Share

Bab 88

Penulis: ERIA YURIKA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-10 03:05:27

Entah kenapa waktu seakan enggan berlalu. Aku sudah sangat merasa tidak enak. Apa lagi hari ini aku makan cukup banyak. Pasti sangat berat.

“Turun aja ya, Mas! Enggak apa kok. Aku biasa kayak gini. Namanya juga perempuan.”

“Jangan bawel. Sebentar lagi nyampe!” katanya.

Pria itu benar-benar menggendongku sampai ke rumah. Herannya, Mas Syahru masih saja mempertahankan wajah datarnya. Bahkan ketika ia menurunkanku.

“Udah nyampe. Masih mau digendong?” tanyanya sambil menatapku, tanpa senyum sedikit pun.

Bagaimana bisa ia biasa saja dengan jarak sedekat ini?

Ah, iya bagaimana aku bisa lupa kalau dia seorang model profesional. Jelas saja ia sangat biasa dengan adegan seperti ini.

Sepertinya aku terlalu lama menganggur. Sehingga terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting.

“Alea, kalau memang enggak mau turun, bukakan pintunya!”

“Oh, a-aku mau turun kok, Mas!”

“Enggak usah, sudah tahu sakit. Kenapa tetep maksain buat jalan sendiri?”

“Ayo, bukain handlenya? Tanganku dua-duanya sibuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunaisha P
Lanjuttt dongg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 89

    “Apanya yang yang jangan sekarang?”Pria itu malah menatap bingung.“Ka-kamu mau i-itu ‘kan?”“Dasar mesum! Aku mau ambilkan kamu minyak kayu putih. Ini!”Tanpa merasa bersalah pria itu meletakkan benda kecil itu ke genggamanku.“Aku sudah bilang ‘kan belum mau menyentuhmu.”Dia bilang belum? Itu artinya?Ah, tidak. Jangan berpikir macam-macam. Dia menyukai sesama. Bahkan jika aku memakai pakaian terbuka pun ia tak akan tergoda.Tanpa sadar aku telah menggelengkan kepala. Sekarang Mas Syahru jadi semakin memperhatikanku.“Aku akan ngebut! Kamu jangan kabur lagi, oke?”“Siapa juga yang mau kabur, bisa bocor di jalan nanti.”“Nah, itu tahu. Jadi anak baik! Yang nurut sama suami!”Suami?Kenapa rasanya aneh sekali.Pria itu datang dengan membawa pembalut beserta minuman untuk meredakan nyeri datang bulan, tetapi dengan jumlah yang sagat banyak. Aku masih memaklumi jika ia membeli pembalut yang sangat besar. Aku juga suka begitu, tetapi minuman sebanyak ini siapa yang akan mengonsumsinya?

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 90

    “Minumlah!”“Terima kasih.”“Kamu selalu seperti ini setiap bulan?”“Ya,”“Almarhumah ibuku dulu enggak seperti ini.”“Setiap wanita memang berbeda.”“Apa perlu ke dokter buat cek, mungkin ada sesuatu yang memicumu seperti ini.”“Enggak perlu, biasanya setelah minum akan baikkan.”“Oke, sebentar sayurku sudah matang.”Pria itu sangat sibuk. Namun, sama sekali tak mau dibantu. Melihatnya begini, sekarang air mataku tak tertahankan lagi. Ia tumpah begitu saja dan aku benar-benar kehilangan kendali atas itu.“Jangan menangis, Alea. Aku aku menyakitimu lagi?”Aku hanya menggeleng.“Lalu, kenapa kamu begini. Aku yakin rumah ini cukup bersih, rasanya tak mungkin ada debu bahkan angin yang masuk dari luar.”“Kamu benar, Mas. Aku hanya merasa sedikit terharu mendengar seseorang memujiku. Setiap hari aku begitu akrab dengan hinaan.”“Kamu masih sering buka komen negative?”“Aku enggak niat buka, tapi berita itu muncul sendiri.”Mas Syahru yang semula berdiri, lantas mulai mendekatkan diri pada

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 91

    “Apa kamu yakin baik-baik saja di jalan? Lumayan loh, sejam dari sini.”“Enggak masalah kok, Mas. Ini juga sudah mendingan abis minum.”“Memangnya harus sekarang banget ketemunya?”“Aku sudah terlalu lama menundannya. Semakin, hari aku jadi enggak tenang.”“Bukankah di hari pernikahan kita, kamu juga sudah meminta maaf padanya.”“Memang, tapi masih ada yang ingin kukatakan padanya.”“Kalau begitu habis zuhur kita pergi. Kamu siap-siap, ya!”“Oke.”~Akhirnya hari itu juga aku bertemu dengan Mbak Ayu. Sejujurnya aku agak ragu, jika nantinya harus bertemu Mas Andi. Rasanya malu sekali, aku pernah mengejarnya begitu menggila sampai putus rasa maluku.Tak tahunya malah berjodoh dengan sahabatnya.“Kenapa melihatku begitu?”“Enggak kok, Mas.”Ah, kenapa juga aku harus tertangkap basah tengah memandanginya.~Pukul 3 sore kami baru tiba di kediaman Mbak Ayu. Wanita itu menyambut kami dengan ramah, rupanya mereka tengah berkumpul di halaman depan. Rumah Mas Andi banyak sekali yang berubah. D

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 92

    Ah, tidak. Bagaimana kalau dia mengadu pada sahabatnya itu. Masalahnya malah melebar ke mana-mana. Mas Syahru mungkin saja akan membenciku.“Alea, kalau ada masalah apa pun yang ingin kamu tanyakan. Bicarakan saja pada orangnya langsung. Kalian kan suami istri.”“Iya, Mbak. Cuma aku enggak enak aja. Takut suamiku tersindir.”“Kalian masih tinggal serumah ‘kan?”“Masih kok.”“Alhamdulillah. Syahru itu memang pendiam dan terkesan cuek, tapi di antara temannya yang lain dia yang paling baik sama Mas Andi. Enggak suka main perempuan. Setahuku agamanya juga bagus.”“Agamanya bagus?”“Kamu bagaimana sih, ‘kan kalian serumah. Masa enggak tahu.”Ya Tuhan, aku bahkan pernah memarahinya, karena ia tidak bangun salat subuh. Aku jadi ragu, harus percaya padanya atau pada mata kepalaku sendiri.Sudahlah, mari percaya dengan keyakinan masing-masing saja!“Kamu kalau ada keraguan, tanyakan saja. Masalah itu seperti bom waktu, bisa meledak kapan saja. Jadi, dari pada kamu bertanya pada orang lain leb

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 93

    Pagi hari di mana kami bersiap untuk pergi ke lokasi pemotretan, Mas Syahru malah membuatku kerepotan dengan tas yang sangat berat. Ia memintaku membawa beberapa botol minuman pereda nyeri datang bulan ke dalam ransel.“Berat banget!”“Orang cuma ditaruh di mobil. Aku yang bawa kalau kamu enggak kuat.”“Eh, bukan begitu Mas.”“Sudahlah, ayo! Mau ikut enggak?”Pria ini benar-benar labil. Sebentar baik, lalu berubah pemarah lagi.~Sampai di lokasi, sudah banya crew yang berkumpul di sana. Mereka semua memandangku dengan tatapan heran.Seharusnya aku memang tak nekat untuk ikut dengannya. Cari penyakit saja.Aku memutuskan untuk ke toilet.Sepertinya setelah ini aku akan menunggu di mobil saja.Sayangnya baru beberapa menit di toilet. Beberapa orang terdengar tengah berbincang. Aku tak bermaksud mencuri dengar. Namun, karena berada satu ruangan, semuanya juga terdengar begitu jelas.“Pengantin baru, ke mana-mana ngikut aja. Takut suaminya digaet yang lain ya. Enggak sadar kalau sendirin

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 94

    Aku gegas berlari meninggalkan tempat itu, sebelum nantinya mungkin akan terjadi hal-hal yang lebih gila lagi. Aku bahkan sampai tak bisa berhenti muntah, membayangkan betapa menjijikan perbuatan pria yang menikahiku.Pantas saja ia tahan tak pernah menyentuhku, ternyata dia memang tidak normal.Aku memutuskan untuk segera pergi saja dari lokasi pemotretan. Tanpa pamit terlebih dahulu, aku menumpangi taxy online sampai ke rumah. Rasanya aku tak sanggup. Ini terlalu menyakitkan, bagaimana bisa aku nekat menikah dengan pria gay?Sepanjang jalan air mataku tak bisa berhenti.Seharusnya aku tidak menangis. Dari awal pernikahan ini bukanlah sungguhan. Lagi pula dia tak pernah menganggapku.Hari itu aku tak ingin pulang ke rumah. Aku butuh waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Mengabaikan pandangan orang-orang, aku memilih pusat kota yang saat itu tengah ramai pengunjung.Aku benar-benar hilang arah. Entah pada siapa lagi aku harus pergi. Dunia ini terlalu kejam untukku.Mas Syahru

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 95

    “Memangnya lihat apa?”Mas Syahru malah menatap semakin dalam.“Ya kali aja.”Aku tahu sepertinya ia juga mulai curiga. Seharusnya aku bisa bersikap senatural mungkin. Perjanjian pernikahan ini hanya sampai 1 tahun. 4 bulan berlalu begitu sulit, kalau aku menyerah hari ini. Sia-sia sudah perjuanganku selama ini.Apa lagi Ayah, sangat berharap lebih pada laki-laki yang ia anggap baik. Padahal, perbuatannya sangat menjijikkan.“Kita jalan masing-masing aja! Mas duluan!”“Kenapa enggak bareng-bareng sih?”“Memangnya biasanya begitu ‘kan, aku jalan di belakang?”“Kamu aneh tahu, kalau memang ada masalah, ceritakan saja! Aku bukan cenayang yang pandai menebak pikiran orang lain.”Orang lain katanya. Baginya aku memang seasing itu.“Kamu enggak perlu peduli urusan orang lain, Mas.”Saat itu karena ia enggak mendahului, jadi aku langsung saja melangkah menuju area parkir.Toh, ia juga pasti akan mengikuti dari belakang.“Aku ada salah sama kamu?”“Enggak ada.”“Lalu, kenapa sikapmu berubah?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 96

    Pagi hari kami menjalani setiap hal seperti biasanya. Tak ada yang berubah, selain kami yang seperti kembali pada saat pertama kali dipersatukan dalam atap yang sama.Tanpa banyak kata, juga tak saling tegur. Selain untuk hal-hal yang memang penting saja. Aku tahu hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Kurasa kemampuan aktingku semakin hari jadi memburuk.Aku bahkan tak bisa berpura-pura pada saat yang penting seperti ini.Kalau saja bukan karena Ayah aku juga tak ingin melanjutkan pernikahan seperti ini. Sebenarnya aku merasa kasihan padanya, ia sangat berharap aku bisa memberikannya cucu. Namun, jangankan cucu, pria ini bahkan tak pernah menyentuhku.Ia malah lebih suka menyentuh dari golongan sejenisnya.Sungguh dunia ini memang sudah tua.“Ini untukmu.”Pria itu tiba-tiba saja menyerahkan kartu debitnya padaku.“Aku masih ada uang kok.”“Tapi, aku suamimu. Ini sudah jadi kewajibanku.”“Kamu sudah mengisi penuh kulkasnya, enggak masalah itu saja sudah cukup.”“Kamu mungkin ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24

Bab terbaru

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 113

    Aku tidak menyadari jika aku terlalu lama berada di toilet, sampai kemudian Mas Syahru menyusul ke sini. Aku buru-buru keluar agar ia tak khawatir.“Ada apa? Kenapa lama banget ke toiletnya? Perutmu sakit?”“Hm, sedikit, tapi udah lebih baik.”“Apa karena obat antidepressant itu?”“Enggak.”“Obatnya sudah habis dan aku udah enggak pernah minum lagi sejak sebulan yang lalu.”“Loh, kenapa?”“Maaf, tapi kepalaku sering sakit kalau terus-terusan minum obatnya.”“Terus sekarang kenapa bisa sakit?”“Mungkin cuma masuk angin. Aku mau ganti baju dulu, gamisku kena muntahan.”“Muntah? Memangnya dari tadi kamu muntah?”“Iya.”“Kapan terakhir datang bulan?”“Hm, ya Allah udah 2 minggu yang lalu.”Pria itu mendadak tersenyum, bukan hanya tersenyum ia bahkan tiba-tiba saja mengangkatku dan memutarnya.Ya Tuhan aku masih lemas karena muntah yang tak kunjung usai, ia malah membuatku pusing dengan berputar-putar.“Mas turunin dulu, aku mabok!”“Maaf ya, Mas seneng aja. Ini kamu pasti hamil Sayang.”

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 112

    Bahkan sekarang melihatku tak berdaya. Pria ini tak hanya memanggilkan dokter, ia juga rela mengurus rumah bahkan menyuapiku makan dan membantu ke toilet.Entah kenapa dengan fisikku. Aku begitu takut dengan ancaman, setelah berbulan-bulan terus saja ditekan dengan berbagai hinaan, makian bahkan kadang-kadang ada juga beberapa akun yang mengancamku. Aku masih baik-baik saja, karena aku pikir itu hanya ucapan tanpa pembenaran. Namun, nyatatanya saat tahu jika kemarin aku benar-benar diancam. Pertahananku benar-benar runtuh.“Al, kita ke rumah sakit saja ya!”“Enggak Mas, aku baik-baik saja.”“Kamu terus saja waspada sejak kemarin bahkan belum tidur sama sekali.”Bagaimana aku bisa tidur jika, setiap waktu aku terus ketakutan kalau mungkin saja ada yang akan datang ke rumah. Ketakutan itu semakin menjadi mana kala tak ada orang di rumah.“Reza enggak akan ke sini Sayang, kalau kamu terus begini bisa ganggu kesehatan. Kita ketemu psikiater aja oke?”“Aku enggak gila.”“Enggak semua orang

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 111

    “Ya Allah Mas, itu bukannya orang yang pernah datang ke rumah kita?”“Iya, itu anak buahnya Reza.”“Mau apa lagi coba? Kok bisa tahu kita ada di sini?”“Entah, nah itu Rezanya datang. Kamu jangan jauh-jauh dari Mas. Sini pegangan! Kita emang enggak bisa terus menghindar. Di sini banyak CCTV jadi kalau ada apa-apa banyak saksinya. Kamu jangan takut!”Pria itu menggenggam lenganku lantas mulai berjalan menuju Reza yang kini juga menatap kami ke arah yang sama. Di sampingnya sudah ada dua orang pria berbadan tegak dan besar yang melihat kami dengan tatapan sangarnya yang khas.Tak lama beberapa bawahannya yang lain juga datang dan berjajar di belakangnya. Namun, seolah tak kenal takut Mas Syahru terus melangkah.Sampai kemi berdiri tepat di depan pria itu, ia tiba-tiba saja menghadiahi pukulan yang cukup keras di perut sahabatnya. Hampir saja dua bawahannya membalaskan apa yang ia lakukan pada Reza, kalau saja tak dicegah oleh atasannya, aku yakin Mas Syahru juga sudah mendapatkan pukula

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 110

    “Apa sih Sayang, pikiran kamu itu ya! Kotor banget.”“Memang kenyataannya begitu ‘kan?”“Suamimu ini masih normal. Mana mungkin mau melakukan hubungan sesama jenis. Membayangkannya saja sangat mengerikan.”“Ya terus kalau Reza nginep dia tidur di mana?”“Di bawah, di sofa tempat Mas biasa tidur.”“Memangnya dia mau.”“Ya, harus mau. Suruh siapa numpang tidur di sini. Sudah tahu rumahnya kecil.”Ternyata berbeda sekali perlakuannya padaku dan orang lain.“Meskipun Mas berteman baik, Mas juga enggak naif. Dia dari awal memang keliatan enggak normal sejak kasus pelecehan itu, jadi harus pintar jaga diri.”“Baguslah.”“Udah enggak marah lagi?”Aku hanya menggeleng.“Cie ada yang cemburu.”“Aku hanya bertanya, tolong jangan menafsirkannya sebagai cemburu.”“Orang enggak akan bertanya jika tidak cemburu.”Entah sejak kapan pria ini menjadi sangat narsis. Sepanjang jalan menuju rumah ia bahkan terus saja memaksaku untuk mengakui kecemburuanku padanya.“Iya, aku cemburu sama Reza. Puas?”Seka

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 109

    “Loh, memangnya sudah?”Aku bahkan bisa melihat matanya yang sejak tadi meredup, mendadak berbinar.Aku hanya mengangguk, tetapi pria itu malah kembali memelukku. Kali ini ia bahkan mendaratkan kecupan singkat di kening.“Sejak kapan?”“Memangnya harus aku kasih tahu?”“Ya harus dong, Sayang.”“Mungkin sebelum Mas mengutarakan semuanya.”“Ya Allah, ih masa sih. Enggak nyangka deh.”“Terus kenapa kemarin kesannya kamu kayak mau nolak Mas.”“Siapa yang enggak shock lihat pasangan sendiri punya hubungan yang cukup dekat dengan sesama jenis lagi. Aku hanya perlu waktu meyakinkan diriku sendiri, kalau memang semua in hanya salah paham.”“Jadi sekarang ceritanya sudah yakin?”“Insyaallah, melihat bagaimana Mas bersikeras untuk melindungiku. Itu saja sudah cukup untuk membuktikan semuanya.”“Kalau begitu ayo!”“Ke mana?”Ia malah menatap pintu kamar kami yang saat itu masih terbuka. Siapa lagi yang melakukannya kalau bukan Reza si pembuat onar itu bahkan tak menutupnya kembali.“Mas memangny

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 108

    “Kamu di rumah aja. Mas yang ke sana. Kunci pintu ya, jangan keluar kalau ada yang ketuk. Mas ‘kan tahu sandinya jadi pasti langsung masuk.”“Oke.”Aku hanya bisa mengiyakan apa yang diperintahkan suamiku, sebelum akhirnya ia pergi untuk mengatasi kekacauan. Saat itu aku memang mengantarnya sampai ke depan.Namun, begitu aku akan kembali masuk, Luna yang kebetulan tengah membuang sampah malah menyapaku.“Pagi Ka, baik-baik aja ‘kan?” katanya.Entah kenapa ia bertanya seperti itu. Apakah memang wajahku terlihat bermasalah?“Alhamdulillah.”“Syukurlah, oh ya Ka, aku boleh minta tolong boleh enggak?”“Apa?”“Hari ini aku masak banyak buat acara nanti siang. Kakak bisa enggak cobain masakan aku, kurang apa gitu. Aku enggak percaya diri, masalahnya aku baru mau coba masak. Resepnya aja lihat di youtube.”“Boleh.”Gadis cantik berusia 22 tahun ini merupakan seorang karyawan di bank swasta. Setahuku ia memang tak suka memasak, bahkan pernah mengatakan jika ia tak tahu sama sekali tentang bu

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 107

    Hingga terdengar decit pintu yang terbuka barulah aku berani untuk membuka selimut. Untungnya yang datang suamiku.“Jangan takut Al, itu hanya ban motor yang tetangga yang pecah.”“Astaghfirrullah.”“Kejadian kemarin pasti bikin kamu trauma, ya?”“Enggak kok Mas, aku cuma sedikit takut aja. Enggak sampai ke tahap trauma. Terus bagaimana orang yang bawa motornya baik-baik aja ‘kan?”“Alhamdulillah. Mas Danu baik-baik saja kok. Dia baru aja pulang shift 3.”“Ada-ada saja.”“Iya, sampai tetangga kita keluar semua. Dikira bom.”Aku sampai tertawa karenanya. Memang bunyinya seperti itu.“Nah, begitu dong. ‘Kan tambah cantik kalau ketawa.”“Apa sih Mas, pagi-pagi bukannya sarapan malah gombal.”“Lihat wajah kamu aja sudah kenyang kok.”“Ih, malah tambah gombal. Sudahlah aku mau ke bawah dulu, kita sarapan roti bakar dulu ya.”“Hm, boleh. Asalkan buatanmu semuanya enak.”“Timbang masukin ke panggangan aja kok enak, Mas. Itu mah standar rasanya.”“Tapi, ‘kan beda rasanya kalau makanan dibuat

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 106

    Tepat saat hantaman keras pada pintu itu semakin intens terdengar, petugas keamanan untungnya segera datang. Barulah aku berani menilik dari celah gorden yang terbuka. Itu pun dari balik kamar yang berada di lantai 2. Rupanya tak hanya ada petugas, orang-orang sekitar rumah pun ikut melihat kekacauan itu.Ya Tuhan aku pikir ia menghantam pintu dengan tangannya. Namun, setelah melihat halaman rumah yang berantakan barulah aku tahu jika ia bahkan tak sekedar datang, tetapi juga merusak.Melihat dari kejauhan saja, sepertinya postur tubuh itu sangat mirip dengan Reza.“Ya Allah jangan-jangan memang dia, yang menyebarkan berita itu. Lagi pula siapa lagi orang terdekat kami yang mengetahui rahasian ini, selain dia.”Aku bergegas turun, mengingat salah satu petugas keamanan mulai mengetuk pintu. Sepertinya mereka ingin aku memberikan keterangan.Luna yang tak lain salah satu tetangga rumahku, seketika menghambur dan memelukku erat.“Ka Alea baik-baik aja, ‘kan?” katanya dengan wajah yag kha

  • Diamnya Istriku Usai Tahu Aku Selingkuh   Bab 105

    “Mas sebenarnya mau melakukan apa?”“Mas tahu siapa biang dari masalah ini.”“Siapa?”“Kamu juga kenal orangnya. Sudah nanti saja kita bahas!”Ia sudah akan beranjak, tetapi kemudian malah kembali berbalik dan mendekat padaku. Ia tangkupkan kedua telapak tangannya itu di wajahku.Aku harus apa? Bahkan, dalam suasana yang genting saja ia masih saja bersikap romantis.“Jaga diri baik-baik, ya!”“Hm.”Tiba-tiba saja ia menarik kepalaku mendekat, sampai kemudian kurasakan benda kenyal itu menempel di keningku. Ada bekas basah yang kian mengering seiring dengan hembusan angin yang menerpa wajah, begitu pintu rumah kami terbuka.Bodohnya kenapa aku hanya diam saja. Seharusnya berontak saja.“Aku harus pergi Al, jangan sedih. Semuanya akan baik-baik saja. Bahkan jika mereka berhasil mengantongi bukti itu, Mas yang akan membuktikan sendiri kalau pernikahan kita memang sungguhan.”“Terima kasih, tapi bisakah berjanji satu hal saja padaku.”“Apa?”“Aku cuma punya Mas di sini, janji buat kembali

DMCA.com Protection Status