Amanda kembali menatap anak-anaknya karena sekarang dia bukan hanya seorang istri, dia juga seorang ibu dan orang tua. Kepergian Dom beberapa hari ini sudah sangat membuatnya cemas. Biasanya Amanda tidak cemas begini, tapi mungkin karena kli ini Amanda tahu suaminya pergi untuk tujuan apa.
Amanda takut jika pria itu tidak akan bisa kembali bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk anak-anaknya.
Ketika Dom mengatakan dirinya benar-benar bukan orang baik sepertinya Amanda juga masih belum sepenuhnya paham jika pria itu serius dengan ucapannya. Meski selama ini Amanda sudah merasa terlalu percaya diri bahwa telah mengenal suaminya tapi ternyata tidak sama sekali. Terlalu banyak yang tidak Amanda ketahui tentang sejarah hidup pria yang telah menikahinya. Bukan hanya tentang delapan tahun selama Evan menghilang darinya, tap
YUK JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DULU BIAR SEMANGAT LAGI
Kali ini Amanda dan kedua putra kembarnya tinggal di rumah keluarga Dexter, karena Dom tidak mau meninggalkan ayahnya hidup sendirian di hari tua. Rumah besar berbenteng tebal itu memiliki sistem sekuriti ketat lengkap dengan para pengawal bersenjata. Sebuah properti super ekslusif yang juga dilengkapi berbagai fasilitas super mewah seperti helipad dan landasan pacu pribadi. Mereka bisa memarkir pesawat jet pribadi di halaman belakang.Mr. Dexter benar-benar sedang menghabiskan hari tuanya dalam damai di tengah keluarga dan dikelilingi para cucu. Sekarang Mr. Dexter memiliki seorang putra yang bukan hanya mampu mengendalikan seluruh kerajaan bisnisnya tapi juga pria yang sangat tangguh dan disegani sebagai seorang pemimpin. Keluarga Dexter kembali berjaya menghadapi semua pesaingnya. Dom juga sudah memberi ayahnya dua cucu laki-laki yang kelak akan menggantikannya menjadi pe
"Katakan padaku semu ayang kau ketahui!" tegas Amanda. Moly masih terkejut dan belum berani bicara apa-apa ketika Amanda langsung menodongnya seperti itu. "Kau bisa mempercayaiku!" Moly tahu Amanda sangat mencintai Dom begitu pula sebaliknya tapi sebenarnya justru karena hal itu dia tidak yakin bisa memberitahukan masalah ini pada Amanda. "Sepertinya aku harus membawamu menemui seseorang!" ucap Moly setelah berpikir untuk beberapa saat. Moly sangat takut, tapi jika Amanda sudah tahu dia yakin Amanda juga tidak akan berhenti untuk mencari tahu mengenai suaminya. Moly sangat mengenal sifat Amanda. "Apa kau yakin tidak ada yang tahu kau menemuiku?" Moly bertanya pada Amanda. "Bahkan Dom tidak tahu aku dan anak-anak sedang berada di Tokyo." Moly hanya ingin memastikan jika mereka tidak sedang diikuti. Karena jika sampai Dom tahu mengenai hal ini mereka pasti akan mendapatkan masalah. Moly terlihat menghubungi seseorang untuk membuat janji bertemu. Amanda tidak tahu sama sekali sia
Dom baru turun di bandara Narita dan langsung dijemput oleh Mobil berkaca hitam pekat dengan bodi tebal begitu ia keluar dari jet pribadinya."Mereka sudah berada di Tokyo selama tiga hari untuk menunggumu." Amir terus menjelaskan beberapa hal yang harus Dom perhatikan selama waktu perjalanan mereka menuju hotel."Ingat mereka juga bisa berbuat apa saja dan aku yakin dia akan berusaha menekanmu!" Amir memperingatkan."Tidak ada yang bisa mengendalikanku!" tegas Dom masih sangat percaya diri seperti biasanya.Dom memang memiliki tim yang solid, dia mengelola orang-orang yang akan selalu loyal padanya. Dom mempunyai Amir, tentara bayaran profesional, dan keponakanya Moly yang sengaja ia susupkan di laboratorium untuk menjadi mata-mata. Dom harus selalu waspada karena pengkhianat bisa ada di mana-mana.Dom baru dari Moskow dan langsung terbang ke Tokyo utuk bertemu dengan kelompok lain. Kelompok yang juga sedang saling bersitegang. Kondisinya mulai genting tapi Dom tetap tidak ingin memih
Memikirkan suaminya yang terlibat kejahatan besar benar-benar membuat Amanda ingin menjadi pemberontak dan membawa laki-laki itu kabur untuk dirinya sendiri.Amanda masih yakin jika sejatinya Dom adalah pria baik, Amanda tidak rela Dom berada di sekeliling orang-orang yang hanya ingin mengambil manfaat dari kekuasaannya. Orang-orang seperti itu akan selalu datang silih berganti dengan berbagai tujuan, mereka tidak segan untuk berbuat keji dan licik. Dom akan selalu mendapatkan musuh, entah itu yang datang terang-terangan atau yang cuma berpura-pura baik. Amanda tidak ingin suaminya terus hidup seperti itu."Apa kau tidak bisa berhenti untukku, untuk anak-anak kita?" sebuah pertanyaan yang sudah puluhan kali Amanda lontarkan pada suaminya.Dom masih berbaring mereka masih sama-sama belum berpakaian. Dom membiarkan Amanda menyusuri bulu ikal lebat di dadanya yang terus bergemuruh panas seperti darah yang mengalir deras di urat nadinya yang tebal."Kita bisa tinggalkan semua ini, hidup d
Amanda berbohong pada Dom jika ia sedang pergi berbelanja dengan Moly padahal mereka sedang membuat janji untuk kembali bertemu Anelies. Mereka bertemu di kawasan Akihabara, kawasan publik yang terkenal sebagai pusat game dan berbagai hal yang berkaitan dengan anime Jepang. Anelies tidak bisa keluar sembarangan dan tidak boleh dikenali, karena itu kali ini mereka sengaja bertemu di sebuah kafe yang pelayannya juga memakai kostum tokoh animasi. Anelies datang dengan memakai kostum gadis berambut pirang serta masker penutup wajah. Anelies langsung ikut duduk di meja Amanda serta Moly yang sudah hampir lima belas menit menunggunya. "Aku tidak punya banyak waktu." Anelies mencondongkan tubuh ke depan meja agar Amanda bisa mendengar suara pelannya. "Mereka akan bertemu besok siang untuk memutuskan semuanya aku tidak bisa melihat apa yang akan diputuskan suamimu, tapi kurasa kau harus melihat ini." Anelies meminta tangan Amanda untuk dia sentuh. "Kemarikan tanganmu." Amanda mengikuti, me
"Aku akan segera membereskan semua urusan ini, kita akan tetap mendapatkannya." Pipi Anelies ditangkup hangat oleh tangan besar pria dewasa yang juga tidak bergeming menatapnya. "Semua aku lakukan untukmu, untuk kita." Pria rupawan itu merunduk, mencium pipi lembut Anelies yang sedang sedikit memucat. "Aku akan selalu menjagamu dan tidak akan ada yang mencintaimu sepertiku Sayang, jangan takut!"Sebenarnya Anelies tidak sedang ketakutan tapi dia sedang berusaha menyembunyikan pikirannya agar tidak terbaca, kadang kepalanya sampai sakit luar biasa ketika harus melakukan hal tersebut. Anelies sedang coba berbohong pada pria yang selama ini selalu menjaga dan mencintainya. Sesuatu yang sebenarnya mustahil untuk dia lakukan seandainya bukan karena dia melihat kilasan masa depan dirinya bersama Dominic Rodriguez, Dominic Rodriguez yang mengorbankan nyawa untuk menyelamatkannya dari sebuah bencana mengerikan. Padahal Anelies tidak mengenal baik pria yang selalu terlihat dingin dan keji itu,
Meski Dom sudah sangat waspada tapi tetap tidak akan bisa tahu pasti apa yang sedang direncanakan oleh musuh-musuhnya kali ini, terlebih karena musuh-musuhnya kali ini memang bukan orang sembarangan yang bisa dianggap enteng. Bahkan Dom perlu waktu bertahun-tahun sampai akhirnya berani mengambil keputusan tegas seperti kemari. Semua itu dia lakukan demi Amanda, demi keluarga kecilnya yang berhak hidup tenang tanpa harus cemas setiap waktu.*****Matahari sedang terik, berangin kencang dengan kicauan camar yang berterbangan. Dari balkon kamarnya Amanda memperhatikan Dom yang sedang mengajari kedua putra mereka untuk berdiri di atas papan selancar.Bagi Amanda, peran yang sangat tidak mudah adalah mendampingi pria dengan kekuasaan besar. Karena berbagai hal mengerikan bisa sewaktu-waktu merenggut orang-orang yang dia cintai. Bukan hanya Dom tapi juga masa depan anak-anak mereka.Andai saja Dom cukup menjadi seorang pria, suami, dan ayah untuk anak-anaknya seperti yang Anda lihat beberapa
Setelah menutup panggilan telepon dari Brandon Lington, Dom kembali merangkak ke atas tubuh Amanda dan langsung mengusiknya. Mumpung anak-anak belum bangun Dom segera menyibak selimut yang membelit tubuh Amanda untuk dia tikam lagi dengan tiba-tiba.Amanda benar-benar masih tertidur pulas ketika Dom sudah kembali menungganginya dengan jantan. Amanda menjejak tepi undakan lantai untuk menahan rasa kejang dari serangan suaminya. Tubuh Amanda terpantul-pantul oleh tumbukan Dom yang bertenaga. Napas Amanda seperti terus lolos tanpa sempat menghirup udara, suplai oksigennya mulai tidak seimbang hingga jantungnya ikut bergelepar berdentam-dentam."Dom .... " rintih Amanda karena laki-lakinya bukan hanya kuat dan keras tapi pria itu juga bisa membuatnya kembali hamil karena dari sejak kemarin mereka bercinta tanpa pengaman. ******"Apa kau tahu apa yang membuat suami dan istri ingin terus bersama tanpa rasa bosan?" tanya Amanda pada Dom yang baru kembali mencabut dirinya. Amanda menatap Do