Semenjak mendapat pertanyaan tentang pembullyan kemarin, Raga terus kepikiran tentang Keenan. Ia teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu saat dirinya di bangku SMA sering membully anak SMP. Pria itu takut jika Keenan merupakan salah satu korban bullyan nya.Dulu sewaktu SMA Raga memang terkenal nakal dan troublemaker. Tidak ada hari tanpa masalah yang dibuat pria itu. Hampir setiap hari ada saja masalah yang dibuatnya, mulai dari ketahuan membolos, merokok, tawuran dan juga membully adik-adik kelas. Dulunya Raga merupakan orang yang tidak suka ada orang lain yang bisa lebih unggul darinya. Jika ada orang yang lebih populer darinya di sekolah, maka pria itu akan langsung membullynya. Tidak peduli jika orang itu masih SMP atau bahkan SD sekalipun. Walaupun pria itu terkenal troublemaker dan sering membolos, tapi siapa sangka dia merupakan satu-satunya siswa yang paling pandai di sekolahnya. Hingga suatu saat ketika masuk kuliah, Raga bertemu dengan Devandra yang sekarang meru
"Nan, gue udah dapetin info soal dosen lo itu."Seorang pria seumuran Keenan datang menghampiri Keenan yang duduk di salah satu sudut yang berada di sebuah kafe. Pria itu mendudukkan dirinya tepat di depan Keenan kemudian menyerahkan sebuah amplop coklat yang cukup besar. Melihat kedatangan temannya itu, Keenan pun terlihat menyinggungkan senyum senangnya. Tanpa basa-basi pria itu langsung membuka isi map itu. Di dalam map terdapat beberapa lembaran foto serta informasi identitas lengkap Raga. Waktu itu saat yakin jika Raga adalah orang yang dulu pernah membully nya, Keenan langsung meminta bantuan salah satu temannya yang cukup handal dalam mencari informasi. Pria itu meminta temannya untuk mencari informasi sedetail mungkin tentang Raga. Itulah alasan kenapa saat ini Keenan menemui temannya itu.Tanpa basa-basi Keenan langsung melihat satu persatu foto Raga mulai dari jaman TK sampai saat ini. Pria itu tersenyum sinis saat melihat foto Raga menggunakan seragam SMA. Ternyata dugaann
1 bulan kemudian...Tanpa terasa sudah 1 bulan lamanya Keenan berusaha mendekati Yasmin hanya untuk balas dendam. Yasmin yang awalnya ingin move on dari pria itupun akhirnya kembali mengejar cintanya. Jangan salahkan Yasmin kenapa gadis itu begitu bodoh, dia hanya berfikir jika mungkin Keenan sudah menyadari perasaannya setelah Yasmin sempat berhenti mengejar cinta pria itu. "Nanti mampir nongkrong yuk. Rere bilang dia mau traktir kita, dia baru dapet pacar baru katanya," ucap Naomi pada Yasmin. "Hari ini ya, gue nggak bisa. Tadi Keenan bilang kau ngajakin gue jalan hehe."Mendengar Yasmin menyebut nama Keenan membuat Naomi langsung menghentikan langkahnya. Gadis itu tampak sangat tidak suka melihat Yasmin kembali dekat dengan Keenan. Sebenarnya selama 1 bulan ini Naomi sudah berkali-kali memperingati Yasmin agar tidak lagi termakan rayuan Keenan, Naomi takut jika Keenan hanya ingin mempermainkan Yasmin saja. Tapi Yasmin tetaplah Yasmin, si keras kepala yang tidak pernah mau menden
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 malam dan sejak tadi Raga tidak bisa berhenti berjalan mondar-mandir di depan ruang tamu menunggu kepulangan Yasmin. Ini adalah kali pertama Yasmin pulang terlambat setelah beberapa minggu terakhir ini gadis itu selalu pulang tepat waktu. Hal yang membuat Raga semakin khawatir lagi adalah karena mengetahui jika Yasmin pergi dengan Keenan. Beberapa kali Raga juga sudah mencoba menghubungi Yasmin tapi nomornya sama sekali tidak aktif dan nomor Keenan pun juga sama tidak aktif.Di tengah rasa kekhawatirannya itu tiba-tiba Raga mendapat telepon dari salah satu temannya, seseorang yang ia suruh untuk mencari tahu latar belakang Keenan. Dalam sambungan telepon itu teman Raga mengatakan jika Keenan telah mengganti namanya. Duluannya nama pria itu adalah Nathan Yuditira Argantha kemudian diganti menjadi Keenan Argantha saat mulai masuk SMA. Mendengar hal itu tentu saja Raga langsung Syok. Nathan Yuditira Argantha, itu adalah nama salah satu korban yan
Sepasang suami istri itu tengah menikmati penyatuan mereka. Sang wanita terus mendesah menikmati setiap sentuhan yang suaminya berikan padanya. Rasanya begitu nikmat dan memabukkan. Ini adalah kali pertamanya ia melakukan hal ini dan dia tidak pernah menyangka akan senikmat ini walaupun awalnya dia harus menahan rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.Yasmin, gadis ah maksudnya wanita karena sekarang ia sudah bukan seorang gadis lagi setelah beberapa saat yang lalu suaminya sudah mengambil kesuciannya. Berawal dari obat perangsang yang Keenan berikan padanya membuat Yasmin tersiksa. Raga yang tidak tega membuat istrinya itu tersiksa menahan hasratnya pun pada akhirnya membantunya menyalurkan hasrat itu. Sudah hampir 1 jam keduanya menikmati penyatuan mereka tapi tampaknya Yasmin belum juga mencapai pelepasannya. Raga pun dibuat kebingungan seberapa banyak dosis obat perangsang yang Keenan berikan pada Yasmin hingga membuat wanita itu terus menginginkan lebih. Beruntung Rag
"Selamat pagi, mbak. Saya ingin mengantar sarapan untuk mbak Yasmin."Yasmin menatap kaget wanita paruh baya yang kini berdiri didepan pintu kamarnya. Wanita itu mengerutkan keningnya bingung, siapa wanita paruh baya yang saat ini berdiri di depannya? Yang ia ingat dirumah ini hanya ada dia dan Raga, selain itu ada pak Eman tapi pak Eman tidak pernah masuk kedalam rumahnya jika tidak diperintahkan.Melihat raut wajah kebingungan Yasmin, wanita paruh baya itupun langsung memperkenalkan dirinya "Maaf, nama saya bi inem. Saya pembantu yang sebelumnya bekerja dirumah mas Raga. Mas Raga meminta saya kesini untuk menjaga mbak Yasmin," ucapnya.Yasmin yang awalnya kebingungan akhirnya mengangguk paham. Namun tidak lama kemudian wanita itu kembali dibuat bingung, untuk apa Raga meminta pembantunya datang kesini?. "Maaf bi, Raga mana ya?""Oh mas Raga sudah berangkat ke kampus mbak. Tadi sebelum berangkat mas Raga meminta saya untuk mengantar sarapan kekamar mbak Yasmin. Saya taroh didalam ya,
Pukul 10 malam Yasmin masih betah menunggu kepulangan Raga di teras depan rumah. Ini adalah pertama kalinya pria itu pulang terlambat padahal biasanya paling lambat pukul 7 malam dia sudah berada dirumah. Entah kenapa Yasmin tiba-tiba merasa khawatir karena suaminya itu tidak kunjung pulang. Hingga beberapa saat kemudian ia melihat mobil orang yang ditunggu-tunggunya datang.Melihat mobil Raga berhenti tepat di depan rumah, Yasmin langsung beranjak berdiri. Wanita itu menyunggingkan senyumnya guna menyambut kepulangan sang suami. Tapi tidak lama setelah itu senyumnya luntur berubah menjadi raut wajah kekhawatiran saat melihat Raga pulang dengan keadaan mabuk dan babak belur. Dengan cepat Yasmin pun langsung menghampirinya."Raga, lo mabuk?" tanya Yasmin.Raga terlihat menatap sekilas kearah Yasmin sebelum kemudian kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah. Pria itu berjalan sempoyongan memasuki rumahnya tanpa memperdulikan pertanyaan Yasmin. Melihat hal itu, Yasmin pun langsu
Pukul 07.00 pagi Yasmin terlihat sudah rapi dengan pakaian santainya. Ini adalah kali pertama wanita itu bangun sepagi ini. Hal yang membuatnya semangat bangun pagi adalah Raga. Yasmin sudah memikirkan semuanya matang-matang sejak semalam, ia ingin memulai hidup barunya bersama Raga. Wanita itu ingin menjalani hidup barunya sebagai seorang istri yang baik. Bagi sebagian orang yang sudah sangat mengenal Yasmin pasti tidak akan percaya dengan perubahan wanita itu. Yasmin yang dulunya liar dan suka membangkang kini akan berubah menjadi wanita yang baik dan penurut. Bukan tanpa alasan kenapa ia ingin berubah. Beberapa masalah yang menimpanya kemarin-kemarin membuatnya sadar jika tidak semua yang ia inginkan adalah yang terbaik. Yasmin menyesal karena tidak pernah mau mendengar perkataan Raga. Sekarang dia akan berubah menjadi Yasmin yang lebih baik."Mbak Yasmin sudah bangun? Mau bibi siapin sarapan?" tanya bi Inem saat tidak sengaja berpapasan dengannya di bawah tangga menuju lantai at
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap
Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member
Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu
Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah