang dia tinggalkan tadi di mobil.
waktu terus berlalu, dan hari sudah gelap seka
semalaman, batara sama sekali tidak mendapat panggilan dari stevie. tidak ada pesan, atau apapun."Kenapa jadi stevie yang kesal ?. harusnya aku yang kesal." kata batara"Atau, stevie memang menghabiskan waktunya bersama kevin. seperti yang dia katakan tadi" ucap batara lagidia berjalan mondar-mandir di kamarnya, tidak bisa tenang.ini sudah pukul 12 malam, dan dia sama sekali tidak bisa tidur.keesokan paginya, batara sudah siap dengan setelan jasnya. jika hari ini stevie masih belum menelponnya, maka dia akan mendatangi tunangannya itu langsung ke kantonya.pagi itu, stevie juga sudah bangun sejak tadi."sa, gue lupa belum kabarin mba irene soal keadaan lo." ucap stevie"gue kabarin dulu, sekalian minta izin nggak masuk kantor." kata stevie lagiwalau keadaan salsa sudah lebih baik, tetapi dia masih belum stabil untuk kembali bekerja."lo kerja aja vie, nggak usah temenin gue" kata salsa"it's okay
"justru saya juga mau tanyain tentang salsa pak." kata kevinbatara memandang kevin dengan tatapan datarnya. dia bisa saja meninju kevin kapanpun."kalian berdua nggak tahu ?" tanya mba irenebatara menaikkan sebelah alisnya, dan kevin hanya menggeleng."jadi gini, tadi pagi itu stevie hubungin mba, dan katanya dia nggak bisa masuk kerja." kata mba irene"kenapa ?" tanya batara"sabar dong. baru juga mau mba jelasin" kata mba irene yang membuat batara mendengus."stevie itu lagi di rumah sakit sekarang. sama salsa juga." jelas mba irene"HAH ?""HAH ?"Teriak batara dan kevin bersamaan."Stevie kenapa mba ?" tanya batara"salsa nggak papa kan bu ?" ujar kevin"makanya tenang dulu dong." kata mba irene"jadi kemarin itu, salsa maagnya kambuh. jadi deh stevie bawa kerumah sakit. kemarin juga stevie nanyain kamu kevin dari saya. katanya ponsel kamu nggak bisa dihubungin" jelas mba ir
sesampainya di rumah sakit, batara langsung berlari menanyakan ruang rawat salsa."permisi, berapa nomor kamar pasien bernama stevie" ucap batara"sebentar pak, biar saja cek dulu." kata petugas itukevin yang baru saja sampai disana, menunggu jawaban petugas itu."maaf pak, tapi disini tidak ada pasien yang bernama stevie" jawab petugas itubatara menjadi kesal tentang jawaban itu."bagaimana bisa tidak ada, coba dicek lagi" kata batara"iya, tolong diperiksa lagi" kata kevinnamun, ada perasaan kevin yang sepertinya merasa janggal dengan itu."sudah saya periksa pak. tapi disini tidak ada pasien yang bernama stevie." ucap petugas itu lagisebentar..seperti tersandar tentang sesuatu, kevin dan batara langsung memandang bersamaan."bukan stevie, tapi salsa" kata kevin memperbaikibatara hanya diam saja disana."oh astaga, ternyata aku salah bertanya" batin batarabeberapa saat k
Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini salsa sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.“Gimana sa ?. Udah sehat kan ?” Tanya stevie“Udah dong vie. Sehat banget malah.” Jawab salsaStevie membantu salsa membereskan semua barang-barangnya saat ini.“Vie!” Panggil salsa“Iya sa ?” Tanya stevie“Lo tahu nggak kevin kemana ? Masa seharian ini nggak jengukin gue sih ?” Tanya salsa“Nggak tahu juga sih. Mugkin dia lagi di kantor” ucap stevieSalsa hanya mengangguk maklum. Walau wajahnya jelas menunjukan kekesalan.“Eh Sa, gue mau ke kantin dulu bentar. Ada sesuatu yang mau gue beli.” Ucap stevie“Sekalian aja bareng gue. Suntuk gue disini.” Kata salsa“Masa ke kantinnya pake bawa barang-barang segala ?” ujar stevie“Yaudah kalau gitu. Buruan yah, takut gue sendirian.” Kata salsa lagi
Kalau kalimatnya enggak ada panggilan sayang itu rasanya kayak beda gitu ~Fall In Love~ "Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantu ngurus arisan mama ?" Tanya stevie pada batara. Dia meminta izin agar suami nya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama. " kok bahasanya gitu sih sayang ?" tanya batara Stevie bingung saat mendengar itu. "Loh, emang ada yang salah ?" tanya stevie "Iyaa. Kayak aneh gitu" kata batara Stevie merasa tidak ada yang aneh. Kenapa suami nya malah bersikap seperti itu ? "Coba deketan sini" lanjut batara menyuruh stevie duduk agar dia bisa berbaring di pangkuannya. Stevie mematuhi nya dan duduk di sofa "Tolong ulangin kalimat tadi" kata batara"Emang kenapa sih ?, kayaknya enggak ada yang salah deh" kata stevie seraya mengingat kata-katanya"Coba diulang" pinta batara lagi Huffhh, apa lagi ini ?"Aku mau kerumah mama dulu, mau bantu ngu
Kenalkan namaku Agatha Selena. Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah lagi setelah libur hampir sebulan.Aku memulai hari pertama di akhir bangku SMA hari ini dengan santai. Tidak ada yang menarik untuk diceritakan. Hanya ada teman-teman yang sama hampir setiap harinya dua tahun terakhir ini, dan guru-guru yang sudah sering aku jumpai walau mereka belum pernah mengajar di kelas kami.Aku bukan siswi yang populer, tapi asiklah jika diajak berbincang sebentar. Aku tidak cantik, tidak imut, atau apapun itu.Tinggi ku 170 cm, dan berat ku 56 kg. Ideal kah ukuran tubuhku ? Aku juga tidak peduli tentang ideal atau tidak. Body goals atau tidak. Yang terpenting adalah aku masih tetap hidup. Itu saja.Lagipula, aku tidak pandai dalam mendeskripsikan diriku. Kata orang, jika kamu ingin mengetahui tentang seseorang, maka dengarkan lah cerita buruknya.Bukan kah itu akan semakin membuat buruk pendapat seseorang ? Entahlah. Aku kan hanya pernah mendengar
Hari-hari terus berlalu. Tidak terasa sudah tiga hari dean menjadi murid disini. Sejauh ini dia sangat ramah dan senyumnya sangat menawan.Bahkan kepribadian dan senyuman nya itu cukup untuk membuat para ciwi-ciwi disini berteriak histeris. Selena tahu dia memang ramah dan senyumnya menawan. Tapi tidak begitu juga reaksi mereka.Sungguh, selena merasa itu sangat berlebihan.Namun hal yang paling mengherankan adalah, mereka rela memutuskan pacar mereka hanya demi mendekati dean.Huh, dunia memang lebih menyukai orang yang good looking.“Pagi sel” sapa dean yang baru saja datang“Pagi dean” jawab selena ramahTuh kan. Baru saja selena bicarakan sudah muncul orangnya. Itu kan pertanda panjang umur yah ?Para orang tua dan selena kurang mempercayai itu.Pernah sekali selena sedang mendengarkan tetangga mereka bercerita tentang tetangga mereka yang lain. Tetangga yang dibicarakan itu tiba-tiba saja mun
Pagi ini selena berencana untuk memasak nasi goreng. Dia selalu menyempatkan untuk memasak sarapan setiap paginya.Tidak apa kekurangan uang. Yang penting dia tidak mati kelaparan.Sebenarnya selena juga bekerja. Dia selalu menerima pesanan makanan atau kue setiap harinya. Dan akan membuatnya setelah pulang sekolah hingga malam hari. Dia juga memastikan tidak ada satupun pelajaran nya yang terhambat.Terkadang, selena juga menjadi baby sitter dadakan untuk anak-anak kecil di sekitaran rumahnya. Kurang apa coba ? Sudah bisa menjaga anak. Pandai memasak. Tapi dia memang tidak ingin menikah dini.Nanti saja jika dia sudah sukses.“Oh iya” kata selena saat dia teringat sesuatuDia juga akan membuatkan makanan untuk dean dan meminta nya sarapan nanti. Karena dia tidak yakin dean akan mengikuti perkataan nya kemarin dan sarapan dari rumah.Walau kemarin dia tidak berjanji. Tapi tak apalah, dia akan membuatnya sekalian.Ti
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya