Home / Romansa / DESTINY ( INDONESIA ) / 16 - Welcome to My World

Share

16 - Welcome to My World

Author: BebbyShin
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Happy Reading!

Zeline tidak bisa menyembunyikan rasa malunya di depan Fello. Setelah apa yang terjadi tadi diantara mereka berdua. Meskipun Fello sama sekali tidak menyinggung apa yang telah mereka berdua lakukan atau apa yang sudah Zeline rasakan lebih tepatnya. Pria itu tampak santai, berbincang dengan Pradipta, Miguel dan Robert.

Para pria sedang berkumpul entah membicarakan apa, Zeline tidak mau tahu dan tidak begitu peduli. Semua wajah pria di sana memancarkan kebahagiaan masing-masing.

Saat ini Zeline, Vera, Mesya dan Fini sedang duduk di teras resort, memandang langsung hamparan sawah dengan aliran sungai yang indah.

"Bagaimana rasanya menikah?" tanya Vera pada Mesya.

Mesya tertawa menanggapi pertanyaan Vera, Zeline menoleh penasaran akan jawaban Mesya.

"Rasa apa? Tidak ada yang berbeda."

"Sebelum menikah, aku sudah terbiasa tinggal dengan Dipta. Melakukan nananina pun bukan hal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DESTINY ( INDONESIA )   17 - Tidak bisa Ditebak

    Sepanjang perjalanan menuju New York, Mesya, Fini dan Vera tak henti-henti mengagumi isi jet pribadi ini. Mereka bahkan tidak menyangka jika pada akhirnya bisa menaiki jet pribadi mewah seperti yang sering Syahrina, salah satu artis populer di Indonesia lakukan.Meskipun mereka memiliki uang lebih, tapi tetap saja mereka harus berpikir ulang untuk sekedar menyewa apalagi membeli jet yang harganya tidaklah murah."Apa Fello seorang mafia?" bisik Mesya membuat Pradipta melotot mendengarnya."Atau Fello itu bandar narkoba?" tebak Vera."Mungkin dia teroris!" celetuk Fini."Lebih baik kalian tidur, perjalanan masih panjang. Jangan buang energi untuk menebak-nebak. Fello tentu akan memberitahu kita semua." Pradipta menengahi para wanita yang sibuk bergosip mengenai Fello.Sedangkan Fello dan Zeline berada di ruangan khusus. Saat masuk ke dalam pesawat dan sudah hampir 4 jam berada di perjalanan, Zeline hanya diam. Wanita itu memilih bungkam.

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   18 - Kejutan Lagi

    "Baiklah..." ucap Ricard.Senyum lebar ditampilkan oleh Mr. Gordon mendengar ucapan Ricard. Steven melotot mendengar ucapan Ricard, jantungnya berdebar kencang melebihi saat ia merasakan jatuh cinta."Steven ...." Panggil Ricard dan Steven dengan cepat menoleh."Siapkan surat untuk agensi yang menaungi Patricia Gordon. Aku ingin ia dikeluarkan dari sana. Hubungi seluruh pihak yang sudah mengontrak Patricia Gordon, suruh mereka semua membatalkan kontraknya." Ucapan santai yang dikatakan Ricard seketika melenyapkan senyuman di wajah Mr. Gordon.Steven kembali menganga mendengar perintah ekstrem yang diberikan padanya. Ricard yang ia kenal, tidak pernah melakukan hal-hal kejam seperti saat ini."Bagaimana Mr. Gordon? Apakah perintah saya pada assisten saya membuat anda terkesan?" tanya Ricard santai dengan menyandarkan tubuhnya di kursi kebanggaannya.Mr. Gordon menggertakan giginya, tatapannya menajam s

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   19 - Nenek Lampir

    "Kau siapa?" tanya wanita paruh baya itu dengan tegas. Wanita itu begitu fashionable dan memakai make up begitu pas di wajahnyaZeline sampai susah menjawab pertanyaan simple yang diajukan wanita itu, karena Zeline begitu terpukau dengan penampilannya. Wanita yang berkelas dan elegan.Belum sempat Zeline membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu, ada suara lain yang memotongnya."Mama ...""Tante ..."Zeline hanya diam memperhatikan kedua pria yang baru masuk ke dalam ruangan yang sama dengannya.Fello dan pria yang tidak Zeline kenal menyapa wanita itu secara serempak."Mama, ada apa Mama tiba-tiba kemari?" tanya pria yang datang bersama Ricard.Ricard berjalan mendekati Zeline dan merangkulnya, ikut melihat apa yang akan dilakukan kedua orang di hadapan mereka."Ada apa? Kau tanya ada apa? Sudah

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   20 - Kejutan dari Zeline

    Setelah ciuman menggebu itu berakhir, baik Ricard maupun Zeline sama-sama sibuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.Zeline mengatur napasnya yang tersengal seperti habis maraton. Pandangannya menajam pada Ricard. Tanpa aba-aba, telapak tangannya mendarat di wajah tampan Ricard. Ricard yang sangat tidak siap itu tercengang melihat apa yang dilakukan Zeline padanya."Hadiah untuk paksaanmu!" desis Zeline.Pria itu memegangi pipi kanannya yang terasa panas akibat tamparan Zeline. Belum sempat Ricard berkata-kata, Zeline kembali menyela."Di mana kamar untuk beristirahat? Aku lelah, badanku lengket. Ah-tanggungjawab, siapkan aku pakaian karena aku tidak mau tidur dengan pakaian ini lagi. Ingat, ini adalah karena kau semena-mena padaku," perintah Zeline pada Ricard.Pria itu kehilangan kata-kata menghadapi tingkah tak terduga dari seorang Zeline. Ricard tersenyum kecil melihat Zeline b

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   21 - Stay With Me

    Triliuner tampan yang hanya mengenakan celana pendek tanpa pakaian menutupi tubuh bagian atasnya itu, menjatuhkan tubuh Zeline ke atas ranjang king size yang berada di dalam kamarnya.Tubuh Zeline sontak kaku, pikiran buruk dan ketakutan-ketakutannya segera muncul. Bulir-bulir peluh membasahi dahi membuat Ricard tersentak kaget melihatnya.Pria itu menyadari jika fobia Zeline mulai timbul. Ia segera menegakkan tubuhnya, sedikit memberi jarak antara dirinya dan Zeline. Wanita itu memejamkan mata dengan tubuh gemetaran."Honey, it's okay. Aku tidak akan melakukan apa pun."Ricard mengelap peluh yang membasahi sekujur wajah kekasihnya. Sungguh, ia tidak berniat apa pun dan melakukan apa pun. Ia hanya becanda, tapi ia tidak tahu jika akibatnya akan sefatal ini. Ini pertama kali bagi Ricard melihat bahkan membuktikan jika ucapan Zeline mengenai genophobia yang wanita itu derita bukan sekedar alasan Zeline untuk menolak ajakanny

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   22 - Pertemuan Tak Terduga

    Zeline memakan sarapannya dengan penuh perjuangan. Bagaimana tidak, Ricard telah terlebih dahulu menyelesaikan sarapannya dan memilih untuk berolahraga. Peluh yang Zeline hasilkan bukan lagi karena fobianya melainkan kegemasannya ingin membelai otot dada dan perut Ricard yang begitu menggoda.Konsentrasi Zeline terpecah belah, padahal Ricard sama sekali tidak menggodanya. Pria itu hanya fokus melakukan olahraga dan gym. Setelah itu, Ricard membuka gorden yang ternyata dibalik gorden itu ada sebuah kolam renang pribadi.'Jangan bilang dia akan berenang di sana,' batin Zeline ketika melihat pria itu berjalan pelan menuju kolam renang di penthouse miliknya.Tiba-tiba, ponsel Zeline berdering dan nama Papa nya tertera di layar."Yes, Papa," sapa Zeline."Papa baru membaca chat yang kau kirimkan, Nak. Kau sudah sampai di New York,""Yes, Papa."Konsentrasi dan fokus Zeline dala

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   23 - Kejutan Kesekian

    Semalam merupakan malam yang paling indah sepanjang Fini melakukan kegiatan olahraga malamnya dengan pria asing. Sepulang dari kelab ternama untuk menghabiskan malamnya dengan mencoba bergoyang-goyang di tengah hingar bingar suara musik, ia bertemu dengan seorang pria hot dimatanya.Mereka berdua sepakat untuk melakukan nananina di kamar hotel yang ditempati Fini. Meskipun pria itu sempat bernegosiasi untuk mengajaknya melakukan di tempat lain, Fini menolak dengan halus.Fini tidak ingin terbangun di tempat asing yang menyulitkan ia pulang ke hotelnya, apalagi biasanya pria di negara asing seperti ini senang bermain kasar. Meskipun dirinya dipenuhi oleh kabut gairah, tapi otak Fini masih cukup baik dalam memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.Ia tidak ingin pulang ke hotel hanya dengan menggunakan handuk karena pakaiannya hancur tak berbentuk akibat robekan kasar yang dilakukan pasangan kencannya. Pemikiran yang jarang sekali terpikirkan

    Last Updated : 2024-10-29
  • DESTINY ( INDONESIA )   24 - Meminta Restu

    Semua kembali makan dengan hikmat dan bijaksana. Sampai pada akhirnya ucapan Ricard membuat semua orang di sana tersedak."Apa boleh aku menikahi Zeline minggu depan?" Pertanyaan polos dan santai dilontarkan Ricard pada kedua orangtua ZelineTernyata lagi-lagi kejutan datang menghampiri mereka terutama untuk Zeline.'Crazy' batin ZelineSemuanya segera menegak air minum untuk membantu menormalkan pencernaan mereka kembali. Zeline mendelikkan matanya ke Ricard, tapi pria itu mengabaikannya.Papa Zeline menatap lekat wajah Ricard, begitu pun pria itu. Keduanya saling bersitatap, baik Mama, Zeline, Zacco dan Cindy tidak ada yang berani menginterupsi keduanya."Kau mau menikahi Zeline minggu depan?" tanya Jacobs, Papa Zeline.Ricard mengangguk mantap tanpa melepas pandangan-nya pada Jacobs."Tidak semudah itu anak muda." Jawaban Jacobs membuat semua orang di sana tercengang termasuk Ricard."Meskipun kau kaya raya d

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • DESTINY ( INDONESIA )   32. Bahagia (ENDING)

    Akhirnya mereka berdua memulai lembar pertama dari kisah besar yang akan mereka lalui kedepannya. Tidak ada yang pernah tahu seperti apa dan bagaimana. Mereka hanya berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya - BebbyShin - *****Kejutan yang benar-benar berhasil membuat terkejut Ricard dan Zeline yang diberikan oleh Kedua orang tua mereka masing-masing.Sebelumnya Jessie, ibu Ricard, ia sengaja datang ke Jakarta untuk menemui wanita yang sering menjadi bahan pembicaraan geng sosialitanya. Ia juga termakan ucapan, Lidya mengenai sosok kekasih Ricard, anak kesayangannya.Kegagalan perjodohan yang lalu, begitu menjadi pengalaman bagi Jessie untuk memilih calon menantunya. Ia tidak ingin sembarangan lagi memilihkan calon istri untuk anaknya. Wanita jaman sekarang hanya mementingkan kekayaa

  • DESTINY ( INDONESIA )   31. Tidak Terduga

    Mobil Ricard berbelok menuju parkiran lobby hotel ke tempat yang telah Papa Zeline tentukan. Zeline tidak tahu maksud serta tujuan Papanya mengajaknya bicara serius di sana. Ricard bersikukuh untuk ikut datang menemani kekasihnya menemui calon mertuanya.Zeline menempelkan ponselnya di telinganya, ia menghubungi papanya untuk menanyakan keberadaan dan posisinya di mana.Restoran. Satu kata itulah yang diucapkan Papanya dan Zeline bergegas ke sana untuk menemui orang tuanya itu.Kedua orang tua Zeline terlihat sedang duduk bersebelahan dan berbincang sesuatu yang serius ketika Zeline berjalan mendekati meja mereka."Akhirnya kau sampai juga," sapa Jacobs ketika melihat Zeline berdiri tak jauh dari mejanya.Jacobs malam itu terlihat mengenakan batik mewah berwarna perpaduan hitam, cokelat dan emas, sedangkan Marina memakai kebaya berwarna merah maroon, emas di padu padankan dengan songket merah sangat khas Indonesia."Maaf membuat Mam

  • DESTINY ( INDONESIA )   30. Terciduk (Lagi)

    Ricard terbangun lebih dulu saat bel penthousenya berbunyi. Ia meraba ponsel yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, ia melirik pukul berapa saat ini, 09.14 waktu setempat. Ia mengambil boxer yang tergeletak tak berdaya di lantai akibat kegiatan urut mengurutnya semalam. Sebelum berjalan membukakan pintu, pria itu menunduk dan mencium kening Zeline yang masih begitu nyenyak terlelap.Tidak biasanya penthouse-nya kedatangan tamu pagi-pagi seperti ini. Tidak ada orang lain yang sering bertamu ke sana, kecuali Steven dan beberapa asistennya untuk urusan pekerjaan.Ricard mengklik interkom yang ada, untuk melihat siapa yang datang sebelum ia membuka pintunya. Pria itu membelakangi kamera sehingga hanya terlihat punggungnya saja. Ricard tak mau ambil pusing, ia berpikir itu adalah Steven. Dengan santai dan tanpa berpikir yang tidak-tidak, Ricard menekan password dan membuka pintu penthousenya untuk mempersilakan masuk tamunya.

  • DESTINY ( INDONESIA )   29. Akhirnya

    Fini duduk di sofa apartemen Steven. Wanita itu telah diberi izin untuk akses masuk. Sembari menunggu Steven pulang kerja, ia berinisiatif untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sekarang mulai mudah letih.Fini dipaksa Zeline untuk berbicara panjang lebar dengan Steven. Mencari jalan keluar terbaik dari hal yang sudah terlanjur terjadi ini. Semalam nyatanya, ia hanya diselimuti kekecewaan dan emosi sehingga tidak bisa berpikir jernih saat memberi tahu pada Steven. Belum ada kesepakatan apa pun mengenai janin yang ada dalam rahimnya. Entah itu akan dibuang atau dipertahankan.Dari tempat duduknya ia memandang luas kota New York yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit yang tidak begitu berbeda dengan Ibu kotanya sendiri, Jakarta. Fini mengelus perut ratanya dengan lembut. Ia merasa gamang untuk membuang benih hasil hubungan tanpa statusnya bersama Steven.Namun, ia sama sekali belum siap untuk memiliki anak. Biarpun orang lain mengatakannya kejam atau pembunuh s

  • DESTINY ( INDONESIA )   28 - Penjelasan

    Empat hari sebelum keberangkatan Zeline dan Fini ke New York! Aku mau bunuh diri! Tulis Fini di obrolan grup yang langsung dicecar berbagai pertanyaan oleh para sahabatnya, tak terkecuali Zeline. Wanita yang kini tengah sibuk mempersiapkan brand kosmetiknya, sehingga jarang berkumpul dan berbincang dengan para sahabatnya. Entah itu lewat ponsel atau secara langsung. Tulisan Fini tentu mampu memancing ketiga sahabatnya yang lain bergabung dalam obrolan di grup. Apa maksudmu? Jangan gila, Fini! Ini bukan April mop, candaanmu tidak lucu! Tidak mendapatkan sosis besar milik suami orang itu, apa membuatmu begitu frustasi. Klienku saat ini banyak bule tampan, kau bisa memilihnya Jangan mati bunuh diri, dosamu makin menumpuk.

  • DESTINY ( INDONESIA )   27 - Long Distance Relationship

    Setelah baca part ini, please jangan caci maki Shin yah! Shin hanya sedikit memberikan kejutan hangat menuju ending cerita ini ***** Kini Zeline sudah berada di John F Kennedy International Airport. Ia sudah meminta Ricard tidak memaksanya untuk pulang ke Indonesia dengan menggunakan jet pribadinya. Zeline ingin menjadi manusia normal pada umumnya yang naik pesawat komersil. Meskipun tiket yang dipegangnya adalah tiket first class. Ricard tidak membiarkan kekasihnya pulang dengan tiket kelas ekonomi.Fini menarik dua koper besar miliknya dan begitu terkejut ketika melihat deretan koper milik Zeline."Oh my God! Jangan bilang semua koper ini milikmu?" pekik Fini.Zeline memutar bola matanya malas lantas melirik Ricard yang berdiri sambil membentuk huruf V dengan jarinya."Hanya sebagian kecil dan Zeline sudah berisik memarahiku." Ricard memberitahu

  • DESTINY ( INDONESIA )   26 - Hampir Saja

    Mesya berjalan mendekati pasangan kekasih yang tengah dimabuk cinta, tapi tetap bisa mengontrol diri mereka. Siapa lagi jika bukan Zeline dan Ricard. Mesya kini mengubah panggilannya mengikuti semua orang memanggil Fello dengan nama Ricard."Terima kasih banyak untuk semua hal yang kau sudah berikan pada kami selama di sini," ucap Mesya tulus."Hanya hal kecil yang bisa kuberikan pada kalian semua," kata Ricard merendah."Sesungguhnya, aku tidak ingin pulang. Aku ingin menetap dan selamanya berada di New York bersama dengan fasilitas-fasilitas mewah darimu. Tapi tentu saja itu hanya halusinasiku semata. Aku dan Pradipta memiliki kehidupan di Jakarta. Menyebalkan sekali." Curhat Mesya."Jadi, kau merasa terpaksa untuk pulang ke Jakarta?" tanya Zeline."Iya! Bayangkan saja, aku di sini seperti ratu. Kemana-mana pergi naik mobil mewah seharga 4 milyar lebih, jika di Jakarta aku akan kembali memakai Mini cooper milikku.""Dasar wanita gila!"

  • DESTINY ( INDONESIA )   25 - Hari Penuh Masalah

    Zeline dan Ricard sampai di Restoran tempat mereka membuat janji temu dengan para sahabat Zeline. Keduanya melangkah masuk ke dalam resto dengan diiringi tatapan iri dari para pengunjung lainnya. Terang saja, di New York Ricard begitu terkenal, ia bahkan setara dengan artis hollywood ketenarannya. Hanya saja, orang-orang tidak menggila jika bertemu di tengah jalan, memaksa meminta foto atau kontak fisik lainnya.Ricard mengeratkan pelukannya di pinggang Zeline. Wajah datarnya sama sekali tidak menyeramkan, bahkan terlihat menggemaskan. Entah mengapa, kali ini Ricard merasa begitu bangga berjalan di samping wanita yang kini menjadi kekasihnya.Jika dahulu ia selalu menolak bahkan memilih tempat privat agar tidak begitu dilihat bahkan diketahui masyarakat umum, berbeda dengan saat ini. Mungkin karena kali ini, kekasihnya adalah pilihan hatinya sendiri. Tidak melalui perjodohan konyol seperti sebelum-sebelumnya.Sedangkan Zeline memilih tak acuh terhadap tatapan ya

  • DESTINY ( INDONESIA )   24 - Meminta Restu

    Semua kembali makan dengan hikmat dan bijaksana. Sampai pada akhirnya ucapan Ricard membuat semua orang di sana tersedak."Apa boleh aku menikahi Zeline minggu depan?" Pertanyaan polos dan santai dilontarkan Ricard pada kedua orangtua ZelineTernyata lagi-lagi kejutan datang menghampiri mereka terutama untuk Zeline.'Crazy' batin ZelineSemuanya segera menegak air minum untuk membantu menormalkan pencernaan mereka kembali. Zeline mendelikkan matanya ke Ricard, tapi pria itu mengabaikannya.Papa Zeline menatap lekat wajah Ricard, begitu pun pria itu. Keduanya saling bersitatap, baik Mama, Zeline, Zacco dan Cindy tidak ada yang berani menginterupsi keduanya."Kau mau menikahi Zeline minggu depan?" tanya Jacobs, Papa Zeline.Ricard mengangguk mantap tanpa melepas pandangan-nya pada Jacobs."Tidak semudah itu anak muda." Jawaban Jacobs membuat semua orang di sana tercengang termasuk Ricard."Meskipun kau kaya raya d

DMCA.com Protection Status