Bab 254. Tian Fan berjalan menuju Kuil Emas, sedangkan Alpha dan yang lainnya membuka jalan sambil menghabisi para alkemis yang menghadang jalan mereka. Tak membutuhkan waktu lama untuk mereka membuat seluruh Alkemis yang menjadi baris pertahanan penjaga Kuil Emas habis tak bersisa. Bersamaan den
Bab 255. Teknik Perubahan Tian Fan menatap pertempuran yang terjadi antara para pengikutnya dengan kelima Grandmaster Alkemis dan Dua Banshen Dewa terkuat. Di sisi lain, Epsilon memimpin Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, Lambda, Mu, Nu, Xi, Omikron, Pi, Rho, Sigma, Tau, Upsilon, dan Phi untuk mengha
Bab 256. Berbalik. Tian Fan menatap tajam ke arah jam pasir besar dengan naga melilit di tengahnya, tentunya ia familiar dengan benda tersebut yang membawanya keluar dari dunianya itu. Matanya kemudian tertuju pada tujuh lingkaran yang mengelilingi jam pasir besar tersebut. Tampak lima lingkaran
Bab 257. Tian Fan menelaah semua informasi yang masuk ke kepalanya, dengan ingatan Chen Tuan dan yang lainnya ia bisa menelaah dan mendapat sedikit petunjuk atas apa yang terjadi. Bersamaan dengan itu, Alpha dan yang lainnya datang dengan tergesa gesa. Melihat Tuannya dalam keadaan baik baik saja
“Pantas saja para Banshen dan para Dewa tidak membunuh mereka,ternyata ini alasannya mereka dibiarkan hidup, ditangkap dan diteliti.” “Itu berarti…mereka juga sebenarnya mengincar bola ingatan ini!” ujar Tian Fan menyimpulkan. Pikirannya buyar tatkala ia melihat lingkaran segel cahaya mulai pecah
“Akhirnya aku bisa bertemu dengan kalian, keenam bawahan dari sang Raja Dewa Terkuat.” ujar sosok berjubah putih dengan simbol naga dan Phoenix di jubahnya dengan nada datar. “Simbol itu…kau pastinya Dewa Zhi, pemimpin dari pasukan Dewa.” ujar Arael dengan nada datar. “Kau mengenalku? Aku tidak m
Bab 257. Warisan. Dewa Zhi menatap serius pada lautan monster terkutuk yang kini berlari menuju Kuil Emas, raut wajahnya menunjukan keraguan yang menjelaskan dilema yang sedang ia hadapi. Bagaimana tidak! Semua monster terkutuk yang menuju ke Kuil Emas adalah orang orang yang berasal dari seluruh
Bab 259. Fermata. Tian Fan dan para pengikutnya keluar dari Kuil Emas, seketika mereka tertegun dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Mata mereka disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa. Tiga lapisan kekkai dan lautan monster terkutuk menjadi dua hal yang terlihat pada saat itu. Tian Fa
Bola cahaya hitam yang tadinya ada di pikirannya dan terus menggemakan suara di pikirannya kini ada di hadapannya dan tergeletak di lantai dengan ukuran sebesar kepalanya. Tian Fan tak mengerti dengan apa yang terjadi, ia hanya bisa terperangah sambil menatap bola hitam yang dimuntahkannya. “Apa i
Bab 264. Iblis hati? Tian Fan bersiap memasuki ruang semu yang dibuka oleh Xian. Tampak ruang tersebut cukup luas dengan isi ruangan berwarna putih seluruhnya. Dengan tenang ia berdiri di pintu masuk tempat tersebut lalu menatap area sekitar ruangan yang terasa seperti ruangan biasa. “Ruangan apa
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja
Bab 259. Fermata. Tian Fan dan para pengikutnya keluar dari Kuil Emas, seketika mereka tertegun dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Mata mereka disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa. Tiga lapisan kekkai dan lautan monster terkutuk menjadi dua hal yang terlihat pada saat itu. Tian Fa
Bab 257. Warisan. Dewa Zhi menatap serius pada lautan monster terkutuk yang kini berlari menuju Kuil Emas, raut wajahnya menunjukan keraguan yang menjelaskan dilema yang sedang ia hadapi. Bagaimana tidak! Semua monster terkutuk yang menuju ke Kuil Emas adalah orang orang yang berasal dari seluruh