Sejak tadi Raga tidak bisa berhenti menyunggingkan senyumnya mendengar celotehan Leona yang terus bercerita. Pria itu dibuat bingung dengan kemampuan berbicara anak berumur hampir 3tahun itu yang bisa dibilang cukup lancar dibanding anak seusia lainnya. Saat ini Raga sedang berada di apartemen yang ditinggali Devandra, niatnya tadi datang sepulang dari kantor untuk mengantar beberapa keperluan Devandra dan Leona. Tapi saat dirinya ingin pamit pulang, tiba-tiba Leona menahannya. Gadis kecil itu memaksanya berada disana sedikit lebih lama untuk mendengar semua ceritanya. Karena tidak tega melihat wajah memohon Leona akhirnya iapun menurutinya."Papa, Leona senang punya papa sepelti papa. Papa Laga sangat baik, tidak seperlti om Bayu. Setiap hali om Bayu suka malahin Leona," ucap Leona dengan aksen cadelnya. Mata gadis itu terlihat sudah mulai berkaca-kaca.Melihat bagaimana wajah sedih Leona, Raga langsung mengangkat gadis kecil itu keatas pangkuannya. Sambil tersenyum tangannya mengusa
Hari ini adalah hari minggu jadi Raga tidak masuk kantor karena libur. Berbeda dari biasanya, pagi ini pria itu terbangun dari tidurnya tanpa ada Yasmin disampingnya. Semalam ia baru pulang hampir jam 12 malam karena harus menunggu Leona tidur terlebih dulu. Sesampainya dirumah, Raga tidak menemukan Yasmin di kamarnya. Saat pria itu mengecek kamar tamu ternyata pintunya terkunci. Beberapa kali pria itu mencoba mengetuk pintu kamar tapi tidak ada balasan. Karena sudah sangat lelah dan yakin jika mungkin saja Yasmin sudah ketiduran dikamar tamu saat menunggunya, akhirnya pria itu memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk istirahat.Setelah memastikan semua nyawanya sudah terkumpul, Raga turun dari ranjang. Berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka sebelum kemudian keluar kamar guna mencari keberadaan Yasmin. Sesampainya dilantai bawah, pria itu melihat Yasmin yang sedang sarapan seorang diri di meja makan.Melihat kedatangan suaminya itu, Yasmin hanya acuh berpura-pura tidak tahu sam
Semakin hari Raga dan Leona terlihat semakin dekat. Hampir setiap hari pria itu menyempatkan dirinya untuk mampir menemui Leona sepulang bekerja. Melihat kedekatan mereka tentu saja membuat Devandra senang, karena itu merupakan peluang besar buatnya untuk bisa kembali bersama Raga.Berbeda dengan hubungan Raga dan mantan istri serta anaknya yang kembali membaik, hubungan Raga dan Yasmin justru tampak semakin renggang. Sejak hari dimana terakhir kali mereka bertengkar beberapa hari yang lalu, Yasmin terus menghindarinya. Bahkan wanita itu kembali menjadi Yasmin yang keras kepala dan pembangkang. Raga sendiri sudah berusaha membujuk istrinya itu untuk meminta maaf tapi Yasmin sama sekali enggan memaafkannya.Hari ini hasil tes DNA keluar. Raga bersama Devandra dan Leona berangkat bersama menuju rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, nyonya Maharani yang sudah lebih dulu sampai disana tampak menatap tak suka kearah mereka. "Ma, bagaimana hasilnya? Apa sudah keluar?" tanya Raga. Namun i
Sepanjang perjalanan pulang tadi Devandra tidak bisa tenang memikirkan ucapan Bayu yang katanya ingin mengambil hak asuh Leona juga wanita itu tidak ingin kembali padanya. Devandra tidak ingin hal itu terjadi. Dia tidak ingin kembali pada Bayu dan dia juga tidak ingin Bayu mengambil Leona. Tapi Bayu bukanlah pria sembarangan, pria itu pasti akan bertindak jika dia tidak memilih salah satunya antara kembali atau melepaskan Leona."Apa yang harus aku lakukan? Oh tunggu! Bukankah sekarang Raga sudah mau menerima Leona? Jika aku kembali pada Raga, Bayu tidak akan bisa memaksaku kembali padanya dan dia juga tidak akan pernah bisa mengambil Leona. Ya, langkah pertama yang harus aku lakukan sekarang adalah membuat Raga mau rujuk denganku sebelum Bayu membongkar semuanya."Dengan langkah cepat Devandra melangkahkan kakinya menuju unit apartemennya. Sesampainya disana, ia langsung masuk kedalam. Didalam sudah ada Leona yang sedang asik bermain bonekanya didepan ruang tv. Ternyata dia dan Raga
Mendudukan dirinya disalah satu tempat duduk yang berada di sebuah cafe, Yasmin tampak mengedarkan pandangannya mencari kedatangan seseorang. Beberapa saat yang lalu wanita itu tiba-tiba mendapat pesan dari nomor yang tidak ia kenal. Dalam pesan itu Yasmin diminta datang ke cafe ini. Awalnya ia sama sekali tidak ingin memperdulikan pesan itu tapi setelah orang yang mengiriminya pesan mengatakan jika ada sesuatu yang ingin disampaikan mengebai Raga, Yasmin pun langsung menyetujuinya. Namun sudah hampir 10 menit ia menunggu tapi orang yang mengiriminya pesan tadi tidak kunjung datang."Ckk kayaknya orang itu cuma mau iseng sama gue," kesal Yasmin. Wanita itu sudah beranjak berdiri untuk pergi karena tidak ingin terlalu lama menunggu lagi.Saat Yasmin sudah ingin melangkahkan kakinya pergi, tiba-tiba seorang wanita yang cukup cantik datang menghampirinya. "Hai, kamu Yasmin ya? Aku orang yang mengirim pesan tadi. Maaf aku datang terlambat karena terjebak macet," ucap wanita itu membuat Ya
"Lepas!!" Dengan sangat keras Yasmin menghempaskan tangan Raga yang terus menahannya tangannya agar tidak pergi.Beberapa saat yang lalu saat baru pulang dari kantor, Raga dikejutkan dengan Yasmin yang hendak keluar rumah sambil menggeret koper besarnya. Wanita itu mengatakan jika dia ingin pergi dari rumah. Mengetahui hal itu, Raga pun langsung menahannya dan menanyakan alasan kenapa istrinya itu ingin pergi. Namun sayangnya Yasmin sama sekali tidak ingin memberitahu alasannya. Wanita itu justru memberontak saat Raga terus menahannya agar tidak pergi."Yasmin, kamu ini kenapa sih? Kalau ada masalah itu bilang. Kita selesaikan baik-baik, jangan seperti ini. Kamu sudah dewasa jadi tolong jangan bersikap kekanakan seperti ini," ucap Raga. Namun siapa sangka ucapannya itu membuat Yasmin langsung menatapnya tajam."Kekanakan? Lo bilang gue kekanakan? Oke, kalau lo mau tahu alasan kenapa gue pengen pergi dari rumah ini, gue akan kasih tahu alasannya. Tapi sebelumnya jawab pertanyaan gue d
"Jadi Yasmin tidak pulang kesini, bu?""Tidak. Memangnya apa yang terjadi? Dia pergi dari rumah? Kalian sedang ada masalah?"Saat ini Raga sedang berada dirumah mertuanya untuk menyusul Yasmin. Pria itu pikir Yasmin pulang ke rumahnya maka dari itu dia datang kesana, tapi ternyata Yasmin tidak pulang karena ibunya mengatakan jika Yasmin tidak ada disana. Mengetahui hal itu, Raga pun sedikit menyesali kedatangannya. Pria itu takut jika orang tua Yasmin akan curiga karena mencari Yasmin kesana."Raga, ada apa?""Tidak ada apa-apa, bu. Semalam saya dan Yasmin sedikit bertengkar, Yasmin bilang dia mau menginap dirumah orang tuanya tapi ternyata dia tidak datang kesini," jawab Raga. Pria itu tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya alasan kenapa Yasmin pergi dari rumah.Mengetahui hal itu, ibu Yasmin tampak khawatir. Wanita paruh baya itu langsung menanyakan kemana perginya putrinya itu. "Terus sekarang dia kemana? Raga, tolong cari Yasmin. Ibu takut dia kenapa-napa.""Sepertinya Yasmin me
"Huek!!"Ditengah tidurnya tiba-tiba Yasmin terbangun dan langsung berlari ke kamar mandi saat merasakan mual. Wanita itu mengeluarkan semua isi perutnya di wastafel yang berada di kamar mandi kostan Naomi. Naomi yang tadinya sedang memasak untuk makan siang langsung berlari menghampirinya saat mendengar suara Yasmin.Sambil mengusap punggung Yasmin, Naomi terlihat menatap sahabatnya itu dengan tatapan khawatirnya. Cukup lama gadis itu menunggu Yasmin selesai dengan kegiatannya. Begitu melihat Yasmin sudah tidak mengeluarkan muntahannya lagi, Naomi pun langsung membawanya kembali ke kasur. "Yasmin, lo kenapa? Lo sakit? Kita ke dokter ya?" tanyanya sambil mendudukan Yasmin di tepi kasur.Yasmin menggeleng sebagai balasannya. Wanita itu menyentuh perutnya, tiba-tiba air matanya langsung menetes begitu saja. Ia kembali menangis mengingat nasibnya sekarang yang sedang hamil namun sebentar lagi akan bercerai dengan Raga. Melihat sahabatnya itu tiba-tiba menangis, Naomi pun langsung panik.
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap
Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member
Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu
Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah