Beranda / Fantasi / Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel) / Part 12. Ternyata Seperti Itu

Share

Part 12. Ternyata Seperti Itu

Penulis: Rizuki
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-14 03:43:28

Selama ini, aku tak pernah mendengar Paman menjabarkan banya tentang beliau—orang yang melahirkanku itu. paman hanya berceria bahwa ibuku adalah sahabatnya. Selain itu, aku benar-benar tak tahu. Tentang mate-nya dan ayahku pun, baru kudengar akhir-akhir ini. Apakah Paman tidak ingin aku mengetahui banyak hal tentangnya? Atau memang sengaja menyembunyikan banyak hal untuk melindungiku?

Melindungi.

Begitulah yang selalu Paman katakan padaku. Berada di pack kecil, dan tidak terlalu menonjolkan keberadaanku juga merupakan bagian itu. aku heran, sebenarnya apa yang telah terjadi selama ini? Keberadaanku yang cacat ini seolah menjadi hal yang rahasia. Apakah karena kecacatanku? Memangnya jika karena kecacatanku, hal ini sudah diketahui sejak aku bayi?

"Ibumu pernah mengatakan padaku, bahwa dirinya ingin dipanggil Mom oleh anaknya. Mungkin terdengar seperti mimpi, ya. Tapi, Dav, aku harap kau mau memanggilnya ibu saat bertemu nanti," jelas Paman.

Jadi, ibuku ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 13. Beta Menyebalkan

    "Hey, Delta! Aku berbicara padamu!"Aku berbalik saat ada tangan yang mencekal tongkatku. Karena tidak terpegang dengan erat, tongkatku terlepas. Untung saja ada Paman yang merangkulku, jika tidak, mungkin aku sudah terperosok."Delta siapa yang kau maksud, Beta Jake? Kami sama-sama Delta—jika kau belum tahu. Dan aku tak akan segan untuk membuat perhitungan denganmu jika mengganggu kami. Kau paham maksudku, kan?"Aku berani bersumpah! Baru kali ini aku mendengar nada semarah ini dari Paman."Tentu saja kau dan anak cacatmu ini! Sudah Delta, menyusahkan pack, membuat ricuh, pula! Kalian ini pantasnya di hukum yang berat. Alpha terlalu murah hati untuk membiarkan anakmu hidup."Sial sekali omongan Beta tua ini. Aku mengenali wajahnya, yang beberapa kali terlihat. Namun, aku sama sekali tak tahu namanya siapa. Dari ucapan Paman tadi, aku mendengar namanya Jake. Aku harus mengingat wajah ini, wajah menyebalkan yang menginginkan kematianku. Jika apa yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 14. Pilih Kasih

    Sepertinya, ucapan Beta Jake beberapa hari lalu bukan omong kosong. Kami mendapat surat panggilan untuk meghadap Alpha di kediamannya. Alpha bengis yang sangat tak kusuka, dan berharap dia lenyap saja. Biarlah! Andai aku dipanggil dengan orang yang tak tahu diuntung. Aku lebih suka mengingat Alpha itu tak memiliki hal baik, bahkan untuk kuingat sebelum pergi dari sini.Untung saja keadaanku sudah lebih baik dari biasanya. Tak perlu tongkat untuk membantu berjalan, dan luka ini sudah hampir sembuh sluruhnya. Tentu saja, semua berkat dari obat yang Paman berikan. Obat yang sudah kuketahui dan membuatku jijik. Akan tetapi, aku sama sekali tidak memiliki hak untuk menolak. Paman terlalu keras untuk kutolak perintahnya. Alhasil, mau tak mau aku harus menelannya.“Bagaimana menurutmu?” tanya Paman. Sepertinya, beliau meminta pendapatku untuk menentukan langkah selanjutnya. “Jika kau pikir kita tak perlu datang, maka aku tak akan datang,” lanjutnya.Aku menggeleng dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 15. Awal Pertempuran

    Buruk sekali pandangan Alpha tentang adil yang sesungguhnya. Seorang pemimpin harusnya tahu, bahwa hitungan adil tidak selalu harus sama. Ada yang berbeda untuk kata adil, karena kebutuhan dan kondisi tiap orang berbeda. Setidaknya, begitulah yang selalu Paman ucapkan padaku.Aku tahu jika semua ini terasa tidak adil untuk Paman, tetapi aku bisa apa? Membantu tak bisa, apalagi untuk menolak kesepakatan ini. Sejak awal, aku tak tahu jika akan berakhir seperti ini. Harusnya, aku tahu jika dengan sikap seperti itu, Paman tak akan mendapat keadlian yang layak.Aku tak boleh protes, karena posisi yang tidak menguntungkan. Andai saja bisa, sejak awal pergi dengan tidak layak adalah pilihan bagus. Paman tidak harus berduel seperti ini.Ah, aku tak boleh mengeluh. Lagi pula, sejak awal yang tidak seharusnya terjadi adalah, kami tidak bertemu Beta itu.“Kalian siap!” teriak wasit. Paman sudah bersiap pada posisi bertarungnya saat ini, dan Beta itu juga. Do’a untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 16

    Mulutku menganga tanpa kusadari, begitu melihat serigala Beta yang terlempar. Serigala itu bukan serigala yang lemah, juga kecil. Serigala Beta milik Jake terlihat buas dan tubuh besarnya, mampu membuatku gugup. Lalu, pamanku itu mendorongnya. Paman terlihat baik-baik saja, dan serigala itu terlihat syok. Astaga! Kuat sekali beliau! Aku tak akan bosan mengatakan, bahwa baru pertama kali ini aku melihat kekuatan beliau.“He ... bat ...,” lirihku. Entah werewolf di sampingku ini mendengarnya atau tidak, aku tak peduli. Masa bodoh dengan keberadaannya, ia tahu atau tidak itu bukan urusanku. Yang jelas, di depan mataku ada sosok yang benar-benar hebat.Sekuat itukah para Delta? Atau, apakah aku bisa sekuat itu jika berlatih?“Kekuatan Delta tak akan bisa melawan Alpha! Camkan itu baik-baik!”Tanganku terkepal erat kala lagi-lagi mendengar ucapan itu. Sebelum ini, punya masalah apa aku padanya hingga dia, memiliki kebencian yang begitu mendalam? Seharusnya, se

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 17. Hal yang Buruk

    Mungkin benar apa yang dikatakannya, bahwa aku harus menghampiri paman yang bertempur di sana. Akan tetapi, aku ragu. Bagaimana jika beliau mengamuk dan membuat sisi serigalanya bangkit? Apa aku pergi saja, ya? Tidak mungkin, kan, aku menghampirinya di saat genting seperti ini?Pertempuran mulai tak terkendali. Beta itu mulai menunjukkan titik puncak kekuatannya, dan pamanku berusaha menekan agar sisi serigalanya tidak keluar. Sementara pemimpin di sampingku ini, tertawa terbahak. Entah apa yang ditertawakannya, sama sekali tak kutahu. Apakah Beta-nya menunjukkan tanda kemenangan, atau kemunduran lawannya—orang yang dibenci.“Cih! Lama sekali pamanmu berubahnya, Dav. Padahal aku menunggu moment itu sejak lama.” Alpha itu mendecih. Enak saja menantikan hal yang seharusnya kuhindari.“Mim ... pi!” Aku hampir saja berteriak mengatakan hal itu. Kalau tak ingat sedang bersisian dengan pemimpin pack ini, tentu sudah kulakukan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 18. Lepas Kendali

    Aku berusaha melihat keadaan paman dengan tenaga yang tersisa. Di sana, paman mengamuk. Benar-benar mengamuk dengan membabi buta. Beta itu terpojok, dengan paman yang selalu menyerangnya. Sedang aku, berjuang lepas dari cengkraman pria busuk ini.Bruk! Aku mengais sebanyak mungkin udara yang bisa kuhirup, begitu alpha ini melepas cekalan tangannya di leher.Ahuk! Aku terbatuk, dan rasa menyakitkan di leher ini tak cepat berakhir. Kuedarkan pandangan ke segala penjuru, mencari sosok serigala paman yang baru tadi kutahu bentuknya. Kalau saja kau lebih kuat, tentu saja hal ini tidak akan terjadi, kan? Aku bisa melawan alpha ini, tanpa memedulikan paman.Ah, sial! Kenapa aku lemah sekali? Bahkan tanpa bisa kucegah, air mata ini turun begitu saja. Terlalu menyakitkan, menyesakkan dada, dan membuatku marah. Namun, aku tak bisa meluapkan amarah ini, sementara ada banyak kesulitan jika hal itu muncul. Aku harus kuat! Aku harus bisa menahannya.“Ha-ha-ha-ha!” Tawa alpha ini s

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 19. Beliau Masih Delta, Kan?

    "Ti ... dak!" Paman benar-benar mengamuk hebat. Tak hanya membuat Beta Jake kehilangan kesadaran, beliau juga menyerang Alpha dengan membabi-buta. Tubuhku mengalami tremor berkepanjangan, dan belum pernah aku alami hingga kini."Groaarrr!!!"Bukannya geraman, tetapi serigala Delta paman malah mengeluarkan suara mengerikan. Seperti harimau. Aneh, kan? Paman ini serigala, bukan harimau, cheta, atau apa pun itu sebutan untuk kucing besar hutan.Terjangan demi terjangan yang dilayangkan paman--kusebut saja seperti itu karena tidak tahu nama serigalanya, pada Alpha, begitu menyeramkan. Kuku-kukunya terlihat lebih panjang dari milik pemimpin pack ini. Jika bisa dikatakan, posisiku saat ini cukup riskan. Hanya berjarak beberapa langkah saja dari pertempuran dua serigala.Amukan Delta berarti musibah!Aku pernah mendengar kata itu dari beberapa warga pack. Kala itu, aku berusaha menghila

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21
  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   Part 20. Ingin Tahu

    Aku masih termenung, mencoba meresapi apa yang pamanku itu katakan. Memang benar kita akan pergi, tapi apa harus secepat ini? Kulihat pamanku itu sudah memakai celana pendek. Mungkin setelah sampai, beliau langsung mencari celana untuk dipakai.“Kena … pa?” tanyaku.“Kita tak akan selamat begitu Alpha dan Beta sadar dari pingsannya. Kau harus tahu, Dav! Hidup kita sudah terancam saat Beta Jake mencari gara-gara. Saat ini pilihan yang terbaik adalah pergi,” jawab Paman. Beliau terus berkemas tanpa melihat ke arahku. Tak banyak yang beliau bawa dalam tas. Kutebak, hanya baju-baju dan uang yang kami miliki selama ini. Untuk baju pun, kami tak memiliki banyak.Itu karena selama ini paman mengajarkanku untuk hidup seadaanya. Tak hanya itu, memiliki banyak baju akan terlihat seperti manusia. Paman pernah bercerita, bahwa mereka selalu menimbun kekayaan, dan belanja hal yang sebenarnya tak perlu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-22

Bab terbaru

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   155. Akhir Segalanya

    “Kalau kau memilih, kau tidak bisa menarik kembali apa yang telah disepakati. Pertukaran yang telah terjadi, akan mengambil yang diserahkan. Kau tidak akan bisa mundur, Dav. Jadi pikirkan baik-baik apa yang akan kau korbankan,” ucapnya lagi. Paman Davian terdengar seperti menekankan dengan jelas apa yang harus kupilih.Aku memang belum lama menikmati hidup, tetapi kurasa semua itu sudah cukup. “Aku benar-benar akan menyerahkan nyawaku jika bisa memastikan Arthur menghilang selamanya. Kalau perlu, dia tak perlu reingkarnasi kembali,” putusku. Setidaknya itu setimpal.Orang tuaku sudah pernah berusaha untuk menyingkirkannya, tetapi tidak disangka dia seolah bangkit dari kematian dan menghancurkan semuanya. Jika dia benar-benar dimusnahkan, aku serius untuk memberikan nyawaku untuk itu. Bagaimanapun juga, aku sudah tidak memiliki siapa pun.“Pikirkan lagi, Dav. Kau tidak bisa memutuskannya dengan cepat. Ingat, kau hidup masih hanya belasan tahun. Kau bisa hidup lebih lama lagi. Kau bisa

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   154. Kuberikan Nyawaku

    “Aku harusnya berterima kasih kepada kalian sebelum mencabut nyawa kalian, kan?”Aku mendengar suara Arthur yang berat. Terdengar menyeramkan dan ….“Aku meminta maaf atas kesalahanku, Dav. Tidak seharusnya aku menyelamatkannya, dan membuat keadaan seperti ini,” ujar Aline dengan lirih. Dia terbaring di sampingku, dengan keadaan telentang dan tangan kaki yanga terikat. Sedangkan aku, langsung dengan posisi menyamping menghadapnya. Mungkin Arthur kesulitan membuat posisiku telentang dengan tubuh serigalaku.Suasana yang gelas, membuatku sedikit takut. Ada beberapa titik obor yang tidak berpindah. Mungkin tidak dipegang oleh makhluk, tetapi ditancapkan di tanah. Arthur yang masih bertubuh setengah serigalanya berdiri menantang seperti tidak mengalami perang sebelumnya. Berbeda dengan aku dan Aline yang sudah terlihat mengenaskan. Bulu serigala Devan sudah memiliki banyak bercak darah, dan luk

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   153. Persembahan

    “Kau hanya tikus kecil yang tidak tahu apa-apa, Bocah!” ucap Arthur. Dia menangkap pergerakan Aline dan mencekik lehernya. Setelah itu, pergerakan Aline benar-benar dilumpuhkan. Aku terkejut, tak menyangka jika Aline bisa dikalahkan semudah itu.Aku tidak bisa tinggal diam. Tangan kecil Aline berusaha untuk melepaskan cekikan Arthur padanya. Namun, pergerakan itu sama sekali tidak membuahkan apa pun. Aline justru terdengar merintih kecil. Mungkin, dia merasa sangat kepayahan akibat cekalan Arthur yang begitu kuat.Aku tahu, Aline telah melakukan hal yang tidak kusukai, atau malah lebih ke menghancurkan hidupku. Akan tetapi, jika kupikir lagi itu bukan muri kesalahannya. Dia tidak tahu siapa yang ditolong, dan apa yang telah diperbuat oleh orang yang terlihat menyedihkan. Aline, dia hanya memiliki sifat empati lebih banyak dari sebangsanya.Hanya saja aku tidak tahu, kenapa aku harus disandingkan dengn vampire sepertinya, dan bukan dengan sesame werewolf seperti yang lain.“Kau ingin m

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   152. Aline

    Ada sebuah hal yang membuatku ingin menerkam tubuh wanita itu. Selain menerkamnya, mencabik tentu adalah hal terbaik begitu hal itu dilakukan. Dorongan itu begitu kuat, seiring perubahan yang lebih banyak lagi di tubuhku. Aline, wanita yang baru kutemui tidak sampai sehari, begitu membuat hidupku jungkir balik dalam sekejap.Akan tetapi, andai semua dorongan itu kulaksanakan, bagaimana rasanya, ya?Aku berusaha menahannya. Bagaimanapun juga, Aline bukan seseorang yang pantas untuk diperlakukan seperti itu. Singkatnya hubungan kami bukan sesuatu hal yang patut dijadikan alasan. Dia adalah pasanganku, dan tentu tidak akan mudah untuk mengabaikan hal besar seperti itu.“Percayalah, aku tidak melakukannya secara sengaja, Dav. Aku benar-benar tidak tahu kalau dia adalah semua akar permasalahan yang besar. Aku pun tidak menyangka jika dia akan memperburuk suasana hingga sampai sejauh ini.” Aline berucap lirih. Sia

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   151. Half Transformation

    Untuk sesaat, aku tertegun. Fakta yang terdengar sepele—mungkin untuk sebagian orang tentunya, tetapi tidak denganku. Arthur adalah sumber dari segala hal yang menyiksaku. Dia membuatku terpisah dengan ibu sejak keil, membuat ayah dibenci ibu, dan membuat keluargaku meregang nyawa. Kalau saja dia tidak ada, tentu aku tidak akan mengalami itu semua. Ah, aku lupa. Paman Davian juga tidak ada karena dia, kan? Kalau memang begitu kenyataannya, kenapa harus aku yang menjadi pasangan dari Aline? Bukankah secara tidak langsung dia yang menyebabkan aku berpisah dengan keluargaku? “Al ...,” ucapku lirih. Tubuhku terasa lemas, seolah semua tulang penyangganya kehilangan kekuatan. Tak hanya itu, napas juga semakin memburu dengan jantung berdebar kencang. “Dav ... maksudku bukan begitu. Aku ... aku hanya ... tidak tahu dia siapa ....” Aline membalasnya. Jika dia menjawab seperti itu, bukankah itu

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   150. Dia yang Menyelamatkannya

    Arthur tertawa sambil menghindari serangan-serangan yang Aline berikan padanya.“Aku tak akan membiarkanmu hidup dengan tenang, Art! Kau bedebah busuk yang hidup tidka lama lagi, sama sekali tidak berhak untuk mengatakan hal itu padanya!” maki Aline. Ada yang janggal dari setiap serangannya. Dia terlihat kacau dengan sekejap hanya dari beberapa kata yang diucapkan Arthur. Bukankah sebelumnya Aline masih baik-baik saja, tidak mengalami lonjakan emosi seperti itu?Untuk sekilas, mungkin tidak akan ada yang memahami pola serangan Aline. Terlihat biasa, dan sama sekali tidak akan kentara jika dia menyembunyikan banyak hal. Namun, aku menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Tidak seharusnya Aline bertempur dengan cara seperti itu. Tidak! Aku harus menghentikannya sebelum terlambat.“Al, mundurlah untuk sejenak! Control dulu emosimu, lalu kita kembali menyerangnya seperti tadi,” ucapku. Ah, sebenarnya a

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   149. Apa yang Disembunyikan

    Sayangnya, semua tidak seperti yang kubayangkan. Aline memang hebat, tetapi bukan berarti dia sanggup mengalahkan Arthur dengan begitu mudahnya. Kami yang bertarung mati-matian berdua arus berusaha lebih keras. Mungkin karena keterikatan kami pulalah, sebuah Kerjasama yang mendadak bisa tercipta. Kami tidak pernah berlatih bersama. Akan tetapi, serangan yang dilakukan benar-benar bisa membentuk harmoni. Tubuh ini juga seperti sudah terlatih untuk bertarung bersama belahan jiwanya.Ah, hubungan dan ikatan yang rumit.Aku pun sampai saat ini tidak mengerti tentang hubungan seperti itu. Dalam hal itu juga, hubungan antara kedua orang tuaku. Di antara mereka yang terikat, ada hubungan masa lalu dengan Paman Davian dan tidak bisa kufahami. Mau bagaimana agi, dari keduanya juga tidak ada yang mau menjelaskan secar ajelas padaku.“Dav, harus kukatakan padamu kalau sampai Arthur tidak bisa dikalahkan, maka aku akan hidup d

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   148. Ayo!

    Aku takt ahu kenapa Arthur begitu amat terobsesi pada Delta. Tidak ada sesuatu yang membuatku meragukan itu. Justru ,aku sangat yakin jika dia memang menargetkan Delta yang ada di muka bumi ini.“Waw! Dia kuat juga, ya? Padahal tadi aku sangat yakin kalau dia sudah kupukul dengan sekuat tenaga,” ujar Aline. Dia mengatakannya dengan santai, seolah lawan yang kami hadapi bukan siapa-siapa.Aku merasa yakin jika bisa mengalahkan Arthur. Hanya saja, tidak se-optimis Aline. Dia seperti memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Baiklah! Dia mungkin sudah menumbangkan Arthur. Namun, bukan berarti dia adalah seseorang kemarin sore yang baru muncul dan bisa diseret sewaktu-waktu untuk dihabisi.Dari semua hal, berpikir bahwa wanita vampire itu—yang mengaku sebagai pasanganku, adalah orang yang lebih tua dariku adalah sesuatu yang mengerikan. Vampire bisa memiliki umur panjang tanpa menua sekalipun. Dan aku, entah kenapa merasa jika pemikiran itu sedikit … menyesakkan.Sebagai pria, harusnya aku y

  • Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel)   147. Tidak!

    “Kau pikir aku akan mati semudah itu!?” Aku terjungkal karena tidak terbiasa mendengar suara lantang yang seperti itu. Setelah kabut debu mereda, mereka mulai terlihat sedikit demi sedikit. Dan, hal yang membuatku terkejut untuk setelahnya adalah wanita itu—yang mengaku sebagai pasanganku, berdiri dengan tegak dan jubah yang sudah tidak lagi dipakai. Sedangkan Arthur, werewolf tua itu sudah terjungkang di tanah. Sungguh di luar dugaan! Aku yang sudah melawannya hingga sampai lelah, tidak bisa membuatnya terjungkang seperti itu. Aku ingin tahu seberapa kuat wanita itu, dan bagaimana cara dia melawan Arthur. Ah ... andai aku memiliki penglihatan yang tajam dan bisa menembus pekatnya kabut debu itu, pasti pertandingan yang seru tak akan terlewatkan. “Jujur saja, Mate, aku tadi sempat berpikir untuk menghabisi diriku sendiri saat berpikir kau tiada,” ujarku mengatakan apa yang telah kupikirkan tentangnya.

DMCA.com Protection Status