Share

32). Jemputan Rainer?

***

"Awas," kata Kalania yang tak menimpali pertanyaan Rainer. "Kalau berani kabur, aku samperin kamu ke rumah terus bilang yang sebenarnya ke Tante Ale. Lagian kamu jangan geer dulu karena aku lakuin ini bukan karena aku suka sama kamu, tapi karena bentuk terima kasih aja karena kamu mau atasin masalah aku."

"Lalu yang mengira kamu cinta sama saya memangnya siapa?" tanya Rainer, sebisa mungkin sabar meskipun tekanan darahnya perlahan naik.

"Ya kali aja kamu nyangkanya gitu," kata Kalania. "Kalau iya, hapus prasangkanya karena sampai sekarang aku enggak ada perasaan sama kamu. Lagian kamu kan gay."

"Saya bukan gay, saya normal."

"Oh ya?"

"Iya," kata Rainer. "Sekarang sana buka pintunya biar tamu kamu enggak terus pencet bel. Berisik."

"Iya-iya sabar," kata Kalania. "Kesabaran kamu setipis tisu dibelah tujuh ya?"

"Sepuluh."

"Oh pantes aja," celetuk Kalania. "Udah sekarang duduk di kursi dan jangan ke mana-mana. Diem aja yang anteng."

"Kamu memperlakukan saya seperti anak kecil," celetu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bhoenciz Poenya
rajen gabut,jadi ganggu kala rainer ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status