“Aku udah ketuk pintu berkali-kali, tapi Kak Ran gak jawab-jawab, Kak.”
Bahu Aryan merosot saat adik dari sang tunangan mengatakan itu. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit. Apakah sang tunangan sudah tidur?
Seandainya tadi tidak ada kecelakaan di jalan yang dia lewati, pasti pria ini sudah sejak tadi sampai di rumah tunangan tercintanya. Jalanan macet akibat kecelakaan itu. Beberapa mobil polisi serta ambulans memenuhi jalan raya. Aryan harus mencari jalan lain menuju ke rumah sang tunangan yang sialnya jalan lain itu juga macet, tidak ada bedanya dengan jalanan yang biasa dia lewati.
Mengapa tadi dia tidak pakai motor saja ya? Sialan!
Sepanjang perjalanan pria ini mengumpat berkali-kali. Sejak selesai membersihkan diri di rumah, Aryan tak berhenti menghubungi Ran. Tapi sudah bisa ditebak, tak ada satu pun panggilannya yang diterima wanita itu. Hati pria ini jadi tak tenang sama sekali.
Seharusnya dia tadi memaks
“Kamu tahu tidak, masuk ke dalam kamar orang tanpa permisi itu adalah salah satu tindak kriminal? Kalau aku melaporkanmu pada pihak berwajib, kamu bisa terkena pasal.”Aryan terkekeh sinting. Pria ini menatap Ran dengan kerlingan jahil. “Aku kan belum masuk kamarmu, Pumpkin, bagaimana bisa kamu laporin aku?” bela Aryan untuk dirinya sendiri karena memang mereka saat ini masih berada di balkon kamar sang tunangan.“Buktinya sudah jelas, masih saja berkelit! Kamu manjat-manjat seperti m0nyet di balkonku! Balkon ini salah satu bagian dari kamarku juga, Aryan!”“U..u..a..aakk~…”Ran mengernyit jijik saat sang tunangan malah mengeluarkan suara aneh, menirukan suara hewan mamalia yang baru saja Ran sebutkan itu. Sebelah tangan pria ini berada di atas kepala, lalu sebelahnya lagi berada di perut. Kedua tangan pria ini bergerak menggaruk-garuk menirukan gerakan hewan itu.“Kamu sedang apa s
Ran turun dengan tergesa, berharap jika pagi ini dia tidak berhadapan dengan sang oma. Waktu baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Masih terlalu dini untuknya berangkat ke tempat kerja. Namun, demi menghindari ibu dari ayahnya, Ran memilih cepat tiba di restoran. Dia akan menyibukkan diri di kitchen. Syukur-syukur bisa menciptakan menu baru.“Tunangan udah bangun ternyata.”Ran terkesiap. Wanita ini hampir saja terjungkal saat menuruni anak tangga terakhir seandainya saja dia tidak berpegangan pada handrail. Matanya membelalak terkejut saat mendapati pria yang semalam membuatnya kurang tidur, tiba-tiba saja sudah nongol di rumahnya.Apakah benar di depannya ini sosok nyata Aryan?Ran memperhatikan dengan saksama. Matanya menyensor tubuh pria itu dari atas sampai bawah, takut kalau dia kembali berkhayal seperti semalam.Ya, semalam jam sudah menunjukkan hampir pukul satu dini hari, dan matanya sulit terpejam
“Aku dua hari lagi ulang tahun.”“Eh, cepet banget ya waktunya. Padahal baru kemarin kamu ultah.”Liora tertawa kecil. “Kamu lupa sama ulang tahunku ya?”Aryan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Wanita di depannya ini selain teman nongkrong di kelab malam, mereka juga terlibat proyek pemotretan bersama. Sudah satu tahun ini dia dan Liora menjadi brand ambassador salah satu brand pakaian anak muda ternama. Mereka tak jarang dipasangkan seperti pasangan kekasih untuk pemotretan katalog terbaru brand itu. Dan hari ini, mereka kembali dipertemukan di tempat pemotretan brand itu.“Maaf.”Liora tersenyum sendu mendengar jawaban Aryan. Wanita ini sadar jika hubungannya dan Aryan tidak akan sama lagi seperti dulu. Dulu, Aryan tak absen membuatkannya acara ulang tahun di RED PARADISE. Biasanya, satu minggu sebelum tanggal ulang tahun wanita ini atau teman-teman nongkrong mereka yang lain, Aryan sudah meme
Aryan menatap datar dance floor di depannya. Maksud hati ingin bersenang-senang, tapi sayang hatinya tidak mau berkompromi. Tadi pria ini sudah sempat berjoget ria di sana bersama teman-teman wanitanya yang juga datang untuk merayakan ulang tahun Liora. Bahkan Aryan membiarkan para wanita itu memeluk tubuhnya seperti biasa, seperti saat dulu Ran belum kembali ke kehidupannya. Pria ini bahkan mengabaikan beberapa pesan dari Ran yang masuk ke dalam ponselnya.Aryan pikir, dia bisa bersenang-senang malam ini, tapi nyatanya, sejak menginjakkan kaki di dance floor, Aryan tidak merasakan kebahagiaan sama sekali. Pria ini segera menghentikan gerakannya, padahal belum ada sepuluh menit dia berada di sana. Aryan izin pada mereka semua untuk duduk saja. Saat mereka semua protes, pria ini beralasan kurang enak badan. Walaupun wajah para wanita berpakaian minim bahan itu kecewa, tapi mereka tak dapat berbuat apa pun. Masih untung Aryan mau kembali berkumpul den
“Mama kecewa sama kamu!”“Ini gak kayak yang mama liat, Ma~. Aryan benar-benar gak lakuin apa pun sama Lior—”“Percuma kamu menjelaskan sama mama. Kalau Rion dan Ran tidak percaya, kamu mau apa?” tanya Kania sinis.Wanita ini terkejut luar biasa saat baru saja membuka salah satu aplikasi sosial media miliknya, dia malah melihat pemberitaan tentang anaknya di beberapa akun gosip beserta foto-foto Aryan dengan wanita muda yang Kania tahu bernama Liora terpampang nyata. Bayangkan saja, foto itu terlihat seperti Aryan sedang bercumbu mesra dengan Liora. Belum lagi foto-foto saat anaknya itu berada di dance floor, dan tubuhnya dijamah lebih dari lima orang wanita.Kania mengingat jelas beberapa akun gosip itu gencar menyebarkan foto-foto itu. Terlebih Aryan dan Liora adalah selebgram yang sangat terkenal dan memiliki banyak pengikut.Berita miring tentang Aryan segera menjadi headline di mana-mana.
“Maaf aku datang ke sana gak bilang-bilang ke kamu.”Ran menatap Aryan saat pria yang duduk di depannya ini mengatakan itu. Mereka ada di gazebo taman belakang rumah keluarga Ran sejak kurang lebih sepuluh menit yang lalu dan saling diam.Ran duduk di ayunan, sementara Aryan duduk di bangku yang terletak tak jauh di depan ayunan itu. Aryan sadar betul di situasi seperti ini, Ran pasti tidak akan mau berdekatan dengannya. Kalau saja Kania tidak memohon melalui tatapan mata agar Ran dan Aryan saling berbicara empat mata, Ran pasti tidak akan mau berbicara dengan pria ini.Tadi dia sudah meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Rion karena telah mengecewakan keluarga pria itu dan Ran. Aryan juga menceritakan yang sebenarnya jika dia memang pergi ke kelab malam itu. Dia juga jujur kalau sempat berjoget ria di dance floor walaupun tak lama. Aryan juga mengatakan jika tuduhan tentang kemesraannya dan Liora adalah bohong.Bahkan foto-foto &ls
Ran menoleh ke belakang, tepat di tiang listrik berukuran besar yang berada tak jauh dari gerbang rumahnya. Namun tak lama, wanita ini kembali mengarahkan pandangan ke depan. Alisnya mengernyit bingung.“Ada apa, Non?”Pandangan Ran beralih ke arah spion depan, dan tatapannya langsung bertabrakan dengan Kirman yang sedang mengendarai mobil, sementara dirinya duduk di jok tengah. Ran menggeleng sambil tersenyum kecil. Setelah mendapat jawaban dari majikannya, Kirman kembali memfokuskan pandangan ke depan.‘Apakah aku salah lihat?’ tanya Ran di dalam hati.Wanita ini menggeleng, lalu berusaha abai dengan apa yang tadi dia curigai. Mungkin dia memang salah lihat jika di belakang tiang listrik ada seseorang yang berdiri.Wanita ini menyandarkan tubuh dan kepalanya pada jok mobil. Matanya menutup, berharap dapat tidur sepanjang perjalanan menuju restoran tempatnya bekerja. Semalam ia tak bisa tidur dengan tenang. Sering
Ran membawa Liora ke salah satu ruang VIP di restoran ini setelah Liora mengatakan ingin berbicara empat mata padanya. Mereka butuh privasi dan kebetulan ruang VIP ini tidak ada yang memesan. Ran adalah salah satu orang penting TASTY PALACE RESTAURANT. Tentu saja bisa memudahkannya meminta izin sebentar memakai ruang VIP ini. Terlebih sebelum minta bertemu dengannya, Liora sengaja memesan lumayan banyak makanan serta minuman untuk dibawa pulang.“Silakan diminum,” ucap Ran sopan setelah salah satu karyawan yang membawakan minuman untuknya dan Liora pergi dari ruangan itu.Liora tersenyum, lalu meminum sedikit demi kesopanan. Mereka sama-sama diam setelah Liora selesai meminum minuman yang ada di depannya.“Ehm..jadi, Nona Liora, apa yang ingin Anda bicarakan?” tanya Ran to the point. Ran bukanlah orang yang suka berbasa-basi. Dan jujur saja, dia merasa tak nyaman berada di dekat Liora. Foto-foto kebersamaan Liora dan Aryan yang tersebar k
“Kafe ini benar-benar nyaman.” Ran mengedarkan pandangan ke penjuru kafe yang ia datangi. Kafe ini tidak besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Terlihat sangat nyaman untuk berbagai usia.Hari ini ia dan sang suami menghadiri pembukaan kafe cabang baru kenalan sang suami di dunia bisnis, Andaru Ansel Bratadikara – CEO LION TV, salah satu stasiun televisi besar di negara ini —. Kafe ini milik istri dari Andaru, Zetaya Bratadikara. Wanita berambut merah yang sepertinya seusia dengan Aryan.Ran berkenalan dengan Zetaya saat Andaru dan istrinya itu menghadiri pesta pernikahannya. Ran dan wanita itu menjadi dekat setelah mengetahui sama-sama memiliki passion di dunia kuliner.“Kamu jadi mau buka kafe kayak gini?”Ran menghela napas panjang saat sang suami bertanya hal itu. Suaminya ini ternyata masih mengingat pembicaraan random mereka beberapa waktu yang lalu.Wanita ini tersenyum sambil mengusap lembut pipi san
Ran POV“Sayang, singkirkan tanganmu!”“Udah bangun?”Aku membuka mata malas saat pria yang sudah menjadi suamiku selama hampir tiga bulan ini bertanya dengan polosnya. Mataku menatap bagian atas gunungku. Ada beberapa tanda merah karya pria yang menyiksaku semalam. Mataku beralih menatap jam di nakas yang berada di sampingku.Jam empat subuh. Bagus, sepertinya aku baru tidur dua jam yang lalu, tapi pria yang memelukku dari belakang ini malah sudah mengganggu acara tidurku.Kutolehkan kepala ke belakang, tempat di mana ia berada. Mata kami bertemu. Pria ini tersenyum tanpa dosa saat aku menatapnya datar.“Bisakah kamu membiarkan aku tidur sebentar lagi?”“Tidur aja, Sayang~”Plak!Pria ini meringis saat aku menepuk sedikit kencang tangannya yang entah sejak kapan sudah menangkup salah satu gunungku. Bukan hanya mengangkup, tapi pria ini see
AREA 21++SADAR DIRI AJA BUAT YANG BELUM CUKUP USIA YESSS :* ( ETAPI KALAU UDAH MERIT MAH CUZ LAH TANCAP GAS... WKWKWK... )YANG UDAH CUKUP USIA TAPI GADA LAWAN, YAH MON MAAP ITU DERITA DITANGGUNG SENDIRIIIIIII.... ( AKU GAK IKUTAAANNN )###“Kamu ke sini hanya ingin bertanya tentang hal itu?”“Hanya?? Ini lebih dari sekedar ‘hanya’, Ken! Ini tuh bakal jadi awal di mana akan ada anakonda-anakonda dan sungai-sungai di masa mendatang hasil produksi gue dan My Pumpkin!” ucap Aryan menggebu, mendramatisir kata-katanya.Kendrick Gevan mendengus geli sambil menggeleng maklum. Sahabat rasa adik di depannya ini memang sudah terkenal gilanya.“Bukankah kamu bisa belajar dari film-film ‘gerah’ yang BIASA kamu tonton?”“Hoi! Janga
Ran menoleh ke samping kanan saat merasakan remasan lembut di tangannya. Ia balas tersenyum saat pria yang berdiri di sampingnya tersenyum dan memandangnya penuh cinta.Akhirnya ia resmi menjadi istri Aryan Mada Kusumo. Bocah yang mewarnai hari-harinya semasa duduk di bangku sekolah dasar walaupun kebersamaan mereka hanya sebentar.Ran pikir tidak akan bertemu lagi dengan bocah menyebalkan ini.Namun, siapa yang sangka, kalau ternyata Yang Maha Kuasa punya rencana yang indah untuknya dan Aryan. Kembali dipertemukan setelah sama-sama dewasa, ternyata tak membuat Aryan melupakan sosok dirinya yang sangat biasa ini.Sangkalan Ran atas hatinya yang terpikat begitu mudah dengan sosok Aryan ternyata tak berlangsung lama. Pria yang saat ini berdiri di sampingnya, bisa dengan mudah membuat orang merasa nyaman dan jatuh cinta dengan tingkah-tingkah tak waras yang dimiliki pria ini. Termasuk Ran. Dan ya.. Ran mengaku kalah, kalah oleh gengsi yang semp
“Dedek Ran udah besar ya.”Ran memutar bola mata malas. Namun terkekeh geli setelahnya. “Aku lebih tua dua tahun darimu, Ano.”“Tapi faktanya aku kan abang sepupu kamu.”“Ya.. ya.. ya.. Abang sepupunya Ran.” Ran memilih mengalah pada pria yang berjalan bersisian dengannya ini. Kakak sepupu yang lebih muda darinya ini selalu tidak pernah mau dianggap lebih muda dari Ran. Tapi ya kenyataannya memang benar jika Ano alias Keano adalah abang sepupunya, karena pria ini adalah anak dari kakaknya Adila.Mereka berjalan menyusuri taman belakang rumah ini untuk mencari udara segar sejak lima belas menit yang lalu.“Calon suami kamu masih cemburu sama aku?”Ran mengangkat kedua bahu. “Aku tidak tahu. Kalian kan belum sempat aku kenalkan secara langsung.”Ran tersenyum kecil. Masih segar di ingatan saat Adila mengatakan jika Aryan cemburu pada sosok Keano, padahal pria itu su
“Sudah merasa hebat?”Ran hanya diam saat sang oma bertanya sinis seperti itu padanya.Wanita ini menunduk takut dengan kedua tangan saling memilin.Sepertinya sejak tadi siang, sang oma tidak sabar ingin menegurnya. Tentu bukan teguran sayang antara oma dan cucu, tapi teguran penuh kebencian.Contohnya seperti saat ini.Ran terkejut saat beberapa menit yang lalu Zanna repot-repot menghampirinya di gazebo taman belakang tempat biasa dirinya bersantai untuk menghirup udara segar. Lalu, tahu-tahu saja mengatakan hal itu.“Kenapa diam?” tanya Zanna kembali. Tentu saja dengan nada dibuat semakin sinis.Ran mengumpulkan keberanian untuk mengangkat kepala, sampai matanya bersirobok dengan Zanna. Binar ketakutan terlihat jelas di matanya. Apalagi wanita ini sudah tahu jika Zanna pernah berusaha menyingkirkannya saat masih berada di dalam kandungan Manika.“Ran.. tidak mengerti maksud Oma.” Ran beruc
Hari ini, sepasang calon pengantin itu akan melakukan sesi pemotretan prewedding di tempat di mana Aryan Mada Kusumo menemukan tulang rusuknya.Mereka menggunakan seragam sekolah dasar tempat mereka sekolah dulu, yang tentu saja ukurannya sudah dibuat sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Jangan tanya berapa lama proses pembuatan seragam itu.Aryan baru mengatakan pada sang mama satu minggu yang lalu untuk konsep foto prewedding yang akan dia gunakan. Hal itu tentu saja membuat Kania kelabakan. Apalagi seragam sekolah yang digunakan tidak seperti seragam sekolah pada umumnya. Kania tentu harus meminta bahan seragam itu pada pihak sekolah, dan untung saja semua proses seakan dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa.Untungnya juga keluarga Aryan masih menjadi donatur terbesar di sekolah swasta ini. Sehingga tidak sulit bagi mereka meminta izin pihak sekolah untuk mengadakan foto prewedding di sini. Apalagi Aryan dan Ran memilih hari libur untuk melaksanakan kegiatan ini. Jad
“Sekolah ini sudah jauh berbeda ya.” Ran mengamati gedung besar di depannya, lalu beralih melihat sekeliling tempat yang dia datangi ini. Tempat ini semakin terlihat semakin baik.“Tentu aja. Udah berapa tahun coba kamu tinggalin?”Ran terdiam. Bola matanya memutar, menghitung kira-kira berapa lama ia meninggalkan sekolah dasar tempat di mana dulu ia bersekolah sebelum dibawa Rion ke London.“Hmm… Enam belas tahun sepertinya,” balas Ran setelah mengingat-ingat.“Waaahhh… luar biasa!” Aryan bertepuk tangan girang. “Jadi udah selama itu ya hatiku nyangkut di kamu??”Ran berdecih geli. “Tolong dikondisikan mulutnya. Kamu sedang menggombal?”“Kesungguhanku selalu aja dibilang gombal!”Ran tak bisa menyembunyikan tawa saat melihat wajah sang calon suami ditekuk.“Kamu ngambek?” tanya Ran sambil menusukkan telunjuknya b
“Ayah akan menerima kalau kamu membenci ayah, tapi tolong kamu jangan tinggalkan ayah…”Ran mencoba meredakan isakannya di dalam pelukan sang ayah.Pantas saja belakangan ini sang ayah lebih pendiam dari biasanya.Siapa pun yang membaca kisah hidup yang ditulis ibu kandungnya pasti akan ikut terbawa suasana, seolah orang itu sendiri yang mengalami. Termasuk Ran.Di dalam agenda itu terlihat jelas bahwa Manika adalah sosok wanita yang kuat. Ran juga dapat merasakan betapa sayangnya sang ibu padanya.Perasaan Ran campur aduk. Antara rasa senang, sedih, dan kecewa. Wanita ini senang, jadi lebih mengenal sosok Manika lewat agenda ini. Namun, Ran juga merasa sedih, karena tidak bisa bersama lebih lama dengan sang ibu.Ditinggalkan di usia yang masih sangat kecil membuat Ran tidak bisa mengingat sosok sang ibu dengan baik. Tapi di dalam agenda yang dipeluknya ini, Ran bahkan merasakan kehadiran sang ibu saat ini.“B