Share

Perkara Uang Pesangon

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2023-05-10 11:32:43

Bab 37

"Kamu ini ya Yudha, merepotkan Mama saja!" Ngapain sih harus pergi ke rumahmu segala? Sudah tahu kalau sekarang Nilam itu sedang kerja, masa iya mau pulang ke sana? Memangnya mau ketemu sama siapa?" Marina tidak henti-hentinya mengomel sembari membersihkan luka-luka lecet di tumit dan siku putranya. Beruntung tidak ada insiden tabrakan, jadi Yudha hanya mendapat luka-luka lecet saja.

Sesekali Yudha meringis. Meskipun hanya luka lecet, tetapi rasanya lumayan perih juga. Apalagi mulut Marina tidak henti-hentinya menumpahkan kata-kata yang sangat tidak enak untuk didengar.

Yudha mengeluh dalam hati. Maksud hati ingin menghindari ibunya, tapi ternyata harus berakhir begini. Ibunya benar. Tidak ada seorangpun yang bisa ia temui di rumahnya. Nilam sedang bekerja, tetapi sekali lagi, setidaknya selama setengah hari, dia punya waktu untuk menyendiri.

Baik ibunya maupun Nilam hanya merecokinya saja.

Dia tak mau di tekan. Yudha masih harus mengumpulkan semangat untuk mencari pekerjaan ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ganti Ponsel

    Bab 38"Memangnya ada lelaki yang mau memakai Zakia, sementara dulu saat aku ceraikan, ia belum selesai masa nifas. Mama ini ada-ada saja. Kalau mau ngomong itu dipikir dulu," cetus Yudha gusar."Iya, iya." Marina cemberut. "Kalau nggak jual diri, paling jual anak.""Mama tambah ngawur saja. Mana mungkin Zakia tega menjual Naya. Dia bilang sendiri kok, jika Naya dalam keadaan baik-baik saja," bantah Yudha."Bisa aja kali, Yudha. Lagian kedatangannya tadi malam hanya sendiri, tidak bersama dengan bayi itu. Siapa tahu saja dia memang jual bayi itu, lalu uangnya buat kesenangan dirinya sendiri. Kamu pikir aja sendiri. Saat kamu ceraikan, Zakia sama sekali tidak pegang uang. Dia tidak akan punya uang untuk merawat bayinya. Dia pasti menjualnya kepada orang kaya yang mau mengadopsi bayi itu," ujar Marina dengan asumsinya sendiri.Lagi-lagi Yudha menggeleng. "Nggak mungkin, Ma. Aku yakin Zakia pasti sudah menjadi orang yang sukses. Dia sudah kaya. Justru karena itu dia menolak rujuk dengank

    Last Updated : 2023-05-10
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ganti Ponsel (2)

    Bab 39Dia memang tidak merasa risih dengan tetapan Dahlan saat ia berada di kantor pengacara itu tadi malam. Namun setelah mendapatkan apa yang ia inginkan di rumah sang mantan suami, Zakia berpikir, ia merasa perlu mengganti ponselnya dan kartu perdananya sekalian. Permintaan Yudha untuk rujuk jelas mengganggunya. Dia tidak mungkin membiarkan Yudha mengetahui semua hal yang berkaitan pada dirinya sekarang. Dia tidak mau lagi berurusan dengan Yudha. Sudah cukup semuanya. Zakia pun sudah memberikan berkas-berkas itu kepada Arkan. Mungkin tidak akan lama lagi surat cerai itu akan ia terima, sekaligus mendarat ke alamat YudhaZakia masih menggenggam ponselnya. Meski bukan ponsel dengan logo apel digigit, tetapi ini adalah ponsel keluaran terbaru dan bukan berasal dari hadiah pemberian Arkan. Zakia membelinya dari hasil menabung uang saku yang diberikan oleh Arkan. Uang saku yang pada awalnya juga ia tolak. Namun Arkan tetap memaksa dengan membuatkan sebuah rekening untuknya. Arkan men

    Last Updated : 2023-05-11
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Bukan Cinta Buta

    Bab 40"Dia memang sudah sehat, karena Mama lah yang sudah merawatnya," tukas Marina seraya membusungkan dada."Itu udah keharusannya, kan? Bukannya Mama adalah ibunya Mas Yudha?" balas Nilam ketus."Dan itu seharusnya menjadi kewajibanmu!" tegas Marina kesal. Dia tak habis pikir. Menantu yang sangat diidamkannya ini begitu santai menanggapi dirinya. Nilam tidak ada takutnya sama sekali, tidak seperti Zakia yang sekali diomeli langsung menurut. "Nggak seharusnya kamu sebagai seorang istri, membiarkan saja suami yang tidak pulang beberapa hari, tanpa berniat mencarinya sama sekali. Tapi sudahlah, Nilam." Marina memainkan ujung jarinya, seolah memberi isyarat tertentu. "Mama tidak perlu berpanjang kata sama kamu. Sekarang mana bagian Mama?""Bagian Mama?" ulang Nilam pura-pura tidak mengerti."Iya, bagian Mama. Jangan kamu pikir Mama tidak tahu kalau kamu lah yang sudah mengambil uang pesangon Yudha, padahal seharusnya itu buat Mama. Istri macam apa kamu?!" desak Marina seraya menadahk

    Last Updated : 2023-05-11
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Jalan-jalan

    Bab 41 "Kamu ingat ini hari yang ke berapa?" Ekspresi wajahnya segera berubah serius. Dia harus mengingatkan suaminya akan ucapannya tempo hari. Yudha harus tahu, jika dia tidak sedang bermain-main. Yudha tersentak. Dia segera ingat akan pembicaraan mereka sore itu. "Kamu serius dengan ucapanmu? Ingat loh, menemukan pekerjaan yang pas itu tidak mudah...." "Memang tidak mudah, tapi kalau kamu terlalu pilih-pilih pekerjaan, yang ada kamu akan menganggur selamanya," sergah Nilam. Dari raut wajahnya tecermin jika ia sedang kesal. Bagaimana bisa laki-laki yang bahkan tidak pernah menginjakkan kaki di bangku perkuliahan ini bisa pilih-pilih pekerjaan? Sementara di sisi lain, orang-orang yang menyandang gelar S1 saja banyak yang menganggur! Benar-benar lelaki kurang bersyukur! "Tapi aku tidak mau menjadi pekerja kontrak! Dulu aku bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan itu. Kalau aku menjadi pekerja kontrak, berarti turun derajat dong!" "Jelas lebih baik daripada pengangguran!" ke

    Last Updated : 2023-05-11
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Memiliki Saingan

    Bab 42"Zakia.... Kamu Zakia, kan?" Suara bariton yang sangat ia kenal tiba-tiba saja membuat Zakia tersentak kaget, bahkan sontak berdiri dari tempat duduknya sembari tetap mendekap erat putri kecilnya."Mas Yudha...."Melihat Yudha, Zakia serasa melihat hantu. Dia sudah tidak mengharapkan pertemuan dengan lelaki yang merupakan ayah kandung putrinya ini, karena merasa apa yang sudah ia inginkan tercapai. Dia menganggap malam itu adalah pertemuan terakhir mereka. Zakia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan lelaki itu di tempat ini. Tadinya ia mengira sedang berada di tempat yang aman. Yudha tidak mungkin akan berada di taman, karena taman bukan tempat tongkrongan lelaki itu. Apalagi yang Zakia tahu, lelaki itu selalu sibuk dengan pekerjaannya. Kalaupun mau nongkrong, Yudha pasti memilih cafe bersama teman-teman lelakinya."Ini Naya?" tunjuk Yudha pada bayi cantik yang berada di gendongan Zakia.Zakia hanya tersenyum miris. Sudah berbulan-bulan Naya tidak pernah bertemu deng

    Last Updated : 2023-05-12
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Talak Untuk Nilam

    Bab 43Arkan terus mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Seorang anak buahnya barusan menelpon jika Yudha memang mengikutinya. Meskipun lelaki itu sudah kehilangan jejak, tetapi tidak menutup kemungkinan jika Yudha akan menemukan mereka kembali.Lelaki itu mendesah. Zakia sudah meminta maaf berkali-kali atas insiden barusan yang membuat acara mereka berubah menjadi tak menyenangkan. Naya yang menangis ketakutan, sementara Ammar yang juga rewel lantaran terganggu dengan keributan yang sempat terjadi.Di sebuah toko yang menjual perlengkapan bayi Arkan menghentikan mobilnya, lalu mengajak Zakia turun."Ada yang perlu dibeli, Tuan?" tanya Zakia sembari memberikan Ammar untuk digendong oleh Arkan. Zakia merasa lebih nyaman dengan hanya menggendong Naya. Menggendong dua bayi sekaligus membuatnya sedikit kerepotan. Sebenarnya ada stroller di rumah, tetapi mereka lupa membawanya. Lagi pula niat awalnya hanya jalan-jalan ke taman yang memang tidak terlalu jauh dari kawasan tempat tin

    Last Updated : 2023-05-12
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Talak Untuk Nilam (2)

    Bab 44Nilam sungguh mencintai Yudha, hanya saja dia tidak mau dibutakan oleh cinta. Dia tak mau rugi materi. Dia ingin Yudha berlaku sewajarnya sebagai seorang suami. Dia juga tidak menuntut Yudha untuk memberikan ia uang nafkah yang banyak, hanya saja ia merasa tidak nyaman jika gaji Yudha harus dikuasai oleh ibunya, karena itu sangat tidak benar.Saat ini Yudha sedang menganggur. Nilam sengaja mengancam agar Yudha bisa segera termotivasi untuk mencari pekerjaan baru dan bukan malah bergantung kepadanya. Suami itu adalah tulang punggung keluarga. Suami harus menafkahi istri, bukan istri yang membiayai suami, walau istri sudah kaya sekalipun dan tidak membutuhkan nafkah dari suaminyaNilam menatap nanar kepergian Yudha dengan motornya. Separuh hatinya kosong. Kata-kata talak dari Yudha mengakhiri semuanya. Setetes bening perlahan jatuh membasahi pipi Nilam. Wanita itu juga tidak berusaha untuk mencegah kepergian suami yang sekarang mendadak berubah menjadi mantan ini. Biarlah Yudha

    Last Updated : 2023-05-12
  • Ditalak Setelah Melahirkan    Menunggu Waktu

    Bab 45"Ini semua gara-gara Mama! Jikalau bukan karena Mama yang memaksaku untuk melahirkan secara normal, pasti Mas Aldi nggak akan selingkuh dengan sekretarisnya!" Risa melepaskan diri dari pelukan ibunya"Suami selingkuh, malah Mama yang disalahkan? Kamu ini gimana sih? Makanya kalau punya suami itu dilayani yang benar," balas Marina tak mau kalah. Jelas dia tidak mau disalahkan oleh putrinya, meskipun memang benar waktu itu dia yang memaksa Risa untuk melahirkan secara normal, karena bagi Marina, menjadi seorang ibu takkan pernah sempurna jika tidak bisa melahirkan anaknya secara normal. Kalau operasi kan nggak terasa sakit, jadi nggak merasa perjuangan sebagai seorang ibu."Iya, jelas Mama yang salah. Mama yang memaksaku untuk melahirkan si kembar secara normal, padahal waktu itu Mas Aldi sudah wanti-wanti agar aku menjalani operasi caesar saja, supaya organ intimku tidak robek. Dengar, Ma, Mas Aldi itu orangnya perfeksionis dan dia nggak mau organ intim istrinya dilalui oleh bay

    Last Updated : 2023-05-13

Latest chapter

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 6 (Penutup)

    Ekstra Part 6 (Penutup)Kenapa penyesalan selalu datang terlambat?!Ingin rasanya ia menangis, tetapi tak bisa. Dia seorang laki-laki, pantang baginya untuk menangis. Dia harus tegar menghadapi kenyataan ini. Dialah yang membuat Citra akhirnya menggugat cerai dirinya. Dia yang tidak bisa menerima anak itu. Dia tidak bisa menerima kehamilan Citra, padahal Citra tidak salah. Yang salah disini adalah Kevin yang sudah berbuat curang. Sepanjang pernikahannya dengan wanita itu, dia sudah menyakitinya, bukan membuatnya bahagia. Apalagi ibu dan kakak perempuannya yang selalu saja menindas, menuntutnya macam-macam. Citra sama sekali tidak menemukan ketenangan hidup saat menikah dengannya.Dia pula yang membiarkan kedekatan Citra dengan dokter Budi, direktur rumah sakit ini. Kedekatan yang terjalin karena ia memang tak pernah mendampingi Citra kontrol kehamilan dan kemungkinan faktor itu yang membuat dokter Budi simpati kepada Citra. Sekarang hasilnya apa?!Kedekatan yang membuat Yudha akan sa

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 5

    Ekstra Part 5"Bagaimana, Mbak Citra? Sudah siap?" tanya Dokter Budi. Lelaki itu mendekat saat Melda sudah menyadari kehadirannya.Melda buru-buru menyingkir dari tempat itu lantaran merasa malu karena sudah ketahuan membicarakan orang lain di hadapan yang bersangkutan."Antara siap dan tidak siap sih, Dok." Citra meringis."Sebenarnya saya deg-degan, karena ini pengalaman pertama saya. Tolong dimaklumi ya, Dok.""Tidak apa-apa. Tidak akan terjadi apa-apa. Kami semua sudah mempersiapkan dengan baik. Jangan khawatir Mbak Citra." Tangan lelaki itu terulur, mengusap kepala sang pasien kesayangannya.Lelaki itu merasa bersyukur, kini dia sudah selangkah lebih maju. Hakim sudah ketok palu dan Citra sudah resmi bercerai dari suaminya, walaupun mungkin masa iddahnya baru berakhir setelah wanita ini melahirkan. Ya, hanya sebentar lagi. Sebentar lagi ia bisa menyatakan perasaannya kepada wanita ini. Wanita cantik dan mandiri, sangat pas dengan kriteria wanita idamannya. Dia membutuhkan seoran

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 4

    Ekstra Part 4Niat hati ingin segera meloloskan diri demi menyusul Citra yang sudah lebih dulu masuk ke dalam gedung rumah sakit ini, tapi ternyata Kevin malah dihadang oleh beberapa orang lelaki berseragam petugas medis. Mereka mencekal Kevin dan memaksanya berjalan menuju pintu pagar. Mereka baru melepaskan Kevin setelah lelaki itu berada di luar batas area rumah sakit ini."Sial! Sial!" Lelaki itu mengumpat dalam hati melihat Yudha dan rekannya sudah menghadangnya di depan pintu pagar, sehingga dia tidak bisa lagi menerobos masuk."Pergilah, Kevin. Jangan membuat kekacauan di sini," ujar Yudha dingin. Dia berusaha mengabaikan sejenak kegalauan yang bersarang di hatinya."Aku tidak akan pergi sebelum kalian memberi jalan padaku untuk masuk ke rumah sakit ini. Aku yang lebih berhak mendampingi Citra melahirkan, karena anak itu adalah anakku!" ucap Kevin pongah dengan nada menindas. Tangannya bersedekap di dada. Lelaki itu mendongakkan wajah menatap Yudha yang tak kalah beringas."Keh

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 3

    Ekstra part 3Pengalaman melahirkan sungguh mendebarkan bagi Citra. Dari sejak bangun tidur, mandi, kemudian menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan persalinannya di rumah sakit nanti, lalu sarapan bersama dengan bik Sum dan Melda.Hanya dua orang itu yang menemaninya pergi ke rumah sakit. Tetapi tidak masalah. Citra bersyukur dia memiliki dua orang yang sangat baik dan mau menemaninya dengan tulus.Setelah memastikan keadaan rumah aman dan pintu terkunci rapat, ketiga wanita itu segera masuk ke dalam mobil. Melda yang kebagian menyetir menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah. Hari ini adalah jadwal operasi caesar untuk Citra. Citra memilih melahirkan secara caesar untuk menghindari komplikasi. Usianya yang sudah 40 tahun cukup beresiko jika memaksakan melahirkan secara normal, lagi pula Citra bukan orang yang sanggup menahan rasa sakit.Sekali lagi cara melahirkan itu adalah pilihan. Bukan soal melahirkan secara normal atau operasi, tetapi kembali kepada kesanggupan tiap ca

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 2

    Ekstra part 2"Jangan memikirkan soal sewa, Ri, karena aku yang akan menyewakannya untukmu," sahut Leo berbohong. Padahal sebenarnya apartemen ini adalah apartemen pribadi milik Leo sendiri. Dia tidak menyewanya. Apartemen yang sudah lama tidak pernah ia tinggali, karena Leo memilih untuk tinggal di apartemen sederhana yang sesuai dengan perannya sebagai pengawal pribadi seorang nyonya muda."Tapi..." Riri masih ingin memprotes."Sudahlah, Ri," tukas Leo seraya masuk ke dalam apartemen ini, sembari membawakan barang-barang milik Riri. "Masuklah, jangan cuma berdiri di depan pintu seperti itu. Kamu nggak usah takut padaku."Antara percaya atau tidak, tapi yang jelas hatinya benar-benar gamang. Akhirnya Riri melangkah masuk ke dalam. Apartemen ini benar-benar mewah, dengan ukuran yang cukup luas untuk ia tinggali sendirian. Dia baru berada di area ruang tamu, tapi sudah merasakan aura yang berbeda. Di ruang tamu ada satu set sofa dengan meja kaca di tengah-tengah. Lampu kristal yang me

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Ekstra Part 1

    Ekstra Part 1Riri masih menimang amplop berwarna coklat tua di tangannya. Amplop yang diberikan oleh Zakia beberapa jam yang lalu sebelum wanita itu pergi dari rumah ini. Tidak terlalu berat, tetapi Riri yakin, uang yang berada di dalam amplop itu nominalnya cukup besar untuk ukuran dirinya yang hanya orang kecil. Dia belum membukanya, apalagi menghitungnya. Dia masih saja terbawa oleh perasaan.Berat sekali. Rasanya ia ingin menangis saat Zakia memutuskan untuk memberhentikan dirinya sebagai pengasuh Naya. Bukan soal kehilangan pekerjaan, tapi lebih karena perpisahan dengan anak asuhnya. Masih terbayang-bayang semua tingkah anak asuhnya, Aretha Nayyara Az-Zahra yang aktif dan ceria. Balita cantik dan menggemaskan, buah perkawinan nyonya mudanya dengan suami pertamanya.Dia sangat menyayangi anak itu, karena ia pun mengalami hal serupa. Ayah dan ibunya bercerai saat ia masih kecil. Bedanya, Riri memiliki seorang kakak laki-laki yang kemudian bisa menggantikan sosok ayahnya yang pergi

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Membuka Lembaran Baru (Tamat)

    Bab 232"Istrimu benar. setidaknya kamu sudah menjalankan kewajiban dan amanah dari dua wanita itu dan kamu sudah menjadi anak dan cucu yang berbakti," ujar Iqbal menghibur seraya menatap wajah menantunya dalam-dalam."Seandainya mereka masih ada, ibu dan nenekmu pasti juga akan berpikiran sama dengan Papa jika melihat kondisimu memprihatinkan seperti ini. Mereka pasti akan memilih keselamatanmu, ketimbang harta yang tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan nyawamu," ucap Iqbal lagiMendapatkan bujukan bertubi-tubi dari istri dan kedua mertuanya membuat Arkan terdiam. Usul dari Zakia terasa masuk akal. Namun entah kenapa, dia merasa masih berat. Dia menginginkan semua harta peninggalan milik orang yang dicintainya tetap utuh. Dia sangat ingin menjaganya. Dia tahu sekali, jika ia menyerahkan semua itu kepada anggota keluarga Hadiningrat, maka tidak akan lama, semua itu pasti akan lenyap. Keluarga besar Hadiningrat hanya akan tinggal nama. Padahal di masa lalu, keluarga itu sungg

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Cinta Itu Ada Disini

    Bab 231Mendapatkan protes dari anak-anak merupakan sesuatu yang paling membuat hati Zakia pedih. Anak-anak benar. Sejak Zakia dan Arkan sibuk mengurus perusahaan masing-masing, perhatian mereka terhadap anak-anak menjadi sangat terbatas.Sejauh ini semua berjalan sebagaimana mestinya. Dengan dibantu tiga baby sister, Zakia tetap bisa mengurus anak-anaknya dengan baik. Hanya saja, perhatian secara khusus tentunya tidak bisa Zakia lakukan setiap waktu.Entah bagaimana hari-hari ke depan, lantaran Arkan yang harus dirawat di rumah sakit, bahkan saat ini belum juga sadar. Remuk redam rasanya hati Zakia membayangkan kemungkinan terburuk. Dia tidak siap untuk kehilangan suaminya, ayah dari anak-anaknya. Pernikahannya dengan Arkan bisa terjadi dengan melewati banyak hal yang tidak mudah mereka lalui. Mereka bisa sampai ke titik ini dengan perjuangan yang keras. Mereka bahkan harus menikah ulang karena Zakia sudah menemukan orang tua kandungnya, yang berarti pernikahan mereka sebelumnya rus

  • Ditalak Setelah Melahirkan    Tugas Leo

    Bab 230"Apa? Leo?!" Sepasang alis Zakia seketika terangkat."Emangnya kenapa, Nak? Ada apa dengan Leo?" tanya Hanna yang sedikit kaget dengan perubahan di wajah putrinya."Mama tau nggak, gara-gara Leo yang mengantarku pulang ke rumah, Mas Arkan sampai terluka parah begini," adu Zakia. Namun Hanna hanya manggut-manggut."Sayang, Leo itu nggak salah. Tugas Leo itu memang untuk menjaga kamu dan dia digaji oleh papa kamu, jadi dia tidak bekerja untuk Arkan," jelas Hanna. Sebenarnya itu tidak perlu di jelaskan, karena Zakia sudah tahu soal posisi Leo."Nggak gitu juga kali, Ma," bantah Zakia seraya mendengus. Dia merasa sangat kesal."Sesuai dengan tugasnya, Leo itu pastinya memprioritaskan keselamatan kamu, meski di sisi lain dia pun peduli dengan suamimu. Buktinya dia balik lagi ke restoran itu, kan? Meskipun kedatangannya sudah terlambat," ujar Hanna. Dia tahu putrinya kesal, tapi Zakia harus menyadari tugas dan kewajiban Leo. Hendrik dan lainnya memang digaji oleh Arkan, tetapi khus

DMCA.com Protection Status