Colloseum kesatria tikus. Derrick, Kyle, dan Cece saat ini terlihat sedang mengantri untuk mendaftarkan diri sebagai peserta turnamen kesatria dewa angin, setelah mendaftar mereka dan peserta lainnya di kumpulkan di ruang tunggu sekaligus tempat senjata untuk memilih senjata yang ingin mereka pakai. "Derrick, kamu tidak memilih senjata atau baju zirah untuk mengikuti turnamen?" Tanya Cece yang memakai zirah lengkap dan tameng di tangannya, diketahui zirah dan tameng tersebut Cece dapatkan dari koleksi milik Colloseum. "Aku tidak tertarik memakai benda-benda yang menyusahkan itu, lagipula benda-benda bodoh itu bukan senjata sihir." Balas Derrick santai sembari memperhatikan semua peserta turnamen yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka sembari menunggu turnamen dimulai. Kyle yang memakai zirah yang menutupi seluruh tubuhnya dengan susah payah jalan ke depan Derrick untuk memperlihatkan zirahnya dengan bangga kepada Derrick dan Cece. "Derrick apakah aku terlihat keren?" Tanya Kyle
"Dibalik kejam dan mengerikannya jenderal muda Lao ketika marah, tidak dapat dipercaya dia sangat akrab dengan anak itu." Komentar Gangyan melihat kedekatan Lao Aidan dan Derrick. "Kamu benar." Leira setuju sembari memeluk tubuhnya yang gemetaran. Bagaimana Leira tidak gemetaran, pasalnya dua rekannya (Hansen dan Endra) dibunuh oleh Lao Aidan kemaren sore dan hanya meninggalkan senjata mereka saja, bahkan mereka dibunuh di domain Endra sendiri."Leira tenangkan dirimu, jenderal muda tidak suka ada orang yang menunjukkan ketakutan kepadanya." Tegur Gangyan agar Leira tidak menunjukkan ketakutan. "Maaf." Balas Leira sembari menatap ngeri pedang dan tongkat milik Hansen dan Endra yang berada di sudut ruangan. Setelah menyapa semua penonton, menjelaskan tujuan, serta hadiah turnamen secara singkat dan jelas, Lao Aidan secara resmi membuka turnamen dengan melempar pedangnya ke atas langit. Clup! Pedang itu langsung meluncur kebawah dan menancap di tengah arena, disaat itulah 10 orang
Buku ini baru selesai di REVISI. Derrick dengan santai menahan semua panah energi tersebut dengan tornado naga langit miliknya, disisi lain Kyle dan Malik menjauh agar tidak terkena anak panah Karna yang nyasar. "Aku akan serius melawanmu, sialan!" Ucap Kyle serius dan mengeluarkan pedang besarnya, sebuah pedang yang berbentuk dua bilah dengan bolong dari pangkal gagang hingga ujung pedang (sama seperti garpu yang tengahnya dihilangkan). "Hmz, menarik!" Balas Malik dengan tersenyum percaya diri. __________"Panah api: panah penusuk dosa!" Karna memanah Derrick dengan panah api yang membara di mata panahnya. Traaaang! Derrick menangkis panah api Karna tersebut dengan tongkat saktinya, Derrick dibuat terdorong beberapa langkah karena panah itu terlalu kuat, Derrick bahkan merasa tongkatnya mulai terasa panas akibat menahan panah api tersebut. "Panah ini terlalu kuat dan sulit diatasi, dan juga membuat tongkatku panas perlahan-lahan." Gumam Derrick berkeringat dingin sembari terus
Derrick sangat kesulitan melawan Karna yang selalu menjaga jarak panah, selain itu Karna yang juga tidak lemah dalam jarak dekat benar-benar membuat Derrick frustasi dan kehilangan fokus bertarung. Bugh! Karna kembali menangkis pukulan tongkat Derrick yang sangat kuat sampai-sampai Karna termundur beberapa meter dengan kaki melayang, disisi lain Derrick melompat setinggi mungkin dengan memfokuskan energi ke kaki kanannya. "Pelindung absolut dewa matahari!" Pekik Karna memanah Derrick yang meluncur dengan kaki kanan yang diselimuti energi, ketika senar ditarik yang muncul bukan panah energi tapi sebuah pelindung energi yang melindungi seluruh tubuh Karna. "Tendangan naga langit penghancur tulang!" Pekik Derrick melancarkan tendangan dengan bagian belakang kaki yang diselimuti energi tenaga dalam yang memiliki esensi angin. Bang! Brak! Tendangan keras Derrick meretakkan pelindung energi Karna perlahan-lahan, Derrick terus menekan kakinya agar menghancurkan pelindung energi tersebu
Ketika debu perlahan-lahan menghilang dari arena Koloseum terlihatlah Derrick yang berada di dalam kawah dan dilindungi seekor binatang iblis rajawali jiwa yang tidak lain adalah Nue, disisi seberang terlihat Karna yang berdiri kokoh di belakang seseorang pria yang diperkirakan berumur 30an tahun, terlihat pria itu melayang tanpa kaki dan seperti roh gentayangan. "Aku tidak pernah menyangka ada orang yang bisa menandingi Karna." Ucap pria tersebut mengibaskan tangan menghilangkan debu yang tersisa. "Kamu kenapa keluar dan menampakkan diri?" Tanya Karna dengan terengah-engah. Pria itu diam tidak menjawab, dia malah menatap tajam Derrick yang bersembunyi di balik Nue sang rajawali jiwa. Sling! Gelombang energi dari mata Nue menyerang mental pria tersebut hingga membuatnya pusing beberapa saat dan terhuyung-huyung kebelakang, namun pria itu masih bertahan. "Sungguh serangan jiwa yang sangat kuat." Ucap pria tersebut menahan pusing di kepalanya, sebuah pusing yang sangat susah di ne
Derrick terbangun dengan nafas terengah-engah di sebuah kamar yang berbau obat-obatan dan bernuansa warna putih, dalam sekilas saja Derrick tahu dia berada di rumah sakit. "Cece?" Derrick yang berusaha berdiri mendapati Cece yang tertidur pulas di samping bangsal dengan memegang tangannya. Cece yang tertidur mendesah pelan dengan kepala yang bergoyang pelan, lalu perlahan terangkat karena merasa ada yang bergerak-gerak (tubuh Derrick). "Hm, Derrick kamu sadar?" Tanya Cece sembari mengucek-ucek matanya khas orang yang baru bangun tidur. "Iya." Balas Derrick singkat. "Ouh syukurlah.. ahh!" Respon Cece mengerti, namun tiba-tiba terkejut ketika menyadari sesuatu. "Hah Derrick!!!" Teriak Cece terkejut lagi dan segera memeluk tubuh Derrick secara spontan, Derrick yang dipeluk terdiam dan merasa detak jantungnya semakin kencang. "Derrick akhirnya kamu sadar setelah 3 minggu berlalu, hiks, hiks aku senang kamu masih ingat pulang ke dunia." Ucap Cece mulai menangis setelah memeluk Derri
Pulau iblis agung, benua naga hitam. Di suatu ruangan tertutup di kastil raja iblis, terlihat kaisar iblis yang terbaring lemah tak berdaya di ranjangnya, di sekitar kaisar iblis terlihat beberapa iblis manusia yang berstatus budak sekaligus penyihir penyembuh sang Kaisar. Mereka berusaha keras mengobati luka-luka yang diterima sang Kaisar akibat bertarung dengan jenderal besar Derrick dari aliansi di pusat kota pulau tikus ketika ingin melihat siapa murid pendekar Naga langit. Dug! Tiba-tiba jantung sang Kaisar berdetak lemah dan mengejutkan semua penyihir penyembuh yang tak henti mengobati sang Kaisar yang mengalami kerusakan jantung akibat tusukan mematikan jenderal Derrick yang menggunakan pedang kutukan, pedang kutukan korosi. "Fokuskan penyembuhan untuk memperbaiki jantung kaisar, jangan melemahkan aliran energi sihir kalian!" Pekik penyembuh kepala dengan lantang kepada semua bawahannya. "Baik!" Jawab semua penyembuh serentak. "Ramuan penghilang kutukan itu sudah bekerja
Lao Aidan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan sadarnya sang ayah (jenderal besar Derrick) di sebuah penginapan mewah yang merupakan milik salah satu keluarga utama kota pulau tikus. Dimana pesta kecil itu dihadiri Derrick, Kyle, Cece, Gangyan, Leira, Malik, dan Karna, serta beberapa gadis penghibur yang dipastikan masih perawan dan baru bekerja. "Ayo, berpesta dan bersenang-senang, haha." Ucap Lao Aidan yang setengah mabuk di pelukan seorang gadis penghibur. Di dalam pesta terlihat Derrick dan Karna saling bersebelahan dengan suasana dingin, disisi lain Kyle dan Malik mengobrol ria seakan-akan mereka teman akrab saja, sementara Cece berbincang ringan dengan Leira. "Derrick kenapa kamu menyelamatkanku dari binatang iblismu saat itu?" Tanya Karna dengan dingin sedingin es. "Haha, itu karena kita bukan musuh, kita adalah pendekar muda yang menjadi masa depan umat manusia dalam bertahan melawan invasi iblis, haha mana mungkin aku membunuhmu dan aku yakin kamu juga tidak be
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe