Share

Bab 171

Penulis: Queencard
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-12 11:53:31
Sita memandang Wendy yang berbaring di lantai, “Sebenarnya, kamu harus terjun ke industri hiburan agar berkembang, sayang sekali kemampuan aktingmu.”

Wendy menatapnya dengan wajah penuh kebencian, “Sita, kamu takut ketahuan, bagaimana kamu menjelaskan soal pesanan itu?”

Pada saat ini, semua orang menatapnya.

Raut muka Sita tenang saat berjalan ke samping putri Tuan Ari dan merendahkan suaranya, “Karena aku tahu jika ada masalah dengan tanah lapangan golf yang telah diinvestasikan dan dibuka oleh keluarga Anda. Jika masalah ini diekspos, perusahaan keluarga kalian mungkin tidak akan berjalan dengan baik.”

“Bagaimana kamu tahu tentang hal ini?”

Putri Tuan Ari seketika terlihat was-was, bagaimanapun juga, tidak banyak orang yang tahu tentang hal ini, hanya orang dalam mereka saja yang bisa mengetahui hal itu.

Bagaimana Sita, seorang desainer muda mengetahui hal-hal itu? Sebenarnya dari mana latar belakangnya?

Sita dengan tenang menjawab, “Itu tidak penting, aku hanya ingin mengatakan jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 172

    Bagaimanapun, di pagi hari, Wendy semaksimal mungkin memfitnah Sita, tetapi sore harinya, kebenaran terungkap jika simpanan lelaki tua itu adalah Wendy itu sendiri.Felix terbatuk dan melihat ke arah resepsionis, “Minta seseorang untuk merapikan aula. Sekarang juga sudah tidak ada masalah apa pun, semua orang boleh pulang.”Tak lama kemudian, hanya tinggal Felix dan Sita yang tersisa di studio.Sita mendongak, “Kasus ini sudah selesai sekarang, namun masih menimbulkan masalah untuk studio.”“Sita, aku selalu tahu kamu tidak bersalah, hanya saja aku tidak menyangka Wendy orang yang seperti itu. Studio juga akan mengumumkan pemecatan Wendy nanti dan ini juga sudah larut. Setelah selesai mengurus masalah ini, malam ini kita makan bersama.”“Oke.”Sita juga merasa jika banyak merepotkan Felix, dan tidak mungkin untuk menolak ajakannya.Tak lama kemudian, Felix pergi ke ruangannya untuk mengurus masalah itu.Dia duduk di kursinya sendiri di luar, menghidupkan komputer dan melihat foto serta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 173

    Sita melihat Linda berjalan di depan dan tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini, benar-benar sedikit mempengaruhi suasana hatinya.Linda tiba-tiba menoleh dan melihat dirinya, seketika ekspresi Linda berubah drastis.Linda baru saja menutup telepon Sandi. Dia baru mengetahui tentang apa yang terjadi di studio hari ini. Tanpa diduga, Sita berhasil lolos dengan mudah.Dari mana Sita menemukan video dan bukti foto itu, bahkan meminta firma hukum kakak kelimanya untuk secara pribadi bertanggung jawab menyelidiki masalah ini!Dalam hati Linda merasa sedikit tidak nyaman, dia berbalik dengan wajah dingin dan berjalan mendekat.Sita memandang Linda saat dia mendekat dan menoleh ke Felix, “Aku tidak sengaja bertemu dengan seorang teman yang ingin mengobrol. Senior duduk dulu aja dan tunggu aku.”Felix mengangguk dan langsung menyisir ke samping, menyisakan ruang bagi keduanya untuk mengobrol.Sita memalingkan wajahnya, dan melirik Linda, “Masalah Wendy itu terjadi karena ulahmu dan San

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 174

    Sita juga tidak menoleh dari awal hingga akhir.Husein berdiri di tempatnya, mengalihkan pandangannya, berbalik menuju lift yang lain.Linda melangkah maju, “Husein, aku ingin mengundang kakak-kakakku untuk hadir dalam pertunangan ini. Apakah menurutmu tidak apa-apa?”Nada Husein dingin, “Terserah.”Lagi pula ini hanyalah sebuah kesepakatan.Mata Linda seketika menunjukkan ekspresi senyum, “Apakah kamu ke sini untuk pesta makan malam? Bolehkah aku ikut denganmu?”“Tidak perlu, makan malam para pria, apakah kamu ingin menyombongkan diri?”Husein masuk ke dalam lift dengan wajah dingin, meskipun Linda bermuka tebal tapi dia tidak memiliki cara untuk mengikutinya, dan hanya bisa melihat pintu lift tertutup.Linda sedikit tidak rela, untuk semantara waktu hanya bisa seperti ini. Tapi jika Husein setuju dirinya mengundang kakak laki-lakinya untuk menghadiri pertunangannya, begitu juga tidak apa-apa.Dia berbalik dengan senang dan menelepon Doni, “Kak, ada yang ingin kukatakan padamu.”Doni

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 175

    Setelah merasakan tatapan Husein, Sita buru-buru menyingkirkan tangannya.Dia melangkah minggir, ingin berjalan melewatinya.Tapi Husein mengambil langkah ke samping, menghalangi jalannya dan menunduk, “Kamu tidak ingin mengatakan apa pun?Sita mendongak, “Aku rasa tidak ada yang perlu dikatakan.”“Berganti pria lagi, hal ini sangat biasa, apakah kamu juga mengaguminya?”Sita berdecak, kenapa pria ini berbicara seperti itu?Sita menjawab dengan senyum yang dipaksakan, “Kita impas.”Pria brengsek ini bahkan mengagumi Linda dan masih ada hak untuk merendahkannya?“Sita, aku tidak menyangka kamu sekarang menimbulkan masalah berulang kali. Tiga tahun lalu kamu sangat sederhana, dan aku benar-benar salah menilaimu.”“Ngomong-ngomong, Tuan Husein, aku ingin memperingatkanmu untuk menjaga keluargamu. Sekarang kita sudah setuju untuk bercerai, minta keluargamu khususnya Sandi jangan seperti anjing marah yang datang mencari masalah denganku.”Husein menyipitkan matanya, “Apa maksudmu?”“Secara

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 176

    Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Doni menoleh melihat istrinya, Anggi, “Istriku, bisakah kita memperbolehkan Sita tinggal dengan kita di Manado? Dengan begini tidak ada yang berani mengganggunya?”Anggi menghela napas, “Tapi Sita sudah tinggal di Surabaya, jika kita menyuruhnya kemari, bukankah kita harus berkata yang sebenarnya padanya? Bisakah kamu menjamin jika Sita telah sepenuhnya menerima kita?”“Lagi pula, Linda sudah memutuskan untuk menikah dengan Husein, dan di masa depan, Linda akan tinggal di Surabaya. Kita akan membawa Sita kembali ke Manado. Jadi jarak di antara kita begitu jauh jadi tidak akan berdampak apa pun. Selain itu, Linda menikah dengan Keluarga Handoyo yang kaya dan akan menjadi anak menantunya, dan aku juga tidak memperlakukannya dengan tidak adil.”Doni sepertinya sudah membuat keputusan, “Kali ini kita akan pergi ke Surabaya untuk menghadiri pertunangan Linda, lalu mengajaknya berdiskusi untuk memutus hubungan adopsi. Kita tidak bisa membiarkan Sita kembal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 177

    Sita mengirimkan tautan ke Felix, “Senior, lihatlah dulu.”Pada saat itu, perempuan yang berlutut itu menatap ke arahnya, “Nona Sita, tolong maafkan saya. Kali ini benar-benar salah saya. Tidak seharusnya saya membuat keributan tanpa menyelidikinya dengan jelas. Semua ini adalah kesalahan saya."Ekspresi Sita sedikit rumit, dia tidak percaya jika perusahaan itu diakuisisi, dan mereka datang meminta maaf.Dia berkata dengan ragu, “Kamu kenapa mencariku?”Lawan bicaranya juga tampak terkejut, tetapi dengan cepat berkata, “Nona Sita, saya benar-benar tahu bahwa saya salah. Kali ini saja tolong maafkan saya.”“Berdirilah dulu.”“Jika Nona Sita tidak memaafkan saya, saya tidak akan berdiri.”Dia tidak malu berlutut di atas tanah dan menolak untuk berdiri.Sampai Sita mengalah dan berkata jika dia tidak peduli kejadian kemarin, lawan bicaranya baru berdiri, bahkan matanya ketakutan, tanpa keangkuhan seperti sebelumnya.Kantor baru kembali sepi setelah orang itu pergi.Felix di sebelahnya jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 178

    Sita mendengarkan protes Sandi di telepon, dia dengan tenang menjawab, “Bukan aku yang membekukan kartu kreditmu. Kamu bisa menghubungi pihak yang membekukannya.”Seusai berbicara, dia menutup telepon, tapi Sandi masih tetap meneleponnya akhirnya Sita langsung mengubahnya ke mode hening.Rumor yang tidak penting saat itu meledak tapi teredam dengan cepat. Sita bahkan tidak menyangka jika hal itu bisa diselesaikan dengan mudah. Dia menghela nafas lega dan menyentuh perutnya, merasakan ada kehidupan di dalam perutnya.Akhir bulan nanti setelah operasi Nenek selesai, dia bisa memutus semua hubungan antara dia dengan Husein.Sita teringat kalau dia harus melakukan pemeriksaan kehamilan.Dia mengeluarkan ponselnya dan setelah membuat janji untuk cek kehamilan di rumah sakit, Sita mengemasi barang-barangnya dan bersiap-siap pulang lebih awal untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.“Sita, apakah kamu pulang lebih awal untuk kembali ke sekolah?”Mendengar suara Felix, Sita menoleh dan menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 179

    Sekilas ketakutan muncul di mata Linda, dia tidak ingin ditemukan oleh keluarga aslinya.Karena dari awal dirinya dibuang, itu berarti keluarganya tidak menginginkannya sama sekali atau mereka tidak mampu merawatnya.Sekarang perekonomian Keluarga Syailendra membaik, dia telah menjadi putri bungsu keluarga itu selama bertahun-tahun. Mengapa dirinya harus mencari orang tua kandungnya yang hidup susah?Apakah orang tua kandungnya penting?Sebelumnya Linda sangat menderita di panti asuhan, dan dia sadar jika uang dan status sangat penting, makanya dia tidak ingin menemukan keluarga kandungnya.Linda dengan berat menjawab, “Jelas tidak ada hubungannya antara pertunangan dengan tidak menemukan keluargaku. Sekarang keluargaku adalah kalian, jadi aku harap kalian bisa menghadiri pertunanganku dengan Husein.”Mata Ryan menyelidik, “Linda, kamu sudah mencapai tujuanmu, sekarang aku juga setuju untuk melakukan operasi pada Nenek. Jadi orang jangan terlalu serakah”“Kak, aku juga anggota Keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12

Bab terbaru

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

DMCA.com Protection Status