Share

Bab 408

Author: Kulihat Bintang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Barusan, Fendiana masih menghina sekretaris wanita itu tampak rendahan. Sekarang, justru dia yang terlihat sangat menyedihkan.

Di sisi lain, Roland sudah memasuki ruang kantornya. Dia menatap Fendiana seraya tersenyum tipis dan bertanya, "Sayang, ada apa denganmu? Kenapa kamu sama sekali nggak senang saat melihatku? Demi mempersiapkan makan siang mewah untukmu, aku hampir mencari di seluruh Kota Mano. Bisa dilihat seberapa besar cintaku padamu, 'kan?"

"Kenapa kamu kembali? Siapa yang menyuruhmu pulang?" tanya Fendiana sembari menatap Roland dan menunjuknya dengan tidak percaya.

Roland pun tertegun sejenak, lalu menjawab, "Aku tentu saja harus pulang ...."

Wajah si manajer keuangan memucat saat melihat Roland. Dia mengingat jelas perintah dan perkataan Fendiana barusan. Seluruh dana perusahaan telah ditransfer ke rekening perusahaan lain. Apabila Roland menyalahkannya atas masalah ini ....

"Kamu nggak seharusnya pulang! Dasar bajingan!" Fendiana terlihat seperti orang yang kehilangan ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 409

    Sekretaris itu bergegas mengulangi perkataannya dengan muram, "Roland telah kembali, bahkan sempat berselisih dengan Fendiana. Setelah Roland kabur, dia melapor polisi. Dia bilang Fendiana ingin merampas hartanya dan mencelakainya."Ekspresi Sadewa seketika menjadi suram. Dia memaki, "Dasar wanita bodoh ...."Ketika melihat Sadewa yang murka, sekretaris itu pun menjadi sangat panik."Cepat periksa, apa dana yang ditransfer Fendiana sudah masuk ke rekening perusahaan atau belum," perintah Sadewa sembari buru-buru melambaikan tangannya."Dia sudah mengajukannya ke bank, tinggal tunggu ditransfer," jawab sekretaris itu.Begitu mendengarnya, raut wajah Sadewa berubah dan menjadi makin suram.Permohonan transfer sudah diajukan, yang berarti uang sudah berada di tangan pihak bank. Apabila Fendiana sudah menyerahkan nomor rekening Ventura Capital Finance, uang itu seharusnya akan segera ditransfer.Jika dana dari perusahaan asing tiba-tiba masuk ke rekening Ventura Capital Finance, hal ini te

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 410

    "Oke." Tenato hanya bisa menyetujuinya. Lagi pula, dia juga mempertimbangkan investasi Kota Mano.Setelah mengakhiri panggilannya, Sadewa menggebrak meja dengan kesal. Dia bergegas menghubungi seseorang dan memerintah, "Cari Fendiana dan bunuh dia!""Baik," ujar orang itu untuk menyetujuinya.Selesai berbicara, Sadewa menutup teleponnya. Dia yang masih merasa kesal segera menyalakan komputer untuk membaca berita.Kini, judul berita di Kota Mano telah menjadi sangat menakutkan.[ Pengusaha Asing Dicelakai di Kota Mano. Masalah Ini Mungkin Melibatkan Ventura Capital Finance. ]Begitu melihat judul ini, Sadewa ingin sekali membanting komputer yang ada di depannya.Masalah ini tidak sesederhana yang terlihat. Pasti ada dalang di balik semua ini. Kemungkinan besar, orang itu adalah Nicholas.Setelah mengeklik berita itu, terlihat Roland yang berbaring di ranjang pasien sedang memegang luka di dadanya sembari berkata dengan marah, "Aku benar-benar kesal. Aku nggak nyangka akan ada kejadian s

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 411

    "Pak Sadewa, kamu yakin tidak sedang berbohong?" tanya wartawan wanita dari Harian Mano lagi.Sadewa menjawab dengan murung, "Aku sama sekali tidak berbohong!""Aku memiliki beberapa foto saat Nona Fendiana masuk ke gedung Ventura Capital Finance pagi ini. Masih ada video yang bisa membuktikan Nona Fendiana masuk ke ruang kantormu. Bagaimana kamu akan menjelaskannya?" Wartawan dari Harian Mano hanya bertanya dengan lirih, tetapi membuat semua orang geger.Situasi macam apa ini? Fendiana datang ke gedung Ventura Capital Finance pagi ini, bahkan masuk ke ruang kantor Sadewa?Saat ini, ekspresi seluruh wartawan di bawah seketika berubah. Semuanya menatap Sadewa dengan terkejut. Jika benar seperti itu, hal ini akan sangat mengejutkan. Dengan kata lain, Sadewa akan sulit untuk melepaskan diri dari masalah ini.Raut wajah Sadewa menjadi makin muram. Dia tidak menduga ada orang yang membuntuti Fendiana, bahkan berhasil mendapatkan rekaman kamera pengawas perusahaan.Di sisi lain, wajah Tenato

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 412

    "Kamu ...," ujar Tenato dengan murka."Sebaiknya, kamu bantu aku pikirkan cara untuk melawan Nicholas. Takutnya, posisimu sebagai Ketua Asosiasi Bisnis nggak akan aman." Sadewa melanjutkan sembari tersenyum sinis, "Uang itu masih di bank. Kalau nggak bisa diambil, hal ini akan sangat berbahaya bagiku ...."Tenato menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya, "Apa maumu?""Kita bahas lagi nanti setelah uangnya diambil," jawab Sadewa dengan tidak acuh.Tenato kesal hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Kemudian, dia berbalik dan keluar dari ruang kantor Sadewa.Setelah Tenato pergi, raut wajah Sadewa pun menjadi sangat suram.Langkah yang diambil Nicholas ini memang sangat cerdik. Namun, seperti yang dikatakan Sadewa barusan, masalah ini tidak akan berdampak besar pada Ventura Capital Finance. Bagaimanapun, Ventura Capital Finance adalah label sekaligus perusahaan terkemuka di Kota Mano.Kring kring kring ....Ponsel Sadewa tiba-tiba berdering saat ini.Sadewa buru-buru menjawabnya. Kemudian, t

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 413

    "Philip, kamu tahu aku nggak punya pilihan lain ...," ujar Sani dengan mata yang agak memerah. Dia terus menatap Philip sambil meneruskan, "Orang itu sudah datang ke Kota Mano untuk mencariku. Apa yang bisa kulakukan sekarang?"Philip menatap Sani, lalu meletakkan satu tangannya di atas meja."Philip, kita sudah saling kenal 7 tahun, 'kan?" tanya Sani seraya menatap Philip dengan sorot mata yang menjadi agak dingin.Mendengar ini, Philip menggertakkan giginya sembari membalas, "Baiklah, aku akan mengikutimu.""Cepat bereskan barang-barangmu. Kita harus mengambil langkah tak terduga supaya nggak ketahuan," kata Sani sambil mengangguk dan berdiri. Dia segera berkemas di ruang kantornya dan mengambil semua barang yang diperlukan. Kemudian, dia buru-buru berjalan ke luar.Tidak berselang lama, keduanya sudah tiba di lantai bawah. Mereka masuk ke mobil dan bergegas meninggalkan Kota Mano.Melihat ini, Bella yang berada dalam kantor membuka sedikit tirai jendelanya dan melihat mobil itu mela

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 414

    Di dalam mobil, Philip yang berwajah murung menambah kecepatan mobil."Nggak usah masuk ke kota. Kita putar arah, lalu ganti mobil dulu," perintah Sani dengan lirih."Oke," sahut Philip sembari mengangguk.Keduanya mengelilingi jalanan Kota Mano, lalu mengganti mobil SUV di tengah perjalanan."Ada yang mengikuti kita." Ketika hendak naik mobil, jantung Sani sontak berdebar-debar. Kemudian, dia berkata, "Jangan khawatir. Kita pastikan dulu ada berapa orang.""Ya," balas Philip sambil mengangguk lagi.Sepuluh menit kemudian, raut wajah Sani seketika menjadi muram."Sialan, itu Bella." Sani melihat jelas mobil di belakang dan yakin hanya ada Bella seorang."Gimana?" tanya Philip yang tidak sesemangat Sani. Dia hanya merasa gugup sekarang."Tenang saja. Pelankan mobilnya di persimpangan berikut," pesan Sani dengan lirih.Philip mengangguk dan lanjut mengemudikan mobil. Meskipun tangannya agak gemetaran, dia segera menenangkan diri setelah mendengar perkataan Sani.Sesaat kemudian, Philip m

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 415

    "Apa yang mau kamu lakukan?" Bella akhirnya menyadari ada yang tidak beres. Tatapan Sani benar-benar menakutkan. Dia sama sekali tidak terlihat normal."Yang ingin kulakukan? Nicholas telah menjebak kekasihku," sahut Sani sembari tersenyum kejam. Dia telah melepaskan bajunya saat ini."Aku bukan bawahan Nicholas. Aku ... aku sebenarnya ...," ujar Bella yang panik. Dia ingin membuat Sani takut supaya mengurungkan niatnya itu."Bukan bawahannya? Baguslah kalau begitu. Aku justru makin suka denganmu," kata Sani sembari tergelak. Kemudian, dia hendak melemparkan diri ke arah Bella."Jangan! Jangan mendekat atau Nicholas nggak akan melepaskanmu ...," ucap Bella yang benar-benar ketakutan sekarang. Kejadian kali ini berbeda dengan kejadian yang menimpa Julia waktu itu. Kali ini benar-benar gawat."Nicholas? Haha. Dia hanya manusia rendahan. Entah setakut apa dia saat berhadapan dengan Sadewa saat ini. Mana mungkin dia berani datang. Kalau berani, aku akan membunuhnya!" timpal Sani. Dia sudah

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 416

    Seluruh tubuh Raisa gemetar. "Tuan Nicholas, aku pantas mati. Aku seharusnya tidak mengatakan hal-hal tentang kamu sebelumnya. Tolong, maafkan aku .... Tolong!"Nicholas membungkukkan badannya dan menepuk pipinya. "Aku ingat sepertinya saat berada di Restoran Fortune, kamu bilang aku pengecut, 'kan?""Aku ... salah, berikan aku kesempatan! Kumohon, berikan kesempatan padaku sekali lagi!" kata Raisa sambil bersujud dengan dahi penuh dengan darah."Benar-benar membosankan ...." Roger mengangkat bahunya dan memandang Nicholas. "Tuan … ini sama sekali nggak menarik!"Nicholas menoleh dan menatap Roger.Hawa dingin menjalar ke seluruh tubuh Roger, dia buru-buru tersenyum. "Tentu saja, bisa melayani Anda adalah suatu kehormatan bagiku!"Nicholas berbalik dan meraih rambut Sani. "Kita bertemu lagi?""Nicholas ... jangan! Jangan!" Sani akhirnya merasa ketakutan. Saat itu, dia baru menyadari dia tadi sudah berbohong.Nicholas meraih kepala Sani dan membantingnya ke pintu mobil lagi secara terus

Latest chapter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status