Home / Romansa / Dambaan Hati Pak CEO / Bab 3 Diusir dari rumah mertua

Share

Bab 3 Diusir dari rumah mertua

Author: She Ree
last update Last Updated: 2023-11-02 17:05:28

Melihat kengototan suaminya Airin tidak bisa berbuat apa – apa , sisi hatinya yang lain dia menyayangkan jika rumah tangganya harus berakhir dengan perceraian, namun disisi lain apa dia akan mampu terus – menerus hidup dalam situasi seperti ini, di manfaatkan kemudian di duakan, sama – sama tidak enak.

“Boleh aku melihat berkas yang kamu maksud ?”

“Aku ambil dulu,” Mario segera menarik nakas yang ada diranjangnya kemudian menyerahkan map berwarna biru yang diambil dari nakas itu kemudian menyerahkannya kepada Airin, “Kamu baca dulu dan kamu bisa menambahkan jika memang ingin menambahkan syarat – syarat yang sudah di sebutkan di berkas itu,” Mario segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sesaat setelah melihat istrinya membaca setiap kalimat yang dia sudah susun dalam perjanjian persetujuan perceraian mereka.

 “Kamu menambahkan apa ?,” tanya Mario sekeluarnya dari kamar mandi dan  mendapati istrinya sedang menuliskan sesuatu.

 “Hanya menambahkan  sedikit kok, nih sudah aku tandatangani surat persetujuan untuk kita bercerai, aku setuju dengan semua yang sudah kamu tuliskan, termasuk aku tidak akan menghambat jalannya proses perceraian kita nanti ,  aku hanya menambahkan satu hal saja semua biaya perceraian ini seluruhnya ditanggung oleh pihak pertama” ucap Airin lancar dan menyerahkan berkas itu kembali kepada suaminya, sebisa mungkin Airin menahan agar airmatanya tidak jatuh apalagi dihadapan pria yang saat ini menjadi pria brengsek di matanya.

“Tapi bagaimana  bisa biaya…”

“Stop mas” potong Airin “ Mari kita bersikap adil, ada 4 syarat yang kamu ajukan dan aku setuju , sedang aku hanya meminta satu syarat saja kenapa kamu malah protes?.”

Airin kembali duduk di kursi meja riasnya setelah sempat berdiri sebentar saat menyerahkan kembali berkas yang diminta oleh suaminya.

“ Aku sudah setuju tidak meminta harta gono gini,setuju tidak akan mempersulit proses perceraian ini, setuju untuk meninggalkan rumah ini setelah status kita diputuskan oleh pengadilan, termasuk aku juga setuju selama kita masih dalam proses perceraian kita mengurusi diri sendiri dan  tidak perlu saling mencampuri urusan masing – masing itu artinya setelah ini keperluan ibu dan adik kamu bukan urusanku lagi kan ? nah aku sudah setujui 4 hal itu, trus apa alasan kamu keberatan dengan syarat yang ku minta?  ingat mas aku hanya meminta satu bukan empat,” Airin menunjukkan angka 4 dengan menggunakan ke empat jarinya.

Mario tampak terdiam demi mendengar ucapan calon mantan istrinya yang tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya.

Dalam bayangan Mario pasti Airin akan menangis dan memohon – mohon untuk tidak diceraikan dan Airin bersedia melakukan  apa saja asal tidak diceraikan olehnya, kenapa malah sikap Airin menjadi seperti ini sih, ini jelas bukan Airin, apa jangan – jangan dia kesurupan karena kaget hendak aku ceraikan gerutu Mario dalam hati.

“Bagaimana mas ? ayo cepat tandatangani atau jangan – jangan kamu yang takut bercerai sama aku ya ?” tebak Airin sengaja agar memancing Mario untuk segera menandatangani berkas itu.

“Ok aku juga tidak keberatan. “

“Nah bagus itu ,ayo tanda tangannya mana dong ,” desak Airin.

Mario yang tampak kesal segera membubuhkan tandatangannya di berkas  persetujuan perceraian dan tak lupa dia juga memberikan paraf di bagian yang ditambahkan oleh Airin.

Keesokan harinya Rianti tampak ngomel – ngomel saat mendapati meja makan tampak kosong, tidak ada makanan yang tersaji, hal yang sangat aneh di mata Rianti, apalagi saat mendapati menantunya malah tampak tenang menyeruput teh semakin membuat Rianti semakin kesal saja.

“Kamu gak masak pagi ini, Rin ?” tanya Rianti seraya duduk di depan Airin “Teh buat yang lain mana ?”

“Maaf bu, aku hanya membuat segelas, kalau ibu mau sudah aku siapkan air panas di termos kok tadi”

Brak… pukulan tangan Rianti pada meja makan tentu saja mengejutkan Airin yang untung saja sudah selesai menyeruput tehnya hingga tidak sampai menyemburkan kembali

“Kurang ajar ya kamu sekarang , kamu lupa kalau kamu itu numpang disini jadi jangan berbuat seenak kamu sendiri, siapkan sarapan sekarang ! “

“Maaf bu , mulai sekarang aku tidak bisa lagi menyiapkan semuanya, jika ibu ingin tahu alasannya silahkan ibu bertanya sama anak lelaki ibu”

“Hei mau kemana kamu ? aku belum selesai bicara, kembali kesini!” titah Rianti saat mendapati Airin malah meninggalkan kursinya.

Namun Airin tetap meneruskan langkahnya tanpa memperdulikan lagi perintah ibu mertuanya yang  selama ini suka semena – mena terhadap dirinya.

Airin masuk kembali ke kamarnya untuk bersiap – siap berangkat ke kantor, di dapatinya di dalam kamar suaminyapun juga sedang memakai kemejanya.

“Mario, lihat istri kamu kurang ajar sekali sama ibu” ujar Rianti yang tampaknya menyusul ke dalam kamar anaknya, tentu saja omongan ibunya membuat Mario tampak murka terhadap istrinya

“Apa yang sudah kamu lakukan sama ibu ?”

“Aku tidak melakukan apa – apa mas”

“Bohong ! tidak mungkin ibu semarah ini jika kamu tidak melakukan hal yang membuatnya marah” tuduh Mario  tanpa mau mencari tahu apa penyebabnya.

“Aku memang tidak melakukan apapun mas, aku hanya…”

“Lebih baik kamu usir wanita ini dari sini  !  bukankah kalian sudah menandatangani surat kesepakatan perceraian ? jika dia lama – lama disini penyakit darah tinggi ibu bisa kambuh kembali Mario” Riantipun menambahkan cerita – cerita yang sudah dia bumbui hingga membuat wajah Mario tampak merah padam tanda  bahwa dia sedang menahan emosi.

 “Kemasi barangmu dan pergilah !”

“Mas..”

“Pergilah  ! sejak kita menandatangi surat kesepakatan perceraian kamu sudah tidak berhak tinggal di sini lagi karena diantara kita sudah tidak ada ikatan apapun, segeralah berkemas ! sebelum aku sendiri yang mengeluarkan barang – barangmu”

Related chapters

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 4 Bertemu Rafael

    Dengan langkah gontai Airin pun menyeret kopernya keluar meninggalkan rumah ibu mertuanya, rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya, rumah yang menjadi saksi atas kesabaran Airin menjalani hari – hari dimana dia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari semua penghuninya.Hati Airin sangat kecewa terlebih kepada Mario , laki – laki yang sampai saat ini masih sah menjadi suaminya yang seharusnya bisa melindunginya tapi malah menyakitinya.“Dengan mbak Airin ?” tanya sopir taxi online yang dipesan Airin tampaknya sudah datang.“Iya pak”“Silahkan masuk mbak, saya bantu menaruh kopernya di bagasi”Setelah meletakkan koper Airin sopir taxi pun segera menjalankan mobilnya menuju ke tempat yang sudah di pesan oleh Airin, kemana lagi jika bukan ke rumah Desi satu – satunya sahabat Airin sekaligus teman kantornya.Selama dalam perjalanan tadi Airin sudah menghubungi Desi jika pagi ini akan ke rumahnya , tentu saja Desi menunggunya dengan senang meski ada sedikit rasa heran k

    Last Updated : 2023-11-02
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 5 Tingkah Rafael

    Bima asisten pribadi Rafael yang sebenarnya juga sepupu Rafael memiliki banyak tanda tanya besar saat melihat sang CEO tampak lebih fokus memperhatikan wanita yang ditolongnya tadi, bahkan tidak sekali dua kali Bima berdehem demi Rafael kembali fokus.“Aku perhatikan hari ini kamu aneh bos,” ucap Bima saat keduanya kembali ke kantor pusat.“Aneh apanya ?”“Apa kamu sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pada wanita itu hingga tidak fokus? tatapan matamu lebih banyak memperhatikan wanita itu”.Rafael hanya tersenyum simpul mendapati ocehan dari asistennya yang hari ini super cerewet, saat ini keduanya sedang dalam mode sebagai saudara sehingga Bima bisa bebas berbicara tanpa ada sekat atasan dan bawahan.“Dia Airin, dialah wanita aku cintai sampai sekarang”Ciiiittt….Tanpa sengaja Bima menginjak rem hingga mobil yang dikendarainya berhenti mendadak, tentu saja Rafael mengomel atas keteledoran Bima.“Maaf gak sengaja, aku terkejut mendengar omonganmu, jadi dia wanita yang selama ini

    Last Updated : 2023-11-28
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 6 Percakapan Rafael dengan Airin

    Kehebohan terjadi di kediaman Mario, baik Rianti maupun Elisa anak gadisnya yang selama ini selalu mengandalkan Airin untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, sejak kepergian Airin mereka harus mengerjakannya sendiri.Tubuh Rianti yang semakin tua tidak memungkinkan baginya untuk melakukan seluruh pekerjaan rumahnya, sedangkan Elisa anaknya yang sedari dulu tidak dibiasakan untuk membantu pekerjaan rumah tentu saja ogah – ogahan, dasar pemalas !.Saat ini Rianti hendak menikmati mie rebus yang baru saja dibuatnya untuk sarapan, namun baru saja hendak menyuapkan tiba – tiba“Bu, bajuku dicucikan dong bu!”“Cuci saja sendiri sana ! tinggal masuk ke dalam mesin cuci kasih air dan detergen masak kamu tidak bisa sih,” omel Rianti“Perutku sakit, gak kuat jika tidak segera ke kamar mandi, ibu saja gih sana!”.Mau tidak mau Riantipun mengambil baju warna merah yang sudah ditinggalkan begitu saja di kursi, Rianti memasukkannya ke dalam mesin cuci bersamaan dengan pakaian lain , membuka kra

    Last Updated : 2023-11-28
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 7 Hanya Foto Bridesmaid dan Groomsman

    Rafael menarik salah satu kursi dan duduk di dekat Airin , Airin yang merasa tidak nyaman tentu saja malah memundurkan kursinya agar tidak terlalu berdekatan dengan Rafael, bagaimanapun juga disini Airin hanya lah staff.Namun Airin tidak bisa memungkiri jika saat berdekatan dengan Rafael detak jantungnya terasa bergerak lebih cepat dari biasanya. Hal yang sama saat dulu dia masih berstatus pacar Rafael.‘Ini tidak bisa dibiarkan, aku tidak mau jadi pelakor dalam rumah tangga mas Rafa, aku tahu bagaimana sakitnya jika rumah tangga kita diusik oleh pelakor.’ “Rin, kamu bisa rasakan ini ?” dengan spontan Rafael menarik tangan Airin dan meletakkannya di dadanya . “Kamu bisa merasakan getarannya ? getaran ini masih sama seperti dulu setiap aku berdekatan denganmu.”Rafael terus membawa tangan Airin menyentuh dadanya namun anehnya kenapa justru Airin sama sekali tidak memprotes perbuatan Rafael.“Jantungku selalu tidak aman jika berada di dekatmu, dan hanya bersamamu aku merasakan ini, te

    Last Updated : 2023-12-01
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 8 Menunjukkan bukti

    Kruk kruk terdengar bunyi dari perut Airin yang keluar begitu saja tanpa bisa dia cegah,jangan ditanya bagaimana raut wajah Airin saat ini, andai Airin bisa bercermin pasti akan melihat rona kemerahan yang tergambar dengan jelas di wajah yang selalu cantik di mata Rafael itu.Jelas Airin merasa malu dihadapan pimpinannya perutnya berbunyi tanda jika perutnya sedang berontak minta diisi.Sejenak Airin melihat jam tangannya astaga sudah pukul 2 siang jelas saja perutnya keroncongan, jika Airin hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan malu justru Rafael melengkugkan bibirnya ke atas membentuk senyuman.“Maaf sudah membuatmu lapar, ayo kita makan siang bersama , nanti disana aku akan menunjukkan bukti jika memang aku belum pernah menikah.”Rafael mengulurkan tangannya ke arah Airin “ Airin, tolong temani aku makan siang , kamu tidak keberatan kan ?” ulang Rafael lirihEntahlah Airin hanya menurut

    Last Updated : 2023-12-02
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 9 Airin bertemu Marsha

    “Kamu... mau apa kesini hah!” bentak Marsha pada Airin wanita yang sangat tidak disukainya. Marsha segera masuk dengan badan yang dengan sengaja dia senggolkan dengan keras ke tubuh Airin hingga wanita itupun sedikit terhuyung. Rafael yang melihatnya hanya bisa menahan kesalnya.“Duduklah disitu !” titah Rafael pada Marsha yang hendak duduk di sampingnya, Rafael memilihkan kursi yang berada di depannya dan dengan sengaja memindahkan minuman Airin ke kursi yang berada di sebelahnya, mengeluarkan kursi itu serta mempersilahkan Airin untuk duduk.“Silahkan duduk , Rin,” ucap Rafael dengan nada lembut berbeda dengan nada yang dia ucapkan pada Marsha.Airin hanya bisa menurut meski hatinya ada rasa tidak nyaman karena kursinya justru berhadapan dengan Marsha, Airin tidak tahu saja jika Marsha sedang mengepalkan tangannya dari balik meja hingga kuku jarinya tampak memutih tanda bahwa dia dalam mode kesal yang teramat sangat.

    Last Updated : 2023-12-03
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 10 Kebohongan Mario

    Airin hanya diam terpaku demi mendengar pernyataan Rafael yang begitu mengejutkannya.“Rin, kenapa diam ?” tanya Rafael gemas melihat ekpresi wanita di sampingnya itu, dalam ekpresi seperti itu di mata Rafael Airin sungguh begitu menggemaskan.Bahagia rasanya Rafael saat mendapat informasi dari Satya orang suruhannya yang sedari tadi sudah diberikan tugas untuk mencari tahu tentang Airin.Satya bahkan memberikan informasi secara lengkap tentang kehidupan Airin tanpa satupun yang terlewat, jika boleh jujur Rafael sangat geram bagaimana suami dan keluarganya memperlakukan Airin dengan sangat tidak baik selama ini. Status Airin yang sedang otewe menjadi jandapun Satya juga menyampaikannya kepada Rafael, itulah mengapa Rafael seketika mengajukan lamaran kepada calon janda cantik ini.“Ak…aku wanita bersuami,” jawab Airin lirih namun cukup terdengar jelas di telinga Rafael.“Ya kamu benar, saat ini memang kamu wanita

    Last Updated : 2023-12-04
  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 11 Kebimbangan Mario

    “Maksudnya apa nih, kamu masih cinta sama dia,” tampak Dita sangat kesal melihat reaksi Mario saat melihat calon mantan istrinya.“Aku gak ada maksud apa – apa, aku juga sudah tidak cinta sama dia , Dita” sangkal Mario saat kedapatan menatap terus ke arah Airin yang baru hendak menyeberang jalan sementara di sampingnya ada laki – laki kaya nan tampan menuntun Airin.“Bohong, kamu pikir aku percaya begitu saja ! jelas sekali pandangan mata kamu itu fokus ke wanita udik itu, sampai harus mengerem secara mendadak, aku bukan wanita udik itu yang gampang dibodohi.”Mario kembali menjalankan mobilnya untuk kembali ke kantor , tidak di hiraukannya ocehan dari Dita yang sepertinya begitu cemburu.“Mas, dengar gak sih aku ngomong.”“Iya, iya aku dengar, sudah dong jangan merajuk begitu, kenapa juga sih cemburu sama Airin kan aku lebih memilih kamu dibanding dia, sudah ya, ingat ! nanti

    Last Updated : 2023-12-05

Latest chapter

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 120 Menjadi Bintang - The End

    10 tahun kemudianTampak remaja tampan sedang menggandeng gadis yang juga tak kala cantik, mereka baru saja keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.“Hati – hati kak El adik Oliv” ucap Amar kala mendapati anak majikannya itu sudah keluar dari mobilnya.“Makasih sudah diantarkan, uncle Amar hati – hati juga jangan ngebut nanti aku bilang ke daddy kalau ngebut.”“Beres adik Oliv, kalian jangan lupa belajar yang rajin.”Setelah keduanya masuk ke dalam pintu gerbang Amarpun segera berlalu meninggalkan sekolah internasional di depannya, saat ini Eliezer sudah duduk di bangku SMA sementara adiknya duduk di bangku SMP keduanya bersekolah di tempat yang sama.Selama kurun waktu 10 tahun banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga Airin dan Rafael. Mereka sungguh beruntung memiliki anak yang penurut, mereka saat ini tinggal di kediaman pribadi Rafael yang tidak jauh dari rumah Bramantyo

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 119 Kamu cemburu ya

    Demi tidak mendapatkan respon dari istrinya Rafaelpun mengikuti arah pandang Airin dan dilihatnya dari kejauhan ada Marsha datang bersama dengan mamanya.“Kamu jadi cemberut karena Marsha ya?”“Gak usah aneh – aneh ya mas!” ancam Airin kala mendapati Rafael terkekeh sesaat setelah menyebut nama wanita lain di hadapan istrinya.“Gak usah manyun begitu, ayo kita kesana.”“Mas..”“Sstt..” Rafael meletakkan jarinya di ujung bibir istrinya agar Airin terdiam. Rafael segera merangkul pinggang langsing istrinya serta membawanya menemui Marsha.“Nak Rafael..” sapa Dahlia yang terlebih dahulu melihat kedatangan Rafael bersama Airin. Wajah Airin yang awalnya jutek dan tidak enak di lihat tampak tersenyum di hadapan Dahlia dan Marsha, keduanya pun segera mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan Marsha.“Kamu makin seger saja nak Rafael, semakin hari semak

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 118 Pertemuan Marsha dengan Airin

    Sore hari kala waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang Dani yang selepas menjemput keluarga kakaknya di bandara Abdulrahman Saleh segera menuju ke kota Batu tempat dimana Yohana menginap di rumah bibinya.Yohana gadis asli Surabaya itu sehari sebelum ke rumah Dani sengaja ke rumah bibinya dulu. Dia tidak mau menginap ke rumah Dani karena belum memiliki ikatan apapun.“Semoga perjalanan kalian lancar.” Pesan bibi Yohana saat melepas keponakannya serta Dani untuk menuju kota Malang.“Terima kasih bibi, kami permisi.” Ucap Dani sembari mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.Mengingat jika weekend banyak yang menuju kota Batu maka perjalanan Dani serta Yohana membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk bisa sampai di kediaman Ningsih.Di tempat ini para pria dan wanita sudah selesai membersihkan diri, kaum wanita pun juga siap menyambut tamu mereka, hanya Olivia yang masih tertidur di pangkuan daddynya, balita ini tampaknya

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 117 Pulang Kampung

    Satya saat ini sudah berada di hadapan kedua orang tuan Anjani, Satya menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan serius dengan Anjani.Intensnya komunikasi diantara keduanya yang sama – sama menjadi pengawal keluarga Rafael membuat hubungan cinta monyet mereka bersemi kembali.Jelas saja Satya maupun Anjani merasa lega karena restu sudah mereka dapatkan dari orang tua kedua belah pihak.Apalagi ternyata ibu Satya adalah sahabat ibunya Anjani kala mereka masih duduk di bangku sekolah.“Ibu tidak menyangka jika kita akan berbesan dengan Hastuti,” ucap Yayuk ibu kandung Anjani saat bervideo call dengan calon besannya itu.Satya menceritakan tentang asal usul keluarganya kepada pak Arif dan ibu Yayuk akhirnya dari situ mereka tahu tentang Hastuti.Restu sudah di dapat oleh calon pasangan suami istri ini, kali ini keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan –jalan di mall di kota Semarang tempat Anjani tinggal.

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 116 Belajar merelakan

    Hari ini tampak keluarga Rafael sedang berkemas – kemas untuk pulang kampung , rencananya mereka akan berangkat besok pagi menggunakan pesawat pribadi demi kenyamanan Olivia dan Eliezer yang sama – sama tidak bisa diam.“Sudah selesai, sekarang tinggal bersiap – siap ke acaranya Kamila.” Tanpa sadar Airin berbicara sendiri.Ya selepas mengantarkan suaminya sampai teras rumah, Airin segera masuk kembali ke kamarnya untuk beres – beres perlengkapan mereka. Membawa dua anak tentu bekal pakaian Airin jauh lebih banyak dari sebelumnya meski mereka hanya menginap 2 hari disana.Saat baru saja selesai berdandan ponsel Airin berbunyi ada nama Desi disana sedang memanggil dirinya.“Sudah siap belum nyonya.” Terdengar suara canda Desi dari seberang sana.“Apaan sih kamu ini,Des.”“Idih jangan suka ngambek ntar kecantikannya berkurang tahu rasa loe.”“Gampang kal

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 115 Perubahan Lewis

    “Beneran bun Dani mau mengenalkan calon istrinya ?” terdengar suara Airin kala sedang berkomunikasi dengan bundanya mau tidak mau membuat Rafael yang baru saja selesai mandi segera mendekat ke a rah istrinya meski hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.“Dani beneran mau mengenalkan calon istrinya sayang ?”“Iya sabtu besuk Dani mengajaknya bertemu bunda.”“Puji Tuhan akhirnya Dani laku juga he he , siapa calon adik ipar aku ?”Airin hanya mengangkat kedua bahunya saja tanda dia memang tidak tahu, namun Ningsih yang mendengar pertanyaan dari menantunya segera menjawab pertanyaan Rafael. Airin memang mengaktifkan mode loudspeaker saat berkomunikasi dengan sang bunda sembari dia menyiapkan pakaian kerja suaminya.“Jadi kisah kakak terulang pada adiknya, sekretaris yang menikah dengan pimpinannya sendiri ceritanya nih bun.” Omongan Airin tentu saja membuat Rafael tersenyum

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 114 Dani melamar Yohana

    Yohana sungguh sangat terkejut menatap atasannya yang masih berjongkok disebelahnya, Keterkejutan Yohana membuatnya hanya mampu menutup mulutnya dengan kedua tangannya demi melihat kejadian di sebelahnya, saat mulai dapat menetralkan detak jantungnya gegas Yohana berdiri dari kursinya dan meminta Dani untuk berdiri.“Jangan bercanda pak, bapak tidak pantas berjongkok di depan saya begini, ayo berdiri pak.”“Siapa bilang aku bercanda, aku serius sedang meminangmu secara pribadi, maaf jika caraku kurang berkenan,bagaimana ?”“Tapi pak apa nanti kata…”“Kamu sudah memiliki kekasih ?” potong Dani yang langsung dijawab Yohana dengan menggelengkan kepalanya.“Jadi apa alasan kamu tidak menerimaku, atau aku tidak memenuhi kriteriamu ?”“Bu..bukan begitu pak, bapak tolong berdiri dulu kita bicara sembari duduk.” Tak sabar Yohana segera menarik tangan Dani agar segera berdiri, namun Dani tetaplah Dani yang akan tetap dengan posisinya sebelum Yohana memberikan jawaban.“Jawablah dahulu pertanya

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 113 Dani dan Yohana

    Diskusi antara Dani dengan sekretarisnya akhirnya kelar, beberapa pekerjaan sudah mereka bahas saat ini.Yohana sekretaris yang sangat kompeten, dia sangat teliti sehingga sangat membantu Dani untuk urusan pekerjaannya.Bahkan jika Dani ada kepentingan harus ke Jakarta, Yohana sudah mampu menghandle pekerjaan yang diberikan kepadanya.Yohana saat ini sedang membereskan makan siang yang baru saja mereka nikmati, mereka memesan makanan simpel di kantin perusahaan Dirgantara ini melalui office girl dan mengantarkannya ke ruangan Dani.Di ruangan Dani yang nyaman terdapat meja kecil yang biasa digunakan oleh Dani untuk menikmati makan siangnya, saat Yohana sedang membereskan meja makan Danipun bergerak kembali melangkahkan kakinya menuju sofa tempat dimana dia tadi berdiskusi dengan Yohana.Secara spontan Dani merentangkan kedua tangannya menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan ototnya yang terasa kaku.Yohana pun segera m

  • Dambaan Hati Pak CEO   Bab 112 Bertemu cinta lama yang ingin dilupakan

    Meninggalkan hiruk pikuk dan kejadian beruntun di Jakarta, saat ini di kantor cabang Dirgantara group yang ada di Surabaya tampak Dani adik ipar Rafael sedang mengadakan meeting dengan salah satu perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan Dirgantara Group.Tidak salah jika Rafael memberi kepercayaan kepada Dani, karena Dani bisa diandalkan. Dani sangat professional dalam bekerja pun demikian dengan Rafael, jika urusan pekerjaan mereka akan bersikap sebagaimana layaknya atasan dengan bawahan.Selama ini Rafael puas dengan hasil kerja Dani.Dalam meetingnya kali inipun Dani juga tampak serius saat mendengarkan presentasi dari pihak PT Ditex Indonesia, meski tidak sekali dua kali Dani menangkap dengan ekor matanya jika wanita yang menjadi sekretaris dari PT Ditex Indonesia bukannya fokus pada presentasi yang disampaikan oleh atasannya tetapi malah fokus melirik ke arah Dani.“Jadi itu yang bisa kami sampaikan pak Dani, jika ada hal yang kurang dari presen

DMCA.com Protection Status