Share

36. Menjadi Cantik

Penulis: Putri Arhea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Memangnya, Papa mau ikut? Kita cuma mau ke Ancol, lho. Bukankah Papa selalu menolak, kalau aku mengajak ke sana? Papa selalu bilang, ‘apa yang mau dilihat, hanya pantai. Pergi saja liburan ke Bali atau ke luar negeri.’ Begitu, ‘kan ucapan Papa padaku!” protes Dinda, membuat Satya menggaruk belakang lehernya meski tidak gatal. Rika yang melihatnya menahan tawa.

“Itu dulu. Sekarang nggak lagi. Kalau bersama kalian berdua, kemana pun akan jadi tampak indah,” sahutnya sambil mengulum senyum, lalu menyuap makanan ke dalam mulutnya.

“Jadi, beneran Papa mau ikut?” tanya Dinda, tatapannya seperti meledek bagi Satya. “Iyalah, Papa harus memastikan kalian berdua terlindungi. Jadi, sebisa mungkin Papa harus berada di dekat kalian berdua. Ini hanya untuk keamanan kalian berdua.” Satya beralasan.

Dinda tersenyum mendengar ucapan papanya. Dia tidak mendebat papanya. Dinda tahu itu hanya alasan saja agar bisa bersama dengan Rika.

“Jadi, bagaimana Tante. Kita ajak nggak nih, Papa?” tanya Dinda meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 37. Menghadiri Pernikahan Mantan Suami

    "Satya, panggil saja Satya. Nggak perlu memanggil dengan sebutan bapak, terlalu aneh, seperti ada jarak di antara kita," ucap Satya dengan senyuman hangat.Rika mengangguk mengerti, "Baik, Pak Satya. Eh, Satya.” Rika menunduk dalam-dalam. Namun, Satya merasa itu pun masih kurang. Dia terdiam sejenak, memikirkan sesuatu untuk panggilannya. Setelah sejenak berpikir, ia akhirnya berkata, "Bagaimana kalau panggil aku dengan panggilan 'dear' bagus, ‘kan?"Ketika Satya menyebut kata itu, Pak Surya, supir yang serius dan penuh pengalaman, yang sedang fokus mengemudi, memperhatikan ekspresi Satya melalui spion mobil. Ekspresi malu dan ragu tergambar jelas di wajah Satya. Pak Surya tersenyum sendiri melihatnya.Namun, kegembiraan Pak Surya berubah ketika Satya menyadari, bahwa Pak Surya melihatnya. "Pak Surya! Apa yang Bapak lihat?" bentak Satya, wajahnya memerah.Pak Surya hanya tersenyum dan tetap fokus mengemudi. "Maaf, Pak Satya. Saya hanya fokus ke depan kok," ujarnya pura-pura serius. Ri

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 38. Semua Terkejut Melihat Siapa Yang Bersama Rika

    “Sepertinya kamu berdandan habis-habisan untuk datang ke sini agar Mas Andri merasa menyesal ya? Coba lihat penampilanmu sekarang, kamu yang biasa lusuh sangat berbeda hari ini. Sepertinya kamu ingin mengalahkanku!” desis Riana dengan tatapan penuh kebencian.Rika membalas dengan senyuman. “Buatku, Mas Andri itu masa lalu. Sudah nggak berarti lagi, itu adalah pembelajaran dalam hidup yang nggak perlu diratapi. Aku berdandan karena menghormati undangan kalian,” balas Rika membuat Riana tambah terbakar amarah.“Apa maksudmu?” Riana menatap tajam. “Penampilanku menunjukkan aku ikut bahagia karena pernikahanmu bisa diumumkan ke khalayak banyak. Sudah nggak diam-diam lagi,” sahut Rika datar, membuat Riana tambah marah.Wajahnya memerah menahan amarah. Sudah-sudah. Jangan dilanjutkan!” lerai Andri. “Kamu membelanya?” Riana menoleh, menatap Andri dengan amarah yang tampak jelas di wajahnya. “Bukan membela, ini pesta. Jangan bertengkar,” ujar Andri sok bijaksana. Riana membuang napas kasar.

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 39. Bisa Tersenyum Puas

    Andri yang berdiri di atas altar dengan hati yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, namun matanya justru terpaku ke arah Rika. Riana, merasa kesal karena tatapan Andri yang tertuju pada mantan istrinya. “Ada apa dengan Mas Andri? Kenapa dia terus menatap Rika?” gumam Riana kesal dalam hati.Andri, yang seharusnya sedang berbahagia dalam hidupnya, tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Rika, dia menjadi tamu undangan yang tampaknya jadi pusat perhatian seluruh tamu. Andri mencoba menahan emosinya, saat beberapa tamu naik ke altar untuk memberinya selamat.“Andri, lihat Rika di sana. Dia cantik banget dan sudah punya pengganti yang tampan,” bisik Rian, salah satu teman kantor Andri yang juga mengenal Rika.“Apa maksudmu?” tanya Andri dengan sorot mata penuh kemarahan. Rian sadar, Andri tidak suka dengan berita yang dibawanya. “Eh, santai bro! Itu mungkin caranya buat nutupin perasaan sakitnya,” ujar Rian menenangkan.Andri membuang nafas kasar. “Ya, mungkin aja!” ucapnya datar. Setelah

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 40. Raisa Datang

    Mata Rika melirik ke arah Satya yang sedang asyik membaca pesan di ponselnya. Dia merasa penasaran dan berharap Satya akan memberitahu padanya tentang pesan tersebut. Satya memutar kepalanya menatap Rika, namun Rika langsung berpura-pura melihat ke arah jalanan seakan tidak perduli dengan pesan yang di dapatkan Satya.Seulas senyum terbit di wajah Satya. “Nggak mau tahu pesan dari siapa?” tanyanya memancing emosi Rika yang dari tadi berpura-pura menatap jalanan. Rika menoleh, "Memangnya ada pesan dari siapa, Satya?""Ini dari Raisa. Katanya dia akan berkunjung ke rumah besok." Satya menghela nafas panjang. “Apa kamu benar-benar sudah nggak menginginkannya lagi?” tanya Rika menyelidik, kecemburuan merayap di hatinya.Satya tersenyum menatap Rika, dan menggeleng yakin. “Nggak ada perasaan apa pun lagi untuknya. Entahlah, semua hilang. Mungkin karena perhatianku sekarang hanya untukmu,” sahut Satya dengan tatapan penuh cinta. Wajah Rika memerah tersipu malu mendengar ucapan romantis Saty

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 41. Dinda Tahu Siapa Raisa

    Dinda dan Rika sedang berada di kamar, mereka duduk di tepi ranjang. Dinda tidak sabar mendengar cerita dari Rika, tentang orang-orang yang melihat Rika di pernikahan mantan suaminya.“Tante, cepat ceritain sama aku. Apakah mantan suami tante terkejut saat melihat penampilan Tante sekarang?” desak Dinda bersemangat. Rika mengangguk cepat sambil mengembangkan senyumnya. “Uh, aku sudah menduganya!” seru Dinda melonjak kegirangan. Rika hanya tersenyum melihat kelakuan Dinda.“Tante itu sangat cantik, aku tahu mantan suami Tante, pasti sekarang sedang merutuki dirinya karena menyesal sudah menyia-nyiakan Tante,” ujar Dinda yakin. “Hey, apa aku pernah bercerita padamu kalau dia menyia-nyiakan aku? Rasanya aku nggak pernah bercerita seperti itu?” Rika menatap Dinda heran dengan komentar-komentarnya.“Ih, Tante gimana sih? Aku ini udah besar, tentu saja aku tahu meski Tante nggak cerita. Apa namanya coba, kalau bukan menyia-nyiakan. Dia selingkuh dengan wanita lain, itu ‘kan namanya menyia-n

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 42. Mulai Saling Memberi Kasih Sayang

    “Oke, Sayang. Sebenarnya beberapa tahun yang lalu, Papa masih memantau keberadaannya. Mamamu sudah menikah dengan laki-laki yang dicintainya.” Satya membuang nafas kasar. Ada luka yang tampak jelas di wajahnya.“Bagaimana kabarnya, Pah? Apa, mama baik-baik saja?” tanya Dinda penuh selidik. Satya menatap Dinda dan tersenyum getir. “Iya, Sayang. Mamamu baik-baik saja, tapi dua tahun terakhir ini Papa sudah nggak tahu lagi bagaimana kabarnya. Papa berpikir, mungkin dia sudah melupakan kita. Jadi, lebih baik jika Papa merelakannya dan nggak berharap dia menemuimu,” sahut Satya dengan tatapan sendu.“Apakah dulu, Papa pernah mencintai mama?” tanya Dinda, menatap manik mata papanya mencari jawaban. Satya terdiam, rasa bersalah merasuki hatinya. Dinda menatap Rika, membuat Rika salah tingkah.“Maafkan aku, Tante. Mungkin saja, Tante nggak suka mendengar hal ini. Selama ini, aku selalu bertanya dalam hatiku. Apakah, papaku mencintai mama? Aku hanya ingin mendengar jawaban dari papaku,” ucapn

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 43. Sepertinya Ulah Raisa

    Suasana malam itu di kamar Rika begitu syahdu. Lampu kecil bersinar lembut, menciptakan aura hangat yang membuat mereka berdua merasa nyaman. Rika dan Satya duduk bersama di ranjang, Pelukan mereka memberikan ketenangan, seolah-olah dunia milik mereka.Namun, keheningan itu tiba-tiba terganggu oleh bunyi getaran ponsel Satya di dalam saku bajunya. Perlahan Satya melepaskan tangannya dari pelukkan. Dia mengangkat alisnya ketika melihat nama yang muncul di layar ponselnya."Satu detik, Sayang," ucap Satya seraya melepaskan pelukkannya pada Rika. Dia mengambil ponselnya dan menjawab panggilan dari papanya, Richard Mahendra."Ya, Papa?" tanya Satya dengan suara lembut, tetapi dengan ekspresi heran yang tergambar di wajahnya. Rika bisa merasakan perubahan suasana, dan dia diam tanpa bertanya. Matanya memandang Satya dengan penuh kekhawatiran, mencoba membaca ekspresi di wajahnya."Bagaimana kabarmu dan Dinda?" suara Richard terdengar jelas di sisi lain panggilan. "Baik, Papa. Tumben Papa m

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 44. Masih Bertanya Kenapa Oppa Akan Berkunjung

    “Bagaimana ya, perlukah aku ceritakan padanya?” Rika termenung sejenak, berpikir dengan hati-hati. “Ah, kalau aku cerita, rasanya seperti minta bantuannya. Aku yakin, Satya jadi merasa terbebani dan akan membantu. Lebih baik aku selesaikan saja sendiri. Besok aku akan mencoba menghubungi Raisa saja, lalu selanjutnya baru membuat proposal ke beberapa perusahaan untuk meminta bantuan panti,” gumam Rika memutuskan dengan tegas.Rika memasuki kamar mandi dengan langkah ringan, senyuman lembut menghiasi wajahnya. Suara air yang mengalir dari pancuran menciptakan melodi yang menenangkan di dalam ruangan. Dia melepaskan pakaian dengan hati-hati, membiarkan air hangat menyapa kulitnya.“Ah, mandi memang selalu menyegarkan.” Setelah beberapa menit, dia keluar dari kamar mandi dengan handuk melingkar di tubuhnya. Kamar tidur yang hangat dan nyaman menantinya, memanggil untuk sesi istirahat yang sangat diinginkan.Rika menghela nafas ringan, “Hari ini cukup melelahkan. Saatnya untuk istirahat.”

Bab terbaru

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 54. Sandiwara Keluarga Andri

    Terdengar suara langkah kaki yang makin lama makin mendekat. Semua menatap ke ambang pintu, melihat siapa yang datang."Riana!" teriak Nia. Riana yang berdiri di ambang pintu menatap ke arah Raisa dan Maharani bergantian. "Aduh maaf aku datang ke sini nggak bilang-bilang Ibu, ternyata Ibu sedang ada tamu. Aku menunggu di dalam saja ya, " ujar Riana sambil tersenyum."Eh nggak apa-apa, ayo sini masuk. Ibu Maharani, kenalkan ini menantu saya Riana namanya. Dia baru menikah dengan Andri, satu bulan yang lalu." Nia memperkenalkan Riana kepada Maharani, dengan harapan akan mendukung ceritanya tentang kejelekan Rika. Raisa tersenyum menyeringai melihat sandiwara yang sudah diaturnya berhasil. Raisa memang sengaja menyuruh Nia untuk memperlengkap cerita, menjelekkan Rika dengan kedatangan Riana.Riana menghampiri Maharani dan Raisa sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya. Maharani berdiri dan menyambut uluran tangan dari Riana sambil memperkenalkan diri. "Riana sini duduklah dekat ibu." N

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 53. Maharani Mencari Informasi Soal Rika

    Keesokan paginya, sinar matahari mulai menerangi rumah mewah keluarga Mahendra. Nyonya Maharani duduk di meja makan, menikmati secangkir the setelah mereka sarapan bersama. "Sudah siap berangkat, Satya dan Papa?" tanya Nyonya Maharani, senyum tipis terukir di bibirnya.Satya mengangguk, "Ya, Ma. Aku akan berangkat sekarang. Sampai nanti." Satya mencium Dinda yang masih duduk di meja makan. Hari itu Satya dan Richard memang ada meeting pagi hari, jadi dia tidak mau terlambat karena terjebak kemacetan jalanan.Dengan senyum hangat, Nyonya Maharani melambaikan tangan pada Satya dan suaminya yang melangkah keluar rumah. Dinda pun berpamitan untuk berangkat ke sekolah.“Oma, aku juga berangkat sekolah dulu, ya,” ujar Dinda sambil menggendong tas sekolahnya. Rika membantu Dinda membetulkan tasnya dan melangkah keluar rumah bersama Dinda, karena hari itu Rika ada perlu bertemu orang penerbitan.“Iya, hati-hatilah.” Maharani tersenyum melepas kepergian cucunya. Begitu mereka pergi dan tak te

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 52. Rencana Raisa

    “Nggak, Sayang. Papamu nggak tahu, kalau Tante datang. Tante sengaja nggak memberitahunya karena Tante datang untuk menyapa Oma dan Opamu,” sahut Raisa lembut. Dinda mengernyitkan keningnya.“Bukankah, papaku nggak suka kalau Tante datang ke sini? Lalu, kenapa masih datang?” Dinda menajamkan tatapannya. Mendengar ucapan Dinda membuat Raisa kesal, namun terlihat jelas dia berusaha menguasai amarahnya.“Dinda, Sayang. Mungkin Tante Raisa ingin menyapa Oma, bukan bertemu papamu,” bela Maharani tidak mau suasana semakin memanas. Meski dia juga tidak suka Raisa datang, namun Maharani tidak mau kalau cucunya berkata tidak sopan. Dinda tertunduk merasa bersalah akan teguran omanya.“Baiklah, silahkan lanjutkan ngobrolnya. Aku juga mau kerjakan PR sekolahku bersama Tante Rika.” Dinda menatap Raisa kesal, lalu pergi menuju kamarnya.“Hemm, sepertinya Dinda tidak menyukaimu,” desis Maharani tajam. Raisa memaksakan senyumannya. “Iya, itu pasti karena hasutan Rika,” tuduhnya dengan tatapan sinis.

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 51. Raisa Menghasut

    “Halo, apa kabar, Tante?” sapanya ramah, dengan senyuman mengembang. "Raisa," ucapnya pelan, suaranya tersirat dengan rasa takut dan kekecewaan. Raisa tersenyum lembut, seperti biasa, seakan dia tidak membawa beban masa lalu yang rumit."Hai, Tante Maharani. Maaf datang tanpa pemberitahuan sebelumnya," katanya sopan sambil tersenyum menatap Maharani. Maharani hanya mengangguk pelan, dia mencoba menahan kecanggungan yang melanda hatinya. Kekesalannya pada Raisa akan kejadian masa lalu, muncul kembali."Nggak masalah. Silakan duduk," ucapnya singkat, mencoba menunjukkan kesopanan meski hatinya terusik oleh kehadiran Raisa. Dia ingat siapa Raisa, wanita yang pernah menolak Satya ketika Satya ingin menikahinya. Padahal saat itu mereka menjalin hubungan.Raisa duduk di hadapannya, menatap Maharani dengan penuh pengertian. "Terima kasih, Tante," ucapnya. "Aku tahu kehadiranku mungkin mengejutkan Tante. Tapi aku ingin bicara tentang Satya." Raisa berkata lantang.Maharani menegangkan dirinya

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 50. Diperhatikan Calon Mertua

    “Iya, Oma udah ketemu dengannya. Apakah dia benar-benar baik padamu, Sayang?” tanya oma penuh penekanan seakan ingin meyakinkan dirinya. "Iya, Oma. Tante Rika sangat membantu Dinda dalam tugas-tugas sekolah dan selalu mengawasiku," ungkap Dinda dengan bangga.Oma tersenyum lega. "Itu bagus. Oma senang kalau tante Rika selalu baik padamu." Namun, tatapan Oma tiba-tiba berubah menjadi serius. "Tapi, Dinda, apakah kamu tahu kalau tante Rika itu akan menjadi calon Mama Dinda?"Dinda terkejut mendengarnya. "Eh, Oma udah tahu?" Oma mengangguk perlahan. "Iya, Sayang. Papamu memberitahu kalau dia mencintai Rika. Dia ingin menikahinya."Dinda terdiam sejenak, kemudian, dia tersenyum cerah. "Dinda tahu, Oma. Bahkan, Dinda yang meminta Papa untuk menikah dengan tante Rika." Oma mengernyitkan keningnya terkejut mendengarnya. "Oh, benarkah? Kenapa, Sayang?""Dinda sangat menyayangi tante Rika, Oma. Dia selalu baik padaku dan selalu ada untukku. Dinda ingin tante Rika menjadi bagian dari keluarga k

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 49. Diberi Kesempatan

    "Kamu tahu, Satya, asal-usul Rika nggak jelas. Kita juga nggak tahu apakah dia benar-benar wanita yang baik-baik. Papa hanya ingin yang terbaik untukmu dan Dinda," ucap Richard dengan tatapan tajam. "Aku paham, Pap. Tapi aku yakin, Papa pasti sudah menyelidiki Rika, bukan?" Satya menekankan ucapannya. Papanya mengangguk pelan, "Tentu saja. Tapi itu bukanlah jaminan. Papa belum tahu siapa orang tuanya." "Bagiku, yang terpenting bukanlah dari mana asal Rika. Bagiku, yang penting adalah Rika mencintai dan menyayangi Dinda dengan tulus. Dan yang tak kalah pentingnya, aku mencintainya," ujar Satya dengan tegas. “Lalu, bagaimana jika suatu saat keluarganya muncul? Bagaimana kalau dia terlahir dari orang tua yang berbuat kriminal? Bukankah itu akan jadi masalah buat kita? Kamu harus berpikir jauh ke depan Satya!” bentak Richard mengingatkan. Satya tersenyum lembut, "Untukku, siapa pun orang tua Rika bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah aku akan menjalani hidup bersamanya. Aku p

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 48. Ternyata Orang Tua Satya Menyelidiki Rika

    "Rika," gumam Satya, suaranya lembut, "Tunggu sebentar di kamarmu, ya? Aku akan menemui papa dan mamaku terlebih dahulu."Rika mengangguk sopan, siap untuk menunggu. Namun, ketika ia hendak melangkah pergi, tiba-tiba Satya menarik lengan ringan Rika, menahannya."Tunggu," ucapnya pelan, lalu memeluknya dengan lembut. Rika merasakan hangatnya pelukan itu, bagai sebuah perlindungan yang tidak pernah dirasakannya. Rika merasakan detak jantung Satya yang seiring dengan detaknya sendiri.Setelah sesaat, Satya melepas pelukannya perlahan-lahan, dengan senyum hangat di wajahnya. Rika tersenyum balas, matanya berbinar oleh kehangatan yang ia rasakan. "Aku akan menunggumu," ucapnya dengan lembut sebelum berbalik dan meninggalkan ruang kerja Satya.Satya mengamatinya sejenak, melihat langkahnya yang ringan menjauh. Kemudian, dengan langkah mantap, dia melangkah ke ruang keluarga di mana papa dan mamanya baru saja tiba.Dengan hati yang gelisah, Satya melangkah masuk ke ruang keluarga di mana pa

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 47. Kedatangan Orang Tua Satya

    Satya membuka pintu ruang kerjanya dengan langkah pasti, diikuti oleh Rika yang sedikit ragu. Ruangan itu tenang, hanya suara keributan dari luar yang terdengar samar-samar. Satya menoleh pada Rika dengan senyum hangat."Rika, tolong tutup pintu ruang kerja ini?" Rika menatap Satya dengan ekspresi ragu. Dia diam sejenak, seolah mempertimbangkan permintaan itu dengan serius. "Apakah kita seharusnya menutup pintu? Ini terasa sedikit aneh..." gumam Rika.Satya tersenyum, menangkap kebingungan Rika. Dia menghampiri pintu dan dengan lembut menutupnya. "Kita memang tidak biasa menutup pintu ini saat kita bicara pekerjaan, tapi terkadang privasi itu penting, bukan?"Rika mengangguk pelan, tetapi kebingungannya masih terlihat di wajahnya. Tiba-tiba, Satya berbalik dan tersenyum, membuat Rika terkejut. "Kenapa kaget, Rika? Apa yang kamu pikirkan?""Oh, nggak apa-apa. Aku hanya nggak nyangka pintu akan ditutup begitu tiba-tiba." Satya tersenyum lebih lebar lagi, melihat kebingungan Rika. "Aku m

  • Dikhianati Suami, Dicintai Duda CEO   Bab 46. Kenapa Nadine Bercerai?

    “Eh, maksud Papa juga melanjutkan ngobrol. Hemm, tapi urusan Papa bukan hanya ngobrol saja, kok. Hemm, itu urusan pekerjaan juga. Biografi Papa dan menanyakan perkembanganmu,” jawab Satya sedikit gugup. Rika mengulum senyum melihat kegugupan Satya.“Oh, gitu. Iya, aku ngerti kok, Papa.” Dinda tersenyum ceria sok mengerti, namun hal itu membuat Satya lega. “Oke, Papa ke kamar dulu,” pamitnya melempar senyum lega pada Rika dan Dinda. Anggukan kecil terlihat dari Rika dan Dinda. Satya bergegas keluar dari kamar Rika.“Astaga anak itu buat aku bingung saja. Lagi pula kenapa datang di saat seperti itu sih. Mengganggu saja. Lho, kok aku kesal pada Dinda sih! Aduh bisa gila kalau begini,” Satya membatin sambil melangkah menuju kamarnya.Satya segera memasuki kamarnya dengan langkah cepat, sorot matanya penuh ketegangan. Dia mengambil ponselnya dan segera mencari nomor Raisa. Setelah menemukannya, dia menekan nomor tersebut. Setelah beberapa kali dering, suara Raisa akhirnya terdengar di sebe

DMCA.com Protection Status