Batara semakin kesal melihat stevie yang sepertinya saat senang jika berjauhan dengannya.
Tim perusahaan mereka kalah. Namun bukan poin yang batara permasalahkan. Kedekatan merekalah yang membuat dia kesal. Bukan hanya batara yang seperti itu, tetapi rio juga sama.
"Duduk dulu Vie." kata salsa
"Habis ini pertandingan apa ?" Tanya stevie
"Basket. Jadi santai aja dulu disini." Kata salsa
Benar kata salsa, karena setelah itu, mereka menyaksikan pertandingan basket disana.
Saat pertandingan basket itu, stevie malah menyemangati rekannya. Padahal disana juga ada batara.
Batara juga sudah bermain sebaik mungkin dan selalu mencetak poin.
Tapi stevie tetap saja tidak mendukungnya.
"Aishh. Lo kurang jago Vin mainnya." Kesal salsa saat kevin selesai dengan pertandingannya.
kali ini, tim bataralah yang memenangkan pertandingan.
"Gue kan emang nggak jago-jago banget." Jawab kevin
"Tunangannya Stevie tuh. Nggak d
Hari mulai beranjak sore dan permainan telah selesai. Pertandingan itu dimenangkan tim dari perusahaan irene. Tentu saja. Tidak ada yang sedang baik-baik saja saat wanita sedang marah.Seperti itulah. Dan mereka memang harus mengakui semua itu.“Okee. Terima kasih semuanya..” ucap ireneMereka satu persatu mulai bubar dari sana. Tak terkecuali stevie dan irene."Ma, Pa" panggil mba irene"Kita balik dulu, acaranya kan udah selesai." kata mba irene"Loh, kok kalian baliknya berdua sih ? Batara sama Rio kemana ?" tanya mamamereka berdua hanya mengangkat bahu acuh sebagai jawaban."Kenapa sih ? papa perhatiin, wajah rio dan batara datar banget dari tadi." ucap papa"Kalian berantem ?" tanya papa"Oh, itu pasti karena kemarin batara nggak ngasih izin buat nemenin mama kan sayang ?" tanya mama pada steviestevie hanya menganggguk sebagai jawaban."Mama juga kesel sih. sekali-kali memang harus
Sore ini, batara menjemput stevie setelah jam pulang kantor."Bentar beib." cegah batara saat stevie akan masuk kesanastevie hanya memandang pria itu dengan sebelah alis terangkat.dia memutar ke sebelah mobilnya dan membuka pintu untuk stevie."Masuk beib," kata batara."Dasar kamu" kata stevie sambil tersenyum"Kamu itu nggak boleh masuk dulu, kalau belum aku bukain pintu." kata batara"Kok gitu sih ?" tanya stevie"Emang harus gitu. biar aku juga ada kerjaannya" jawab batarastevie tertawa setelah mendengar itu."Kamu kan udah jemput aku beib. masa harus dibukain pintu juga," ucap stevie"harus dong beib. pokoknya kamu harus ingat itu. harus terbiasa juga." kata batara"iya iya," jawab stevieBatara melajukan mobilnya dan kecepatan sedang."Mau makan dulu ?" tawar batara saat mereka sudah berada di depan sebuah restoran."Kamu nawar ?" tanya stevie"Enggak. aku maksa"
tok tok tokterdengar suara ketukan di pintu rumah stevie"Halo bi" sapa batara pada bibi"Halo tuan. mau ketemu non stevie ?" tanya bibi dan batara segera mengganggukstevie sedang menyirami semua tanamannya hari ini, dia tidak ke kantor, karena sekarang adalah hari sabtu."Morning beib," sapa batara yang baru saja datang dan berada di belakang stevie"Morning too" balas stevie"Kapan datangnya kamu ?" tanya stevie"Nggak lama kok. cuman 4 jam yang lalu" jawab bataramendengar itu, stevie langsung menatap batara dengan mata yang memincing tidak percaya."Liatin nggak gitu juga kali beib" kata batara sambil mencubit hidung stevie gemas"Aku baru aja datang sih." ujar batarastevie menggangguk."Kenapa nggak duduk dulu di dalam ? aku masih nyiramin tanaman." kata stevie"Oh gitu, lebih merhatiin tanaman daripada aku ? gitu ?" kata batara"Astaga beib. sama tanaman juga dicemburin
"Halo beib" sapa batara diseberang telepon , saat stevie baru saja mengangkat panggilannya"Iya beib" jawab stevie"Kamu hari ini jadi ke rumah kan ?" tanya batara"Iya jadi. ini aku lagi siap-siap" jawab stevie"Memangnya kenapa beib ?" tanya stevie"Kamu nggak usah dateng aja yah beib" ucap batara"Loh. kok gitu ?" tanya stevie bingung"Acaranya nggak jadi atau gimana ?" tanya stevie lagi"Jadi kok beib. cuman, aku nggak bisa jemput kamu sebentar" jawab batarastevie menghembuskan napasnya setelah mendengar itu."Aku kan bisa kesana sendiri beib." kata stevie"Aku nggak mau aja kamu pergi sendiri. habisnya aku harus ngurusin sesuatu dulu sebentar" kata batara"Nggak usah datang yah beib" kata batara lagi"Gini aja. aku kesana sendirir, terus kalau kamu udah selesai sama urusan kamu, baru deh kamu nyusul. bisa kan ?" kata stevie memberikan solusidia tidak mungkin batal datang kerumah
Hari terus berlalu dan keluarga batara semakin membaik setiap harinya. hari ini, papa meminta batara dan stevie untuk mampir ke rumah lebih dulu, setelah mereka pulang dari kantor."Halo sayang" ucap mama saat stevie dan batara baru saja sampai disana"Halo ma" balas steviesepertinya mereka datang lebih dulu, karena mereka tidak melihat mobil mba irene maupun rio disana."Mba irene sama rio belum datang ma ?" tanya batara"Belum sayang. mungkin bentar lagi" jawab mamabatara hanya menggangguk tanda mengerti"Yuk masuk dulu" kata mama sambil menggandeng lengan stevieAh, padahal baru saja batara ingin menggandeng lengan tunangannya itu.mereka duduk dan berbincang lebih dulu di sofa ruang keluarga. tak lama, papa baru saja datang dan bergabubg dengan mereka."Halo.." ucap papa"Halo pa" balas stevie"Kamu apa kabar vie ?" tanya papa"Stevie baik kok pak." jawab steviepapa mengangguk se
kembali ke rutinitas seperti biasa hari ini. stevie berangkat ke kantornya, begitupun dengan batara."Minum kopi dulu kali yah" pikir steviedia berjalan kearah pantry dan akan membuat kopi miliknya."Pagi mba stevie" sapa petugas pantry saat stevie baru saja sampai disana"Halo juga bu" jawab stevie"Mau buat kopi mba ?" tanyanya lagi"Iya bu" jawab stevie"Mari silahkan" kata ibu itu lagi mempersilahkanStevie hanya tersenyum melihat perlakuannya. petugas disana memang baik dan ramah, tidak heran jika banyak yang mondar-mandir pantry setiap harinya."salsa lagi ngapain yah ?" pikir steviedia belum bertemu dengan salsa beberapa hari ini, jadi dia ingin menemuinya. sohibnya itu pasti sedang berada di ruangannya.stevie berjalan hendak pergi keruangan salsa. padahal salsa itu tipe orang yang suka mondar-mandir. heran saja jika stevie belum bertemu dengan salsa hari ini."Sa" panggil stevie saat dia s
beberapa saat yang lalu, stevie sudah selesai dengan pekerjaan kantornya.dia akan mencari tahu tentang keberadaan salsa. dia harus segera bergegas."tanya kemana yah ?" pikir steviedia berjalan masuk ke dalam lift, dan baru teringat sesuatu."ah iya, kenapa gue bisa lupa sama kevin" kata steviedia menepuk dahinya karena baru menyadari hal itu."mending gue temuin aja langsung." ucap steviedia menekan kembali tombol lift dan segera pergi menuju ruangan kevin."Lah, itu anak nggak ada di kantor juga ?" kata stevie saat dia juga tidak menemukan kevin disana.dia mencoba menelpon kevin, namun ponsel pria itu sedang sibuk."Ini mereka pada kenapa sih ? kompak banget ngilang" kata steviesaat akan beranjak darisana, sebuah panggilan masuk ke dalam ponsel stevie."Kevin !" panggil stevie tanpa membaca nama si penelpon itu lebih dulu."Beib, kok malah manggil nama cowok lain sih ?" ucap batara
"vie" panggil seorang tetangga salsa saat stevie berada di depan pintu kamar salsa"iya wi" jawab stevie"mau nyariin salsa ?" tanya dewistevie mengangguk sebagai jawaban"liat salsa keluar nggak wi ?" tanya stevie"dari tadi pagi sih belum keluar. bingung juga kenapa, padahal biasa dia berangkat kerja kalau pagi" jelas dewi"makanya aku datang kesini, abisnya salsa memang nggak ke kantor tadi" balas stevie"dicek dulu salsanya, kali aja lagi tidur" kata dewi"iyaa" jawab stevie"aku pergi dulu yah" pamit dewisetelah kepergian dewi, stevie langsung masuk ke kamar salsa. dia sudah terbiasa kesana, makanya dia tahu password kamarnya."sa" panggil stevie setelah masuk kesanastevie mencari keseliling kamar, namun tidak menemukan salsa disana. kemana anak itu ?saat akan menuju ke kamar mandi, stevie melihat seseorang di sebelah meja yang ada di dapur."sa ?" panggil stevie"Salsa
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya