Home / Romansa / Dinikahi Ustadz Tampan / Acara Pertunangan Nadine

Share

Acara Pertunangan Nadine

Author: HalSya
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sementara Akang pergi, pondok di pimpin oleh Paman Muhlil, atau adik kandung dari ibu mertua aku, karena tempat seorang pemimpin itu gak boleh kosong. Awalnya pondok terasa sepi dan banyak yang gak bersemangat setelah kepergian Bapak mertua lalu disusul Akang, tapi kita harus tetap melanjutkan hidup.

Well, hari ini kita mau Go, walaupun aku sedikit kesusahan. Ucapan dokter Syakira waktu itu yang bilang umur kandungan lima bulan udah kayak sembilan bulan itu ternyata bener banget. Buat berdiri aja aku perlu dibantu sama ibu, karena perutnya gede banget.

Alhamdulilah sejauh ini kondisi janinku baik-baik saja, mereka tumbuh dan berkembang sempurna sesuai kodratnya. Aku gak pernah lupa untuk selalu minum vitamin dan suplemen penambah darah supaya nutrisi tubuhku juga terjaga. Kalau aku sehat, mereka pun pasti sehat.

Aku tetapkan bahwa ini adalah perjalanan jauh aku terakhir kalinya buat memenuhi undangan engagement Nadine dan dokter Ilham.

Nadine sampai rela menunjang fasilitas demi sup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Reynata Wanita Hebat dan Kuat

    Usai acara pertunangan Nadine, aku di rumah memilih melakukan pelatihan ilmu komputer untuk diterapkan pada anak-anak santri. Rencananya, usul dari Paman Muhlil bahwa pesantren Al-Aqso akan dijadikan pondok modern yang mampu mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Ditunjuk lah diriku untuk jadi gurunya.Memang sih, dari pada gak ada kegiatan atau melamun aja di kamar kan gak baik juga untuk tubuhku, lebih baik dipakai untuk menimba ilmu selagi menunggu kedatangan Akang, dua bulan lagi.Paman Muhlil memanggil guru IT yg memang ahlinya untuk belajarin aku semua hal tentang komputer maupun informatika. Ingsyallah, satu tahun aku sudah dapat sertifikat dan layak mengajar.Gak apa-apa lah, selagi bukan lari-lari dan panas-panasan, ingsyallah aku baik-baik aja.Oh iya, Nadine lagi berbakti sama bapaknya tuh, dia memilih kembali ke rumahnya dan mengurus bapaknya sampai menikah. Aku awalnya usul ke dia supaya menikah setelah aku melahirkan, aku bisa datang tanpa membawa perut yang semaki

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Devinisi Ucapan Adalah Doa

    "Jangan sedih dong, dua bulan lagi kan saya pulang. Nanti menangis lah di pelukan saya ya! Kalau sekarang hemat-hemat dulu air matanya," kata Akang dan sukses membuat aku mengulum senyum lalu mengusap sisa-sisa air mata di pipi."Dua bulan itu lama, kenapa gak hari ini aja?"Dia tertawa sedikit, "mana bisa Ay, saya harus ajukan cuti dulu. Lalu pesan tiket yang gak ready satu jam ke depan."Aku jadi mendengus kesal mendengarnya."Kamu nangis kenapa?" tanya dia lagi."Aku cuma habis ngobrol sama Clara aja Akang, ya obrolan wanita biasalah!""Oh,"Terdengar hening sejenak dari kita berdua. Kenapa LDR membuat topik obrolan kita semakin sedikit ya? Pantas aja banyak hubungan yang gagal, karena L... Ya Allah, amit-amit jabang bayi jangan sampai deh! "Akang lagi apa, gak ada kelas hari ini?" Aku buru-buru berinisiatif memulai obrolan"Ada, dimulai 15 menit lagi. Oh iya, bagaimana kelas komputer kamu, susah tidak? Jangan dipaksakan berpikir ya jika itu memberatkan.""Alhamdulilah, sejauh ini

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Seseorang Yang Sangat Panik

    Sepanjang jalan aku gak lepas dari berdzikir, meminta pertolongan pada Allah, Tuhan maha melindungi semua umatnya. Aku gak minta banyak, aku cuma minta selamatkan anak-anakku, dan biarkan mereka lahir ke dunia, meskipun harus ditukar dengan nyawaku.Aku sudah cukup merasakan pahit manis tinggal di dunia yang fana ini, biarkan anak-anakku mengenal Abinya.Biarkan mereka menapaki kaki, mencinta tanah airnya lalu berjuang meraih ridho Allah di dunia. Ingsyallah, meninggal ketika berjuang saat melahirkan pasti syahid. Aku tidak akan pernah menyesal kalau harus memilih itu."Sudah tembus ke suami lo, Rey?" tanya Clara yang justru merasa lebih panik dariku. Aku menggeleng keras, tangisku pecah karena yang aku butuhkan pelukan dari suamiku, aku kangen sama Akang."Belum di read Ra, masih ceklis satu!" kataku putus asa. Soalnya sebelum aku tahu ada bercak darah, Akang bilang ada kelas dan pasti handphone-nya dinonaktifkan selagi dalam pelajaran, begitu kan memang kebiasannya??Gimana caranya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Observasi 12 Jam Ke Depan.

    Saat mobil sudah berhenti di tempat drop out, ada petugas klinik yang menghampiri mobil kami dan membawakan kursi roda, lalu aku duduk di sana. Sebelumnya mereka sempat bertanya apa yang terjadi pada diriku dan ibu menjelaskan semuanya. Setelah mengetahuinya, para petugas langsung mendorong kursi rodaku sampai tiba di ruang observasi.Salah satu perawat membawa alat CTG atau istilah umumnya perekam jantung janin, untuk memeriksa kondisi janin aku apakah masih ada detak jantungnya atau tidak.Aku gemetar, wajahku mungkin pucat karena sebentar lagi aku akan berada dalam dua kenyataan, anak-anakku masih hidup atau sudah tidak ada. Meski selama diperjalanan ada yang masih aktif bergerak, tapi itu belum sepenuhnya menyatakan kondisi keduanya selamat."Bayi kembar ya? Ini denyut jantung bayi satunya ya Bu!" papar suster itu memperdengarkan bunyi detak jantung yang sangat kuat.Alhamdulilah, anak Uma masih kuat bertahan. Tapi itu cuma satu, yang satu lagi belum diketahui karena suster masih

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perjuangan Akang, Pulang

    Bahkan mencari namanya Akang di kolom panggilan pun bikin aku sedih, sangking berharap dia ada di dekatku sekarang. Tapi aku gak bisa berbuat banyak, aku cuma bisa nangis."Assalamualaikum Akang, hasil pemeriksaan dari dokter Syakira udah keluar, dan Rey ada pembukaan dua, makanya keluar darah dan masa observasi 12 jam ke depan." Aku gak kuat, mulutku gemetar mengucapkan kata demi kata pada Akang, aku mau dia di sini."Suami lo pasti lagi usahain buat bisa pulang Rey, gue berdoa semoga kalian bisa ketemu!" Samar-samar aku dengar juga Clara berkata demikian. Kita ada di ruangan inap, klinik milik dokter Syakira."Ya Allah saya gak kuat mendengarnya."Dia terisak, aku menangis.."Jangan nangis," kataku selanjutnya."Saya merasa bersalah. Tapi alhamdulillah, sebentar lagi saya akan berangkat menuju Jakarta, tunggu saya ya sayang. Ingsyallah saya akan menyaksikan kelahiran anak-anak kita! Berdoa selalu ya sayang, ada Allah di samping kita."Aku tiba-tiba speechless, gak habis pikir kenapa

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Dia Benar-benar Datang

    Hingga 13 jam sudah berlalu setelah waktu pembukaan dua tadi, kini aku mulai merasakan perutku sakit. Rasa sakit itu seperti dililit ratusan tali, hilang-timbul, hilang-timbul dalam sekian puluh menit.Aku gak bisa ngomong, cuma bisa meremas ujung bantal, mengatupkan bibir supaya gak mengeluarkan teriakan mahadahsyat."Aarrh, sakit!!" ucapku berbisik. Aku memegang tangan ibu dan meremasnya sekuat tenaga, tanpa berpikir lagi bahwa ibuku mungkin saja kesakitan juga."Tahan ya nak, ini namanya kontraksi menuju persalinan, kalau sudah pembukaan lengkap nanti mulai mengejan."Aku gak bisa menjawabnya, aku cuma bisa menganggukkan kepala dua kali sebagai isyarat paham. Sekali lagi, yang bisa aku lakukan hanya berdzikir di dalam hati memohon supaya persalinan ini berjalan dengan lancar."Bu, Clara gak sanggup liat Reynata, kasian, pasti sakit banget deh.""Iya, Ibu juga kasian, tadinya ibu mau ramai sama cucu-cucu, tapi udah lah dua cucu aja cukup, kasian harus melihat dia kesakitan begini te

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Welcome To The World, My Baby's

    Tidak perlu khawatir, melahirkan itu adalah suatu anugerah Allah dan kemuliaan tersendiri untuk seorang wanita. Jangan takut pada kematian ketika kita sedang berjuang untuk suatu kehidupan. Inilah saatnya aku bertemu dengan dua malaikat kecilku, malaikat yang banyak memberi perubahan dalam hidup orang tuanya nanti. Karena mereka adalah berkah sejati yang setiap harinya mengalirkan pelajaran-pelajaran berharga yang tidak bisa diganti oleh universitas terbaik manapun."Sudah pembukaan sembilan ya Bu, tarik napas panjang, lalu dorong!" Aku dengar Dokter Syakira memberi aba-aba setelah pukul 2 dini hari, ketubanku pecah. Aku sudah gak kuat, rasa sakitnya antara hidup dan mati yang gak bisa dinegosiasikan. Aku segera mengejan, dibantu oleh Akang yang tidak kalah kuat mengeluarkan tenaganya saat menopang tubuhku."Bismillah, Ay! Bismillah, sekali lagi ejankan." Akang membantu aku menghapus keringat di dahi yang mulai bercucuran itu."Ayok Rey! Bayi itu sudah kelihatan, keluarkan tenaga ka

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Nama yang Sangat Cantik

    Di klinik dokter Syakira juga ada dokter anak yang tugas di poli atau membantu memeriksa kondisi bayi baru lahir, termasuk anak-anak aku kemarin yang terlahir kurang bulan.Tapi dari berat badan sih sudah cukup, 2,4 untuk yang laki-laki, dan 2,3 untuk yang perempuan, kondisi paru-paru juga sudah bagus dan tak perlu dimasukkan ke dalam inkubator. Hanya diberi vaksin pertama supaya terhindar dari penyakit yang datang pada bayi baru lahir.Siang ini, aku terbaring dengan dua box bayi di sampingku. Masih kerasa seperti mimpi ya, padahal kemarin mereka masih berkutat di perutku, menendang sampai kadang aku gak fokus belajar. Tapi hari ini, mereka malah tidur anteng dibalik selimutnya yang tebal itu."Siapa namanya? Kamu ada usul Ay?" tanya Akang menghampiri aku setelah selesai sholat Dzuhur. Ada ibuku, ibu mertuaku, dan Clara dan Nadine yang lagi tidur berjamaah di kamar. Kasian, mereka kelelahan sekali, setelah semalaman menemani perjuangan aku."Akang, nama itu nanti aja! Sekarang lebih

Latest chapter

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Cinta Sehidup Sesurga

    POV: USTADZ HUSEINAlhamdulillah, jazakumullah ya Allah, tidak lelah lidah hamba mengucapkan kata syukur atas nikmat yang Allah berikan pada saya.Di usia yang menginjak 31 tahun ini, saya hanya ingin menghabiskan sisa waktu yang ada bersama istri, anak-anak, juga ibunda saya.Mereka lah penguat, penyemangat, penyembuh segala kerisauan yang selama ini saya rasakan.Terutama untuk istri saya, dia adalah wanita yang sangat hebat, wanita yang selalu membuat saya jatuh cinta ketika memandangnya. Wanita yang hanya akan saya cintai hingga akhir menutup mata. Apa yang terjadi pada kita terakhir kali di Korea sana, menjadikan saya banyak berpikir untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Pertama, urusan apapun itu sebelum saya berkata iya atau tidak sebaiknya didiskusikan dan cari jalan keluarnya.Karena sejatinya, subhanallah wanita adalah mahluk yang harus kita sebagai laki-laki duluan lah yang mengertinya.Semakin kita egois, seorang wanita akan semakin kuat dengan pendiriannya.Saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Sepertinya Cerita Yusuf dan Zulaikha

    Aku membanting pintu taksi dengan kuat, setelah sebelumnya memberikan ongkos taksi sesuai tarif.Aku berlari menuju loket informasi, karena 30 menit lagi pukul empat sore."Excuse me, i wanna ask about the plane to Jakarta-Indonesia with Zhara Airline, already departed?"Dia memeriksa komputernya, dan menatap aku lagi. "No yet, now is waiting to boarding pass.""Oh, thank you." Informasi itu cukup meyakinkan aku bahwa aku tidak terlambat, lantas aku langsung saja berlari menuju gate 3 sesuai yang tertera di layar informasi.Aku gak mau kehilangan Akang, aku harus pulang bersama dia. Walau kakiku lelah, tapi aku berusaha mencarinya.Sampai akhirnya aku menemukan seorang laki-laki yang pakaiannya sangat aku kenal. Jas itu, adalah kado ulang tahun dariku, yang katanya jas favorit dan selalu dia pakai dalam momen penting. Dia berdiri menghadap ke jendela sambil memperhatikan prepare pesawat yang siap terbang.Lalu, perlahan-lahan aku berjalan mendekatinya dan dari arah belakang, aku mel

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Ini Pilihan Terbaik

    Aku heran, hatiku sepertinya mati sampai gak merasakan kesedihan sama sekali, bahkan sampai Akang lah yang mengantar aku sampai memesankan taksinya.Aku malah justru merasa bangga pada diri sendiri, karena aku berhasil menang dalam pertempuran kali ini.Biarlah, Akang merasakan rasanya harus mengalah dalam satu situasi.Ingat tidak? Dalam keadaan hamil, aku harus merelakan dia kuliah di luar negeri? Tiga tahun lamanya.Masa kali ini, untuk beberapa bulan aja dia gak sanggup? Gantian dong!Aku menatap ke luar jendela dan memperlihatkan bangunan yang tinggi dan megah itu. Kapan aku bisa setenar itu di sini?Tapi kok lama-lama, mataku ngantuk ya? Rasanya, aku pengen tidur sekejap saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Akhirnya, perlahan-lahan, kelopak mataku mulai sayu, dan pandanganku sedikit kabur. Sepertinya aku tertidur!!***"Jeogiyo Agashi, ulineun dochaghaeshi-imida." ( Permisi Mba, kita udah sampai)"Jeogiyo Agashi? Jhaisso-yeo?" (Apa kamu tidur?)Hah, Akang!!!!Gak sengaja aku

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Satu Jam Lalu

    Satu Jam Yang Lalu~~~~Aku membuka pintu kamar hotel, karena keputusan aku sudah bulat, untuk sekali ini aja, izinkan aku menggapai impianku, biarkan suamiku mengalah, karena gak melulu harus aku yang kalah.Tapi setibanya aku diluar kamar hotelku, Akang kembali menghentikan langkahku dengan rasa panik yang luar biasa."Ya Allah Ay, tidak bisa kah berikan saya kesempatan untuk bicara sama kamu?"Ku jawab dengan menggelengkan kepala.Ada orang yang lewat, baik itu sesama tamu hotel, atau pegawai yang melihat keributan dari kita berdua. Tapi sesudahnya, mereka langsung saja acuh, karena rata-rata orang di sini, sangat tidak peduli dengan urusan orang lain."Oke sayang, oke! Ayo kita masuk dulu ke dalam dan biarkan saya sholat sunah dua rakaat dulu."Masuk ke dalam? Tidak mau lah, tentu! Sama saja menyuruh aku untuk berubah pikiran lagi, seandainya aku masuk ke dalam. "Aku mau pergi sekarang!" "Oke, Ay oke! Tunggu 10 menit di luar sini saja, ya. Kamu mau pergi dengan ridho saya atau t

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Aku Ingin Kembali

    Aku ingat, aku ingat laki-laki itu siapa.Aku ingat semua yang aku alami bersamaan laki-laki itu, dia adalah suamiku. Dia adalah laki-laki yang aku cintai, laki-laki yang cuma menjaga pandangan matanya untukku. Laki-laki yang mencintai aku lebih dari dirinya sendiri.Ya Allah, ini apa? Kenapa aku kembali pada tubuhku di lima tahun yang lalu?Kenapa dia tidak mengenali aku, kenapa dia berkata aku bukan muhrimnya.Sial! Aku mengumpat berkali-kali, tapi rasanya kata-kata itu tidak bisa dikeluarkan dari dalam mulutku. Aku hanya mengatupkan bibir, sambil terus mengeluarkan air mata yang semakin deras ini.Aku gak mau kehilangan dia!Aku gak mau dia tidak mengenali aku!Ya Allah, ingin rasanya aku teriak dan berkata dia suami aku! Mataku melihat dia yang sedang duduk bersila itu, sambil memegang mikrofon dan membaca sholawat pembuka.Bagaimana cara aku mengingatkan laki-laki itu, supaya dia juga ingat bahwa kita suami istri?"Ay, kenapa kamu nangis?" Seorang laki-laki bernama Reza itu tiba

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Kenangan Apa ini?

    Sepertinya tubuh aku dipaksa untuk melewati detik demi detik yang lagi berjalan ini, walaupun serasa seperti melayang, karena kaki aku tidak terasa menapak di bumi. Dari aku selesai mandi, pakai baju gamis yang udah disediakan, memakai riasan, aku seperti gak hidup.Menatap wajah aku di cermin, semua begitu abu-abu. Apa aku berada dalam dimensi lain? Apa aku sedang traveler ke lain waktu?Semua ambigu sekali.Tapi ya sudahlah, mungkin badan aku lagi gak sehat, jadinya pikiran aku kacau. Aku pun segera memakai jilbab, yang sebelumnya benda itu sangat jarang aku sentuh.Potongan sebuah momen pun tiba-tiba terlintas dalam benakku, ketika aku memasang jarum pada jilbab ini."Demi Allah, saya janji tidak akan pernah menyentuh tubuh Mba jika bukan Mba yang mengizinkannya. Saya janji tidak akan mengekang hidup Mba jika mba tidak melewati batas. Silakan hidup seperti biasanya, jika hijab masih berat silakan lakukan pelan-pelan. Cukup berbusana yang menutup tangan dan kakinya, ingsyallah saya

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Siapa Dia?

    Hoaaammm... Alarm ini, kalau gak dimatikan rasanya bakal terus berdering sampai kiamat. Dengan malas aku meraih ponselku dan meski tanpa melihatnya, aku udah berhasil mendiamkan bunyi-bunyian yang melengking itu.Setelah menggeliat ke kiri dan ke kanan, aku menguatkan diri untuk bangun meski medan magnet antara tubuhku dam kasur ini kuat sekali."Jadwal gue, apa aja hari ini?"Tanggal 28 Januari, jadwal Reynata adalah pemotretan produk air mineral, dan icon ekspedisi yang terbaru. Syukurlah, mereka memakai aku untuk menjadi brand ambassador-nya, mereka gak salah pilih artis.Setelah dirasa tubuhku siap berdiri, aku langsung turun ke lantai bawah menemui menegerku."Morning Rey Kim, nyenyak tidurnya?"Aku sedikit terpaku melihat rumahku yang tertata lebih rapi, dan digelar karpet juga banyak hidangan di sana."Apa ini Om?" (panggilan Reynata untuk Pak Danu.)"Loh gimana sih, lupa ya? Hari ini kan selamatan rumah lo Rey, sekarang berkat kerja keras lo memilih peran itu, lo udah menghas

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Perdebatan Sengit

    "Akang, aku dapat tawaran ini. Main di sebuah drama, jadi pemeran figuran. Untuk jilbab, nanti akan diganti rambut palsu, dan jangan khawatir sama baju. Aku akan dikenakan baju panjang setiap scene-nya"Setelah berdiri sekian lama, bertatapan dengan sangat serius sama Akang, aku pun berhasil mengatakan hal tersebut. Bahwa aku mendapat tawaran.Dia terdiam sambil melakukan aktivitasnya lagi mengemas baju ke dalam koper."Siap-siap, sebentar lagi kita berangkat ke Bandara," ujarnya tanpa melihat aku dan dapat dipastikan dia tidak mengizinkan aku mengambil peran ini."Kenapa? Aku bilang aku dapat tawaran, dan aku harus tinggal selama beberapa bulan untuk menyelesaikan proses syuting." Rasanya aku gak mau kalah, kali ini."Apa sih? Kamu itu sudah menikah, ada anak kamu di rumah, nunggu uma nya.""Apa artinya aku gak dibolehkan?""Buat apa kamu bertanya jika kamu sudah tau jawabannya?"Siap banget aku kalau disuruh bertengkar hari ini, sudah lama kita gak beradu otot. Selama ini aku seperti

  • Dinikahi Ustadz Tampan    Tawaran Sebuah Peran Di Drama

    "Maaf ya, Rey selama ini gak pernah jadi istri yang neko-neko sama Akang. Untuk sekali aja."Aku cuma berkata itu pada Akang, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk turun ke lantai lobi dan bertemu pak Danu di sana. Dia menunggu aku di kursi khusus tamu dengan dua cup kopi di atas meja."Hai, lama ya nunggu?" sapa aku setelah duduk di hadapannya."Rey, Rey Reynata Adizti anak gue hellooo?? Bisa-bisanya lo nikah sama laki kek gitu? Apa hidup lo sama sekali gak tersiksa?"Sebelumnya, aku gak pernah terima kalau ada satu pun orang yang menghina Akang dengan contoh perkataannya apapun. Tapi aneh banget, aku seakan setuju sama Pak Danu dan baru saja berpikir "selama ini, aku bahagia karena memang bahagia atau karena terpaksa?" Aku berjuang mati-matian, mengurus anak aku saat berpisah dengan Husein, berjuang mati-matian mencari bukti untuk membela namanya. Tapi, untuk aku sendiri mana?"Dengerin Rey, lo gue ambil dari agensi menyebalkan itu, gue rawat lo, gue naikin nama elo sampai tenar G

DMCA.com Protection Status