Share

80| Kebohongan Terkuak

Niken menghela napas berat berkali-kali usai kepergian Clarissa.

“Aku seharusnya tidak mengatakan hal itu.”

“Seharusnya aku tidak perlu mengatakan apa-apa padanya.”

“Kenapa aku mengatakan hal seperti itu padanya?”

Niken menghela napas berkali-kali lagi.

Di sisi lain, Axel berada di tempat parkir. Dia duduk di dalam mobilnya sambil senyum-senyum sendiri. Dia baru saja membeli sebuket bunga untuk dia berikan pada Niken di rumah.

Ponsel Axel berdering. Clarissa menghubunginya.

“Kenapa dia terus-menerus menggangguku?” gerutu Axel.

Axel pun berusaha mengabaikan telepon tersebut tapi Clarissa mengirimnya pesan.

Awalnya, Axel enggan. Tapi akhirnya dia pun memeriksa pesan tersebut dan membacanya dengan cepat. Axel menjadi gusar dan tidak lagi bisa mengabaikan perempuan ini.

Niken masih melamun di rumahnya dan menyesali setiap perbuatannya. Dia menyesal sudah berbicara dengan Clarissa.

Telepon rumah berdering dan Niken segera menjawab.

“Axel?” Niken begitu bersemangat ketika menden
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status