Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 271 Kisah yang belum usai

Share

Bab 271 Kisah yang belum usai

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-04-08 11:29:56

“Kania, bangun!”

Ustaz Baihaqi membelai lembut pipi istrinya. Sayup-sayup suara azan subuh sudah terdengar. Kania tertidur pulas karena semalaman ia tidak tidur. Ia diam sepanjang hari di kamar ibunya. Bahkan ia mengabaikan suaminya karena saking masih merasa syok akan kepergian ibunya.

Beruntung Ustaz Baihaqi yang paham agama dengan sabar terus berada di sisinya, mendampinginya. Ia pun menasehatinya agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan apalagi sampai meraung-raung.

Kania mendengar nasehat Ustaz Baihaqi. Ia terlihat lebih tenang dan memilih diam di kamar ibunya. Ia bahkan tertidur sembari memeluk foto ibunya. Pemandangan yang teramat menyayat hati.

“Kania!” panggil Ustaz Baihaqi lembut untuk kedua kalinya. Pria dewasa itu bahkan sudah tampil prima dengan setelan kurta dan harum aroma parfum menguar dari tubuhnya. Ia akan menunaikan sholat subuh di masjid terdekat. Ia selalu tampil menawan saat akan beribadah.

Menghidu aroma yang wangi dari jarak dekat, Kania terbangun dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ayuantnita
Di tunggu update nya Thor
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
kak..update donk
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
makasih Author doble Updatenya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 272

    Seminggu berlalu setelah kepergian Sahila. Aruni memilih menetap di rumahnya di kaki pegunungan. Ia beralasan ada banyak hal yang harus ia urus di sana yaitu pekerjaan dan Rasyid.Selain itu Aruni masih belum bisa menjalani pernikahan itu. Hatinya merasa mencelos saat ia diminta Kania untuk tinggal di kediaman Naufal dan tidur di kamarnya. Kenangan tentang Sahila begitu saja muncul hingga membuat Aruni ternyata belum siap menerima itu semua.Beruntung, Naufal memakluminya dan ia tak memaksakan kehendaknya. Apalagi melihat respon putrinya, Salwa yang terlihat marah. Kali ini Salwa tidak menampakan kemarahannya itu, namun ia memilih mendiamkan ibu dan kakaknya. Salwa marah pada keadaan lalu melampiaskannya pada Aruni dan Nuha. Ia kecewa ibunya menikah lagi. Itu masalahnya.Aruni berusaha menormalkan suasana saat membesuknya di messan. Namun gadis itu memilih menjadi gadis pendiam. Tak lagi periang saat bertemu dengannya.Tak menyerah, Aruni meminta Nuha dan anak-anaknya agar bisa meng

    Last Updated : 2024-04-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 273 Cinta terbalas

    “Papa, apa maksudnya ini?” Kania mencecar ayahnya dengan pertanyaan bernada kesal. Bagaimana tidak kesal, Naufal mengatakan padanya bahwa ia akan mengikuti pengobatan di Singapura namun ternyata ia memergoki ayahnya pergi ke apartemen miliknya. Diam-diam, Kania mengikuti sang ayah karena merasa khawatir. Naufal akan pergi ke bandara tetapi hanya diantar oleh asistennya dan Ziddan sepupunya. “Maaf, Sayang, Papa tidak bermaksud apa-apa.” Naufal berusaha mengendalikan dirinya. Ia menjawab dengan tenang. “Papa, kenapa membohongi Ummi? Papa jangan begitu! Mau tak mau Ummi Aruni sekarang istri Papa. Tanggung jawab Papa! Aku tak mau tahu! Papa sekarang pulang lalu jemput Ummi!” Kania menasehati sang ayah. Ia mengira jika ayahnya menolak pernikahan dengan memilih menyendiri tinggal di apartemennya. “Kania, please! Papa butuh waktu, Nak,” jawab Naufal dengan perasaan sesak. Ia bingung mau menjelaskan apa. Biarlah ia simpan sendiri alasan mengapa ia tinggal di sana sementara waktu. “

    Last Updated : 2024-04-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 274 Everything for love

    “Kemana Ibu?” tanya Darren Dash pada Farah yang tengah asik mendandani Mutia. Kini gadis cantik bermata hazel itu sedang menjadikan Mutia muse untuk perlengkapan make up yang baru dibelinya. Satu set alat make up khusus untuk anak-anak.Mutia hanya pasrah ketika pipinya ditepuk-tepuk dengan dengan compact powder dan ditampar blush on. Beberapa kali ia bersin karena tak sanggup lagi dengan aroma aneka kosmetik yang diaplikasikan pada wajah ayunya.Darren Dash mengangkat sebelah alisnya. Mencoba berpikir tentang apa yang Farah lakukan. Sebelumnya anak gadisnya itu senang menjahit sampai pakaian ibunya menjadi korban karena digunting-gunting menjadi kain perca. Sebelumnya lagi ia tertarik memasak. Ia seringkali membuat kekacauan di dapur. Sekarang ia senang berdandan. Segala hal baru ia coba, tak beda jauh dengan tingkah Asyraf dan Farrel.Melirik Mutia, Darren menahan tawa melihat betapa sabarnya ART yang satu itu dalam menghadapi putrinya.“Ibu di kamar Ayah.”Farah menaruh kuas yang t

    Last Updated : 2024-04-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 275 Luka lama

    “Maaf, tadi Rasyid mengatakan jika kau sedang berada di gudang. Aku tidak mengira kau sedang berolahraga. Aku kira kau sedang beres-beres gudang.”Naufal mengemukakan permintaan maafnya karena langsung melesak masuk tanpa Aruni sadari.“Tidak apa-apa.”Aruni berusaha untuk tetap tenang kendati ia sempat terbatuk karena saking terkejut melihat kedatangan Naufal ke sana.Bukan salah Naufal, Rasyid yang sengaja menunjukan di mana dirinya berada.Aruni bicara bahkan tanpa menatapnya. Ia meraih handuk untuk menutupi rambutnya. Ia masih merasa jika Naufal ialah orang asing yang tiba-tiba datang masuk ke dalam hidupnya.Melihat reaksi Aruni itulah yang membuat Naufal merasa tak sanggup mendatanginya. Ia merasa jika Aruni terpaksa melanjutkan pernikahan mereka. Apakah Aruni masih membencinya?Harapan Naufal ialah ada setitik rasa di hati Aruni untuknya. Tak apa, ia akan menunggu sampai Aruni siap.“Kau mandi dulu. Aku akan menunggu di ruang tamu. Nanti kita bicara.”Naufal meninggalkan Aruni

    Last Updated : 2024-04-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 275 Cinta lama yang bersemi

    Malam itu menjadi saksi ke dua insan yang tengah mengungkapkan perasaan masing-masing. Baik Aruni maupun Naufal saling mendengarkan kisah masing-masing. Mereka larut dalam kisah cinta mereka yang belum usai.Aruni cukup syok mendengar cerita Naufal. Bagaimana ia berusaha memperjuangkan cintanya. Bahkan ketika Hilal mengatakan padanya jika Aruni sudah pindah, ia terus mencarinya. Hanya saja, sang pencipta tengah membuat alur takdir. Mereka harus terpisah lalu kembali bersatu dengan caraNya.Aruni percaya semua kata-kata Naufal. Ia tidak berdusta. Ia berkata sejujur-jujurnya. Ia pun masih ingat ketika akan melahirkan Mariyam Nuha, kondisi finansial suaminya yang seorang ustaz buruk. Seorang ustaz kampung tidak memiliki pendapatan yang tetap. Mereka hidup susah.Namun tiba-tiba saja Hilal membawa sejumlah uang dalam nominal cukup besar malam itu. Aruni tidak mempertanyakan soal berasal dari mana uang itu ia mengira jika Hilal meminjam uang. Ia hanya bersyukur uang itu cukup untuk biaya b

    Last Updated : 2024-04-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 276 Ada hati yang belum ikhlas

    Aruni bangun kesiangan tak seperti biasa. Karena semalam ia menghabiskan waktu berbincang cukup lama dengan Naufal maka ia baru bisa benar-benar tidur saat larut malam. Bahkan ia sampai tidak menyadari kepulangan putrinya.Wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda itu tersentak saat bangun karena ia mendapati dirinya berada dalam dekapan seorang pria. Ia melenguh pelan saat menoleh untuk melihat siapa yang tidur bersamanya. Seketika senyum terbit di wajahnya.“Mas Naufal,” gumam Aruni menatap wajah tampan pria yang tengah tidur pulas.Tatapannya beralih pada jam di atas nakas. Matanya membola saat menyadari jika jam digital itu sudah menunjukan angka 05.30.“Mas, bangun! Sholat subuh!” Aruni memanggil Naufal dengan perlahan. “Mas, bangun!”Aruni menarik hidung suaminya pelan. Naufal susah dibangunkan.Seketika Naufal tersenyum dan memeluknya dengan satu tangan.“Kau tak pernah berubah. Kau jahil!” imbuhnya dengan mempererat pelukannya. “Argh, seperti mimpi. Apa aku sedang bermi

    Last Updated : 2024-04-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 277 Mengubah rencana pernikahan

    “Mas Daniel! Mas Daniel! Tunggu!” Salwa mengejar Daniel yang terlihat cemburu. Betapa tidak cemburu, Salwa tengah mengobrol berdua dengan seorang pemuda sepantarannya. Lalu ia merasa percakapannya dengan pria itu biasa saja. “Teteh, lagian berduaan sama lelaki! Teteh itu kenapa sih? Suka bikin masalah terus! Wajar Mas Daniel marah. Teteh jelas salah!” Rasyid menasehati kakaknya sok bijak. Sebagai seorang adik, ia ikut merasa bersalah. Tunangannya jauh-jauh datang untuk menjemputnya dan menemukan jika kekasihnya sedang berbincang berdua di air terjun yang sepi. Sebetulnya tidak benar-benar sepi. Awalnya ada beberapa orang yang menghabiskan waktu di air terjun itu. Namun satu per satu pulang. Naasnya, Daniel mendapati Salwa saat berduaan dengan pria itu sehingga menimbulkan spekulasi negatif. “Hei, Prof! Dia itu teman Teteh waktu SD. Orangnya lucu jadi gimana Teteh gak ketawa dengar ceritanya. Orang lagi sedih, dia ngelawak,” Salwa berkelit. Ia merasa tidak bersalah. “Padahal kehi

    Last Updated : 2024-04-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 278 Hukuman

    Kania tersenyum melihat kepulangan sang ayah yang terlihat sumringah setelah pulang dari rumah istri barunya. Namun, mengapa istrinya tidak terlihat? Kemanakah Ummi Aruni?Kania yang sudah berada di dalam mobil hendak ke kampus sebab hari itu suaminya sedang ke Pondok, langsung turun dan menyambut kepulangan sang ayah.“Papa, di mana Ummi?” tanyanya bernada khawatir. Ia memeluk dan mencium pipi ayahnya seperti biasa.Naufal bisa membaca gurat kecemasan pada wajah putrinya. Mungkin sedekat itukah Aruni baginya hingga ia bisa begitu tegar melanjutkan hidupnya.“Sayang, maaf,” imbuh Naufal menggantung.“Jangan bilang Papa ceraikan Ummi?” seru Kania dengan wajah yang mendung.“Dengar, dulu!”“Papa tega ya …”“Siapa yang menceraikan Ummi? Ada-ada aja! Papa juga paham agama sedikit-sedikit. Makanya dengarkan Papa,”“Baiklah, kenapa Ummi tidak ikut? Papa ke rumah Ummi gak? Papa habis dari mana kalau begitu?”Mendengar serbuan pertanyaan Kania mengingatkannya pada sosok Sahila yang cerewet d

    Last Updated : 2024-04-19

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status