"Dekritku sebagai Kaisar Kabut Misterius Bulan Sabit Zhou Ming, bersama ini aku menyatakan, bahwa :Rongshu Raja Siluman Beringin selama ini telah melakukan banyak kejahatan terhadap rakyat di Desa Lu Zhong, sebagai berikut :1. Membunuh banyak orang dewasa baik pria maupun wanita dan juga memperkosa mereka.2. Membunuh 2 orang bayi dan memakan daging mereka.Membunuh dan memakan daging manusia, semua dilakukan untuk meningkatkan kultivasinya sendiri.3. Menghasut rakyat untuk memberontak terhadap Kaisar dari Kekaisaran Kabut Misterius, dengan tujuan untuk memecah belah dan mengambil alih kekuasaanku.Berdasarkan banyak kejahatan di atas, melalui diskusi dan persetujuan dari semua menteri di Kekaisaranku, dengan ini memberi hukuman kepada Rongshu 50 kali cambukan dengan Cambuk Suci Api Ilahi Seratus Petir Pemecah Jiwa. Demikianlah dekrit ini dibuat."Rongshu sangat kaget dan lemas di dalam hatinya, dengan 50 kali cambukan dari Cambuk Suci Api Ilahi Seratus Petir Pemecah Jiwa, berarti
Mari kita bergerak mundur jauh ke waktu sebelum kejadian yang menimpa Nenek Lin dan suaminya.Saat itu di desa Lu Zhong ada seorang pemuda dari keluarga bermarga Wang, bernama Dao, namanya Wang Dao (王岛), berusia kira-kira 17 tahun.Wang Dao ini adalah putra satu-satunya dari keluarga Wang, wajahnya lumayan tampan, tapi dia sangat malas membantu ayahnya bekerja di ladang dan peternakan, dan dia sangat tergila-gila untuk berlajar ilmu Seni Bela Diri, jika ayahnya pergi keluar dari desa Lu Zhong untuk menjual hasil ladang dan peternakan mereka, Wang Dao akan merengek-rengek menyuruh ayahnya untuk membelikannya beberapa Buku Pelajaran Seni Bela Diri untuknya.Ayahnya tidak setuju dia belajar ilmu Seni Bela Diri, karena itu tidak akan berguna jika dipakai di Desa Lu Zhong buang-buang waktu saja dan buang-buang hasil ladang dan peternakan mereka hanya unruk membeli buku-buku Pelajaran Seni Bela Diri yang cukup mahal harganya, Ayahnya sering menasehatinya mendingan dia membantu ayahnya beker
Xiao Lan tidak mudah melupakan apa yang telah dilihatnya. Wang Dao baru hafal 1 bab, Xiao Lan sudah hafal 5 bab. Jadi begitu mereka mempraktekkan gerakan Seni Bela Dirinya, Xiao Lan lebih mahir, sedang Wang Dao belum bisa apa-apa, lupa lagi... lupa lagi....Lama-lama Wang Dao jadi malu sendiri sama Xiao Lan, dia yang begitu gigih ingin belajar Seni Bela Diri, sudah sebulan masih belum bisa apa-apa, sedangkan Xiao Lan sudah hafal 15 bab.Dengan pipi bersemu merah karena malu dan sedih, Wang Dao akhirnya berkata kepada Xiao Lan: "Mungkin aku memang tidak berbakat.""Kau harus rajin melatihnya, nanti pelan-pelsn juga bisa." Hibur Xiao Lan.Rasa malu dan sedih itu dibawa sampai pulang ke rumah Wang Dao di sore hari. Dan di malam hari menjelang tidur dia berbaring di ranjang di kamar tidurnya sambil terus berpikir, bagaimana caranya agar dia bisa sukses mempelajari Seni Bela Diri, lagipula dia tidak memiliki struktur tulang, tenaga dalam dan kekuatan spiritual seperti yang dibacanya di buk
Wang Dao gemas melihat pipi Xiao Lan yang memerah, di usia 16 tahun itu seperti bunga yang sedang mekar, Xiao Lan cantik dan manis. Wang Dao segera mengangkat dagu Xiao Lan yang tertunduk malu-malu, menatap matanya dalam-dalam, kemudian menundukkan kepalanya dan mencium lembut bibir berwarna pink yang ranum seperti jelly itu.Awalnya ciuman itu hanya sentuhan lembut, seperti capung yang menempel di atas air, lalu Wang Dao menjilat sedikit dengan lembut bibir Xiao Lan, lama-lama jilatannya semakin lama semakin menggelora, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Xiao Lan dan lidah mereka akhirnya saling mengait satu sama lain. Ciuman mereka yang awalnya biasa-biasa saja, kini panas membara.Wang Dao dan Xiao Lan masih berdarah muda usia mereka baru 16 - 17 tahun [ Orang bilang sedang puber ] sedikit sentuhan saja langsung terbakar.Tangan Wang Dao yang awalnya hanya memegang dan membelai wajah Xiao Lan, lalu turun ke bawah menggerayangi tubuh Xiao Lan di mana-mana, membelai-belai dan me
Wang Dao kaget setengah mati di dalam hatinya 'MATI AKU', seperti di sambar petir, mendengar Xiao Lan hamil, jika ayahnya tahu dia bisa dipukuli sampai mati oleh ayahnya."Aku hamil anakmu, jika ayah ibuku sampai tahu, aku akan dipukuli bahkan diusir oleh ayah ibu-ku." Kata Xiao Lan matanya mulai memerah, tampak berkaca-kaca dan mulai terisak.Sebenarnya Xiao Lan ingin Wang Dao yang berinisiatif duluan, begitu mendengarnya hamil, langsung bilang akan bertanggung jawab bahwa dia akan segera menikahinya, tampaknya harapan itu sia-sia, jadi mau tidak mau Xiao Lan yang harus berkata duluan."Demi anak kita ini, kau harus segera melamar ke ayah ibuku," kata Xiao Lan."Tidak mungkin......" kata Wang Dao.Xiao Lan tersentak kaget dan menatap tajam padanya."Eh..... maksudku aku memang akan melamar dan menikahimu di masa depan, tapi bukan sekarang, lagipula belum tercapai keinginanku untuk belajar Ilmu Seni Bela Diri dan menjadi seorang Pendekar hebat." Kata Wang Dao."Lebih penting mana, ana
Hari ini langit cerah, semilir angin bertiup kencang, malam ini adalah tibalah saatnya untuk melakukan ritual pemujaan pada saat tengah malam di Bulan Sabit.Wang Dao tidak sabar menunggu agar hari dengan cepat berubah menjadi malam, dan tidak sabar untuk segera melakukan ritual untuk bisa menjadi seorang Pendekar dan juga agar masalahnya dengan Xiao Lan bisa dengan cepat terselesaikan.Wang Dao sudah mempersiapkan dupa khusus, sebuah mangkuk kecil kosong, dan pisau dapur kecil yang digunakan untuk menggores jarinya untuk meneteskan darahnya ke mangkuk. Juga membawa lentera minyak.Nanti kira-kira jam 10:30 malam, dia akan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Batu Ganda Hutan Bambu, karena Batu Ganda Hutan Bambu letaknya jauh juga dari desa Lu Zhong kira-kira satu jam perjalanan. Selanjutnya dia akan keluar diam-diam tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya dan melompati jendela kamarnya.Xiao Lan yang mengetahui bahwa Wang Dao malam ini akan melakukan ritual pemujaan di Batu Ganda Hu
Wang Dao tertidur pulas di Batu Ganda Hutan Bambu, asap dupa bersemilir masih mengalir ke indera penciumannya.Perlahan.... Wang Dao mulai memasuki alam dunia mimpi.Dalam mimpinya Wang Dao masih berbaring di atas Batu Ganda Hutan Bambu yang sama, angin semilir bertiup, cahaya Bulan Sabit masih ada di atas sana, ada wewangian aneh yang tidak biasa entah datang dari mana.....Tiba-tiba dari arah pepohonan bambu terdengar suara tawa yang merdu milik seorang wanita, perlahan... muncul seorang wanita yang secantik bidadari berpakaian hijau lumut, dengan bordiran akar-akar yang merambat di sebelah sisi tubuhnya. Wajah wanita itu sangat cantik, belum pernah Wang Dao melihat wanita secantik itu dalam hidupnya, Xiao Lan idak ada apa-apanya dibandingkan dengan wanita itu. Wanita itu tinggi semampai, tampaknya wanita itu lebih tinggi daripada Wang Dao, lekuk tubuhnya sangat seksi, dengan pinggang yang kecil dan pinggul yang besar, bodynya bak gitar Spanyol. Rambutnya tergerai sedikit ikal tanpa
Itulah sebabnya orang yang sedang melakukan ritual kepada Raja Siluman Beringin tidak boleh ada orang lain yang melihatnya.Dan Raja Siluman Beringin tahu bahwa ada orang yang sedang menontoni mereka berdua yang sedang bercinta.---Di langit Bulan Sabit itu masih nampak, tiga batang dupa hitam dari tadi sudah habis terbakar, angin semilir masih bertiup, ada wangi aneh seperti campuran kayu-kayuan (Wangi batang kayu, seperti cendana, kayu Beringin, dll) masih tercium.Wang Dao tidak mati, dia mssih terkapar pingsan telanjang bulat di atas Batu Ganda Hutan Bambu, di bagian bawah tubuhnya mengalir cairan darah dan darah itu sedikit tergenang di atas batu.Wujud wanita yang dilihat Wang Dao sebenarnya adalah seorang pria tampan dia adalah Rongshu, Rongshu dari awal tidak pernah merubah wujudnya, hanya merubah cara penglihatan Wang Dao terhadap dirinya menjadi seorang wanita cantik.Rongshu masih berdiri di sisi Batu Ganda Hutan Bambu, dengan tubuh polos, tinggi tegap, jantan dan tampan n
Semua orang yang berada di situ tertawa terbahak-bahak.Xiao Hei tersipu malu, wajahnya panas dan merah sekali seperti udang rebus."Tentu saja bukan ingin menjadi Selirmu, Ming Ge...!""Tapi ingin selalu menjadi Pengawal setiamu, dimanapun kau berada...!""Aku harus menanyakannya terlebih dahulu kepada Ayahandaku Kaisar Wu Jian Rui...!""Karena tidak sembarang orang yang bisa begitu saja pergi ke Surgawi, tergantung amal kebaikkannya semasa hidupnya...!""Tapi aku akan merekomendasikanmu di hadapan Ayahandaku, dia sangat menyayangiku, aku rasa dia tidak akan menolaknya...!""Kau tidak perlu khawatir...!"Kaisar Zhou Ming sangat berat, jika harus berpisah selamanya dengan Xiao Hei, dia merasa cocok dan menyayangi Xiao Hei seperti kakak kandungnya.Kaisar Zhou Ming melangkah ke Pohon Xiantao, memetik satu buah lagi untuk diberikan kepada Ketua Chu De Han, lalu berkata."Paman Han, bawalah dan makanlah satu buah Xiantao ini, buah Xiantao ini bisa membantumu menahan hawa dingin dari Inti
Kaisar Zhou Ming dengan diikuti oleh kedua Prajurit Dewa yang mengikuti dibelakangnya segera keluar dari kedalaman gua, menuju ke sumber Mata Air Hangat kembali.Setelah tiba di sana, Kaisar Zhou Ming melihat kini ada lima orang yang sedang menunggunya.Yang dua orang lagi...Salah satunya adalah Ketua Chu De Han yang tadinya membeku menjadi patung es, kini sudah mencair kembali dan duduk di atas kursi es hasil pahatannya sendiri dengan tubuh yang masih sangat lemah, dan kedua pundaknya itu dipegangi oleh Chu De Hua berdiri di belakang punggungnya.Sedangkan Lang Jin, patung esnya juga sudah mencair, dia sedang berdiri tidak jauh dari situ dengan tubuhnya yang masih dililit dengan :CAMBUK SUCI API ILAHI SERATUS PETIR PEMECAH JIWADan di sampingnya berdiri Xiao Hei yang menjaganya supaya tidak melarikan diri.Mereka bertiga Chu De Hua, Xiao Hei dan Chu Yi Lian sangat heran, Kaisar Zhou Ming kembali dengan diikuti oleh kedua orang asing.Siapakah mereka berdua...?Chu Yi Lian segera me
"Dan aku memiliki janji yang belum aku tepati terhadap seseorang...!"Kaisar Zhou Ming masih kaget dan shock, karena semuanya terlalu tiba-tiba dan tidak disangkanya, dan dia merasa tiba-tiba akan segera dipisahkan dari semua orang-orang yang dikasihinya yang berada di Bumi."Nggg..!""Apakah kau berjanji kepada putri keluarga Chu itu...?""Aku melihat kau sangat menyukai putri dari Keluarga Chu itu...!"Kaisar Surgawi berkata kepada putranya."Benar Ayahanda...!""Namanya Chu Yi Lian...!""Aku telah berjanji padanya, setelah masalah di Keluarga Chu selesai, aku akan segera menikahinya di Kekaisaran Zheng dan juga di Kekaisaran Kabut Misterius, dan mengangkatnya menjadi Permaisuriku...!"Kaisar Zhou Ming menjelaskan kepada Ayahandanya Kaisar Surgawi."Hmm...!""Tampaknya takdirmu itu tidak bisa terlepas dari Keluarga Chu ini, dari sejak kau masih menjadi Putra Mahkota di Surgawi, dan sampai diturunkan ke bumi menjadi Kaisar Iblis, kau masih terus di kelilingi oleh Keluarga Chu ini, be
Perlahan-lahan di layar itu memunculkan gambar sesosok tubuh setengah badan...Seorang Pria.Sebenarnya pria itu sudah berusia setengah baya, namun selalu nampak awet muda, maskulin dan gagah perkasa.Siapakah sebenarnya pria itu sebenarnya...?Kaisar Zhou Ming menatap pria yang berada di layar itu, lalu menangkupkan kedua buku jarinya, membungkukkan tubuhnya, dan memberi hormat, kemudian berkata dengan penuh penghormatan."Salam Yang Mulia Kaisar Surgawi...!""Zhou Ming...!""Kau sudah sampai ke tempat ini...!""Dan kau sudah menemukan Teratai Tianlian milikmu itu...!""Ketahuilah...!""Aku memang sengaja menuntun takdirmu untuk datang ke tempat ini...!""Dengan ini berarti hukumanmu sudah berakhir, dan kau dapat kembali ke Surgawi...!""Ke... kembali ke Surgawi...?" "A... apa maksud Yang Mulia Kaisar Surgawi...?" "A... aku sungguh-sungguh tidak mengerti dengan perkataanmu...?'"Ketahuilah Nak...!""Bahwa kau sesungguhnya adalah seorang Dewa yang berasal dari Surgawi...!""Dan kau
"MING GE-KU SAYANG....!""Ayo gigit lagi Buah Xiantaonya ini...!"Chu Yi Lian berkata dengan nada yang manja dan merayu.Membuat hati Kaisar Zhou Ming berdebar-debar.Lalu Kaisar Zhou Ming menggigit lagi Buah Xiantao itu dibekas gigitan Chu Yi Lian, dan menghabiskan buah itu bersama.Setelah itu Kaisar Zhou Ming mengaktifkan kembali mantera menghentikan waktunya, dan semuanya kembali bergerak seperti semula seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.Kemudian Kaisar Zhou Ming berkata kepada mereka bertiga."Kalian bertiga di sini saja, menjaga Ketua Chu De Han dan Lang Jin itu...!""Aku akan memeriksa keadaan gua ini secara menyeluruh, dan akan masuk ke bagian yang lebih dalam dari guanya...!""Xiao Hei...!""Kau harus lebih berhati-hati mengawasi Lang Jin itu...!""Karena kemungkinannya Patung Es Lang Jin itu akan mencair lebih cepat daripada Ketua Chu De Han...!""Lang Jin sudah diikat dengan Cambuk Suci milikmu, tidak akan bisa terlepas dengan mudah...!""Aku akan ikut bersamamu, Min
"Kalian tidak perlu takut, sebelumnya aku akan mengikat Siluman itu dengan CAMBUK SUCI API ILAHI SERATUS PETIR PEMECAH JIWA terlebih dahulu...!""Siluman Serigala itu tidak akan bisa melepaskan diri dari ikatan Cambuk itu, karena Cambuk itu bukanlah Cambuk sembarangan, melainkan pemberian dari Kaisar Surgawi...!"[Author's Notes :Ingat tidak Rongshu adalah Raja Siluman Kayu yang kultivasinya telah mencapai usia 700 tahun, bahkan tidak bisa melepaskan dirinya sendiri dari lilitan Cambuk Suci itu. Apalagi Siluman Serigala ini kultivasinya hanya 400 tahun ]"Lagipula Siluman itu hanya seorang diri saja di sini sekarang, sedangkan kita berjumlah empat orang, nanti ditambah dengan Ketua Chu De Han akan menjadi lima orang...!""Dia tidak mungkin bisa menang melawan kita berlima, Ayah...!""He... he... he...!""Melawan Aku berdua dengan Xiao Hei saja, belum tentu bisa menang...!""Apalagi Pedang Bing Xin-nya sekarang berada di tanganku...!""Dan sesungguhnya Siluman Serigala itu hanya meng
Setelah menyalurkan energi panas ke dalam tubuh Chu Yi Lian, dari mulut ke mulut.Bibir Chu Yi Lian tidak lagi pucat dan gemetaran, dan menjadi hangat, begitu juga dengan tubuhnya.Chu De Hua sedikit lebih kuat dibandingkan Chu Yi Lian terhadap angin dingin yang datang menerpanya, karena Ilmu Bela Diri dan Kekuatan Spiritualnya lebih tinggi dibandingkan putrinya.Setelah tubuh Chu Yi Lian tidak lagi kedinginan.Kaisar Zhou Ming melepaskan ciuman dan pelukannya.Kemudian dia mengaktifkan kembali mantera dari Penghentian Waktu.DRRRT....Area sekitarnya kembali bergerak seperti sedia kala, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.Chu De Hua dan Xiao Hei yang tadinya pergerakan mereka sempat terhenti dengan tiba-tiba dan menjadi kaku sejenak, tanpa mereka sadari...Kini mereka bergerak kembali melanjutkan langkah kakinya.Kepala Chu De Hua yang tadinya menengok ke arah Chu Yi Lian untuk melihat keadaan putrinya, setelah melihat putrinya ternyata baik-baik saja, dia meluruskan
Pagi dini hari itu matahari sudah terbit dan setengah mengintip di balik awan.Tirai keemasannya berpendar-pendar melintasi awan-awan yang mengalir.Awan Ungu itu melayang di antara cakrawala cahaya pagi, mengarungi lautan Awan yang luas.Semilir angin berhembus mendayu-dayu mendorong laju kecepatan Awan Ungu menelusuri di atas wilayah Pegunungan Himalaya.Awan Ungu terus melaju, dan melaju menuju ke Puncak tertingginya...Puncak Zhumulangma (Puncak Everest).Akhirnya Awan Ungu itu menghentikan pengembaraannya mengarungi angkasa yang luas, dan berkeliling di atas sekitar wilayah Puncak Zhumulangma, untuk mencari keberadaan dari Gua Salju Abadi.Namun...Kemungkinannya adalah...Mungkin saja ada manusia yang sanggup mendaki sampai ke atas Puncak Zhumulangma...Tetapi belum tentu mereka bisa menemukan Gua Salju Abadinya.Hanya orang-orang yang berjodoh dengan Gua Salju Abadi itu saja, yang bisa menemukan keberadaan dari Gua Salju Abadinya.Gua Salju Abadi itu, seperti sebuah Gua Gaib,
"Ketua Chu De Han harus secepatnya dibawa ke Pegunungan Himalaya...!""Dan di Pegunungan Himalaya itu, ada sebuah Gua yang dinamakan Gua Salju Abadi...!""Dinamakan Gua Salju Abadi, karena di seluruh bagian dalam dari guanya terbuat dari Inti Es Abadi...""Kemudian kita akan mencari cara untuk mencairkan Patung Es Ketua Chu De Han di sana...!""Jika Ketua Chu De Han dibiarkan terlalu lama membeku, aku khawatir jiwanya tidak akan bisa diselamatkan lagi...!"Kaisar Zhou Ming menjelaskan kepada Chu De Hua."Namun...!""Pegunungan Himalaya itu berada di wilayah Nepal, Tibet, cukup jauh dari Dataran Tengah (-/+ 2.059 km) ini, dengan mengendarai Awan Ungu, mungkin dibutuhkan waktu kurang lebih 5 - 6 jam perjalanan."[ Author's Note :Himalaya membentang di bagian timur laut India dan melewati negara India, Pakistan, Afghanistan, China, Bhutan, dan Nepal ]"Di samping itu wilayah Pegunungan Himalaya itu juga sangat tinggi.""Dan Gua Salju Abadi itu berada di :PUNCAK ZHUMULANGMA (Zhūmùlǎngmǎ