Home / Romansa / FORBIDDEN INLAWS / Weird Honeymoon

Share

Weird Honeymoon

Author: Karen Sanjaya
last update Last Updated: 2022-01-22 16:41:24

Dugaanku sepertinya tidak terbukti. Akhirnya aku bisa jalan-jalan ke Jepang. Dan tidak buruk juga walau aku pergi dengan pasangan yang sedang berbulan madu. Bisa dibilang aku enjoy dengan liburan ini.

Tapi anehnya, kakakku dan suaminya terlihat bersikap biasa saja. Seperti kalau kami sedang pergi berempat di Jakarta. Apa mereka berusaha bersikap biasa karena tidak enak bila harus bermesraan didepanku dan kak Brian? Padahal aku tidak keberatan kok! Malah gemes, jangankan pelukan, lihat mereka gandengan tangan aja ga pernah!

Tapi urusan mereka lah... aku pun tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang mereka lakukan jika sedang berdua saja kan?

Sudah 4 hari kami di Jepang, dan hampir setiap hari kami jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat wisata. Hari ini kami pindah ke Tokyo setelah 3 hari di Kyoto. Aku sangat bersemangat, tidak sabar ingin menelusuri Harajuku street dan merasakan sensasi Shibuya cross seperti yang sering aku lihat di Utube. Pasti menyenangkan!!

Pukul sebelas siang kami sampai di hotel tempat kami menginap. Seperti biasa kami memesan 3 kamar. Aku sendiri, kak Elle dan kan An, lalu kak Brian sendiri. Hari ini kami akan bermain di Universal Studio Japan.

Ada Horror Night Festival jelang haloween dan kakakku yang pecinta horor amat sangat excited. Aku mau tidak mau ikut karena tidak mungkin aku hanya diam di hotel seorang diri. Walau di sepanjang arena yang kami masuki aku lebih banyak memejamkan mata dipandu kak Brian. Aku benci hal yang berbau horor! Dan tidak ingin liburan ini meninggalkan kenangan menyeramkan.

Ada satu arena bermain dimana kami naik kereta kecil lalu menyusuri lorong gelap. Karena aku tidak mau duduk di depan aku terpaksa duduk dengan kak Drian sedangkan kak Elle dengan kak Brian duduk didepan dengan antusias.

Bulu kudukku merinding saat kereta itu mulai berjalan, kursinya berderit seolah dibuat sengaja demikian demi menambah kesan usang. Suara-suara aneh yang aku yakin akan membuatku tidak akan bisa tidur malam ini terus terdengar. Tanpa sadar aku merapatkan tubuhku ke arah kak Drian.

"Kenapa, Dek? Takut?" tanyanya sambil berbisik, wajahnya mulai hilang saat kami memasuki lorong gelap.

Dan aku hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Aku memejamkan mata dan menutup telingaku saat mahluk-mahluk seram versi jepang mulai terlihat. Aku meringkuk berusaha menunduk sepanjang perjalanan kereta yang terasa lama. Aku mendengar suara teriakan dan tertawa kakakku. Aku tidak suka seperti ini dan jadi menyesal karena ikut. Seharusnya aku lebih memilih menunggu diluar daripada ketakutan seperti ini.

Entah sudah berapa menit akhirnya kami sampai di ujung wahana dan aku baru sadar kalau sedari tadi kak Drian memelukku.

"Kenapa, Dek, muka kamu pucet gitu?" tanya kakakku.

Aku bangkit berdiri dan kan Drian terus memapahku. Kakakku malah cuek jalan terus didepan sambil bergurau dengan kak Brian. Ga cemburu apa dia liat suaminya meluk cewek lain?

"Udah aman, dek ..." sahut suara berat itu dan aku mendongak melihatnya menatapku sambil tersenyum.

Aku menjaga jarak walau aku masih meresakan tangannya menempel ke punggungku.

"Thanks, Kak. Sumpah, aku takut banget tadi ...." Ada rasa lega saat sudah ada ditempat terbuka.

Dia terkekeh pelan mendengar jawabanku. Aku mengedarkan pandangan mencari kak Elle.

"Kak Elle sama Kak Bri kemana?"

Dia hanya mengangkat bahu lalu menyerahkan sebotol air mineral dingin yang langsung ku teguk setengahnya.

"Masih mau keliling?" tanyanya.

Aku menggeleng "Cari tempat duduk dulu yuk, Kak! Pusing kepalaku ...."

Kak Drian menarik tanganku melewati kerumunan disana. Aku rasa aku bisa tersesat dengan ramainya pengunjung wisata itu malam hari.

Kami duduk sambil memperhatikan hiruk pikuk keramaian orang tanpa terlihat tanda-tanda kakakku.

Notifikasi ponselku berbunyi.

Kak Elle

-Dek.. Kakak masih mau keliling. Kalau kamu cape kamu balik duluan aja sama Drian, ya ....-

Hah? Aku melongo menatap isi pesan itu. Kakakku itu aneh bin ajaib. Kalau udah seru aja lupa ama adek ama suami sendiri! Huh...

Aku menunjukan isi pesan itu ke kak Drian dan dia bangkit berdiri.

"Aku juga udah capek. Biarin aja deh dua mahluk horor itu keliling."

Aku hanya tertawa mendengarnya dan mengikutinya jalan. Kak Drian kembali menggandeng tanganku. Takut terpisah katanya dan aku membiarkannya. Walau rasanya sedikit aneh karena kami tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mungkin dia juga lebih menjagaku karena sekarang aku adik iparnya, kan?

Setelah diluar kak Drian mencegat taksi lewat dan mengatakan nama hotel kami pada supirnya. Walau kami semua tidak bisa bahasa Jepang tapi wajib hapal nama hotep dan jalannya. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan aku merasa ngantuk karena lelah seharian jalan-jalan.

Mataku terasa berat dan aku sudah terlelap saat taksi baru meluncur sepuluh menit.

Aku merasa kepalaku ditarik ke samping dan aku bersandar pada sesuatu yang nyaman. Entah berapa lama kami dijalan hingga aku merasakan saat tubuhku terangkat. Mataku terasa berat hingga aku tidak sanggup membukanya. Hembusan napas hangat terasa dipipiku seolah membuai lelapku.

Aku mengerang pelan saat tubuhku menempel di ranjang empuk dan aku tidak sudi membuka mata. Usapan ringan terasa di pipiku. Aku merasa sepatuku sedang dibuka. Dan aku tidak merasakan apa-apa lagi.

Aku kembali terlelap.

***

Aku menarik napas berusaha memasok udara yang hilang seketika di paru-paru saat aku terbangun pagi ini. Mataku membelalak tidak percaya saat membuka selimut.

Aku hanya memakai bra dan celana dalam!

Astaga! Apa yang sebenarnya terjadi?!

Related chapters

  • FORBIDDEN INLAWS   Brother Inlaws

    Astaga! Apa yang sebenarnya terjadi?Aku terbangun sambil melilitkan selimut ke tubuh dan melihat sekelilingku tapi tak ada siapapun dan di kamar siapa ini? Ini bukan kamarku, walau aku yakin ada di hotel yang sama tapi bukan juga di kamar kak Elle. Aku memejamkan mata berusaha mengingat kejadian semalam. Sebentar ...Aku pulang bersama kak Drian, tapi aku tidak tahu pukul berapa kami tiba di hotel dan sekarang, kenapa aku bisa setengah telanjang begini? Masa iya kak Drian--Tidak! Tidak! Aku bergidik ngeri. Ketukan di pintu membuatku tersentak. "Dek, ini Kakak. Buka ...." Aku bernapas lega mendengar suara kakakku. Aku segera membukanya dan kak Elle langsung masuk. Dia seperti mencari sesuatu kemudian menatapku heran. "Ngapain kamu ngelibetin selimut gitu?" "Aku-- ah, aku belum pake baju, baru bangun. Aku dikamar siapa, Kak? Kok, aku ga pake baju?" Kak Elle sontak menarik selimut sehingga aku terhuyung. Matanya berkilat sesaat lalu berdehem. "Semalam kamu tidur kata Drian, dia

    Last Updated : 2022-01-22
  • FORBIDDEN INLAWS   My Own Heartbeat

    Malam setelah sampai dirumah, aku melambai pada sahabatku Krista yang sudah mengantarku pulang. Aku lalu berjalan ke arah pintu rumah. Melepas slip on shoesku dan menentengnya di tangan. Namun sebelum aku mengetuk, pintu itu terbuka duluan dari arah dalam."Loh... Kak An?" Aku terkejut."Malem banget pulangnya dek..." Dia berusaha tersenyum walau wajahnya terlihat lelah. Sepertinya dia juga belum lama pulang karena masih memakai kemeja kerjanya.

    Last Updated : 2022-01-22
  • FORBIDDEN INLAWS   Senior College

    Hari ini hari pertamaku masuk kuliah. Dua minggu setelah pulang liburan aku mengikuti masa orientasi mahasiswa baru di kampusku. Aku mengambil jurusan pariwisata karena menyukai traveling. Kampusku cukup terkenal dengan jurusan pariwisatanya.Ada dua orang perempuan yang cepat akrab denganku saat orientasi Maba kemarin, namanya Jenna dan Bree. Mereka dari sekolah yang sama. Sedangkan sahabatku Krista, mengambil jurusan Design. Kami hanya bertemu saat jam istirahat atau jalan bareng saat pulang kampus.Dan untungnya aku, Jenna dan Bree sa

    Last Updated : 2022-01-22
  • FORBIDDEN INLAWS   Coincidence

    Siang ini Krista mengajakku jalan ke PIM. Kami biasa menghabiskan waktu seminggu sekali untukhangoutbareng. Sahabatku itu hobishopping. Setiap minggu ada saja yang mau di belinya. Kami mengantri membeli minuman dulu sebelum berkeliling. Aku merasakan tepukan dibahuku dan aku menoleh."Hai Lex. Sudah kuduga itu kamu..." Wajah seniorku Moreno tersenyum padaku. "Lagi jalan Lex?""Hai kak.." aku menyapanya biasa. Krista sudah menyenggol lenganku minta di kenalkan. "Iya. ini temanku Krista. Ini seniorku, kak Moreno"Mereka berjabat tangan lalu Moreno kembali menatapku. "Berdua aja? Ga ditemenin cowok kamu Lex?"Krista melirikku, dia juga mengerti ada maksud lain dibalik pertanyaan cowok itu."Lexy belum punya cowok kak.." Krista menjawab cepat dan aku balas melotot padanya. Untuk apa bilang begitu ke dia?"Owgood. Kalian mau ngapain aja nih?" Moreno menatapku."Belum tau". Lagi-lagi sahaba

    Last Updated : 2022-01-22
  • FORBIDDEN INLAWS   Why You Pretending?

    "Gw keberatan kalo lo deketin dia!" Jawab kak Drian tegas."Ini siapa Lex?" Tanya Moreno menatapku."Gw tunangannya Lexy!"Dan aku hanya bisa mematung menatap kak Drian."Oh,sorry. Gw ga tau. Gw Moreno, senio

    Last Updated : 2022-02-04
  • FORBIDDEN INLAWS   Hollow

    Sejak kejadian tempo lalu itu kak Drian terlihat menjaga jarak. Aku sedikit merasa bersalah saat tidak melihatnya selama seminggu penuh. Kak Elle bilang memang lagi banyak kerjaan di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Dia hanya pulang tengah malam setelah semua orang tidur dan pergi pagi buta sebelum semua orang bangun. Pasti gara-gara aku dia sampai begitu. Apa aku harus bicara padanya? Tapi aku takut kak Elle marah lagi. Biarkan sajalah.. Satu bulan kemudian aku mendengar pembicaraan kak Elle dan suaminya dengan kedu

    Last Updated : 2022-02-13
  • FORBIDDEN INLAWS   Complicated

    "Kamu pilih aja yang mana, aku setuju aja." Ujarnya saat kami tiba di gerai baju Korea di PIM. Aku hanya mengangguk dan mulai mencari dengan kak Drian mengekor dibelakangku. Aku memilih beberapa sweater, jaket tebal, kupluk, dan beberapa pakaian musim dingin lainnya. Seolah sudah tahu ukuran badannya, tanpa ragu aku mengambil pakaian-pakaian itu sambil membayangkan cocok atai tidak saat kak Drian mengenakannya. "Cobain kak..." Kami berjalan ke ruang ganti. Kak Drian masuk ke salah satu ruang ganti dan aku menunggu diluar

    Last Updated : 2022-02-17
  • FORBIDDEN INLAWS   Three Years Later

    "Lexy..."Aku menoleh ke arah suara panggilan itu. Moreno melambai sambil tersenyum saat mendekat.Dia memelukku sesaat lalu menggenggam tanganku masuk ke restoran tempat kami janjian.Setelah melihat menu dan memesan makanan untuk kami berdua, dia menatapku.

    Last Updated : 2022-02-19

Latest chapter

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 8

    A YEAR AFTER part 2Alexys pov"So, gimana seminarnya?" tanyaku mencoba mengalihkan gairah kami."Mmm ... lumayan menguras waktu supaya ga terus inget kamu." jawabnya sambil meletakkan tangannya di pinggiran bathub. Dia mengetuk jarinya membuat aku mengigit bibirku sendiri ingin disentuh dengan jari piawai itu.Aku menggumam sambil mengangguk. Aku rasa cukup mengulur waktunya, aku berdiri, membuat aliran air menetes dari tubuhku dan itu berhasil membuatnya tercengang kemudian menelusuri tubuhku dengan matanya sambil menelan salivanya berkali-kali."Lex, lima hari Lex ... lima hari!" desisnya."Baru lima hari kan." Aku melangkah keluar dan masuk ke dalam shower, melepas ikatan rambutku dan membiarkan air mengalir membersihkan tubuhku dari gelembung sabun.Dia bergeming ditempatnya, hanya memandangku. "Kamu tau, sepanjang aku di Makassar, aku selalu membayangkan kamu ada dikamar mandi hotelku. Seperti ini ..."Aku tersenyum, mengangkat satu kakiku dan membersihkan bagian kewanitaanku. Su

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 7

    A YEAR AFTER part 1Alexys povPresent day..Mataku menyusuri daftar acara yang tertera di laptop dan menyamakannya dengan lembaran kertas di tanganku. Aku memeriksa kembali semua event yang ku handle selama satu bulan kedepan. Sesekali tanganku mengangkat cangkir berisi chai latte kesukaanku. Tinggal setengah jam lagi sampai jam pulang kerja.Beberapa notifikasi masuk ke ponselku dan aku juga menghubungi beberapa anak buahku sambil menugaskan kerjaan untuk hari senin.Di penghujung minggu seperti ini, saat libur aku tidak ingin terganggu dengan pekerjaan. Makanya sebelum jam kerja di hari jumat itu berakhir, aku sudah menyiapkan pekerjaan untuk hari seninnya. Aku juga tidak ingin karyawanku terbebani dengan pekerjaan saat mereka libur.Aku mengunci pintu ruangan, dan menyapa beberapa pegawai lainnya lalu berjalan ke mobilku. Mengendarai jalanan yang cukup padat saat jam pulang kantor menuju tempat tinggalku, untungnya tidak terl

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 6

    SAN FRANCISCO part 2Drian pov"Dia terlihat normal, Mama bilang Lexy sedih pas awal-awal aku pindah. Tapi Mama baru cerita setelah kamu pergi, Lexy jadi sedikit pendiam. Mama pikir, karena kita semua jauh dari dia, yang bikin anak itu sedih, tapi feelingku bilang bukan karena itu. Aku sering teleponan sama dia, dan dia biasa aja. Tapi kalau aku sebutin nama kamu, dia mendadak seperti menghilang. Aku kadang merasa kalau dia sudah ga ada diseberang telepon. Dia hanya diam."Aku menengadah menatap foto gadis itu."Aku tau Dri, adikku sudah jatuh hati sama kamu, cuma ya ... terhalang berbagai hal, salah satunya status kita sebagai suami istri, dia pasti berpikir dia gila punya perasaan sama kamu. Jadi Dri, kapan kamu balik ke Indonesia? Aku ga bisa terus jagain dia. Ditambah cowok itu." Wajah Elle berubah sedikit kesal.Dadaku berubah tidak nyaman."Reno maksud kamu?" tanya Brian."Iya! Dia ngekorin Alexys terus kan .... Tempo lalu Mama ulangtahun, Mama

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 5

    SAN FRANCISCO part 1Drian povAku terus mengecek ponselku, mataku berpendar ke segala penjuru di terminal kedatangan bandara Internasional Boston itu tapi sama sekali tidak sedikit pun terlihat batang hidung orang yang aku cari. Aku mendekat lagi ke papan informasi dan yakin bahwa pesawat Cathay dari Hongkong sudah mendarat satu jam empat puluh lima menit lalu. Tapi kemana mereka?Aku kembali mendekat di pintu kedatangan dan menunggu selama sepuluh menit, mataku berputar ke sekitaran ruangan sambil terus mengecek ponselku menunggu panggilan masuk tapi nihil. Apakah mereka tersesat? Astaga, sudah ku bilang untuk segera mengabari tapi kenapa tidak ada notifikasi apapun? Aku berjalan sedikit ke arah keramaian dan akhirnya menangkap dua siluet yang aku kenal tengah menyantap makanan.Aku merasa lega dan kesal sekaligus, aku mencari kesana kemari sedangkan mereka berdua sedang asik melahap burger dan kentang, bahkan mereka sama sekali tidak melihatku

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 4

    The Secret part 2Author POVSuara Brian menginterupsi lamunan Drian, menunjuk ke arah luar dan melihat Alexys turun dari sebuah mobil. Mereka bertiga melihat Alexys melambaikan tangannya pada seseorang yang duduk di kursi kemudi, masih terlihat muda, teman sekolahnya tebak Drian.Alexys tersenyum sambil berjalan masuk tapi kemudian melambat saat melihat tatapan tajam kakaknya. "Dari mana kamu? Masih pake baju seragam." tanya Elle galak. "Mmm, abis kerja kelompok kak." jawab gadis itu takut-takut."Ampe malem gini? Jangan bohong ya, Dek ..."Wajah Alexys berubah takut kemudian dia menunduk. Drian yang tersengat cemburu menarik napas berusaha menguasai diri. "Kamu pasti capek, naik gih ..." sahutnya pelan pada Alexys."Eh, jangan bela ..."Drian mendorong bahu Alexys untuk segera menghilang dari hadapan mereka, lalu berbalik menatap Elle. "Jangan begitu Elle, nanti malah bohong beneran dia."

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 3

    The Secret part 1Author POV"Ini apa?" Mata Elle menatap ke arah Drian tajam. Bukan hanya laki-laki itu yang menoleh, tetapi saudaranya juga. Mereka bertiga ada di kamar kedua pemuda kembar itu, kedekatan ketiganya membuat Elle dapat dengan leluasa masuk ke kamar Drian dan Brian. Mereka sudah sekian lama bersahabat dan dekat, bahkan Elle saat ini sedang menjalin hubungan asmara dengan Brian.Respon mereka diluar dugaan Elle, saling menatap, menandakan jika ada yang mereka sembunyikan dengan tersimpannya foto Alexys, adik kesayangan Elle di laci meja belajar Drian."Mm, itu ..." Brian mencoba berdalih."Diam kamu! Aku tanyanya ke Drian!" sahut Elle galak yang langsung membuat mulut Brian terkatup rapat."Itu privasiku." Drian berjalan mengambil selembar foto gadis impiannya dan menyimpannya kembali ke dalam laci."Privasiku juga kalau menyangkut Alexys!"Drian menghela napas, dia sudah memperkirakan cepat atau l

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 2

    TWELVE YEARS AGO part 2Drian POVSetelah itu selama dua bulan berikutnya, aku selalu menemaninya kemana pun. Lebih tepatnya memperhatikan apa yang dia makan. Tenyata gadis kecil itu penggila makanan pedas, dan pecinta bakmi. Pantas saja!Dan satu hal lagi yang membuatku mau tidak mau selalu membantunya, dia cukup ceroboh untuk bocah berumur tiga belas tahun. Ada saja keteledoran yang dia lakukan, tak jarang juga membuat dia melukai dirinya sendiri. Ck.. ck.. ck..Suatu saat ketika kami sedang berenang bersama, gadis itu merengut karena Elle tidak mau mengajarinya berenang."Sini ... kakak ajarin!" tawarku sambil mengulurkan tangan. Dia memandangku ragu, tapi kemudian dia memegang tanganku.Setengah jam berikutnya aku terus mengajarinya untuk mengambang, satu hal yang aku tahu, Lexy cukup gigih untuk bisa berenang. Dan akhirnya setiap weekend dengan sukarela aku mengosongkan waktu untuk mengajarinya, membiarkan buku bacaanku ters

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 1

    TWELVE YEARS AGO part 1Drian FlashbackAku duduk di pinggir kolam sambil membaca buku menatap saudaraku dan Elle sedang lomba berenang. Suara kecipak air dan tawa mereka membuat konsentrasiku sedikit terganggu. Aku menghela napas melihat kelakuan kedua anak manusia itu, sudah mau di bangku akhir SMA tapi mereka seperti anak-anak TK baru pertama kali berenang."Hahahahahha! Wait ... wait ..." Elle melongok ke arah pintu teras belakang yang mengarah ke dapur rumahnya. "Lexy lama amat yak bikin es jeruk. Dri, bantu cek dong ..."Aku menurunkan bukuku menatapnya heran, ini rumahnya tetapi dia justru menyuruhku ... Ck, ck, ck ...Well, sejak kami kembali ke Jakarta lima tahun lalu dan akrab dengan keluarga teman Mamaku ini, hampir setiap weekend kami menghabiskan waktu di kediaman Om Julius dan Tante Karin atau pergi keluar dengan anak tertua mereka, Ellectra. Tante Karin itu sahabat baik Mama, akhirnya mereka kembali bertemu setelah sekian l

  • FORBIDDEN INLAWS   Ours ... Togethers ...

    Ketukan di pintu membuat tidurku terganggu. Aku mengerang merasa kehilangan tangan hangat yang memelukku sepanjang malam. Aku mengerjap menyesuaikan mataku dengan sinar matahari yang mulai masuk ke sela-sela kamar. Aku melihat kak Drian memakai celananya lalu berjalan membukakan pintu. "Pagi Lexy Say ... Astaga!" pekikan Mama membuatku langsung duduk tegak. "Na ... kal ... ka ... mu ... ya ...!" Mama memukul bahu telanjang kak Drian. Lalu tidak segan menjewer telinga pria itu. Aku hanya bisa menunduk malu sambil memegang erat selimut di dadaku. Kak Drian mengaduh, telinganya merah. Tidak lama aku melihat kakakku masuk sambil tertawa. "Udah aku bilang tar ketahuan. Masih aja ..." sahutnya mencibir. Sejak malam itu, setiap hari kak Drian memanjat jendela kamarku. "Drian, Mama tau kamu mau selalu sama Lexy, tapi sabar dong! Malam ini kan pernikahan kalian ..." Mama meletakkan piring makanan di meja nakas disamping ranjang. "Astag

DMCA.com Protection Status