Share

Part 5

Author: Isna Arini
last update Last Updated: 2021-11-23 23:04:14

Mas Arsen masih mengendongku menaiki tangga, aku masih menatap wajahnya yang menatap kedepan datar tanpa ekspresi. Selepas sampai di lantai atas dia tanpa bilang apa-apa melepas diriku begitu saja hingga aku mendarat dengan mulus di lantai. 

"Aaww!" aku menjerit kaget

"Lain kali hati-hati jika berjalan, aku tidak mau kamu terluka dirumah ini," mas Arsen berkata sambil berlalu menuju ruang kerja yang ada di antara kamar mas Arsen dan mas Riko

Aku mendengus kesal, bisa-bisanya dia melepasku begitu saja. Ah, setidaknya aku tidak mengelinding di tangga tadi

Aku mengikuti mas Arsen masuk ke dalam ruang kerjanya. Ruang kerja yang luas dan nyaman, ada rak berisi buku-buku, dan ada sofa juga didalamny

Mas Arsen sudah duduk di belakang meja dan terlihat sibuk dengan berkas-berkas. Sedangkan aku memilih duduk di sofa dan sibuk dengan pikiranku sendiri, akupun tidak mengerti kenapa pula tadi aku ikut masuk keruangan ini

Karena tidak ada obrolan antara kami, akhirnya aku memilih untuk keluar

"Besok saya sudah ke kantor," ucap mas Arsen saat aku sudah sampai didepan pint

"Aku ikut!" jawabku cepat sambil membalikkan badanku sepenuhnya kearah di

"Ikut?" dia bertanya hera

"Bu bukan, maksudnya ikut bareng ke butik. Arah kantor mas kan melewati butikku jadi aku mau bareng kesana," kataku terbata. "Aku tidak ada kesibukan dirumah, lebih baik aku kesana," aku menjelaskan lag

"Oke," jawab mas Arsen data

Setelah dirasa tidak ada omongan akhirnya aku keluar ruangan itu dan pergi ke kamar. Lebih baik aku istirahat siang, melepas lelah dan penat dihatiku

*

Dimalam hari kami tidur tanpa drama, mas Arsen tidur di sisi kanan dan aku di sisi kiri. Tempat tidur ukuran King size dan kami yang sama-sama tidur dengan tenang jadi tidak ada drama saling tiba-tiba berdekatan atau apalah.

Pagi harinya kami berangkat bersama, mas Arsen ke kantornya dan aku ke butik. Tidak membutuhkan waktu lama, kami sudah sampai di depan butik. Aku tidak segera turu tapi malah melamun, apa aku harus berpamitan dan mencium tangannya? Gimana caranya selama, ini kami tidak pernah sedekat it

"Ehemm... apa kamu tidak mau turun dan akan terus melamun seperti itu," suara berat itu mengangetkanku lag

"I i itu...," aku tidak bisa meneruskan kata-kat

"Cepat katakan! aku bisa terlambat,

"Gak jadi!" ucapku ketus dan segera keluar dari mobil itu dan berlalu menuju ke arah buti

Dasar laki-laki tidak punya perasaan, biasanya bicara keras dan memerintah. Aku mengomel panjang pendek sambil membuka pintu butik, dan kulihat dia pergi begitu saja dengan mengendarai mobilny

Sejak kecil aku suka menggambar desain-desain baju, dengan bantuan orang tuaku tanpa kesulitan aku bisa sekolah khusus design dan kemudian punya butik sendiri. Aku memilih membuat dan menjual baju-baju muslimah, meskipun aku belum berjilbab tapi aku tidak ingin menjual baju yang membuat orang menampakkan auratnya

Papa membuatkan sebuah bangunan berlantai 2 di pinggir jalan dengan ditambah bangunan masjd yang cukup megah di samping. Masjid itu kemudian di wakaf kan dan bangunan ini menjadi butikku sekarang. Komposisi yang sangat pas menurutku, customerku tidak akan kesulitan beribadah jika sedang asyik berbelanja tiba-tiba sudah waktu masuk sala

Tidak lama setelah aku datang, datang juga ketiga karyawanku. Mereka yang membantuku mengurus butik ini, Ada mbak Ani yang lima tahun lebih tua dariku, dan ada mbak puji dan Desi yang seumur dengank

"Loh mbak, kok sudah masuk kerja aja," tanya mbak Des

Mbak Ani segera menyenggol lengan mbak Desi mengisyaratkan untuk tidak banyak bicara. Mereka tahu apa yang terjadi di hari pernikahanku karena mereka juga ada disana

"Gak apa-apa mbak, bosan dirumah mending disini ada kalian jadi rame," aku menjawab dengan senyuman

Mereka menghambur ke arahku dan memberiku sebuah pelukan, kami berpelukan berempat. Hubungan kami memang tidak seperti karyawan dan bos tapi seperti teman. Pelukan mereka memberikanku kekuatan meskipun mereka tidak berkata apa-apa

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, matahari sudah tergelincir di sebelah barat. Terdengar suara mobil berhenti di depan butik. Sepertinya mas Arsen sudah datang, tanpa menunggu dia keluar mobil aku segera keluar dari butik, aku sudah berkemas-kemas tadi sebelum dia datang

"Mbak, aku pulang dulu yaa, jangan lupa kunci pintunya." aku berpamitan pada mereka bertig

Aku segera bergegas menuju mobil dan masuk kedalam, tak ada obrolan diantar kami. Kami berkendara sampai rumah dalam dia

*

Sudah hampir dua minggu kami beraktivitas bersama, mas Arsen ke kantor dan dan aku ke butik. Tidak ada kemajuan dalam hubungan kami, semua masih sama seperti orang asing. Entahlah sampai kapan akan seperti ini akupun tidak pedul

Hari ini aku berniat tinggal dirumah saja, berniat menyelesaikan sketsa yang aku buat di ruang kerja mas Arsen. Sepertinya disana damai dan tenang akan sangat membantuku

"Mas, aku pinjam ruang kerja sama laptop yang ada di mejamu ya. Aku mau menyelesaikan desain disana," ucapku pagi itu sebelum dia berangka

"Pakailah, tapi jangan merubah posisi apapun disana," ucapny

Setelah itu dia berjalan kearah pintu dan pergi, aku memandang punggungnya hingga menghilang dibalik pintu. Aku menarik nafas panjang dan mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar, aku lihat dompet mas Arsen tertinggal di atas nakas. Bergegas aku mengambil dan mengejar dia, untung dia belum naik mobil

"Mas dompetnya ketinggalan," Aku berteriak sambil mengacungkan dompet padanya. Dia yang sudah akan membuka pintu mobil menutupnya kembali dan menunggu aku menghampirinya. Aku ulurkan dompet kearahnya dengan tangan kanan saat jarak kami sudah dekat. Dia mengulurkan tangannya mengambil dompet dariku, seketika aku tangan kiriku ikut memegang tangannya kemudian aku cium punggung tangannya

Sepertinya dia kaget, dompetnya terjatuh. Aku tidak peduli, yang aku pikirkan sekarang adalah segera meninggalkannya. Aku segera mengambil langkah seribu masuk kedalam rumah tanpa menoleh lagi

Setelah sampai di dalam rumah aku langsung ke ruangan kerja, aku berniat segera menyelesaikan pekerjaan ku ini. Aku nyalakan laptop mas Arsen, dan mendownload pekerjaanku yang aku simpan di draf. Setelah itu aku pindah ke penyimpanan, aku tertarik pada file punya mas Arsen yang disimpan dengan nama my hobi

Segera aku buka file itu, didalamnya berisi banyak puisi dan novel. Aku baca satu persatu puisi itu, kok puisi ini adalah puisi-puisi yang pernah dikirim oleh mas Riko padaku untuk merayuku dahulu. Puisi itu adalah salah satu yang membuat aku jatuh cinta padanya, aku fikir itu romanti

Apa puisi itu sebenarnya mas Arsen yang buat. Hatiku berdebar tidak jelas, setelah aku membaca puisi-puisi itu aku segera mengupload novel-novel itu ke draf di email. Aku berniat membacanya nanti di handphon

Aku tidak jadi bekerja dan pergi ke dapur menemui bi Sumi. Dia sudah bekerja cukup lama disini pasti dia tahu banyak hal tentang mas Arsen dan mas Rik

"Bi, dulu mas Arsen waktu disekolah atau kuliah kegemarannya apa?" aku coba memancing pertanyaan

"Seingat bibi sih dulu mas Arsen suka bikin puisi non, dulu sering menang kalau ikutan lomba. Waktu kuliah mau ambil jurusan sastra tapi sama tuan tidak di kasih. Tuan memaksa mas Arsen kuliah bisnis." bi Sumi cerita panjang lebar.

"Oh... gitu ya bi

Puisi romantis-romantis tapi kenapa orangnya dingin kayak es kutub. Aku pergi meninggalkan bi Sumi, tujuanku saat ini kamar. Aku ingin membaca novel-novel yang mungkin saja di buat oleh mas Arsen itu

Seharian aku dikamar karena keasyikan, aku cuma turun untuk makan. Tak terasa waktu sudah sore menjelang Maghrib, kok tumben mas Arsen belum pulang. Aku memutuskan untuk mandi dan membersihkan diri

Sampai habis isya mas Arsen masih belum pulang, smartphoneku berdering ada pesan masuk dari mas Arsen " [ aku pulang terlambat ].

Baguslah dia kirim pesan, setidaknya dia ingat punya istri yang mungkin mengkhawatirkan dirinya. Aku masih asik membaca sampai malam sambil menunggu mas Arsen. Tiba-tiba pintu kamar di buka dengan keras sampai aku kaget dibuatny

Terlihat mas Arsen masuk dengan rambut acak-acakan dan dasinya pun miring-miring berantakan

Aku segera bangun dan mendekatinya "kenapa mas?

"Kamu harus membantuku," dia berkata dengan suara bergetar. Dia mengunci pintu dan membuka jas dan dasinya kemudian melemparkannya begitu saja

Aku merasa ada yang tidak beres dengan suamiku ini, aku reflek mundur ketakutan. Tapi dia meraih tanganku dan menarik diriku dalam pelukannya

"Aku suamimu, aku punya hak atas dirimu," dia berkata tertaha

"Iya mas, tapi bukan begini caranya," aku masih berusaha menyadarkannya. Tapi percuma, matanya sudah di selimuti oleh nafsu. Dia terus mendorongku hingga aku terjatuh diatas tempat tidur

***

Duh... si mas Arsen kesurupan jin apa pula ini, Happy reading semuanya ❤️❤️❤️

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Indah Sri Jayanti
bagus ceritanya ...️ lanjutkan
goodnovel comment avatar
Sumiati Hamid
ceritanya bagus, dan bkn penasaran
goodnovel comment avatar
Lia Helita
Masih banyak typo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 6

    POV ARSEN___________Pagi ini aku berangkat ke kantor tergesa-gesa sehingga membuat dompetku tertinggal dikamar, Vira memanggilku dan memberikan dompet itu padaku. Saat aku hendak mengambilnya tiba-tiba kedua tangannya meraih tanganku dan menciumnya. Aku kaget hingga dompet itu jatuh ke tanah.Setelah itu dia malah lari terbirit-birit meninggalkanku tanpa menoleh sama sekali, ah... manis sekali istriku ini.Hari ini memang di kantor sedang banyak pekerjaan, selain tergesa-gesa berangkat aku juga akan terlambat pulang. Tinggal aku dan sekertarisku saja di kantor, serta satpam yang menjaga di depan.Hari ini Mona, sekertarisku itu memakai pakaian yang sangat minim. Lebih minim dari biasanya, sebenarnya aku kurang suka padanya dan ingin memecatnya. Tapi mama selalu melarang dengan alasan dia putri temannya.Baru saja dia masuk dan membawakanku teh manis. Ka

    Last Updated : 2021-11-23
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 7

    POV ARSEN____________________Aku melepaskan ciuman kami."Ayo kita pulang, sepertinya kamu sakit. Badanmu panas," ucapanku yang merasakan suhu badannya lebih tinggi dari suhu badan orang normal."Vira tidak apa-apa, cuma badan vira terasa sakit semua. Lagian Vira tidak ingin dikamar itu dulu." ucapnya menolak ajakanku.Ada rasa bersalah di dadaku, kami baru pertama kali melakukannya dan itu dengan kekerasan. Apa mungkin itu yang membuat badannya sakit dan demam."Kita bisa mengganti semuanya yang ada di kamar itu atau bahkan mengubah semua posisi barang-barang yang ada di sana," ucapku memberikan solusi." Tidak perlu mas, Vira hanya ingin disini beberapa hari," ucapnya."Baiklah, tapi aku akan disini

    Last Updated : 2021-12-11
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 8

    Dasar laki-laki aneh, kadang manis, mesra, kadang kasar dan seenak jidatnya sendiri kalau minta keinginan di turuti.Seperti sore ini dia mengajakku pulang ke rumah lagi, tapi aku masih ingin disini. Tiba-tiba dia mengancam akan merobohkan bangunan ini. Heh Bambang! bangunan ini di bikin papa buatku enak aja mau dirobohkan, tentu saja hanya aku ucapkan dalam hati.Dengan kesal segera aku pindahkan semua bajunya ke koper dan segera pergi dari situ.****Beberapa hari ini ada yang aneh dengan diriku, aku begitu ingin meminum semua minuman yang sudah di minum oleh mas Arsen. Saking inginnya seolah-olah air liurku seperti hendak menetes jika melihatnya meminum sesuatu. Sampai-sampai aku kena tegur mama.Bahkan aku akan senang saat beberapa kali mas Arsen sengaja tidak menghabiskan jusnya. Ah... lama-lama aku seperti bukan diriku.Belum lagi aku sangat ingin mencium aroma tubuh

    Last Updated : 2021-12-11
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 9

    "Minumlah... " mas Arsen menyodorkan gelas berisi jus yang tinggal setengah padaku.Aku menerimanya sambil melirik kearah mama, mama terlihat tidak suka dengan hal itu. Sejak dokter bilang aku hamil, mas Arsen lebih lembut dan peduli padaku termasuk berbagi minumannya denganku.Waktu itu aku tidak sengaja mendengar bi Sumi bilang pada mas Arsen untuk menuruti semua keinginanku, termasuk berbagi minumannya denganku dan memberikanku pelukan. Bi Sumi bilang kalau orang ngidam tidak dituruti nanti anaknya akan ileran. Entahlah apa korelasi antara keinginan ibu dan anaknya yang ileran jika keinginan ibunya tidak terpenuhi."Sepertinya cucu pertama papa akan mirip dengan Arsen," ucap papa berkelakar.Ya, calon bayi dalam kandunganku adalah cucu pertama mereka. Alana yang menikah 5 tahun lalu belum memiliki keturunan.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan papa, aku juga melihat senyum tipis di bi

    Last Updated : 2021-12-11
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 10

    "Mama tega sekali melakukan ini padaku, mama boleh tidak menyayangiku tapi kenapa mama juga tidak menyayangi calon anakku, dia juga akan jadi cucu mama. Bahkan mama tega membunuhnya saat usianya baru 6 Minggu," sayup-sayup kudengar suara mas Aresn."Calon bayiku sudah tiada? maafkan mama nak, mama telah menyebutmu menyebalkan padahal kamu masih dalam perut mama. Apa karena itu kamu pergi meninggalkan mama bahkan saat usiamu baru enam minggu?" air mataku menetes dalam keadaan mata masih terpejamKurasakan tangan mas Arsen meremas tanganku, mungkin dia melihat aku meneteskan air mata."Bagaimana kita menjelaskan semua ini pada mas Prasetyo, mah?" ucap papa menyebut nama papaku.Aku membuka mata, "mama dan papa belum aku kasih tahu pa, mereka belum sempat tahu kalau aku sedang hamil."Saat aku menyelesaikan kalimatku pintu kamar ruangan ini terbuka, terlihat mama dan papa menatapku dengan bah

    Last Updated : 2021-12-12
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 11

    Setelah kejadian pemukulan itu papa tetap tidak mengijinkan aku bertemu dengan mas Arsen, sedangkan papa Candra masih sabar menunggu kemarahan papa mereda.Setelah pulang dari rumah sakit aku diajak pulang kerumah dan diawasi oleh papa, entah kenapa papa memperlakukanku seperti anak ABG yang harus di jaga dan diawasi, aku sangat kesal dibuatnya tapi tidak kuasa melawan kemauan papa.Sore ini selepas maghrib papa dan mama sudah pergi, aku hanya di temani oleh asisten rumah tangga dirumah. Papa dan mama ada acara kantor di sebuah hotel dan katanya akan sampai malam.Jam delapan malam, saat aku hendak naik ke kamarku terdengar bel berbunyi. Karena si bibi sedang sibuk di dapur akhirnya yang membukakan pintu.Didepan pintu terlihat sosok yang sangat aku rindukan."Mas Arsen ngapain kesini?" aku berkata sambil clingak-clinguk kedalam rumah. Kalau bibi lihat, aku takut dia ngadu ke papa."Aku kangen,

    Last Updated : 2021-12-13
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 12

    "Aku tidak butuh dokter, aku hanya butuh dirimu untuk menghangatkanku," ucapnya sambil memasukkanku kedalam selimut."Gimana caranya?" aku bertanya polos.Tanpa menjawab mas Arsen memasukkan kedua tangannya kedalam bajuku dan menggosok punggungku dengan kedua tangannya, ada sensasi tidak biasa menjalar di tubuhku."Mas... kalau kayak gini aku yang panas," ucapku lirih."Nah, lakukan itu padaku," jawabnya.Aku menuruti perkataannya, aku menelusupkan kedua tanganku ke badannya yang hanya ditutup dengan bathrope dan menggosok pelan punggungnya.Dia melepaskan kancing atasanku satu persatu."Mas, apa yang kamu lakukan?" tanyaku."Lebih cepat panas kalau kulit bertemu kulit secara langsung," dia berkata sambil meloloskan atasanku dan menarikku kedalam dekapannya, badan kami menempel tanpa jarak. Aku menghentikan elusan tanganku.

    Last Updated : 2021-12-13
  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 13

    Setelah mendapatkan ijin dari papa, akhirnya disinilah kami. Di Bali! Kami menuju hotel yang sudah kami booking di Nusa Dua dengan melewati tol yang ada di atas laut. Tol dengan panjang 12,7 kilometer yang menghubungkan antara Kota Denpasar/Pelabuhan Benoa, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan Nusa Dua Bali.Jalan tol Bali Mandara merupakan jalan tol pertama di Bali. Jalan tol ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 September 2013."Wah.... indah sekali," aku bergumam. Dengan memakai mobil sewaan kami melintasi jalan tol itu, dengan kiri kanan terhampar lautan seolah-olah kami terbang diatasnya. "Kamu bahagia?" tanya mas Arsen."Tentu, terima kasih sudah membawaku kesini." ucapku tulus sambil mengecup pipi mas Arsen yang fokus menyetir.Mas Arsen hanya menjawab d

    Last Updated : 2021-12-14

Latest chapter

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Ekstra part 2

    POV ARSEN ____________ "Mari kita lakukan, ini buat baby girl yang ada di perutmu," coba kubujuk lagi Vira untuk mau melakukan 'hubungan'. Calon anak kami yang sedang di kandung Vira memang anak perempuan. Dia trus saja menolakku hingga aku kesal dibuatnya, padahal aku sudah mengikuti semua yang dia inginkan. "Apa kamu tidak ingin segera bertemu dengannya? Pasti dia secantik dirimu?" ucapku sambil mencium tengkuknya. Kuhirup aroma yang menguar dari tubuhnya."Kamu sangat wangi istriku," bisikku membangkitkan rasa percaya dirinya. Vira berbalik dan menghadap ke arahku, kuelus perutnya "Hai baby girl, ayo segera keluar. Daddy sama mommy sudah sangat ingin bertemu denganmu!" aku berkata sambil menciumi perut Vira. Vira terliha

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Ekstra part 1

    Perutku makin membesar dan seperti layaknya ibu hamil aku mengalami kesulitan bergerak bebas, tidur dengan nyenyak dan cepat kegerahan.Aku menghabiskan banyak waktu dirumah bersama Dewa dan bi Asih, mas Arsen memanjakan diriku dengan banyak perhatian. Sepertinya dia hendak menebus apa yang tidak bisa dilakukan dulu saat aku hamil Dewa."Aaww...!" aku menjerit kesakitan saat kakiku terasa kram di malam hari.Mas Arsen terbangun dengan terkantuk-kantuk kemudian mengganti lampu tidur dengan lampu kamar."Kenapa? mana yang sakit?" tanya mas Arsen sambil mendekatiku.Aku menjawab dengan menunjuk pada kakiku yang terlihat kaku, ini sudah kali kedua aku mengalaminya di malam hari. Saat hendak merubah posisi tidur tiba-tiba saja kakiku kaku dan sakit.Perutku yang membuncit tidak memungkinkan untuk memijatnya sendiri. Mas Arsen segera mengambil mi

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 44 Ending

    Matahari bersinar menerobos jendela kamar kami, kami tertidur setelah melakukan ritual selepas sholat subuh. Hari masih pagi tapi matahari sudah bersinar lembut.Entah apa yang terjadi padaku, sehingga aku berani melakukan hal itu pada mas Arsen. Bawaan bayi? Kangen sama daddynya? ah itu hanya alasan saja. Apa yang difikirkan mas Arsen tentangku? bodoh amat aku tidak peduli, aku kan istrinya."Kenapa? apa yang kamu pikirkan? kamu terlihat melamun." mas Arsen bertanya padaku."Vira cuma...," aku tidak meneruskan ucapanku."Aku menyukai dirimu yang seperti tadi malam dan tadi pagi," ucap mas Arsen sambil mengecup pelipisku kemudian bangkit dan berlaku ke kamar mandi.Sepertinya dia mengerti apa yang aku pikirkan dan apa yang diucapkan barusan adalah untuk menghilangkannya kekhawatiranku.🍁🍁🍁🍁Hari ini kami berkumpul dirumah

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 43

    POV ARSEN____________Hujan dan angin sore tadi menyisakan pemadam listrik yang cukup lama, Vira mulai kegerahan menjelang malam hari. Padahal usia kandungannya baru berjalan kurang lebih sembilan minggu kenapa sudah gampang kegerahan. Setahuku wanita hamil mudah kegerahan jika menjelang persalinan.Mungkin karena terbiasa tidur menggunakan pendingin ruangan jadi saat tidak memakainya dia kegerahan. Dalam remang cahaya lilin dia mengganti bajunya dengan daster tipis tanpa lengan dan hanya sebatas lutut."Vira, suasana saat ini mendukung kita menghabiskan malam bersama, ini mengingatku saat kita menghabiskan malam di Bali. Kenapa kamu malah memakai baju setipis itu, ditambah lagi sudah hampir dua bulan aku menahannya."

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 42

    Hari ini Alana datang ke rumah, perutnya terlihat sudah mulai membuncit. Mungkin karena isinya dua janin jadi lebih cepat kelihatan. Kami bercengkrama di atap rumah, suasana masih sejuk karena belum begitu siang. Meski siang sekalipun suasananya tetap adem karena angin berhembus sepoi-sepoi."Makan rujak kayaknya enak," ucap Alana."Mas, pengen makan rujak. Bisa beliin?" aku berkata pada mas Arsen yang sedang asik bermain dengan Dewa di pinggir kolam."Bisa," jawab mas Arsen "Dewa mau ikut daddy nggak, cari rujak!" mas melanjutkan ucapannya."Enggak, Dewa mau main di sini saja," jawab Dewa tetap asik bermain air."Oke, janji jangan rewel yaa sama mommy," pesan mas Arsen sebelum meninggalkan Dewa."Yang enak yaa mas, yang buah-buahannya masih seger!" teriak Alana saat mas Arsen menuruni tangga.Setelah menuggu lama, mas Arsen datang dengan membawa rujak pesanan kami, yang segera kami buka dan bersiap makan."Kok kepe

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 41

    Alana mengurai pelukanku," aku hamil Vira! aku hamil dan sudah sepuluh minggu jika dilihat dari hasil USG, dan kamu tahu? aku akan mendapatkan dua bayi sekaligus!" Alana bercerita dengan mata berbinar-binar."Alhamdulillah... aku turut bahagia untukmu, kamu akan melahirkan terlebih dahulu dariku." ucapku sambil menggenggam tangannya. "Kamu sekali hamil langsung dua, aku perlu dua kali hamil untuk bisa punya dua bayi, itu hal yang menakjubkan.""Kata mas Reyhan kakeknya dulu kembar, dan sekarang kami mendapatkan bayi kembar. Aku bahagia sekali, Vira! Terima kasih sudah memberi banyak saran dan memberi semangat buatku.""Rumah mama akan ramai oleh celotehan bayi-bayi mungil, kau mendatangkan banyak kebahagiaan buat kami, Elvira!" mama mertuaku itu berkata dengan tulus sambil memeluk putrinya.Mas Arsen yang hendak keluar tadi sudah kembali masuk dan berdiri di sisi lain ranjangku. Dia memb

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 40

    Kesadaranku kembali saat aku mendengar suara gedebuk dan teriakan. Sepertinya aku familiar dengan suara itu, tapi entah siapa, aku lupa. Dimana aku, apakah ini di rumah sakit?"Sekali lagi kamu bilang aku buldozer, bukan hanya bantal sofa yang melayang padamu tapi akan ku jahit mulutmu itu!" aku mendengar suara mas Arsen berbicara pada seseorang."Aku rasa sudah dua kali kamu melakukan ini pada istrimu, pertama saat dia sakit dibutik dan kali inipun sama. Bagaimana bisa aku tidak menyebutmu buldozer yang melindas dengan ganas. Beruntung calon bayi kalian kuat dan biasa bertahan didalam sana." terdengar lawan bicara mas Arsen berkata.Itu sepertinya dokter Rian, teman mas Arsen yang dulu memeriksa mas Arsen saat ngidam. "Apa dia bilang, calon bayi? apa aku hamil?""Mana aku tahu istriku hamil, dia tidak bilang apa-apa. Bahkan kami berencana ke dokter kandungan untuk memeriksakan diri karena dia tidak kunjung hamil lagi.""Mungkin dia juga tida

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 39

    Malam ini aku dan mas Arsen akan menemani Tio dan Mona bertemu dan makan malam bersama. Kami memilih restoran dengan privat room untuk membuat suasana lebih nyaman.Saat kami datang, Tio sudah menunggu kami dengan memakai pakaian santai. Sebuah kemeja berlengan pendek dan celana panjang dari bahan. Dia terlihat sedikit berbeda dengan tampilan seperti itu, biasanya di selalu berpakaian rapi dengan dasi kadang kala lengkap dengan jas jika mas Arsen mengajaknya pergi menemui klien.Tio berdiri menyambut kedatangan kami. "Bu Vira apa kabar?" Tio menyapaku dangan ramah."Kabar baik, Pak Tio. Bapak sendiri gimana kabarnya?" ujarku balik bertanya."Saya baik Bu, bahkan sangat baik sejak ibu Vira sudah pulang," jawab Tio sambil tersenyum ramah.Aku hanya bisa tersenyum mendengar jawabannya, mungkin memang mas Arsen menyulitkan dirinya saat aku menghilang dulu."Kok Mona belum datang ya?

  • Dinikahi Calon Kakak Ipar   Part 38

    "Mona bilang aku setia kan? aku tidak pernah melakukan apapun dengannya, percayalah." ucapnya sambil mencium punggungku.Aku terdiam tidak berniat untuk meresponnya, iya Mona bilang begitu. Mona yang agresif saja tidak bisa menaklukkan mas Arsen, reaksiku berlebihan karena aku tidak mau berbagi suamiku dengan orang lain."Empat tahun lebih kau pergi, aku tetap setia menunggumu. Menjaga hati dan tubuhku untukmu, apa kamu pikir itu hal mudah, Vira? Aku laki-laki normal, cintaku padamu yang membuatku bisa bertahan. Hanya dirimu yang kuinginkan untuk melahirkan anak-anakku," ujarnya sambil mengelus perutku.Perbuatannya dan ucapannya membuat badan dan perutku bergejolak, segera tangan itu ku genggam agar tidak terus merayap di sana."Mandilah mas! setelah itu ayo kita makan." ucapku sambil meremas tangannya."Buat aku punya alasan untuk mandi!" mas Arsen berkata sambil memelukku lebih erat."Kamu harus mandi karena

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status