Beranda / Romansa / DIRTY ROMANCE / SABAR BERBUAH HASIL

Share

SABAR BERBUAH HASIL

Penulis: Kumara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Hei! Oi! Oi!"

Mika mempercepat langkah menuju gedung fakultas hukum, menghindari suara familier yang dia yakini memanggilnya. Sial benar, gara-gara perpustakaan dekat dengan gedung fakultas ekonomi, dia terpaksa sering berjumpa dengan momok yang dia benci.

Bahkan setelah masa ospek telah berlalu sekalipun, buat apa River masih merongrong dirinya? Demi Tuhan! Mika menggeretakkan gigi dengan jengkel. Namun, langkahnya tiba-tiba dihadang oleh orang yang dia maksud. Mata Mika langsung berputar sebal.

"Kamu menghindar, ya?!" sergah River tak percaya.

"Eh ... Nggak kok, Kak. Aku cuma ..., aku lagi agak buru-buru." Mika berbohong.

"Halah, nggak mungkin kamu nggak dengar aku tadi manggil kamu!" River membentak. "Lagi nggak ada kelas, kan? Tolong belikan roti, dong." River mengeluarkan dompet dari tas sandang kulitnya.

Jelas-jelas permintaan River ini sama sekali tak masuk akal. Kenapa dia tak beli sendiri saja? Terlebih, cuma untuk membeli sepotong

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIRTY ROMANCE   RAHASIA APA?

    Wajah Mika agak terperangah sewaktu mendapati sesosok gadis berseragam tengah berdiri di depan gerbang rumahnya. Gadis itu memegang tas sekolah di depan roknya, senyum manis campur gugup tersungging di bibirnya yang ranum."Kamu siapa? Ngapain di sini?" tanya Mika agak kebingungan."Kak Mika! Halo, Kak!" Gadis manis berambut bob itu menyapa Mika balik dengan hangatnya.Mika mengernyit. "Kamu kenal aku dari mana?""O, maaf, Kak ... nama aku Rossa. Aku adik kelas Kakak. Pasti Kakak nggak kenal aku, tapi aku kenal sama Kakak. Ya ... siapa juga yang nggak bakal kenal sama Kak Mika? Kak Mika kan istrinya Pak Janu. He he."Senyum Rossa entah mengapa cukup membuat Mika agak bergidik. Apa maunya cewek ini? pikirnya. "O gitu ya, jadi ada urusan apa? Cari Pak Janu?""Iya, Kak. Sebetulnya aku ada janji buat les privat sama Pak Janu. Tapi entah kenapa, Pak Janu nggak bisa dihubungi." Rossa memasang air muka murung."Kalau gitu masuk dulu ayo. Mun

  • DIRTY ROMANCE   AKU SUKA KAMU!

    Masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum jadwal penayangan film yang ingin ditonton oleh Raga dan Mika. Keduanya lebih dulu mendatangi sebuah kafe di dekat bioskop untuk membunuh waktu.Jemari Raga yang lentik mengaduk sendok di dalam gelasnya yang berisi kopi susu. Sesekali matanya melirik Mika yang justru lebih fokus menonton TV yang menyala di sudut kafe."Aku perhatikan kamu sekarang dekat sama River." Raga akhirnya bersuara setelah beberapa menit meja mereka hening."Aku? River? Nggak, kok." Mika menyahut sekenanya, bahkan tidak memandang balik."Aku liat kamu pergi sama dia kemarin."Ucapan Raga berhasil menarik perhatian Mika, pandangan mereka bertabrakan. "Jujur ya, aku jadi takut loh, kamu suka ngeliatin aku diam-diam kayak gitu.""Emangnya nggak boleh? Ngeliatin orang lain kan bukan tindakan kriminal."Mika tercenung sesaat, apa maksud Raga berkata seperti itu? "Kamu jangan salah paham, jangan ge-er juga," sambung Raga,

  • DIRTY ROMANCE   JANU SAKIT

    Seolah ada bel raksasa yang berdentang di atas kepala Mika, dia melongo sesaat memandangi lurus mata Raga yang juga tak kalah tajam menatapnya.Satu yang paling menyesaki pikiran Mika, mungkinkah ini kesempatannya untuk mengenal cinta? Apa aku boleh jujur tentang pernikahanku sama Mas Janu? Tapi kalau aku jujur ... enggak, emangnya aku ini keliatan kayak cewek putus asa yang mau pacaran sama siapa aja? Otak Mika terbelah jadi beberapa bagian. Harus dia akui, Selama ini dia selalu penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta dan memiliki kekasih. Janu mungkin memang menikahinya, tapi pria itu sama sekali tak pernah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. Dan Janu juga bilang bahwa mereka boleh-boleh saja memiliki hubungan di luar perjanjian pernikahan mereka.Jadi, sah-sah saja kan apabila Mika memulai petualangannya sendiri?"Eum ..." Mika bergumam."Pfttt!!"Kepala gadis itu sontak terangkat tatkala dia dengar suara tawa yang di

  • DIRTY ROMANCE   DRAMA CINTA RIVER

    Jemari lentik Mika menari dengan lincah di ataskeyboardlaptopnya. Matanya begitu fokus menatap layar yang penuh tugas sampai dia tak sadar jika seorang gadis berambut bob kini sudah duduk di hadapannya.Gadis berambut bob itu tengah menikmati sebatang es krim sambil sesekali melirik Mika dengan muka penuh tanda tanya. Selang satu menit, barulah Mika sadar akan keberadaan gadis cantik berkulit pucat itu. Namun, berhubung saat ini dirinya sedang berada di kantin kampus, dia tak bertanya mengapa gadis itu duduk di hadapannya. Siapa saja bisa duduk di mana saja, bukan?"Kamu Mika, ya?"Namun rupanya gadis itulah yang lebih dulu menyapa Mika."Iya. Maaf ... kamu siapa ya?" Mika berpaling sebentar dari laptopnya."Namaku Tasya." Gadis bermata tajam itu tersenyum manis sambil menjulurkan tangan kanan yang segera disambut Mika dengan kikuk."Ada apa, ya?" tanya Mika kebingungan."Nggak ada, sih. Emang nggak boleh ya kalau

  • DIRTY ROMANCE   GADIS LANCANG

    "Kok Bunda datang nggak bilang-bilang?"Mika cepat-cepat merapikan meja yang sedikit berantakan sebab ibunya datang ke rumah tanpa memberi tahu lebih dulu."Ya habis kamu juga nggak pernah ngunjungi Bunda lagi sejak kamu nikah. Keasyikan menikmati segala kemewahan ya?" gerutu Bunda sambil seenaknya duduk di sofa."Bukan gitu, Bunda. Tapi aku banyak tugas kuliah. Kan Bunda tau aku udah mulai kuliah." Mika berjalan ke dapur lalu merejang air. "Bunda mau minum kopi atau teh?""Yah ... masa rumah orang kaya minum teh atau kopi? Minum jus, dong!""Jangan bercanda ah, Bun. Norak banget." Mika mulai jengkel."Iya ... biasalah! Teh aja. Kamu mah nggak bisa diajak bercanda sedikit. Omong-omong, suami kamu belum pulang?""Belum, Bun. Mungkin bentar lagi." Mika menyahut sambil menyiapkan gelas dan gula.Bunda mengambil remote yang berada di atas meja kemudian menyalakan TV. Matanya sesekali melirik kepada Mika yang masih di dapur. Ketika

  • DIRTY ROMANCE   BERDAMAI

    Sejak menerima tawaran dari Tasya, ketenangan Mika selama di kampus bisa dikatakan resmi terancam. Penyebabnya jelas, gadis itu selalu menempel dengannya, seperti nasi yang tak sengaja diinjak. Ke manapun Mika pergi, Tasya selalu ikut. Entah itu ke perpustakaan, halaman belakang kampus, bahkan ke toilet sekalipun. Alasannya? Supaya sewaktu-waktu River menjumpai Mika, Tasya ada juga di sampingnya.Bagi Tasya itu bukan masalah, tapi bagi Mika yang ingin waktu belajarnya tak terusik, jelas ini masalah besar. Apalagi Tasya jelas bukan mahasiswa yang rajin, kerjanya cuma bermain ponsel saja, apa guna dia duduk berjam-jam di perpustakaan hanya sekadar menemani Mika. Tapi kegigihannya menunggu River layak diapresiasi. Mika bahkan merasa ini bukan cuma soal patah hati diputuskan tanpa alasan, tapi ini adalah obsesi.***"Bisa kita ngomong bentar?"Kepala Mika tengadah tatkala suara familier menyapa telinganya. Dia dan Tasya yang tengah duduk di bawah pohon kersen

  • DIRTY ROMANCE   APA YANG SEBENARNYA TERJADI?!

    "Kamu minggu depan ada kegiatan nggak, Ka?"Suara Janu dari ruang tamu sedikit membuyarkan konsentrasi Mika yang tengah berjibaku dengan minyak panas di dapur. "Hah? Minggu depan? Hari apa, Mas?" tanyanya sambil membalik gorengan yang mulai berubah warna menjadi kuning kecokelatan di dalam kolam minyak panas."Hari Rabu," balas Janu.Mika membisu sesaat. "Emang ada apaan ya, Mas?""Ada undangan, sih. Biasa ... ada guru yang menikah." Janu menjawab enteng."Bentar, ya, Mas. Aku cek dulu hape-ku."Mika ingat, beberapa hari lalu dia telah membuat janji dengan River, dan seingatnya janji kerja itu akan berlangsung minggu depan pula. Napas panjang meluncur dari bibir Mika yang ranum ketika dia temukan catatan di ponsel pintarnya yang menunjukkan jadwal untuk hari Rabu."Itu jam berapa ya, Mas?" tanyanya lagi untuk memastikan."Mungkin jam tiga. Kenapa? Kamu ada kegiatan di kampus?" Janu memadamkan TV yang sejak tadi tidak d

  • DIRTY ROMANCE   MALU KARENA AYAH

    "Makasih ya, hari ini juga kerja kamu bagus." Kameramen tak segan-segan memberikan pujian kepada Mika. "Oya, kayaknya kita belum pernah kenalan secara resmi ya. Nama aku Randy." Pria muda itu menjulurkan tangan kepada Mika.Gadis muda yang bertugas merias Mika pun bergegas menghampiri mereka. "Ya ... kok aku nggak diajak sih? Aku Dina.""Mika. Maaf ya telat ngenalin diri." Mika tersenyum lebar."Udah belum ini?! Ayo balik, Ka. Kerjaan udah kelar." River yang sejak tadi menunggu mulai tak sabaran."Oya, tunggu dulu, Ver. Kita mau ada promo buat baju couple gitu, kalian berdua bisa, kan? Tapi klien belum kasih tau sih buat kapan waktunya." Dina bertanya."Hah?" River sekilas menatap Mika. "Kenapa harus kami?""Ya siapa lagi coba? Kamu mau sama mantan kamu, siapa tuh namanya?" tanya Randy mengingat-ingat sambil sengaja meledek."Tasya," timpal Dina.River mendecakkan lidah kesal. "Ya udah. Kapan pemotretannya bilang aja.

Bab terbaru

  • DIRTY ROMANCE   JALAN YANG DITAKDIRKAN

    "Bisa kita bicara bentar?" tanya Janu lagi, mulai mendesak.Rossa melirik om dan tantenya lagi. "Sebentar ya, Om," katanya."Jangan lama. Sebentar lagi jadwal penerbangan kita!" tegas sang Om.Rossa mengangguk pelan lalu ikut berjalan bersama Janu menuju pintu keluar bandara. Untuk beberapa lama mereka hanya berdiri berhadapan saling memandang seolah menunggu siapa yang akan bicara lebih dulu."Kamu harus betul-betul pergi sekarang?" tanya Janu akhirnya."Ya. Kayak yang aku bilang kemarin di rumah Bapak, om aku pindah tugas ke Kalimantan.""Kamu nggak akan kembali lagi?"Helaan napas Rossa menjadi lebih panjang. "Aku nggak tau soal itu, belum aku pikirkan.""Bukannya kamu bilang kamu mau lepas dari jerat om kamu? Terus kenapa kamu ikut pergi?"Alih-alih terharu dengan perhatian yang diberikan Janu, amarah Rossa justru meninggi. "Emangnya ada pilihan lain buat aku?! Emangnya aku udah lulus?! Selama aku masih di bawah peng

  • DIRTY ROMANCE   LOVE WILL FIND A WAY

    Hampir satu menit lamanya Mika terdiam memandang pintu rumah bundanya dengan mata kosong. Apa yang terjadi terakhir kali mereka jumpa masih membebani hati, tapi dia kuatkan juga niatnya lantas mengetuk pintu kemudian."Bun ... Bunda ..." sapa Mika ragu-ragu.Ternyata sang Bunda tengah memasak di dapur ketika pintu dibuka oleh Mika sebab tak dikunci. "Mika! Bunda kira kamu nggak akan ke sini lagi ..." ucap Bunda terlihat agak canggung."Ya Bunda juga nggak berusaha untuk menghubungi aku," sahut Mika sambil duduk di sofa tua.Kompor yang masih menyala dipadamkan lebih dulu untuk kemudian Bunda ikut bergabung dengan Mika di ruang depan. "Mika ..." Suara bunda Mika terdengar lesu. "Bunda malu," ungkapnya sambil duduk di depan Mika."O, Bunda masih bisa ngerasa kayak gitu? Wajarlah," sahut Mika agak sinis, amarahnya belum padam sepenuhnya."Kamu ke sini mau ngomel-ngomel lagi? Bunda kan udah mengakui kesalahan ...""Nggak, kok. Aku juga ud

  • DIRTY ROMANCE   KETERBUKAAN

    "Mas baru pulang?" sapa Mika yang sedang menuruni tangga untuk ke dapur, dan tepat saat itu pintu utama terbuka dan Janu masuk dengan muka datar.Sesaat Janu cuma terdiam, menatap Mika dengan wajah tanpa ekspresi. Yang terbayang di pikirannya hanya pengakuan Rossa tadi. Perlukah untuk menanyakannya langsung kepada Mika? Janu sendiri tak tahu mesti berbuat apa sekarang."Mas kenapa? Mau makan? Aku siapkan dulu ya." Mika yang kebingungan pun bergegas untuk mencairkan suasana yang kaku.Setelah Mika sampai di pantri, Janu ikut menghampiri. Dia kumpulkan nyali untuk membuka keresahan yang tertimbun di dadanya. "Ka ...""Hm?" toleh Mika terheran-heran. "Mas mau minum teh?"Janu menggeleng. "Ada sesuatu yang serius yang harus Mas tanyakan ke kamu,""Apa? Ngomong aja, Mas. Ada apa?" Mika menunggu dengan perasaan tak nyaman dan was-was."Kamu ada hubungan sama Raga?" tanya Janu tepat pada sasaran.Seketika wajah Mika memucat, tangannya

  • DIRTY ROMANCE   KEPUTUSAN MENDADAK

    Rossa sedang asyik membaca sebuah novel ketika pintu kamarnya dibuka oleh tantenya."Kamu nggak belajar, Ros?" tanya tante Rossa pelan."Udah tadi. Mau rehat sebentar, Tan," sahut Rossa tanpa beralih dari novel yang dia pegang.Tante Rossa menarik napas sebentar lalu duduk di tepi tempat tidur Rossa. "Ros ... Tante mau ngomong sesuatu sama kamu, om kamu belum cerita ya?""Hm?" toleh Rossa penasaran."Itu ..." Tante Rossa menggaruk tengkuknya ragu-ragu. "Om kamu pindah tugas, Ros. Kayaknya kita bakal pindah bulan depan."Novel di tangan Rossa otomatis berpindah ke atas kasur, sejenak tubuh Rossa membeku. "Hah?! Pindah gimana? Ke mana?!" Matanya melotot, mukanya mulai pucat."Ya ke luar kota," jawab Tante dengan entengnya. "Ke Kalimantan.""Kalimantan?! Jauh banget!" pekik Rossa panik. "Terus sekolah aku gimana, Tan?!""Ya mau nggak mau kamu harus ikut pindah. Ini om kamu nanti mau ke sekolah kamu buat ngurus perpindahan."

  • DIRTY ROMANCE   LUKA BELUM SEMBUH

    Air muka Raga sedikit berubah mendapat pertanyaan bernada seperti itu dari Mika. "Kenapa kamu penasaran?""Jangan salah paham, ya! Bukan ada maksud aku buat ... menggoda kamu! Jangan mikir ke arah sana!" ujar Mika langsung membuat klarifikasi."Hm, siapa juga yang bilang kamu menggoda aku? Nggak ada yang bilang begitu, berarti kan kamu yang ngarep aku mikir ke arah sana.""Heh! Enak aja! Maksud aku tuh ... kamu kan udah ditinggal sama mantan tunangan kamu, apa iya kamu nggak pernah terpikir tentang dia?"Ekspresi Raga terlihat menjadi lebih murung ketimbang sebelumnya, wajah milik seseorang terbayang di benaknya, seseorang yang sudah setengah mati dia coba untuk lupakan."Nggak perlu dibahas," tandas Raga tegas."Kenapa?" Mika masih penasaran."Kalau kamu cuma penasaran doang, jangan ditanya. Kecuali kamu mau bantu aku buat melupakan dia."Mika tertohok mendengar serangan mendadak dari Raga, maka tak dia lanjutkan lagi rasa ing

  • DIRTY ROMANCE   BUNDA SAMA SAJA

    Menjelang mendekati rumah ibunya, langkah Mika perlahan melambat sebab dia sadari ada sesuatu yang lain di depan pintu rumah ibunya, terdapat sepasang sepatu asing di teras. Sepasang sepatu laki-laki.Kayak bukan sepatu Ayah, dan kalaupun Ayah, ngapain dia di sini?batin Mika terheran-heran. Dia melangkah lebih dekat, dan dia dengar suara dari dalam. Sayup-sayup mulanya, tapi lama-lama kian keras."Kamu bilang mau kasih uang itu secepatnya buat aku!"Suara seorang laki-laki, hati Mika berdegup ganjil. Suara itu tidak dia kenali."Kamu tau kan? Anak aku juga perlu kuliah, dia nggak bisa minta uang dari suaminya terus ..."Kenapa cara bicara Bunda lain banget?batin Mika lagi."Itu bukan urusan aku! Kamu kira uang lima ratus ribu aja cukup?!"Mendengar suara pria itu meninggi dan menjadi lebih intens, Mika langsung membuka pintu tanpa pikir panjang. Seketika dia membeku tatkala dilihatnya ibunya sedang berdua

  • DIRTY ROMANCE   DISANGKA KEKASIH

    Dan meski Janu sudah lelah mengomeli Rossa, tapi dia tetap pada akhirnya melunak. "Ayo, kita pergi sekarang."Mata Rossa sedikit membulat. "Pergi? Pergi ke mana?""Toh jam terakhir tinggal lima menit lagi, apa guna kamu masuk kelas sekarang? Sudah jam makan siang juga, saya lapar."Secara tak langsung, Janu menawarkan makan siang kepada Rossa. Maka, dengan antusias Rossa menyahut, "Iya! Oke! Oke aku ikut!"Senyum miring yang samar melengkung di sudut bibir Janu, entah mengapa dia merasa lucu melihat antusiasme Rossa, seperti seekor anak anjing terlantar yang mengikuti siapa saja di jalan agar dibawa pulang. Tragis, tapi manis.***"Kamu yakin nggak mau pesan ice cream bowl?"Habis makan siang, Janu memesan kopi panas untuknya sedang Rossa ragu-ragu. Meski tak diungkapkan, Janu bisa membaca mimik muka Rossa yang sejak tadi memandangi ice cream bowl di buku menu. Air ludahnya sampai sulit dia telan saking kepenginnya d

  • DIRTY ROMANCE   BUKAN GADIS PANGGILAN

    Langkah Rossa tertahan sebab tiga gadis bertubuh tinggi kini menghadang di hadapannya. Sorot mata dan wajah Rossa langsung berubah, dia mesti waspada. Saat ini dia tengah berada di toilet perempuan, bersama tiga gadis paling kejam di kelasnya."Mau balik ke kelas? Kok buru-buru banget, sih." Gadis yang berdiri di tengah melipat tangan di depan dada."Apa mau kalian? Minggir!" Rossa memberanikan diri membentak."Wah, wah ... jagoan kita udah punya nyali sekarang." Gadis di sebelah kanan ikut menimpali."Aku nggak punya urusan sama kalina, awas!" Rossa berusaha untuk menyingkir, tapi tangan dua gadis di hadapannya langsung menarik dirinya dan mendesaknya sampai dia terpojok di samping cermin besar toilet."Sadar diri dong anak napi!!" teriak gadis yang berada di tengah.Rossa menggigit bibirnya sendiri, sudah kesekian kali dia mendapat hinaan seperti itu. Tidak akan dia biarkan harga dirinya terus terinjak-injak. "Dengar kalian, anak manja. In

  • DIRTY ROMANCE   TETANGGA!?

    Minggu pagi dengan sisa embun akibat hujan deras semalaman. Janu tengah sibuk memotongi rumput di halaman depan sepetak ketika sebuah mobil pick up berhenti di depan jalan, tepat di depan rumah yang ada di seberang rumahnya. Rumah itu memang sudah sekitar dua bulan tak berpenghuni. Pemilik terdahulu adalah seorang perempuan tua, janda. Dia kini menetap di desa bersama anak tertuanya, entah rumah itu dia sewakan atau sudah dijual, baik Janu maupun Mika tak pernah punya hasrat ingin tahu."Mas, kita sarapan dulu, yuk. Aku bikin roti panggang." Mika membawa nampan ke teras lalu meletakkannya di atas meja.Mata Mika sebentar menoleh pula ke depan, melihat perabot-perabot mulai diturunkan dari pick up. "Kita punya tetangga baru?" Mika mendekati Janu yang sekarang sedang membilas tanah dari tangannya."Ya. Kayaknya sih." Janu menyahut cuek. Dia segera duduk di teras, menyeruput segelas kopi panas yang juga baru dibuatkan Mika. Tanpa pikir pan

DMCA.com Protection Status