Share

92. Tamu malam hari

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-06 22:56:11

Aruni mengepalkan ke dua tangannya kesal. Seharusnya yang tengah bernostalgia dengan Nuha ialah dirinya, sang ibu karena tak lama tak bersua dengan putrinya. Namun justru yang terlihat saat ini ialah Nuha tengah asik bercengkrama di halaman depan rumah dengan pria yang menolongnya.

“Wah, dunia itu sempit, Pak, eh … Om Naufal. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya. Kalau tidak ada Om, aku … “

Nuha menunduk, dia trauma mengalami kekerasan seksual.

Mereka kini duduk di atas kursi besi yang berjarak kurang lebih satu meter di halaman rumah yang luas. Nuha duduk sendiri sedangkan Naufal duduk bersebelahan dengan Pak Li.

“Sudah jangan dibahas lagi. Lagipula secara tak sengaja saya berada di sana. Saya sedang melakukan survey untuk bahan baku di restoran,” jawab Naufal dengan sumringah.

Tak ada angin dan tak ada hujan, akhirnya takdir mempertemukan mereka meski Naufal babak belur akibat terkena pukulan dan tendangan ke dua begal tadi. Sama seperti halnya Pak Lie, Naufal menola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   93. Romantis

    Hari ini Darren disibukan tak hanya urusan kantor tetapi urusan adiknya sekaligus. Dia bolak balik mendatangi kantor kepolisian.Di sana dia bertemu dengan Huda karena sengaja ingin mengorek informasi sesungguhnya yang terjadi di lapangan.“Mas Darren, tolong keluarkan aku! Papaku bahkan tak datang kemari, sepertinya dia murka karena kenakalanku,” ucap Huda yang tiba-tiba langsung memelas dengan mata yang berkaca-kaca. Penampilannya yang rapi kini berubah menjadi berantakkan, rambut acak-acakan dan wajah yang pucat pasi.“Mas, tolong bujuk Mama dan Papaku agar turun tangan. Khususnya Mama ‘kan seorang pejabat, pasti bisa membebaskan semua termasuk Daniel.”Darren menghela nafas panjang dan menatap intens Huda yang terlihat rapuh di hadapannya.“Aku ingin pilih rehab saja, Mas. Daniel sudah mengajakku mengonsumsi obat-obatan. Tapi … sungguh kami tidak melakukan aksi kriminal, pembunuhan. Itu semua fitnah. Apalagi menjual organ manusia, rasanya tak mungkin,”Darren menyimak dengan hati-

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   94. Ujian rumah tangga

    Di sebuah masjid megah nan mewah, seorang pemuda keturunan Mesir tengah melantunkan ayat suci alquran dengan begitu merdu sehingga membuat para jamaah yang menghadiri acara tausiyah di masjid tersebut merasa terbawa emosi. Tangis haru menggema menyatu dengan kalam ilahi yang terpantul sangat indah.Hingga tanpa sadar saat bacaaan ayat berakhir, para jamaah masih terdiam menghayati bacaan yang telah tiba pada surat-surat pendek.“Masyaallah, sungguh indah sekali bacaanmu, Mas Attar,” seru salah satu pemuda yang merupakan seorang pengajar di pesantren.“Alhamdulillah,” jawabnya singkat. Dia memang tidak suka dipuji meski memiliki kemampuan yang mumpuni dalam suatu bidang. Merasa telah selesai menjalankan kewajibannya untuk mengisi bagian qiroat atau membaca Alquran, Attar menoleh dan memberi isyarat pada ustaz lain untuk meneruskan kegiatan tausiyah tersebut tanpa dirinya. Cukuplah Attar yang memiliki peran sebagai seorang qori.Attar mempercepat langkahnya keluar dari masjid tanpa men

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   95. Merajuk

    “Honey, apa kau merasa haus?” tawar Kinan pada Jonathan yang kini tengah berbaring di ruang pemulihan.“Boleh, Sayang. Aku haus sekali,” jawab Jonathan dengan suara yang berat.Dengan sigap, Kinan langsung membuka tutup botol mineral dan menuangkannya pada gelas yang sudah diberi sedotan terlebih dahulu.Meskipun letih, Kinan adalah seorang istri yang begitu menyayangi suaminya. Dia rela terjaga saat malam demi baktinya merawat sang suami yang tengah sakit.Lukisan dua lingkaran hitam terlihat jelas di bawah matanya.Jonathan bangun dan bersandar. Dia langsung menerima segelas air minum dan menenggak nya perlahan. Sesaat kemudian, dia meraih tangan istrinya yang memegangi gelas bekas dirinya minum.“Sayang, maafkan aku yang selalu membuatmu kesusahan untuk merawatku,” lirih Jonathan dengan mata berkaca-kaca. Jonathan merasa bersalah, penyakitnya membuat istrinya menderita. “It’s okay, Honey,” jawab Kinan dengan melengkungkan senyum tipis. Dia terlihat kurang tidur.“Terima kasih suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   96. Pertandingan memanah

    Saat ini Nuha merasa sangat malu. Bukan malu karena auratnya terlihat oleh adiknya. Namun ada lukisan abstrak yang dia sendiri baru pertama kalinya temukan di area leher dan tulang selangka.“Teteh ayo cepat buka kancing kemejanya, bagaimana bisa aku kerokin Teteh dan pijitin kalau Teteh tak mau membuka. Lagipula gak ada siapa-siapa.”Salwa menarik-narik kerah kemeja gamis yang Nuha pakai. Nuha masuk angin sehingga beberapa kali dia muntah dan pusing. Untuk meredakan masuk angin dia biasanya minta dikerok atau dipijat oleh umminya. Namun karena Aruni sedang ke kebun dan kebetulan hanya ada Salwa yang pulang sekolah lebih awal karena para guru tengah mengadakan rapat, Nuha meminta bantuan Salwa untuk mengerok bagian lehernya.Tak mungkin Nuha meminta bantuan Darren yang tak percaya soal pengobatan mujarab yang turun temurun tersebut. Darren pergi untuk menyelesaikan masalahnya dengan seseorang secara mendadak. Namun dia tak memberitahu masalah yang menimpa dirinya pada Nuha. Dengan ala

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   97. Aksi yang gagal

    Para pelayan dan seorang coach yang menjadi juri pertandingan memanah menatap Attar dan Darren dengan raut cemas. Baik Darren Dash dan Muhammad Attar tengah beradu mulut di lapangan tersebut. Tentu saja tema yang mereka bahas ialah soal Mariyam Nuha.Meskipun Attar telah menikah dengan Maesarah Basri, rupanya dia masih memiliki keinginan untuk memiliki Nuha seutuhnya. Cintanya hanya untuk Nuha. Attar sudah tidak peduli tanggapan orang lain tentangnya. Attar tidak rela jika Nuha dimiliki oleh mitra bisnisnya. Dia merasa tersiksa setelah kehilangan Nuha.“Pak Zak, bagaimana ini? Jika mereka terus bertengkar tak menutup kemungkinan mereka akan beradu otot. Lihatlah ke duanya berbadan besar dan sama-sama menguasai ilmu bela diri, apa yang akan terjadi?”Salah satu pelayan menghampiri coach memanah dan mengutarakan kegelisahannya saat melihat Attar dan Darren.“Tapi ini akan menjadi perbincangan dan berita yang seru. Dua orang pengusaha tengah bertengkar …” kata pelayan yang lain.“Kalian

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   98. Mencintainya?

    Sang ibunda begitu murka sangat mengetahui jika putranya yang begitu didamba-dambakan karena kecerdasan dan perangainya yang baik, Muhammad Attar bisa-bisanya melakukan sebuah taruhan demi mendapatkan apa yang disebut pepesan kosong, menurutnya.Muhammad Attar menangkup malu tatkala sang ibu menampar wajahnya di depan rivalnya, sang ibu telah berhasil menghancurkan harga dirinya sekaligus mempermalukannya.“Ummah …” lirih Attar tak terima mendapat perlakuan kasar dari ibunya. Sudut bibirnya berdarah saking betapa keras tamparan sang ibu padanya.“Ummah tak pernah mengajarimu untuk menjadi seorang pecundang! Ummah malu punya anak sepertimu!” ucapnya dengan geram dan memandang sang putra dengan tatapan yang tajam.Setelah menampar putranya Hj Rohana berbalik lalu tersenyum tipis pada Darren Dash.“Mohon maaf sebesar-besarnya Pak … um …”Hj Rohana mencoba mengingat nama asing, putra dari mitra kerja suaminya, Jonathan Dash.“Darren …” ucap Darren menimpali Hj Rohana.“Ah, ya, I am so sor

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   99. Tolong dia!

    Seketika Nuha terkesiap mendapati sang suami tengah ikut tidur di sampingnya beralaskan karpet. Pasti Darren tak berani membangunkannya. Hatinya mencelos mengingat seorang pengusaha atau pimpinan perusahaan besar yang menjadi suaminya tengah tidur di sebuah rumah sederhana bahkan beralaskan karpet.“Aduh, Mas Darren ngapain coba ikut tidur di sini. Apa dari tadi bangunin aku tapi aku tak bangun-bangun?”Nuha menaruh jari telunjuknya pada pelipisnya.Nuha merasa iba melihat Darren, seorang anak sultan, pengusaha yang tak tanggung-tanggung kekayaannya yang melimpah, tidur di sana menemaninya.“Mas Darren,” lirih Nuha tetapi tak direspon.Nuha memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan suami, tidur menyamping. Dia menjadikan kedua tangannya bantalan dan menatap suami berlama-lama.“Tampan …” gumam Nuha mengamati setiap inci wajah suaminya yang sudah tak bisa diragukan lagi ketampanannya.“Sudah menatapnya? Aku tampan dari lahir,” ucap Darren tiba-tiba membuka matanya dan menyematkan senyu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   100. Kabar buruk

    Suasana lapangan sebuah rutan yang terletak di Bogor terasa mengerikan setelah melihat salah satu tahanan yang tergeletak di atas lapangan berumput sintetis tersebut dalam keadaan bersimbah darah. Darah begitu mengalir deras menggenangi lapangan termasuk membasahi pakaiannya.Seorang pemuda berwajah kalem dan berambut pendek teriak panik tatkala melihat sosok yang bersimbah darah itu ialah sahabatnya. Tubuhnya seketika rubuh di dekat sosok itu dengan air mata yang saling berlomba menetes melewati ekor matanya.Beberapa detik kemudian kewarasannya muncul lalu dia kembali berteriak.“Tolong! Dia terluka …” pekiknya dengan suara yang lantang, bergetar dan penuh ketakutan.Sejatinya tak ada satupun yang bersedia menolongnya. Orang-orang yang tadi menjadi penonton acara pertandingan bola basket kini hanya bisa bungkam dan diam tergugu tanpa kata. Barangkali mereka takut atau tak berani menolongnya.Dengan perasaan yang berkecamuk, Huda berinisiatif menggendong tubuh sahabatnya tersebut mes

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status