Share

Bab 75. YOUNG HUSSY

Author: Secret.Vee
last update Last Updated: 2023-10-13 20:00:20

Beberapa hari kemudian Amber mendengar tentang masalah apa yang sedang dihadapi Susan.

Sekarang adalah weekend. Sesuai rencana, Amber mengajak kepala perawat dan beberapa rekan yang lain untuk pergi bersama ke rumah ibunya.

Karena rumah orangtua Amber berada di pedesaan, kepala perawat dan rekan kerja Amber lainnya telah mencari tahu tentang daerah sekitarnya sebelumnya dan menemukan kalau ada waduk di dekatnya. Karena itu, mereka dengan bersemangat memutuskan untuk pergi memancing dan membawa peralatan mereka.

Cuaca hari itu tidak buruk. Setelah melewati hari-hari dingin yang panjang, mereka diberi hadiah hari yang langka dan cerah. Saat rekan-rekannya yang lain pergi mendaki bukit kecil di dekat waduk, kepala perawat berjalan ke arah Amber dan mulai bergosip. "Dokter Susan bercerai."

"Hmm?" Amber tidak bereaksi tepat waktu.

"Dokter Susan yang dari departemen ginekologi. Kamu be

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 76. [UNTITLED]

    "Jaga pancingku, aku akan membawanya kembali," kata Amber seraya tersenyum dan meletakkan pancing yang telah diberi umpan dengan benar di dekat air."Amber ...," ucap Calvin sambil menariknya ke samping. "Beri saja dia diagnosis sederhana. Jika dia benar-benar membutuhkan perawatan, maka aku akan berbicara dengan Direktur pada hari Senin dan meminta dia mengirimnya ke rumah sakit untuk menerima perawatan rutin.Tapi sekarang ini akhir pekan. Aku membawanya ke sini karena kamu yang meminta kepadaku, aku tidak ingin kamu menghabiskan terlalu banyak waktu bersamanya. Lagipula ...." Calvin menjeda kalimatnya, menatap Amber kemudian dengan lembut berbisik ke telinganya, "Hanya kamu yang ada di mataku."Setelah mengucapkan kata-kata manis itu, dia memeriksa ulang keadaan sekitar apakah tidak ada yang memperhatikan mereka sebelum memberikan kecupan cepat di wajah Amber dan melepaskannya.***&n

    Last Updated : 2023-10-13
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 77. UNDANGAN

    Setiap ibu biasanya seperti seorang detektif. Pada siang hari, Amber tidak banyak berinteraksi dengan Calvin, tetapi entah bagaimana ibunya masih menyadari fakta bahwa sepertinya ada sesuatu yang terjadi di antara mereka. Kini, dia secara tidak langsung menyelidiki situasi dengan mengajukan pertanyaan tanpa henti. Jujur saja, Amber sangat terkesan dengan kejenakaannya.Amber tidak bermaksud memberi tahu keluarganya tentang kebenaran sikap ibu Calvin, menurutnya masih terlalu dini. Dia tidak terlalu pesimis tentang masa depan, tapi dia juga tidak optimis.***Keesokan harinya, Calvin tidak jadi mengunjungi Amber lagi seperti yang dia katakan semalam. Dia meneleponnya lebih awal dan mengatakan kalau ada sesuatu yang mendesak dan dia harus segera berangkat untuk perjalanan bisnis. Maka, Amber hanya tinggal di rumah orangtuanya dan menemani orangtuanya hari itu.Di pagi hari, setelah dia bangun jam

    Last Updated : 2023-10-14
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 78. PEMBANTAIAN IAN

    "Aku tidak salah dengar, 'kan? Apakah dokter Camille mengejek kita?" Billy menurunkan dan menutupi speaker teleponnya, lalu buru-buru bertanya kepada Ansell.Saat ini, bahkan Ansell tidak bisa menahan tawa. "Kamu tidak salah dengar. Dia memang mengejek kita.""Sial. Aku belum pernah diejek seperti ini sepanjang hidupku." Saat Billy mengatakan ini, dia mengangkat teleponnya lagi dan dengan galak berkata, "Baru saja, kamu mengejekku dan merusak reputasiku. Aku memintamu membayarku untuk—"Billy tidak meneruskan kata-katanya saat dia menyadari kalau Amber sudah menutup telepon.Billy dengan hati-hati bertanya, "Apakah benar dokter Camille melakukan semua ini?"Dengan tidak yakin, Ansell menjawab, "Mungkin. Bagaimanapun juga, dia cukup pintar."Billy mengusap kasar wajahnya, lalu menelepon Amber lagi, untungnya Amber mengangkatnya lagi. Namun, kali ini dia

    Last Updated : 2023-10-14
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 79. KACAUNYA IAN

    Begitu tiba di dalam mobil, Ian duduk di bangku belakang. Dia mengeluarkan alat perekam dan memakai earphone, mendengarkan sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh Ansell. Ian tampak tenang, matanya terkulai, tetapi membuat Ansell merasa lebih takut dari sebelumnya.Sebenarnya, Ian sendiri juga merasa dia akan kehilangan kendali. Hatinya terasa seperti tungku api yang menyala-nyala yang akan menjadi terlalu panas dan membakar tubuhnya hingga garing.Di alat perekam, suara Amber sangat menenangkan. Kisah-kisah yang diceritakannya konyol dan bodoh, tetapi Ian masih mendengarkannya dan mengulanginya berulang-ulang, seperti yang biasa dia lakukan pada tiap malam-malam panjang tanpa tidur, memutarnya berulang-ulang sampai dia tertidur. Namun, hari ini dia merasa sangat sulit untuk menenangkan diri.Ian tahu apa yang dia inginkan karena dia telah menekan keinginan ini selama beberapa hari ini, tetapi sekarang, setelah Bill

    Last Updated : 2023-10-15
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 80. TIDAK TERKONTROL

    "Kamu ...." Amber menjeda kalimatnya. Dia menatap Ian dengan tatapan tidak percaya. Kemudian melanjutkan, "Tidak jatuh ke sungai, 'kan?"Ian masih terdiam.Amber mengabaikan segalanya dan mencoba mendorong Ian ke dalam mobil, tetapi Ian memutar lengannya dan malah mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat.Tangan Ian dingin dan keras. Sebelum Amber sempat bereaksi, dia telah ditarik ke dalam pelukannya, menempel erat di tubuhnya.Dalam pelukan Ian, Amber merasa seperti terbungkus balok es. Hidungnya menyentuh dada Ian dan dia dipeluk begitu erat hingga rasa sakit membuat matanya berkaca-kaca.Amber berpikir kalau Ian mencoba memeluknya untuk menghangatkan dirinya, tetapi ternyata bukan itu masalahnya. Tindakan Ian selanjutnya benar-benar di luar dugaan Amber.Setelah dia memeluknya, dia mundur beberapa langkah, berbalik dan menempelkannya ke mobil.

    Last Updated : 2023-10-15
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 81. KESALAHPAHAMAN

    Pria yang membantu Amber tidak menyadari sikap orangtuanya, dia memulai dengan berkata, "Pak tua, aku membantumu membawa pulang kekasih putrimu. Dia mabuk dan pakaiannya basah. Kamu harus segera membantunya berganti pakaian."Pria tua itu sebenarnya sangat ingin mengetahui sosok 'kekasih Amber'. Namun dengan cepat, tapi sopan diusir oleh ayah Amber.Begitu mereka menutup pintu depan, Amber dan orangtuanya saling berpandangan, kedua belah pihak tidak yakin harus berkata apa.Setelah beberapa saat, ibunya akhirnya menunjuk dengan jari gemetar ke arah Ian yang sedang berbaring di sofa. "Apa ini? Bukankah kamu bilang kalian berdua sudah putus?"Amber terbatuk dengan canggung. "Ini adalah kesalahpahaman."Mendengar jawaban putrinya itu, emosi ibu Amber langsung meledak. "Kesalahpahaman?! Jika itu adalah kesalahpahaman, lalu mengapa dia terus mencarimu? Dia itu yang terakhir kali

    Last Updated : 2023-10-16
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 82. SAKIT

    Amber memandangi selimut di tangan ayahnya sebentar sebelum perlahan melepaskan selimut yang ada di tubuh Ian. Kemudian, dia melihat ayahnya mengganti dengan selimut tebal itu ke tubuhnya. Seketika, Tuan Axton yang tinggi dan berkaki panjang telah tenggelam dalam tumpukan kapas yang tak ada habisnya.Setelah ayahnya selesai, dia bahkan dengan hati-hati menggali kepala Ian sambil berkata kepada Amber. "Ruang tamunya dingin dan selimut ini hangat." Karena khawatir selimutnya akan jatuh, ayah Amber bahkan mendorong semua kursi ke depan sofa di ruangan itu agar dia bisa menggantungkan tepi selimut di kursi tersebut.Amber mulai berkeringat di dalam. Pasalnya selimut yang saat ini menutupi Ian adalah harta keluarga seperti yang pernah dikatakan oleh Ruby— ibu mereka telah membeli kapas dan secara khusus menugaskan seseorang untuk menjahitnya.Berat selimut itu lima belas pon dan Amber pernah mempunyai nasib yang m

    Last Updated : 2023-10-16
  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 83. TIDAK BISA MENGENDALIKAN DIRI

    "Apakah kamu tidak akan bertanya mengapa aku datang ke sini mencarimu?"Amber sebenarnya tidak ingin bertanya dan dia hampir tidak ingin mengingat apa yang terjadi tadi malam. Ketenangannya saat ini sepenuhnya didasarkan pada kepura-puraannya untuk tidak menyadari rumor yang pasti telah menyebar saat ini dan sikap mentalnya yang memandangnya sebagai seorang pasien.Dari ekspresinya pun jawabannya pasti tidak akan membuatnya nyaman.Ketika Ian melihat kalau Amber tidak berniat menjawab, dia tersenyum dan berkata, "Itu karena aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Aku benar-benar ingin berhubungan seks denganmu. Beberapa hari ini, aku selalu merasakan dorongan itu sepanjang hari. Kenapa aku seperti ini?" Dia menarik pergelangan tangan Amber, pupil matanya melebar.Setelah jeda sejenak, Amber kemudian mendengar Ian bertanya, "Jika aku melakukan sesuatu sekarang, apakah kamu akan menolak?"

    Last Updated : 2023-10-17

Latest chapter

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 140. FINAL (II)

    "Istrimu benar-benar jatuh cinta kepadamu."Ian berbalik dan melihat bahwa meskipun pria itu berpakaian sangat bagus, dia dikelilingi oleh suasana yang suram. Ada beberapa botol kaca yang bertumpuk di tangannya.Ian dengan dingin bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?""Karena dia sangat mengkhawatirkanmu," kata pria asing itu sembari tersenyum kecut, lalu dia menunjuk ke arah Amber. "Dia sudah memanggang makanan selama beberapa menit terakhir, tapi dia pasti sudah melihat ke arahmu setidaknya lima puluh kali sekarang."Setelah pria asing itu mengatakan hal itu, dia berdiri dengan gemetar. "Tidak ada rahasia di mata seorang kekasih, tapi sayang sekali aku terlambat memahaminya. Sejujurnya, kemana pun aku pergi, aku melihat pasangan bahagia ada dimana-mana."Kemudian pria asing itu berjalan pergi dan terus bergumam kepada dirinya sendiri. ***Ian memandang ke arah Amber dan pada saat yang sama, Amber pun mengangkat kepalanya dan menatapnya juga, matanya yang cerah dipenuhi dengan

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 139. FINAL (I)

    Setelah semua orang mendengar Amber dan Ian berencana pergi ke Danau Willoughby untuk berbulan madu. Billy mulai membujuk Silvia. "Sayang, bisakah kita pergi juga?"Namun, sayangnya Silvia menamparnya dengan keras melalui tanggapannya. "Mereka pergi ke sana untuk berbulan madu! Apa gunanya kita pergi?!""Latihan bulan madu sebelum bulan madu yang sebenarnya?""Ke puncak gunung?" kata Silvia dengan terkejut. Kemudian dengan serius memperingatkan Billy, "Dengar baik-baik ya karena aku hanya akan memberitahumu sekali ini saja. Aku hanya ingin bersantai dan dimanjakan. Jika kamu berani membawaku ke tempat seperti itu untuk bulan madu kita, maka aku akan menghajarmu tanpa alasan!"Sebenarnya Billy ingin terus berdebat dengan Silvia, tetapi ketika dia memeriksa seberapa jauh Danau Willoughby, dia merasa kalau tinggal di rumah bukanlah ide yang buruk."Ada beberapa hal menyenangkan yang bisa dilakukan di sekitar sini juga. Kita bisa tinggal di sini selama sebulan penuh!"Seketika Trysta memi

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 138 . RENCANA BULAN MADU

    Ian tidak merasa mengantuk lagi, jadi dia menarik Amber bangun dan turun dari tempat tidur. "Kalau begitu kita harus berangkat lebih awal. Mumpung di luar tidak terlalu panas."Sebenarnya dia ingin pergi karena terlalu banyak orang di rumah, yang akan membuat perhatian Amber lebih terpecah dari biasanya. Dia benci tidak bisa memonopolinya.Di sisi lain, menghabiskan waktu berduaan dengannya dan hanya memikirkannya saja sudah membuatnya merasa lebih bahagia.Sementara itu, Amber juga tidak terlalu ingin tidur kembali, jadi dia pun bangun dan mulai mengobrak-abrik lemari untuk mencari sesuatu untuk dipakai.Ian pergi mandi dulu. Namun, di tengah mandinya, dia tidak dapat menahan kegembiraannya lagi. Dia menjulurkan kepalanya keluar kamar mandi dan dengan bertanya penuh harap kepada Amber."Kamu ingin pergi ke mana dulu? Niagara? Pulau seribu? Atau mungkin Danau Willoughby? Kita harus mengunjungi beberapa lokasi di dalam negeri terlebih dahulu dan kemudian pergi ke luar negeri."Menurut

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 137. MALAM PERNIKAHAN

    Billy yang saat ini dalam keadaan setengah mabuk, dia menerima telepon dari Ian dengan menyalakan speaker ponselnya, jadi ketika dia mendengar permintaan blak-blakan Ian, dia balas berteriak dengan parau. "Apa!? Kamu akan meninggalkan kami seperti ini sementara kalian berdua pergi tidur? Di mana Dr. Camille?! Biarkan dia berbicara denganku!"Kemudian, semua orang mendengar pengantin pria menjawab dengan nada lembut yang luar biasa, "Dia lelah dan dia sudah tertidur."Kemudian, setelah dia mengatakannya, dia menutup telepon.Seluruh orang dalam ruangan memandang Billy yang sedang memegang ponselnya sambil bertanya-tanya dengan hampa, "Apakah itu hanya mimpi? Kapan seorang Ian Axton pernah bersikap selembut itu? Dan dia baru saja merasa bangga, bukan? Ya, 'kan?!"Billy memandang ke arah orangtua Amber dan Ruby. Wajah mereka sangat berwarna-warni dan dia akhirnya mengerti. "Itu bukan mimpi. Ya Tuhan! Ian menghabiskan seluruh vitalitas Amber sampai tidak

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 136. TAMAK DAN PENUH NAFSU

    Ian menyeret Amber langsung menaiki tangga dan masuk ke kamar tidur mereka. Saat dia membuka pintu, Amber melihat ada buket mawar merah besar di tempat tidur dan seikat lilin romantis yang disusun berbentuk hati di lantai."Oh, jadi dia sudah belajar cara menciptakan suasana romantis sekarang," pikir Amber.Namun, ketika Amber baru saja hendak memujinya, dia melihat Ian mencubit hidungnya dan kemudian dengan muram berkata, "Ah, baunya sama manisnya dengan yang kukira."Dia telah mengikuti saran Billy meskipun dia tahu saran itu tidak dapat diandalkan. Dia juga segera melupakan orang-orang yang mengatakan kalau bunga segar dan lilin aromaterapi diperlukan untuk pengantin baru saat kenyataan memberitahu kalau ruangannya sangat menjemukan sehingga dia tidak bisa fokus bercinta!Mengingat kemungkinan angin akan memadamkan lilin, kamar tidur telah ditutup rapat. Ruangan yang terisolasi membuat perpa

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 135. MALAM PERNIKAHAN

    Setelah mendengar jawaban putrinya, ibu Amber berkata sambil memelototinya. "Ini tidak seperti kamu mencurinya! Tidak bisakah kamu membantunya mengelolanya dengan baik? Dan kamu bahkan mengatakan kalau kamu menginginkan seorang anak.Jika dia terus mengeluarkan uang seperti ini, apakah kamu berencana untuk membesarkan anak itu sendiri?"Dia bahkan menyeret Silvia dan Trysta ke dalam percakapan dengan menanyakan pendapat mereka. "Tidakkah menurutmu Ian gila karena membeli tempat sebesar ini?"Seketika Amber berkata dalam hati. "Ini benar-benar ibuku! Siapa lagi yang akan mengambil setiap kesempatan untuk memarahi orang lain? Dia mungkin masih memperlakukan anak-anaknya seperti anak berusia delapan tahun ketika mereka berusia delapan puluh tahun."Ketiga sahabat itu saling melirik sebelum Trysta tertawa dan menjawab, "Ian benar-benar menghabiskan lebih banyak uang daripada yang seh

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 134. APAKAH AKU TERLAMBAT

    Meskipun sebelumnya Charlie telah mengatakan kalau mengenai jamuan makan malam semua telah diatur, tetapi Amber masih sedikit kepikiran dan cemas.Di saat Amber sedang berpikir, tiba-tiba dia mendengar sedikit keramaian. Begitu dia melihat ternyata kepala departemen dan rekan-rekannya yang lain tiba. Amber hampir tidak mempercayainya, Ian benar-benar mengatur semuanya.Ketika mereka pertama kali masuk, semua orang terkejut dengan besarnya tempat itu. Kemudian, mereka melihat hanya Amber dan beberapa orang yang membantu yang ada di sana, sehingga membuat mereka bertanya, "Di mana pengantin prianya? Bagaimana dia bisa absen saat ini?"Kepala departemen kemudian menunjuk ke bungkusan besar bir yang dibawa oleh dua pria di belakangnya. "Setelah dia memetik salah satu bunga tercantik di rumah sakit kami, semua orang menyingsingkan lengan baju mereka dan bersiap untuk mencobanya.""Dia keluar untuk m

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 133. TIDAK BISA TIDAK TERKESAN

    Keesokan harinya Amber langsung kembali bekerja setelah mereka menerima surat nikah dan karena dia masih harus mengadakan makan malam di malam hari jad dia memberi instruksi kepada Ian, "Cari katering, lalu pesan makanan apa pun yang ingin kamu makan untuk dua meja."Amber bahkan bercanda dengan berkata, "Lagipula, akulah yang menikahimu."Ian mengangguk patuh dan pergi saat Amber kembali bekerja.Siang harinya, Amber kembali ke rumah untuk menyiapkan beberapa keperluan acara makan malam dan dia tidak melihat Ian tidak ada di rumah, jadi dia meneleponnya dan bertanya di mana dia berada.Namun, tak disangka ketika telepon tersambung, Ian memberikan respon yang cukup ringkas dengan hanya berkata "aku sibuk" kemudian dia langsung menutup telepon.Ian bahkan tidak memberi Amber waktu untuk bertanya apakah dia sudah membuat semua persiapan untuk jamuan makan.

  • Dokter Jenius Milik CEO Arogan   Bab 132. TUAN DAN NYONYA AXTON

    "Tidak! Tapi kita harus menerima berkah untuk pernikahan kita, bukan?" Amber memutar otak keras-keras mencari cara lain untuk menyesatkan Ian. "Mendapatkan restu dari orang lain ketika menikah juga merupakan hal yang baik. Kenapa lagi semua orang harus mengadakan upacara pernikahan yang sangat rumit dan memerlukan persiapan berbulan-bulan? Itu semua dilakukan untuk mendapatkan restu dari semua orang, sehingga pasangan tersebut kemudian bisa hidup bersama dengan bahagia dan selamanya."Ian berkedip. "Benarkah?""Benar!" jawab Amber dengan cepat.Ian pun tersenyum. "Meskipun aku tahu kamu berbicara omong kosong dengan wajah serius, tetap saja cukup enak untuk didengarkan.""...."Mereka telah menikah hari ini, jadi menurut Amber tidak pantas untuk memberinya tatapan congkak. Sebaliknya, dia mengambil kotak perhiasan kecil dari tasnya dan membukanya untuk memperlihatkan dua cincin k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status