Share

48. Merasa janggal

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-09-23 09:36:32

"Halo assalamualaikum." Ucap Ahmad yang memandang putrinya. 

"Waalaikumsalam ayah," jawab Nadira yang begitu sangat merindukan wajah ayahnya. Selama ini Nadira hanya bisa mendengar suara ayahnya dari via telepon. Berhubung ponsel milik ibunya hanya bisa di pakai untuk telpon. 

"Iya nak, Dira lagi apa?" Tanya Ahmad. 

"Lagi di nonton tv." Nadira tersenyum memandang wajah ayahnya. "Ayah, Dira rindu ayah." Nadira berkata dengan mengusap air matanya. 

"Ayah juga sangat merindu Nadira. Bagaimana kabar anak ayah di sana?"

"Baik ayah," jawab Nadira.

"Masuk anginnya bagaimana?

Apa sudah berkurang atau sudah sembuh?" tanya Ahmad.

"Sudah sembuh," jawab Nadira.

Arga diam ketika mendengar pertanyaan orang tua Nadira tersebut. 

"Ayah, maafkan Dira yang tidak bisa la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   49. Mentertawakan

    "Bapak boleh rebahan, ini kursinya sudah disetel untuk bapak." Arga berkata dengan menunjukkan isi di dalam mobil tersebut."Kalau seperti ini jalan jauh juga nggak masalah, bila capek bapak bisa baring." Ahmad begitu sangat senang ketika melihat calon menantunya sudah mempersiapkan semuanya untuk menjemputnya. Ini untuk pertama kalinya Ahmad akan mencoba naik mobil mewah seperti ini. "Gak pernah mimpi bisa naik mobil mewah seperti ini." Ahmad tersenyum ketika duduk di atas kursi yang terasa sangat empuk.Arga tersenyum ketika mendengar ucapan calon ayah mertuanya."Bapak ini seperti orang kampung yang baru naik mobil aja." Erna mengomeli Suaminya."Emang orang kampung Bu." Ucap pria itu tanpa malu."Walaupun kita ini orang kampung, tapi gak boleh terlihat kampungan juga." Omel Erna.Arga tersenyum melihat perdebatan mertuanya terseb

    Last Updated : 2021-09-25
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   50. Ada rindu

    Arga memandang ponselnya pria itu menghafalkan kalimat ijab Kabul. "Saya terima nikahnya Nadira Adelia binti Ahmad Riyandi dengan mas kawin." Arga tidak melanjutkan kalimat selanjutnya. "Aku belum menyiapkan emas kawin untuk Nadira." Pria itu sangat bingung memberikan mas kawin untuk calon istrinya.Iswandi yang mendengarkan ucapan bosnya hanya diam dan menunggu kelanjutan dari kalimat yang akan diucapkan oleh bosnya tersebut."Iswandi Aku ingin kamu menyiapkan mas kawin untuk calon istri ku," perintah pria yang duduk dengan gaya angkuhnya."Anda mau saya menyiapkan satu set perhiasan tuan?" Iswandi menawarkan.Arga diam mendengar pertanyaan asistennya tersebut."Apa Anda ingin saya menyiapkan perhiasan." Iswandi kembali mengulang pertanyaannya. Menyediakan satu set perhiasan bahkan satu toko perhiasan sekalipun tidak membuat pria itu kesulitan untuk melakukan hal t

    Last Updated : 2021-09-27
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   51. Ahkad nikah

    Seharian ini, Nadira tidak ada henti-hentinya mendapatkan pelayanan yang tidak terduga. Calon suaminya sudah menyiapkan ahli kecantikan untuknya. Ia melakukan berbagai macam rangkaian perawatan. Mulai dari perawatan kulit wajah hingga ke tubuh, rambut hingga bagian kuku. Ahli kecantikan itu memberikan perawatan yang aman untuk wanita hamil. Arga juga mendatangkan Ahli Massage khusus wanita hamil. Nadira merasakan tubuh terasa amat lelah, kini begitu sangat segar dan ringan.Setelah melakukan berbagai macam perawatan, Nadira kemudian dirias oleh seorang perias make up profesional. Selama perias itu meriasnya, tidak ada pembicaraan yang Nadira lakukan dengan Persia makeup tersebut. Wanita yang merias wajahnya itu hanya menjawab pertanyaan Nadira sekedarnya. Begitu juga saat ahli kecantikan yang memberikan pelayanan untuknya. Nadira hanya diam dan menuruti apa yang diperintahkan oleh ahli kecantikan itu.Setelah menyelesaikan pekerjaannya peria

    Last Updated : 2021-09-29
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   52. Mertua yang baik

    "Ini mama." Arga memperkenalkan wanita cantik yang sejak tadi sudah memperhatikan Nadira. Pria itu memperkenalkan Mamanya kepada istrinyaNadira tersenyum dan sedikit memandang wanita tersebut. Melihat wajah cantik milik mama mertuanya, membuat Nadira sangat kagum. Wajah wanita itu begitu sangat cantik dan awet muda. Disalaminya tangan wanita yang sudah menjadi mertuanya. Ia kemudian mencium punggung tangan mama mertuanya. "Mama Nama saya, Dira mohon doa restunya." Nadira berkata ketika memandang wajah wanita cantik itu. Melihat tatapan mata wanita itu, serta senyumnya. Nadira bisa merasakan, bahwa wanita itu begitu sangat baik dan juga keibuan.Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Mama akan selalu mendoakan kebahagiaan anak serta menantu mama. Mama berharap, Arga bisa memberikan kebahagiaan untuk Nadira d

    Last Updated : 2021-10-01
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   53. Makan bersama

    Erna memandang ke sekeliling rumah, yang saat ini dilewatinya. Rumah yang begitu sangat mewah, dan besar. Furniture di dalamnya begitu sangat mewah. Ia merasa seperti bermimpi bisa masuk ke dalam rumah seperti ini. "Rumahnya mewah ya Pak, seperti di sinetron," ucap Erna yang berbisik di telinga suaminya."Iya Ibu, jalannya hati-hati, lantainya licin," ucap Ahmad yang memandang lantai granit berwarna putih bersih dan mengkilap tersebut."Iya Pak, Ini ibu dari tadi ibu jalannya hati-hati. Sebenarnya segan pakai sandal, tapi kata Arga tidak apa-apa. Ibu takut sendalnya kotor lantainya nanti jadi ikut kotor." Erna menjelaskan dengan berbisik.Arga yang berjalan di samping mertuanya tersenyum mendengar obrolan mertuanya. Meskipun mertuanya itu berbisik namun telinganya tetap mampu menangkap Apa yang sedang dibicarakan oleh ayah dan ibu mertuanya.Erna duduk di kursi makan bersama dengan suam

    Last Updated : 2021-10-02
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   54. Hanya berdua

    Nadira begitu sangat gugup ketika dirinya berada di dalam kamar berdua dengan pria yang baru saja menjadi suaminya. "Dira mau buka ini." Nadira menunjuk mahkota di kepalanya.Pria itu hanya sedikit menganggukkan kepalanya dengan mata yang terus menatap istrinya.Nadira berjalan menuju meja rias dan duduk di depan cermin yang berukuran besar. Dilepaskannya riasan yang bertengger di atas kepalanya. Secara diam-diam ia memandang ke arah tempat tidur yang berada di belakangnya, dimana pria itu sedang duduk dengan melipatkan tangannya. Pria itu hanya diam memandang ke arahnya. "Sikap dia buat aku jadi panas dingin," ucap Nadira di dalam hatinya.Baru saja pria itu bersikap begitu sangat manis, lembut dan hangat namun sekarang sikap pria itu terlihat begitu sangat dingin. "Apa dia kesambet atau jangan-jangan seperti ini wujud aslinya." Nadira merasa ngeri sendiri. "Dasar bunglon," omel Nadira di dalam

    Last Updated : 2021-10-02
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   55. Sangat sabar

    Arga memandang istrinya pria itu memeluk tubuh istrinya dan mencium kening istrinya cukup lama. Arga mencium pipi istrinya kiri dan kanan, hidung dagu dan juga bibir. Arga juga mencium bagian perut istrinya. "Maafin abang waktu itu, Abang benar-benar sangat hilang kendali. Jangan benci Abang."Nadira menganggukkan kepalanya. "Tapi jangan diulangi lagi ya," ucap Nadira."Ya tergantung," ucap Arga.Nadira mengerutkan keningnya. "Tergantung bagaimana?" tanya Nadira. Nadira masih belum memahami apa maksud dari ucapan suaminya."Bila tidak ingin pakai sistem paksa wajib secara ikhlas, terus jangan sampai Abang yang minta, wajib menyerahkan diri terlebih dahulu." pria itu berkata seenaknya."Maksudnya?" tanya Nadira.Arga tersenyum memandang istrinya, istri polosnya sudah pasti tidak terlalu memahami apa yang dikatakannya. "Satu, Adek ngga

    Last Updated : 2021-10-04
  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   56. Sayang

    "Tuan," sapa Bik Marni. Wanita itu terlihat begitu sangat terkejut ketika melihat tuan besarnya datang ke dapur malam-malam. Bik Marni mengingat, semua kebutuhan untuk Tuan besarnya sudah di siapkan di dalam kamar."Iya bik, saya minta air hangat yang suhunya 70 derajat Celcius, seperti tadi pagi." Pria itu datang ke dapur hanya memakai celana pendek dan baju kaos oblong."Baik Tuan," jawab Bik Marni dengan sangat cepat.Wanita itu menyiapkan air hangat sesuai dengan suhu yang diinginkan oleh Tuan besarnya. "Ini Tuhan," ucap Bik MarniArga sedikit tersenyum dan mengambil gelas yang diberikan oleh wanita tersebut.Bik Marni begitu sangat senang. Wajah wanita itu tersenyum dengan sangat lebar, Ini untuk pertama kalinya Bik Marni melihat senyum di wajah pria tampan yang sudah lama menjadi bosnya. Para pelayan yang ada di dapur itu hanya diam dengan menunduk

    Last Updated : 2021-10-05

Latest chapter

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   212. Pencinta Wanita Bukan Buaya

    "Minta perawatan ntar ke sini." Nadira mendesak."Iya bentar lagi, tadi lagi mandi." Lala tersenyum menjelaskan."Lama sekali." Nadira tidak sabaran.Arga memandang istrinya dengan mengerutkan keningnya. Sejak di rumah istrinya sudah ngomel-ngomel untuk bisa datang ke rumah sakit. Sekarang sudah di rumah sakit, istrinya sudah tidak sabar untuk melihat anak dari sahabatnya. "Kenapa dari tadi nggak sabaran?" Arga yang duduk di sofa."Semalam Lala kirim fotonya ke Dira, Dira penasaran, kalau difoto itu cantik sekali. Makanya Dira pengen lihat langsung. Bisa aja kamera yang dipakai bohong." Nadira memandang Lala. Setelah melihat foto bayi yang dikirimkan Lala, membuat Nadira terbayang-bayang wajah cantik bayi tersebut. Berulang kali ia memandang foto bayi cantik itu, hingga dirinya benar-benar penasaran. Apakah benar wajah bayi yang dilihatnya sesuai dengan foto yang dikirim sahabatnya."Emang cantik sekali sih orangnya." Yeni tersenyum."Itu karena cucunya Mbak Yeni makanya kelihatan c

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   211. Cerita Bersama

    "Assalamualaikum." Nadira masuk kedalam kamar rawat Lala, bersama dengan kedua orang tuanya, mama mertua, Arga dan Andrea."Waalaikumsalam." jawab penghuni yang ada di dalam kamar."Lala nggak nyangka akan datangnya sekarang, kirain nanti sore." Lala tersenyum lebar melihat Nadira yang sudah masuk dalam kamarnya."Mana sabar nunggu sore." Arga memandang istrinya. Pagi-pagi sekali, Nadira sudah meminta ke rumah sakit. Pada akhirnya Arga ikut serta ke rumah sakit sebelum berangkat ke kantor."Mama juga nggak sabar." Luna tersenyum memandang Yeni."Akhirnya, Punya cucu juga." Yeni tersenyum memandang Luna."Hahaha, kirain Iswandi bakalan betah jadi bujangan, yang penting bisa ngekorin Arga kemana-mana." Luna menertawakan anak angkat serta putranya."Meskipun aku suka membuntutinya kemana-mana, tapi aku ini lelaki normal ibu Luna." Iswandi tersenyum tipis.Arga tertawa ketika mendengar ucapan mamanya. "Aku juga sangat senang ketika mengetahui dia menyukai wanita ma, kalau tidak aku was-w

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   210. Putri Yang Cantik

    "Hahaha, kita waktu gadisnya kurus, gitu sudah nikah, pas hamil badannya mulai gendut.""Gak tahulah gimana nanti mau kuruskan badan." Lala mulai cemas memikirkan badannya paskah melahirkan. Melihat teman-temannya yang sudah semakin gemuk setelah melahirkan, membuat Lala cemas."Nanti bila bayi sudah mulai aktif seperti Arkan, akan turun sendiri berat badannya. Sekarang berat badan ku sudah turun 4 kilo. Dari yang kemarin 55 sekarang sudah 51. Tapi kata Hubby, jangan kurus lagi, nanti jelek. Hubby lebih senang lihat aku kayak gini, daripada kayak dulu katanya terlalu kurus." Nadira tersenyum.Lala tertawa ketika mendengar cerita Nadira. "Iya sih, dulu kamu kurus banget, jelek. Kalau sekarang sudah cantik, berisi, jadi terkesan lebih imut-imut." Lala teringat seperti apa dulu badan Nadira yang sama bekerja dengannya di toko pakaian. Nadira hanya tertawa ketika mendengar ucapan sahabatnya."Arkan mau ini?" Lala menggendong Arkan yang ingin menjangkau mobil remote berukuran kecil di ra

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   209. Harus Banyak Gerak

    Iswandi tersenyum ketika melihat Arga yang turun dari dalam mobil sambil menggendong putranya, dan kemudian Nadira ikut turun. Iswandi yang sudah berencana untuk berangkat ke kantor lebih dulu terpaksa harus membatalkan niatnya, ketika mengetahui bahwa bos besarnya datang ke rumah untuk mengantarkan istri serta anaknya. "Selamat pagi pak Arga." Iswandi tersenyum dengan sopan.Arga sedikit menganggukkan kepalanya. "Iya pagi," jawabnya dengan gaya angkuhnya.Nadira hanya bisa tersenyum ketika melihat sikap angkuh dan sombong suaminya."Hai Arkan." Lala yang berdiri di samping Iswandi, tersenyum melambaikan tangannya ke arah Arkan."Hai aunty." Nadira tersenyum dan melambaikan tangannya."Sayang, Daddy akan kerja dulu cari uang. Anak Daddy yang tampan, main lah di sini sama mommy." Arga tersenyum dan memberikan putranya kepada Nadira, setelah mencium pipi bulat Arkan kiri dan kanan terlebih dahulu.Arkan tersenyum dan mulai berbicara. Arga tertawa saat melihat putranya yang menjawab uc

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   208. Pengen Main

    Iswandi pulang ke rumahnya. Pria itu tersenyum saat melihat istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan menumpuk beberapa bantal di belakang punggungnya. "Assalamualaikum." Iswandi tersenyum. Entah apa yang saat ini di tonton istrinya, sehingga wanita yang berperut besar itu, tidak melihat kehadirannya.Lala tersenyum ketika melihat suaminya. "Waalaikumsalam," ucapnya yang menjulurkan tangannya tanpa turun dari atas tempat tidur."Lagi makan apa Dinda?" Iswandi tersenyum dan mengusap bibir istrinya yang terkena saus."Ada mangga dan juga ada sosis, serta bakso bakar, enak." Lala tersenyum menunjukkan piring yang ada di sampingnya. Ia menancapkan garpu di sosis goreng dan mencelupkan ke dalam saus sambal dan mayones. "Coba kanda."Iswandi tersenyum dan menggigit sosis yang diberikan istrinya. "Kanda mau mandi." Iswandi tersenyum melihat istrinya.Lala menganggukkan kepalanya."Kenapa penampakannya seperti ini?""Emangnya Lala hantu, di bilang penampakan." Lala memajukan bibi

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   207. Menghilang

    Arga merasa puas ketika mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Iswandi.“Minggu depan, perusahaan kita akan menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan minyak dari Amerika. Perusahaan dari Amerika, mempercayai perusahaan kita, untuk mengolah pertambangan minyak di Riau." Iswandi tersenyum."Kamu tidak bercanda?" jawab Arga.Ada beberapa perusahaan besar yang menawarkan kerjasama dengan perusahaan minyak dari Amerika. Ia tidak menyangka, bahwa proyek ini, perusahaannya yang memenangkannya."Tentu tidak tuan.""Apa ada informasi tentang anaknya Edwin?" tanya Arga."Setelah mereka datang melihat pemakaman Edwin, Robert dan juga Gilbert seakan hilang begitu saja. Sampai sekarang, mereka belum diketahui keberadaannya.”"Bagaimana bisa?" tanya Arga.Iswandi menggelengkan kepalanya. Kami sudah mengecek ke tempat-tempat yang mungkin didatanginya, namun ternyata tidak ada. Mereka juga tidak kembali ke desanya.Arga mengusap wajahnya dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Lebih ting

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   206. Berkunjung

    Lala dan Iswandi, sampai di rumah mewah milik Arga.Lala tersenyum saat melihat Arkan yang sedang duduk di atas mobil remote."Lala sudah rindu sekali dengan Arkan." Lala tersenyum memandang Iswandi. Begitu dengar Nadira mengatakan sudah sampai di Indonesia, Lala langsung meminta untuk datang berkunjung."Ya sudah, kita turun." Iswandi tersenyum. Ia datang ke rumah Arga, karena ada hal penting yang akan mereka bicarakan."Iya kanda." Lala menganggukkan kepalanya.Lala turun dari dalam mobil dan berjalan dengan cepat. Lala menghentikan langkah kakinya ketika Iswandi menarik tangannya. "Ada apa kanda?" Lala memandang suaminya dengan tidak mengerti."Jalannya pelan-pelan Dinda." Iswandi tersenyum dan mengusap perut istrinya.Lala tersenyum ketika mendengar nasehat yang diberikan oleh suaminya. Ia memegang perutnya dan mengusapnya dengan lembut. "Maaf ya nak, mami buru-buru, sampai lupa." Lala tersenyum dan berjalan bersama dengan suaminya beriringan, sambil memegang tangan Iswandi."Assa

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   205. Oleh-oleh

    "Mama, kita akan bongkar oleh-oleh." Nadira tersenyum ketika melihat Mama mertuanya yang sudah masuk ke dalam rumah."Tidak usah sekarang, nanti saja, Nadira baru pulang jadi pasti sangat capek." Luna memberikan saran."Enggak ma, Dira gak capek kok.” Nadira tersenyum dirinya sudah tidak sabar untuk menunjukkan apa saja oleh-oleh yang sudah dibawanya pulang untuk mama mertuanya, ayah, ibu serta adiknya.Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Wanita yang sedang menggendong cucunya itu tidak bisa menolak kehendak menantunya. Sebagai bentuk bahwa dirinya, begitu sangat menghargai apa yang akan diberikan menantu kesayangannya.Pelayan meletakkan tas yang diambilnya, di ruang tamu satu persatu. Bik Narti tahu bahwa yang di dalam tas, adalah oleh-oleh yang sudah disiapkan majikannya untuk keluarganya. Sebagai seorang pelayan, Bik Narti tidak mungkin bermimpi untuk mendapatkan oleh-oleh dari nyonya mudanya. "Nyonya ini tasnya sudah dikeluarkan semua," ucap bik Narti."Terima kasih bik,"

  • Derita Istri Simpanan Pria Angkuh   204. Rindu

    "Senang sekali ya, dimanja siang dan malam." Luna menggoda Nadira. ini merupakan bulan madu Nadira dan Arga, Luna senang melihat Nadira dan Arga pulang dengan penuh kebahagiaan seperti ini. Cucunya juga sehat hingga sampai ke Indonesia.Nadira tersenyum malu saat mendengar Mama mertuanya menggodanya."Ayo cucu oma, sini sama Oma. Oma sudah sangat rindu." Luna mengembangkan tangannya dan mengambil Arkan dari tangan Arga.Arga memberikan putra putranya kepada mananya. Pria itu memeluk mamanya dan mencium pipinya. "Apakah mama sehat-sehat saja." Arga tersenyum memandang mamanya yang menggendong Arkan. "Alhamdulillah sehat, mama sangat rindu dengan Arkan." Luna tersenyum dan mencium pipi cucunya."Ibu, Dira rindu." Nadira meluk ibunya. Ia mencium pipi ibunya kiri dan kanan, kemudian mencium punggung tangan ibunya."Ibu juga sangat rindu. 10 hari itu ternyata waktu yang sangat lama." Erna tersenyum memandang putrinya. Wanita itu kemudian mencium pipi putrinya, kiri dan kanan. "Ibu sunggu

DMCA.com Protection Status