Dengan sigap ayah Lisa berlari menuju ke kamar putrinya, untuk mencari bukti apakah benar Lisa memang pelaku utama dari pembunuhan sadis itu?.
Surya dan ibunda Lisa mengikuti Ayah mereka juga ikut berlari menuju kamar Lisa.
"Bagaimana ayah! apa ayah menemukan barang bukti bahwa Lisa adalah pelaku utama pembunuhan ini?"
"Tidak bu! ini baju yang tadi malam Lisa pakai tidak ada kotoran dan darah, kalau Lisa membunuh pasti baju ini juga di penuhi bercak darah kan?"
"Lalu apa arti semua ini?" ibunda Lisa terduduk lemas di pinggir pembaringan."
"Ini ada yang nggak beres nampaknya bu?"
"Maksud ayah?"
"Entahlah bu? tapi ayah yakin Lisa bukan pelakunya" Ayah Lisa menyugar rambutnya dengan kasar.
Surya berdiri tak bergeming, dia teringat dengan sosok wanita bergaun merah yang berdiri di bawah pohon akasia depan kantor polisi tadi.
"
Kini Surya dan Zasqia saling bercanda, tertawa bahagia seolah tidak terjadi apa-apa, dan Surya membawa pulang Zasqia ke rumahnya, Surya berada di bawah pengaruh Zasqia, dan Zasqia sukses membuang semua kenangan tentang Lisa di hati dan pikiran Surya, dan yang ada hanyalah kisah cinta mereka yang begitu indah, kisah cinta yang terjalin sudah cukup lama, apakah yang akan Zasqia lakukan terhadap Surya dan keluarganya, lalu bagaimana nasib Lisa nantinya, apakah Zasqia benar-benar akan membebaskan Lisa dari penjara? hanya Zasqia yang tahu jawabannya.***Surya mengantar Zasqia ke rumah dinasnya, dia berjanji nanti malam akan menjemput Zasqia untuk menemui kedua orang tuanya, setelah Surya pergi Zasqia tertawa bahagia."Kok bisa mba pulang di anter mas Surya mba?""Ya bisa dong. Apa sih yang nggak bisa untuk Zasqia si kuntilanak merah ini!" jawab Zasqia jumawa."Apa mba mau membunuh Surya juga? please deh jangan bunuh Surya, mendi
Surya mengejar Bunda nya, merasa heran dengan tingkah aneh sangat bunda."Bunda kenapa lari, dan seakan bunda begitu ketakutan.""Surya ... tadi... tadi di cangkir itu bunda nampak darah kental dan berbau amis, dan toples itu ... toples itu bersisi ribuan belatung hidup." jawab bunda dengan terbata-bata."Aaaakh bunda ini ada-ada aja, toples itu berisi kueh telur ikan gabus kesukaan bunda, dan cangkirnya berisi teh manis.""Iiiya ... tadi memang darah yang ada di dalam cangkir berubah menjadi teh, tapi beneran itu darah bukan air teh.""Mungkin bunda lelah dan capek, jadi sebaiknya bunda istirahat ya?"Surya membimbing Bunda masuk ke kamarnya."Surya bunda takut! jangan tinggalin bunda ya?"Surya tersenyum, sambil menggenggam tangan bunda."Apa yang bunda takutkan hem?""Bunda ... bunda takut dengan Zasqia!""Kenapa?""Bunda merasa, dia ... dia bu
Hari ini Zasqia kedatangan tamu, ya dia adalah dokter Ryan, dokter yang menjadikan kuntilanak merah menempati jazad Zasqia, kedatangan dokter Reza ke rumah sakit di mana Zasqia bekerja, membuat teman-teman Zasqia terpesona."Siapa itu Zas, kenalin ke aku dong!" ucap dokter Monic saat melihat dokter Ryan dan Zasqia ngobrol di Lobby rumah sakit."Ooowh ... boleh dokter, namanya mas Ryan, dia adalah dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama di kota bandung, kebetulan dulu beliau adalah dokter yang menangani persalinan di klinik bersalin tempat saya tugas dulu.""Ganteng ya? apa dia pacar kamu?" tanya dokter Monic hati-hati."Bukan dokter! dokter Ryan hanya teman kerja saja.""Teman kerja tapi kok kelihatan nya sangat akrab, eeemmm ... boleh lah kapan-kapan saya di kenalin sama dokter Reza." jawab dokter Monic setengah malu."Boleh dokter! kebetulan nanti siang kami mau makan siang bersama, dan kebetulan juga d
Sebenarnya rumah Zasqia dan semua yang Surya lihat adalah hanya ilusi, semua tidak ada, yang di lihat Surya rumah besar nan megah adalah sebuah pohon besar yang berada di samping rumah dinas Zasqia, kedua orang tua yang Surya yakini sebagai orang tua Zasqia itu juga ilusi, Zasqia sekarang adalah iblis, yang dengan mudah bisa mengelabui mata manusia berhati lemah seperti Surya.Dalam pikiran Surya, dia telah menikahi Zasqia secara siri, namun kenyataannya semua adalah permainan dari Zasqia saja.***"Sayang ... kita langsung pulang kerumah mu saja ya?" Zasqia bergelayut manja di lengan Surya."Memang orang tua kamu nggak papa ya, kita baru saja menikah tapi langsung pulang ke rumahku?" Jawab Surya sambil mengusap lembut pipi Zasqia."Aku sudah bilang kepada mama papa, dan mereka tidak keberatan, bahkan mereka sangat setuju bila aku tinggal di rumah kamu." Zasqia menyandarkan kepalanya di pundak Surya."Kamu
"Kok bisa cicak masuk ke cangkir, kamu gemana sih zas! mana masih hidup lagi!""Maaf mas aku juga nggak tahu.""Ah sudahlah! untung aja nggak ke telan, sempat aku telan gemana coba, lain kali jangan ceroboh ya!""Ii... iya yang!""Ya udah aku berangkat kerja dulu! kamu berangkat sendiri aja!"Setelah surya pergi, Zasqia langsung berkemas untuk berangkat kerja.***Satu minggu setelah Zasqia dan Surya menikah, Zasqia masih menjadi menantu yang baik dan sopan, demi mendapat nilai plus dari mertuanya, dan kedua orang tua Surya juga sudah mulai bisa menerima kehadiran Zasqia."Zasqia! nanti siang Surya dan Lisa mau fitting baju pengantin, kamu tahu kan kalau bulan depan mereka akan menikah?" Ucap bunda saat mereka sedang sarapan pagi."Iya bunda, Zasqia tahu!""Dan kamu nanti ikut menemani mereka, ingat! saat pernikahan dan pesta antara Lisa dan Surya, kamu tidak boleh membuat kekacauan, apalagi membocorka
Sekitar 20 menit sampai sudah mereka di rumah sakit, Zasqia membawa Lisa langsung ke UGD, kebetulan rumah sakit itu adalah rumah sakit tempat Zasqia bekerja, jadi dengan mudah Zasqia mengurus semuanya. Zasqia dan Surya menunggu di depan pintu UGD, dia duduk sambil terus menunduk, entah kenapa hari ini dia merasa begitu takut melihat sorot mata Surya yang penuh tanda tanya itu, apalagi dari tadi Surya hanya duduk diam sambil memperhatikan Zasqia, dari ujung rambut hingga kaki Zasqia, semua tidak terlepas dari tatapan Surya. "Ke ... ke ... kenapa kamu menatapku seperti itu mas!" tanya Zasqia terbata-bata. Surya diam tak menjawab, dia justru meraih jemari Zasqia lalu memperhatikan jemari dan kulit Zasqia. "Siapa kamu!" bentak Surya."Ma... ma... maksud sayang apa bertanya seperti itu!""Ya siapa kamu!" Zasqia menarik tangan yang masih dalam genggaman Surya."Aaa... aku ... aku Zasqia is
"Khi, hi, hi ... aku tak akan melepaskanmu! apakah kamu sudah lupa, bahwa kamu yang sudah membunuh Zasqia! maka aku akan blasakan dendam untuk kematiannya.""Aku tidak pernah membunuh Zasqia, sebab aku sangat mencintainya, Zasqia jatuh sendiri dan kepalanya terbentur batu, itu penyebab kematian nya, kalau kamu tidak percaya aku akan membuktikannya!""Bagaimana caranya?" Jawab Kuntilanak merah yang masih duduk di atas tubuh Surya, sedang kedua tangannya mencengkeram kuat di pundak Surya."Lepaskan aku dulu baru aku akan menceritakan semuanya!"Kuntilanak merah itu melepaskan cengkraman tangannya, dia menatap manik mata Surya dengan tajam, dan dia menemukan kejujuran di sana, dengan gerakan cepat Kuntilanak merah melepaskan tangannya, dan dia juga bergeser dari atas tubuh Surya, kini dia berdiri tepat di hadapan Surya.Surya berusaha duduk, cengkraman tangan Zasqia masih membekas sakit, seolah tulang pundak Surya patah, dengan perla
Di lain tempat, dokter Ryan sedang dalam perjalanan menuju rumah bapak Suganda, entah mengapa hati dia beberpa hari ini merasa tidak nyaman, memikirkan hubungan antara Surya dan Zasqia, di tengah perjalanan tiba-tiba aroma busuk menyeruak masuk kedalam indra penciuman nya, dan dokter Ryan paham betul bau busuk itu adalah bau Kuntilanak merah, dokter Ryan merasa sedikit heran, kenapa tiba-tiba bau itu datang, hati dokter Ryan merasa sedikit resah, berharap sesuatu buruk tidak akan menimpanya. "Kenapa kamu menipuku dokter!" hampir saja dokter Ryan lepas kendali, sebab tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba kuntilanak itu muncul dan langsung membentak nya. "Ka ... kamu Zasqia?" Dokter Ryan sedikit melirik ke samping kiri, dimana kuntilanak merah itu duduk. "Khi, khi, khi ... ya aku Zasqia siapa lagi?" "Kenapa kamu tiba-tiba menemuiku dengan rupa seperti itu, dimana jazad Zasqia, kenapa kamu meninggalkan nya?" "Jawab per
Mohon maaf agak telat up kisah Zasqia, qadarullah saya lagi dalam keadaan kurang Vit.Setelah riuhnya tepuk tangan mereda, kini giliran bapak kepala desa berbicara."Assalamu'alaikum selamat siang semuanya, saya selalu kepala desa Dusun Sindang Kerta mengacungi 4 jempol sekaligus kepada ibu bidan Zasqia, ide beliau sungguh sangat briliant, nanti saya akan mengatur kan jadwal pertemuan saya juga berharap kepada dokter Ryan untuk membantu program ini, bagaimana kepada para bapak dan ibu semua, apakah bapak dan ibu setuju dengan usulan ibu bidan Zasqia? Nanti kita akan mengadakan penyuluhan kesehatan di klinik ini, bisa seminggu 1 kali atau 2 kali, semua tergantung kesepakatan bersama, penyuluhan kesehatan ini nantinya akan saya ajukan ke kecamatan, intinya sekarang kita sepakati dulu, baru kita atur jadwal dan perencanaan, silahkan bapak ibu yang setuju dengan program ini silahkan tunjuk tangan, dan bila tidak setuju silahkan beri
"Selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu semua, ada apa ini kok pada berkumpul disini?" Sapa bapak Lurah ramah sesaat setelah keluar dari mobil dan berdiri di samping Zasqia.Para pendemo seketika terdiam, tidak ada satupun yang berani mengeluarkan suaranya, mereka hanya berani kasak kusuk di belakang saja, kini giliran dokter Ryan yang berkata kepada para pendemo."Bapak-bapak, ibu-ibu ada apa ini, kok sepertinya ada keributan di klinik, apa bisa di jelasakan bapak-bapak dan ibu-ibu, itu barusan bapak Lurah juga meminta penjelasan maksud dan tujuan bapak dan Ibu semua berdemo di sini, ayo mari kita musyawarah bersama biar mencari kata mufakat dan damai, nggak bagus atuh bapak, Ibu bila kita bertindak anarkis, kita ini teh ingin semuanya jadi baik, kalau ada masalah mari kita musyawarah kan bersama sama, bapak Lurah bagaimana kalau kita bicaranya sambil duduk-duduk biar enak di pandang gitu.""Iya saya setuju dengan dokter R
Kini satu tahun sudah berlalu, sejak Zasqia menjadi Bidan kepala di Klinik Bersalin Amanda, klinik menjadi semakin ramai, dulu warga sekitar lebih percaya berobat ke dukun, melahirkan dengan dukun, namun setelah kedatangan Zasqia, dengan seringnya Zasqia memberi penyuluhan dan ikut berbaur dengan masyarakat sekitar, lambat laun masyarakat mulai percaya dengan pentingnya parenting pengobatan medis, awal-awal zasqia menjadi bidan kepala tidak luput dari cobaan dan penolakan, apalagi para dukun bayi, mereka sangat takut kalau mata pencaharian mereka mati gara-gara jasa mereka nggak laku lagi, namun Zasqia memiliki ide untuk mengumpulkan para dukun bayi, para dukun pengobatan alternatif, untuk ikut belajar bagaimana cara merawat Ibu hamil, Ibu yang mau melahirkan, dan merawat bayi yang baru lahir, begitu juga kepada dukun pengobatan alternatif Zasqia juga memberi penyuluhan kepada mereka.Awalnya penolakan demi penolakan Zasqia terima, bahkan cacia
Di rumah doctor Ryan nampak bahagia, senyum manis selalu menghiasi bibirnya. "Ibu perhatikan dari pulang tadi malam anak ibu kok bahagiaaa banget ya?" Tanya ibu saat mereka sedang sarapan pagi di meja makan. "Ah ibu bisa aja, perasaan Ryan dari dulu juga selalu bahagia kok." "Tapi ini beda deh, apaaaa anak ibu sedang jatuh cinta ya?" "Ibu ini ada-ada aja deh, Ryan biasa saja dan nggak lagi jatuh cinta kok bu" "Lagi jatuh cinta pun nggak papa, kan anak ibu dah dewasa, sudah waktunya berumah tangga, apalagi yang kamu pikirkan coba, pekerjaan mapan, keuangan sehat, umur cukup, ayo dong kasih ibu menantu, kalau ibu arisan kadang ibu sedih loh Ryan, sebab kawan-kawan ibu sudah punya cucu semua, padahal anak ibu ini udah lah ganteng, tajir melintir dan dokter lagi, udah lah Ryan jangan terlalu banyak memilih pasangan, kalau sudah cocok, ayo langsung di halal in saja." "Ah ibu ini, selalu ituuuu aja yang ibu bahas Ryan jadi nggak
Di rumah doctor Ryan nampak bahagia, senyum manis selalu menghiasi bibirnya. "Ibu perhatikan dari pulang tadi malam anak ibu kok bahagiaaa banget ya?" Tanya ibu saat mereka sedang sarapan pagi di meja makan. "Ah ibu bisa aja, perasaan Ryan dari dulu juga selalu bahagia kok." "Tapi ini beda deh, apaaaa anak ibu sedang jatuh cinta ya?" "Ibu ini ada-ada aja deh, Ryan biasa saja dan nggak lagi jatuh cinta kok bu" "Lagi jatuh cinta pun nggak papa, kan anak ibu dah dewasa, sudah waktunya berumah tangga, apalagi yang kamu pikirkan coba, pekerjaan mapan, keuangan sehat, umur cukup, ayo dong kasih ibu menantu, kalau ibu arisan kadang ibu sedih loh Ryan, sebab kawan-kawan ibu sudah punya cucu semua, padahal anak ibu ini udah lah ganteng, tajir melintir dan dokter lagi, udah lah Ryan jangan terlalu banyak memilih pasangan, kalau sudah cocok, ayo langsung di halal in saja." "Ah ibu ini, selalu ituuuu aja yang ibu bahas Ryan jadi nggak
Satu minggu sudah ber lalu, sejak pertemuan itu Zasqia mencoba mencari alamat dokter Ryan, entah kenapa juga waktu itu Zasqia lupa minta nomer hp dokter Ryan, karena kesibukan mengurus dan merawat pasien Zasqia juga tidak memiliki kesempatan untuk bertanya ke teteh Kokom.Hingga di suatu hari, setiap malam selasa di minggu ke dua, Klinik Bersalin Ananda ada jadwal USG dan dokter bedah kandungannya adalah dokter Ryan, karena Zasqia adalah Bidan kepala yang masih baru, jadi dia harus mengikuti jadwal kunjungan dokter Ryan, Zasqia sendiri tidak tahu bahwa dokter yang di ceritakan open suster, dokter yang dia dengar dari cerita mereka adalah dokter singgle yang sngat than adalah dokter Ryan, hingga saat para suster mengelu-elukan kedatangan dokter Ryan Zasqia ikut-ikutan penasaran dan dia juga ikutenunggu kedatangan dokter Ryan di lobby ruang tunggu klinik bersalin Ananda.Alangkah terkejutnya Zasqia dengan apa yang dia lihat, ternya
Kondisi Dokter Ryan makin hari makin membaik, hari ini Dokter Ryan sudah kembali ke rumah ibunya, Dokter Ryan sempat memberi pesan kepada bapak Suganda untuk memberi tahu ke ibunda Ryan bahwa dia ada urusan mendadak di luar kota, padahal saat itu Dokter Ryan sedang menjalani perawatan akibat kecelakaan yang menimpanya.Sore itu di temani hujan rintik-rintik Dokter Ryan memarkirkan mobil nya di garage teras rumah sang ibu.Mendengar deru suara mobil anak nya ibunda Dokter Ryan langsung berlari ke teras, sebab dia sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya itu.Ibunda Dokter Ryan langsung mendekati mobil rasa nya dia sudah benar-benar tak sabar ingin memeluk buah hatinya itu."Ryaaaan ya Allah nak, kenapa pergi mendadak tanpa pamit, katanya kamu ada tugas keluar kota tapi kenapa pihak rumah sakit datang menemui ibu untuk mencarimu.""Ya Allah buuuu, sab
Saat ustadz Dzaqi sedang berbicara dengan Zasqia, beliau di kejutkan oleh kedatangan Arman."Ustadz polisi sudah datang, dan mereka ada di depan." Kata Arman sambil menunjuk ke arah teras rumah Zasqia."Terimakasih Arman, ayo kita temui mereka" Arman berjalan di belakang ustadz Dzaqi, setelah sampai di teras ustadz Dzaqi menyalami satu Persatu aparat polisi yang berjumlah 5 orang."Mari pak Hari silahkan masuk ke dalam untuk mencari barang bukti."Bapak Hari mengerahkan anggotanya untuk menelisik ruang demi ruang runah Zasqia, setelah beberapa jam polisi menemukan barang bukti.Didalam kulkas mereka menemukan bongkahan-bongkahan darah segar, di dapur menemukan toples berisi keripik, selain keripik mereka tidak menemukan bahan makanan lain, di kamar mandi menemukan darah busuk, jadi kesimpulannya Zasqia adalah wanita pemakan darah dan kemungkinan keripik yang mereka temu
"Coba panggil bapak Suganda sekali lagi, dan katakan aku ingin bicara ancam dia kalau tidak mau datang maka kamu akan membunuhnya!" Ustadz Dzaqi berkata dengan intonasi nada tinggi, membuat kuntilanak merah tidak bisa menolak, maka kuntilanak merah menurut, dan berusaha memanggil ruh bapak Suganda. Maka terjadi lah dialog jarak jauh antara bapak Suganda dan kuntilanak merah. "Ada apa Tuan Puteri terus memanggilku! kenapa tuan Puteri memanggil saya dengan cara seperti ini, dimana jazad Zaskia, masuklah ke jazad Zaskia agar kita bisa bicara dengan Hp." "Zaskia sudah tertangkap!" "Maksud Tuan Puteri?" "Ya Zaskia sudah tertangkap, dan sebentar lagi perbuatan kamu dan Ryan akan segera terungkap." "Ha, ha, ha, ha ... Kamu mengancamku?" "Aku tidak mengancammu! tapi ini kenyataannya." "Ceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi!" bapak Suganda membentak Kuntilanak merah. "Aku akan mencer