Share

Bab 784

Author: Queencard
last update Last Updated: 2024-08-30 10:36:47
Setelah menutup telepon, Sisi tidak mengemasi apa pun dan berencana langsung pergi ke rooftop untuk naik helikopter.

Namun, mengingat dia bertemu dengan Nyonya Handoyo di lift sebelumnya, jadi dia kali ini perlu berhati-hati dan menggunakan tangga naik ke rooftop.

Sisi naik ke rooftop dengan terengah-engah, kemudian mendorong pintu.

Ketika dia melihat pria itu berdiri di luar, ekspresinya langsung membeku, dan dia bertanya, “Kenapa kamu …?”

Husein menatapnya, “Kenapa aku di sini, benar, kan?”

Sisi terengah-engah dan bersandar di pintu, mengetahui bahwa dia telah ketahuan.

Untungnya, sumsum tulang itu sudah dibawa pergi dari Surabaya bersama putrinya, bahkan Husein terlambat menemukannya.

Husein berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah, “Aku sangat mempercayaimu, tapi begitukah caramu memperlakukanku? Kamu langsung pergi setelah mendapatkannya?”

Dia sebenarnya tidak berharap melihat Sisi di sini, dan ternyata pada akhirnya dia kecewa.

Sisi menatap pria di depannya, dan dia berkata d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 785

    Sisi tahu bahwa pria itu sangat cerdas, jadi dia segera menatapnya dan berkata, “Apakah kamu pikir aku membiarkan anak itu pergi denganku?”“Sita, apakah kamu benar-benar tidak percaya padaku? Sebenarnya aku sudah mengetahui siapa kamu sejak lama, tetapi aku tetap menepati janjiku untuk mendonorkan sumsum tulang pada anakku. Lalu kamu? Kamu terus merencanakan untuk membawa anak itu pergi setelah mendapatkan donor sumsum tulang, kan?”Husein tidak pernah bisa dibodohi oleh seorang perempuan.Tetapi perempuan ini terus melebihi batas.Bibir merah Sisi tersenyum dingin, “Tuan Husein, karena kamu sudah mengetahuinya, tolong beri jalan.”Husein mencengkeram pergelangan tangannya, “Apakah kamu pikir kamu masih bisa pergi sekarang?”“Husein, mengapa kamu menahanku, apakah kamu benar-benar jatuh cinta padaku?”Sisi mendongak dan menatapnya dengan tatapan tenang, seolah-olah dia menatap orang asing.Suasana sangat hening.Husein menggenggam tangannya dengan erat, dan telapak tangannya terasa se

    Last Updated : 2024-08-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 786

    Ucapan itu benar-benar menampar hati Sisi.Sisi menyeringai sinis, “Ibumu bahkan menganggap putriku sebagai beban. Lagi pula, bukankah kamu punya seorang anak laki-laki bernama Taufan? Kenapa masih peduli dengan putriku?”“Sudah kubilang, Taufan bukan anakku!”“Jika bukan anakmu, anak siapa lagi? Husein, kamu memang benar-benar brengsek!”Setelah berbicara demikian, dia ingin pergi, tetapi dipeluk oleh seorang pria yang menundukkan kepalanya, dan berkata dengan suara serak, “Jadi kamu memperdulikan hal itu, apakah kamu cemburu?”Sisi sangat marah sehingga dia meledak-ledak. Dia menendang Husein dengan keras, lalu berbalik lagi dan menendang ke arah selangkangannya, “Jika kamu mau cabul, lihatlah apakah kamu mampu!”Husein sedikit mendengus, dan membungkuk, serta dahinya berkeringat.Dia menatap perempuan yang melangkah pergi sambil menggertakkan gigi, dan berkata, “Berhenti!”Tentu saja, Sisi tidak akan berhenti. Dia naik lift dan bersiap untuk meninggalkan rumah sakit. Namun, ketika d

    Last Updated : 2024-08-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 787

    Sisi berdiri di tempat dengan tenang, sambil menatap Sandi yang tampak cemas di depannya, “Apa yang kamu katakan barusan? Aku kurang jelas mendengarnya, bisa tolong ulangi sekali lagi?”Wajah Sandi menjadi pucat karena ketakutan, dan dia berkata, “Aku Nona Sandi dari Keluarga Handoyo. Jika kamu berani melakukan apa pun kepadaku, Keluarga Handoyo tidak akan pernah melepaskanmu.”Sisi berkata dengan sinis, “Baiklah, jika itu yang kamu inginkan, aku akan mulai melepas semua pakaian kalian, kemudian menunggu Keluarga Handoyo datang untuk menuntut pertanggung jawaban dariku!”Setelah berbicara demikian, para pengawal segera mengepung Sandi dan Vina di tengah.Sandi berteriak ketakutan, “Beraninya kamu! Aku adalah Nona Sandi dari Keluarga Handoyo, dan Sepupuku tidak akan melepaskanmu.”Sisi sekarang sedang dalam suasana hati yang sangat buruk, dan ternyata kebetulan dia berpapasan dengan kedua orang sialan itu dalam kondisi marah. Jadi dia akan melampiaskan saja kemarahannya.Ekspresi Sisi d

    Last Updated : 2024-08-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 788

    “Tidak apa-apa. Sebenarnya Husein sudah mengetahuinya. Bagaimanapun ini adalah wilayah Keluarga Handoyo, jadi tidak mudah untuk menyembunyikan apa pun darinya. Untungnya, Dela dan sumsum tulang sudah dikirim dengan selamat.”“Apakah Husein mempersulit dirimu?” suara Zidan terdengar sedikit cemas.Sisi memikirkan konflik antara dirinya dan Husein di rooftop rumah sakit, dan dia berkata dengan tenang, “Ini bukan masalah besar. Aku sudah menyelesaikan semuanya. Aku adalah putri dari Keluarga Syailendra sekarang. Apakah Husein berani melakukan sesuatu padaku?”“Sisi, kalau begitu cepat kembali dengan pesawat pribadi.”“Oke. Itu juga yang aku rencanakan. Namun sebelum pergi, aku masih ingin menemui Bibi, tetapi hari ini sudah terlalu larut. Aku berencana untuk bertemu dengan Bibi besok pagi, dan makan bersamanya, kemudian baru kembali. Bagaimanapun Husein sudah mengetahuinya, jadi tidak ada bedanya lebih awal atau tidak.”“Bagaimanapun juga, setelah aku meninggalkan Surabaya, aku pasti baru

    Last Updated : 2024-08-30
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 789

    Bagaimana mungkin kotak sumsum tulang itu kosong?Setelah mendengar ucapan Zidan, wajah Sisi langsung pucat, dan suaranya sedikit bergetar, “Bagaimana mungkin kotak itu kosong?”Ketika mendengar berita itu, hatinya menjadi sangat sedih.“Sisi, aku tidak akan bercanda denganmu tentang masalah sepenting ini. Aku telah memeriksa dengan cermat beberapa kali, dan juga mengecek seluruh proses transportasi dengan asistenmu, dan tidak ada yang salah. Oleh karena itu, masalah ini pasti terjadi sebelum kotak itu dibawa pergi dari rumah sakit.”Apakah masalahnya terjadi sebelum meninggalkan rumah sakit?Itu artinya ada seseorang yang telah melakukan sesuatu terhadap sumsum tulang itu sebelumnya.Sisi tiba-tiba mendongak dan menarik napas dalam-dalam, mencoba yang terbaik untuk menenangkan diri. Namun, sekarang dia tidak bisa untuk tidak panik.Dia menjambak rambutnya sambil berkata, “Seharusnya tidak ada yang salah di rumah sakit. Semua sudah diatur.”Sisi mengira semuanya berjalan dengan lancar,

    Last Updated : 2024-08-31
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 790

    Dia mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon Husein. Telepon itu segera dijawab, dan dia mendengar suara berat pria yang berwibawa, “Aku tidak menyangka kamu meneleponku, kupikir kamu sudah kembali ke Surabaya.”Haha, pria anjing itu sengaja berbicara seperti itu!Sisi berkata dengan sabar, “Kudengar kamu sudah keluar dari rumah sakit. Di mana kamu?”“Aku di kantor, ada apa? Ada urusan yang ingin dibicarakan denganku?”Sisi menggertakkan gigi dan berkata, “Iya, ada sesuatu yang perlu aku bicarakan denganmu.”Setelah dia selesai berbicara, dia menutup telepon dan melihat ke arah sopir, “Pergi ke Grup Handoyo.”Sekarang Sisi harus pergi ke Grup Handoyo dan menghadapi pria itu secara langsung.Dia ingin mengetahui apa yang ada di dalam pikirannya mengapa dia malah menahan sumsum tulang itu! Dia tahu betul bahwa sumsum tulang itu adalah penyelamat nyawa anaknya!Sisi menggenggam ponselnya dengan erat. Setiap kali dia memikirkan putranya yang sudah menunggu di ruang isolasi, membuat hati

    Last Updated : 2024-08-31
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 791

    Sisi menatap perempuan munafik itu, tatapannya dingin dan gelap.Vina menurunkan lehernya dan berkata dengan penuh keberanian, “Nona Sisi, aku tidak akan mempermasalahkan tamparanmu kemarin. Tapi jangan mencampuradukkan masalah, Kak Husein paling tidak suka ketika orang lain mencarinya untuk membicarakan urusan pribadi saat dia bekerja. Aku sarankan lebih baik kamu segera pergi sebelum akhirnya diusir dari perusahaan dan menjadi bahan tertawaan semua orang!”Vina telah menahan diri begitu lama, dan akhirnya menemukan kesempatan untuk mencela perempuan itu hari ini.Setelah ditampar kemarin, Vina sebenarnya ingin mengadu kepada Kak Husein, tetapi Kak Husein sama sekali tidak mau menemuinya. Jadi Vina hanya bisa menahan amarahnya.Pengikut setia di sebelah Vina langsung menambahkan, “Belakangan ini, aku sering bertemu dengan perempuan matre seperti ini, mereka semua berharap ingin mengubah nasib menjadi lebih baik.”Vina menjawab dengan senyum tipis, “Bukankah begitu? Tapi bagi sebagian

    Last Updated : 2024-09-01
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 792

    Staf dari departemen sekretaris mendekati Sisi dan berkata, “Nona, Anda mencari CEO Husein, tetapi dia sedang rapat.”Staf di departemen sekretaris adalah orang-orang yang cerdas, dan mereka langsung mengenali bahwa perempuan di hadapan mereka sangat mirip dengan mantan istri CEO!Selama beberapa tahun terakhir, banyak perempuan yang mencoba memanfaatkan kemiripan mereka dengan mantan istri CEO untuk mendapatkan posisi, namun hasilnya tidak baik.Sisi sama sekali tidak memercayainya. Dia melangkah maju dan menendang pintu ruangan CEO!Benar saja, dia melihat Husein duduk di dalam, dengan beberapa eksekutif duduk di sofa di sampingnya. Sepertinya mereka memang sedang rapat.Suasana seketika menjadi hening.Sisi melihat pria itu duduk di kursi, dengan tampilan seperti sosok yang sopan namun sebenarnya jahat, dan berkata dengan nada dingin, “Bagus sekali, Husein! Kenapa aku tidak menyadari bahwa kamu adalah bajingan?”Para eksekutif di kantor langsung terkejut dan bertanya-tanya dari mana

    Last Updated : 2024-09-01

Latest chapter

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

DMCA.com Protection Status