VOTE YA
Di jam istirahat makan siang Amanda menelpon Ardi, kebetulan Mona juga sedang mampir di kantor adiknya."Apa aku bisa minta tolong untuk jemput si kembar?" tanya Amanda dari seberang telepon yang samar-samar juga bisa ikut disimak oleh mantan kakak iparnya. "Aku masih di sekolah baru Sisi untuk mengurus beberapa datanya. Aku takut tidak akan sempat.""Ya, jam berapa anak-anak pulang?""Jemput mereka sebelum jam dua siang.""Baiklah, kau jangan cemas.""Terima kasih, aku sudah di tunggu kepala sekolahnya." Amanda buru-buru menutup teleponnya begitu Ardi sudah setuju."Apa itu Amanda?" Mona pura-pura bertanya pada Ardi yang baru meletakkan kembali ponselnya ke atas meja."Ya." Ardi menatap Mona sekilas untuk menghindari kritik dari kakak perempuannya yang ia tahu tidak akan pernah menyukai Amanda."Sisi memang anakmu, tapi anak laki-laki itu bukan!" tegas Mona tidak terima adiknya masih mau disuruh-suruh oleh Amanda."Amanda sedang sibuk mengurus kepindahan Sisi. Setelah ini Sisi akan le
Begitu ada sedikit kesempatan untuk sedikit berkelit, Amanda segera menggigit lengan besar yang menjeratnya."Oh, tidak!" pekik Amanda yang malah diangkat lebih tinggi."Turunkan aku!" Amanda berteriak lagi.Mulut Amanda sudah tidak dibekap lagi tapi tetap ditenteng dengan enteng untuk dibawa masuk ke dalam kamar. Di sela kesibukannya untuk berontak, Amanda mendengar suara berdebum dari daun pintu yang ditutup kasar."Aku tidak takut denganmu, Brengsek!" Amanda makin berteriak dan, "Ao!" dia memekik lagi begitu merasakan sengatan panas dari telapak tangan besar yang baru memukul bokongnya.Tubuhnya Amanda juga langsung dilempar ke atas ranjang sampai terpantul."Kau memang terkutuk, Dominic Rodriguez!" Bibir Amanda masih berdesis-desis sambil meraba pinggang serta bokongnya yang baru terpental.Dom menurunkan hoodie hitam yang menaungi kepala serta siluet kontur wajahnya dengan bayangan gelap, Dom juga segera membuka maskernya untuk menatap Amanda. Amanda langsung bangkit berdiri untuk
"Ada yang coba masuk ke laboratorium, aku harus pergi!" Dom segera berpakaian dengan cepat meninggalkan Amanda yang masih bingung."Berjanjilah kau akan segera kembali," mohon Amanda.Dom terhenti untuk berpaling lagi pada wanitanya kemudian merangkak ke atas ranjang dan mencium Amanda sekali lagi."Aku, akan pulang untukmu!"*****Amanda masih sangat khawatir, apalagi dia juga belum bisa menghubungi Moly sejak tadi pagi. Sudah lebih dari sepuluh kali Amanda coba menelpon gadis itu tapi sama sekali tidak bisa terhubung. Moly memang sedang mematikan ponselnya karena semua yang bekerja di laboratorium sedang di isolasi setelah peristiwa pencurian formula yang dilakukan oleh anak buah George Loghan.Amanda masih duduk di dekat jendela dengan berbagai pikiran gusar. Tangan Amanda terus menggenggam ponsel yang juga tidak kunjung bergetar seperti yang dia harapkan. Amand butuh kabar tentang suaminya."Bunda, Kak Sisi akan pergi ke pantai apa kita boleh ikut?" Flin dan Evan kembali rewel ingi
"Amanda, maaf aku baru bisa menghubungimu.""Oh, Tuhan akhirnya aku mendengar suaramu." Amanda merasa lega begitu akhirnya Moly menelpon."Aku ikut di isolasi bersama semua orang yang bekerja di laboratorium.""Sejauh mana Dom mengetahui rencana kita?" Amanda buru-buru memastikan."Mengenai Anelies masih aman, aku hanya memberitahunya sebagian.""Oh, Tuhan ..." Amanda kembali merasa lega. "Lalu bagaimana perkembangannya?""Mereka masih melakukan pelacakan, kau jangan cemas karena yang berhasil dicuri cuma formula palsu.""Formula palsu?" Amanda juga heran."Ya, Dom mengunakan umpan untuk melacak balik pergerakan targetnya. Mereka akan segera menemukan George Loghan!""Aku tetap sangat mencemaskan Dom.""Jangan cemas, Amanda. Brandon Lington juga sudah sangat berhati-hati dan waspada, dia tidak akan sembarangan untuk keselamatan Dom. Dom bersama pengawal berkemampuan khusus, Nathan bisa menangani semua ini. Dom punya tim yang solid, kita pasti menang!"Moly sangat optimis meski kepala A
Dom menyembunyikan formula yang asli di sebuah ruang bawah tanah dengan kedalaman ratusan meter di bawah pondasi hotel Royal Global miliknya. Sebuah banker dengan sistem sekuriti paling canggih yang sebenarnya memang mustahil untuk bisa ditembus. Tapi serapi apapun sebuah rencana kadang tetap sangat mungkin terjadi hal-hal tidak terduga.Anelies bisa dengan mudah mendapatkan akses masuk hanya dengan membaca isi pikiran Moly. Anelies melihat beberapa penjaga khusus dengan pakaian karyawan hotel, sangat tidak mencolok tapi Anelies bisa mengenali masing-masing dari mereka serta tugasnya."Kau mau ke mana?" tanya salah seorang petugas dapur hotel ketika melihat Anelies membawa ember menuju pintu darurat."Ada tamu yang melapor, ada muntahan di lantai basemen." Anelies berbohong dengan pakaiannya yang ia curi dari petugas kebersihan. Anelies juga menunjukkan kode tertentu mengunakan gerakan jarinya.Pekerja dapur itu cuma mengerutkan Alis kemudian mengangguk untuk mempersilahkan. Anelies me
Amanda baru menyeduh teh panas untuk dia minum sendiri ketika Sisi mendengar suara cangkir kaca yang berdenting pecah di lantai. Sisi segera berlari turun dan melihat bundanya sudah terjatuh lemas tidak sadarkan diri."Bunda!" teriak Sisi langsung berlari pada Amanda yang pingsan dan berteriak-teriak memanggil semua orang.Amanda segera di larikan ke rumah sakit, Sisi yang sangat ketakutan menelpon Ardi untuk menyusul mereka. Ardi juga segera tiba beberapa saat kemudian. Sisi langsung menangis memeluk ayahnya."Apa yang terjadi dengan bunda, Ayah?""Bunda sudah ditangani, bunda akan baik-baik saja." Ardi menarik Sisi untuk dia ajak duduk dan dia peluk erat-erat.Sisi tetap putri Ardi dan Amanda tetap satu-satunya wanita yang Ardi cintai. Walau mereka sudah tidak mungkin menjadi keluarga seperti dulu lagi, tapi mereka tetap akan saling menjaga."Aku takut." Sisi masih menangis."Bundamu akan baik-baik saja."Rasanya sudah sangat memilukan dan mereka masih belum ada yang tahu jika hal y
Semua penglihatan Anelies benar-benar tetap terjadi tidak perduli segigih apapun Amanda coba menghentikannya. Yang lebih mengejutkan ternyata justru tindakan Amanda sendiri yang membawa nasib Dom berakhir seperti apa yang sangat dia takutkan. Sebuah ledakan dahsyat telah terjadi dan Dom pilih mengorbankan diri untuk menyelamatkan nyawa gadis itu. Kejadiannya sama persis seperti yang juga pernah dilihat oleh Jared pada saat dirinya berkelahi dengan Dominic Rodriguez. Waktu itu Jared masih belum paham kenapa Dom mau menyelamatkan putrinya. Yang pasti Dom merasa harus bertanggung jawab atas semua tindakan Amanda. Jika Anelies sampai ikut celaka itu juga karena kecerobohan Amanda. Amanda benar-benar kurang perhitungan ketika melibatkan kepolosan seorang gadis muda dalam rencana berbahaya. Dom langsung melemparkan tubuhnya tanpa berpikir dua kali karena dia juga punya anak gadis, dan dia juga seorang ayah. Waktu itu Dom hanya berpegang pada satu keyakinan, jika semua pengorbanannya tidak a
"Dom sempat mengalami kerusakan tingkat sel yang sangat parah, meski berhasil diperbaiki kembali tapi sepertinya dia kehilangan beberapa ingata masa lalunya. Biasanya hal seperti itu hanya bersifat sementara karena syok dan masa pemulihan pasien, namun untuk kasus ini kami perlu observasi lagi karena kami belum tahu sejauh mana tubuh Dom dapat beradaptasi. Jika kulihat sekilas, sepertinya dia cenderung mempertahankan memory yang kuat. Dia tidak lupa keluarga dan sebagian masa lalunya, Dom hanya lupa hal-hal yang tidak terlalu penting dan mungkin sebagian lagi hal-hal yang memang tidak ingin dia ingat."Nathan coba menjelaskan apa yang tadi juga telah dijelaskan oleh Jane padanya."Kurasa tidak masalah selama dia tidak kehilangan kemampuan intlektualnya." Brandon harus memastikan Dom cukup aman untuk mereka lepaskan."Hal seperti itu jarang terjadi, bahkan untuk pasien dengan kehilangan ingatan total."Jared ikut menyimak tapi belum berkomentar karena pikirannya juga masih terbagi denga
"Jadi kau tidak menikahi Silvie?" Amanda tetap ingin memastikan."Sebenarnya papa yang ingin menjadikan Moly cucunya dengan legal, agar Molly mendapatkan hak Flin dalam perwalianku bukan Silvie."Tentu Dom juga tidak mau Moly berada dalam perwalian Silvie dengan semua yang akan diwariskan keluarga Dexter padanya."Amir yang mengatur semuanya, dia juga yang memalsukan tandatangan Flin.""Aku seperti mengalami mimpi buruk yang panjang karena memikirkannya." Amanda merasa sangat bodoh akibat selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu. "Ketika Silvie mengatakan pernah kau nikahi, sungguh aku tidak rela berbagi suamiku dengan siapapun." Amanda mengakui kelabilannya dengan terus terang. "Mungkin aku memang manusia paling egois, karena tidak pernah membayangkan seperti apa perasaanmu ketika aku bersama Ardi.""Aku sudah memaafkan semuanya." Dom tidak mau mengungkit masa lalu lagi."Sungguh aku sangat egois." Amanda tetap merasa bersalah."Sudah kukatakan berulang kali, jangan pikirkan
Setelah bencana kecelakaan yang mengerikan, Amanda mengalami pendarahan hebat sampai kehilangan calon bayinya. Kondisi Amanda sangat kritis hingga sempat dinyatakan meninggal karena jantungnya sudah berhenti berdetak.Sisi menjerit histeris, Ardi ikut menangis sambil memeluk putrinya yang harus tetap ia kuatkan meski dia sendiri sedang hancur. Ardi lebih tidak sanggup ketika harus menyaksikan Dom. Dom sudah seperti orang gila, dia ikut naik ke atas ranjang untuk memeluk tubuh Amanda yang telah lemas tidak bernapas dan terus berbisik di telinganya seolah wanita itu masih hidup.Dom memeluk Amanda ke dalam dadanya yang hangat dan terus memeluknya erat-erat sampai tidak ada yang berani mendekat, karena dia akan sangat marah."Tolong baringkan istri Anda Tuan ..." bujuk dokter yang menangani Amanda agar Dom merelakan istrinya."Dia milikku!" tegas Dom."Istri Anda sudah tidak bernapas, baringkan pelan-pelan dan biarkan dia beristirahat dengan tenang.""Tidak ada yang boleh mengambilnya!
Dom masih berpegangan pada tiang jembatan dengan satu lengan, membuatnya nampak seperti bergelayut hendak terjun ke sungai. Dom merasakan terpaan angin dari rumpun bambu di tepi sungai. Rasanya masih sama persis, seolah memang baru kemarin dirinya dan Amanda berenang di sana. Bertindak ceroboh dengan sangat tidak bertanggung jawab. Sejak dulu Dom memang tidak pernah berpikir jika akan ada gadis seperti Amanda yang akan menyukainya. Amanda masih sangat muda ketika mengaku jatuh cinta padanya, tapi dia bisa memegang komitmen tersebut dan tidak pernah keberatan untuk ikut diajak hidup susah. Amanda juga telah memberi Dom anak-anak yang luar biasa. Sisi, Flin, dan Evan adalah napas Dom untuk tetap hidup."Apa yang kau rasakan sekarang Sayang?" tanya Dom dalam gumamannya sendiri sebagai suami yang sedang rindu.Dom sudah begitu rindu melihat kembali senyum Amanda yang sangat sembrono tapi juga selalu berhasil membuatnya bahagia. Bagi Dom, Amanda tetap akan menjadi gadis muda ceroboh, suk
Amanda berkendara di jam menjelang istirahat siang, sebenarnya arus lalulintas belum terlalu padat ketika sebuah mobil box berukuran besar menghantamnya dari belakang hingga suaranya seperti ledakan.Mobil Amanda terpelanting beberapa meter dan terguling seperti bola di atas aspal sampai ringsek membentur tiang listrik di tepi trotoar. Arus lalu lintas seketika ikut macet, kecelakan tersebut menciptakan kehebohan karena mesin mobil Amanda mulai terbakar. Dua orang pengemudi ojek online berusaha menarik tubuh Amanda yang terjepit dashboard, posisinya agak sulit. Untung mereka berhasil mengeluarkan tubuh Amanda sebelum mobil mewah tersebut meledak terbakar. Amanda mengalami pendarahan hebat dan langsun di larikan ke rumah sakit.Dom yang datang paling dulu, kemudian Sisi menyusul bersama Ardi. Mereka baru mendapat kabar setelah hampir satu jam kemudian."Papa ..." Sisi langsung berlari menghampiri Dom dan menangis.Dom memeluk erat putrinya yang gemetar."Buda sudah ditangani, berdoa da
Jika selama ini Amanda cuma ingin kembali bisa hidup dengan normal, sepertinya dia sudah mendapatkannya. Amanda memiliki suami yang sangat mencintainya, anak-anak yang sehat serta menyenangkan, kehidupan yang sejahtera dan lingkungan pergaulan. Amanda sudah kembali aktif bersosialisasi dengan rekan-rekannya, sekarang dia juga mendapat dua teman baru dari Monica, yaitu Elice dan Nabila. Mereka berempat sepertinya bakal menjadi sahabat yang sangat cocok. Monica yang paling lantang layaknya ketua geng, Elice yang selalu berpandangan luas, Nabila yang sangat baik hati, dan tentunya Amanda yang masih sering labil serta butuh nasehat dari sahabat yang tepat. Kebetulan kali ini mereka sedang berkumpul di salon milik Monica. "Maaf kemarin acaranya agak kacau." Amanda merasa tidak enak karena kedatangan Silvie yang menyabotase pembukaan yayasan sosialnya dan mengaku ke semua rekan-rekan Amanda sebagai istri sah dari Flin Dexter. "Siapa sebenarnya wanita tidak tahu malu itu?" Monica baru s
Tubuh manusia sejatinya sudah diciptakan dengan sangat sempurna dan telah disertai dengan sistem kekebalan tubuh alami. Tubuh bukan sekedar mampu melawan virus yang masuk sebagai benda asing dengan antibodi, tapi tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kembali sel yang rusak secara alami. Semua fungsi yang dikendalikan oleh sistem otak sangat canggih, semua bekerja atas perintah otak. Misalnya ketika otak mendeteksi keberadaan virus masuk ke dalam tubuh maka dia akan meningkatkan suhu tubuh untuk membunuh virus, itulah kenapa saat sakit tubuh bisa menjadi demam yang sebenarnya merupakan upaya tubuh untuk melawan virus. Kurang lebih seperti itu pula yang terjadi pada Dom, tubuhnya menjadi panas ketika melakukan perlawanan.Rekayasa genetika buatan sebenarnya cuma merupakan bentuk pengembangan dari kemampuan dasar manusia. Para ilmuwan telah mengambil bagian dari sampel terbaik agar mendapatkan kualitas super dari persilangan genetika yang mereka inginkan. Mereka mengem
Amanda terus memperhatikan suaminya yang sedang berbaring tenang menutup mata dengan napas teratur dan wajah tanpa dosa. Dom memiliki tulang hidung tinggi, alis tebal, dan bibir berisi yang terkatup rapat meski sedang tertidur lelap. Amanda tetap belum bisa melupakan semua perkatan Silvie kemarin. Walaupun Dom menandatangani surat pernikahan Silvie atas nama Flin Dexter, tapi faktanya tetap tangan Dom yang melakukannya dan memutuskan.Rasanya Amanda tetap tidak rela mengetahui Silvie juga merasa berhak memiliki suaminya. Amada bisa berbagi dengan anak-anak, dia juga sangat mencintai Moly sama halnya dengan Dom yang pastinya juga ingin bisa memiliki gadis itu sebagai putrinya dengan legal, tapi Amanda tidak rela jika harus berbagi suami dengan Silvie.Yang membuat Amanda semakin tidak tenang adalah ketidak jujuran Dom mengenai pernikahanya dengan Silvie. Meski sekarang Dom tidak mengingat apa-apa mengenai Silvie dan tidak bisa Amanda tanya mengenai pernikahan tersebut, tapi kenapa seja
Amanda tahu semua rekan-rekannya mulai bergosip tidak sedap sejak kehadiran Silvie yang mengaku sebagai istri Flin Dexter. Karena selama ini yang mereka dengar Amanda juga sudah dinikahi oleh Flin Dexter, triliuner yang juga akan membiayai yayasan milik Amanda."Jadi sebenarnya Amanda yang merebut suami orang atau justru dia yang mulai diselingkuhi oleh suaminya dengan istri muda?" bisik salah seorang teman arisan Amanda pada yang lainnya."Entahlah, menurutku dia tidak kalah cantik dari Amanda."Silvie memang sangat cantik dan seksi, dia juga tidak kalah percaya diri dari Amanda. Persaingan yang sepertinya juga akan sengit karena Amanda jelas bukan tipe yang akan tinggal diam jika suaminya diusik hama pengganggu."Lihat saja mereka juga kelihatan tidak akur, pasti karena Amanda memang merebut suaminya dan sekarang dia datang ke mari untuk mempermalukan Amanda!"Walaupun Amanda senang tinggal di negara kelahirannya, tapi terpaan gosip tetap jadi wabah yang sulit untuk dihindari, apa la
Dom benar-benar mandi di bawah derasnya guyuran air shower masih dengan pakain lengkap."Apa aku mengganggu tidurmu?" Dom terhenti untuk menatap Amanda yang sudah berdiri di ambang pintu bilik shower."Kau mandi di tengah malam!" Amanda masih heran hingga sulit berkata-kata."Aku hanya gerah dan ingin mandi."Padahal kamar mereka sudah memakai pendingin ruangan dan sama sekali tidak panas. Pikir Amanda mustahil jika Dom sampai kegerahan."Aku mencemaskanmu." Amanda serius dengan kecemasanya setelah berbagai kejanggalan yang terjadi pada suaminya."Tidurlah lagi aku akan menyusul."Amanda malah mendekat dan terkejut ketika meraba lengan serta dada suaminya. "Kau deman!" "Aku tidak apa-apa hanya panas," jawab Dom masih tidak terlalu menghiraukan keanehan yang terjadi pada dirinya."Apa kau juga masih belum ingat apa-apa?" Amanda cuma ingin kembali memastikan dan lelaki itu menggeleng.Ada perasaan yang ikut melembut di dada Amanda ketika menatap suaminya. Dia adalah Evan yang pernah sa