Beranda / Thriller / Cinta Terakhir Sang Bangsawan / 94. The Mysterious Messenger

Share

94. The Mysterious Messenger

Penulis: Wiselovehope
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-05 20:05:19
"Tolong aku! Lapar... Haus... Sesak..."

Leon dan Grace sebenarnya tahu lebih baik segera menyelamatkan diri sekarang juga daripada sok jadi jagoan. Tetap saja kekerasan hati sang anak sulung membuat kakinya teguh bertahan. Ia tak ingin jadi pengecut yang pergi begitu saja tanpa perlawanan!

"Kami tak punya apa-apa yang kau inginkan, Sir! Pergi dari sini, atau kau kami tusuk! Kami takkan berbaik hati..." Di luar dugaan, Leon merogoh saku jaket adiknya dan menyambar pisau lipat Grace. Diacungkannya di depan dada seolah-olah mencoba mengancam sosok korban reanimasi, pria tua malang yang segera mencapai mereka dalam jarak beberapa meter lagi.

"Leon, ayo kita lari saja! This is not gonna work...we will die..." Grace menatap adegan di hadapannya dengan rasa ngeri.

"Diam saja kau, Dik! I know, at least I have to try... I don't want to run like a chicken!"

Zombie lansia itu semakin mendekat. Kelihatannya masih 'sadar' dan masih sangat mirip dengan manusia hidup kecuali bagian kulit wajah nan te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fatma Zuhra Mahfudz
makin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   95. Tamu Agung (Tak Diundang) Keluarga Delucas

    'Astaga! Tempat ini ternyata juga tak aman!' sosok misterius itu terburu-buru bersembunyi di balik bayang-bayang beberapa mobil terparkir. Dari kolong kendaraan-kendaraan dilihatnya seberkas cahaya matahari memancar masuk. Ruangan besar itu sejenak terang benderang, lalu pintu-pintu ditutup dan kembali gelap.Dalam kesakitannya, sosok misterius itu berusaha mendengarkan dengan baik semua percakapan beberapa orang yang baru datang."Akhirnya kita tiba kembali di rumah dengan selamat, Papa Orion, Nona Rani! Terima kasih!""Sama-sama, Leon, Grace!" ucap Orion lega dan gembira.'Hah, Orion Brighton? Dia ada di sini!' sosok misterius terkesiap."Sekarang bagaimana aku bisa menumpang di sini tanpa sepengetahuan Rose bahwa kalian yang menjemputku?" suara Lady Magdalene Brighton ikut memecah kesunyian."Kurasa kau harus mengarang sesuatu, Orion. Jadi Lady Mag tidak muncul tiba-tiba dalam kompleks dan mengejutkannya!" usul Rani."Ya, kira-kira, apa yang dapat kita lakukan?" Orion berpikir sejen

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   96. Jejak di Tanah Kamp Edward Bennet

    Petualangan dini hari para remaja Delucas bersama Orion-Maharani ke Chestertown masih tetap menjadi rahasia, setidaknya hingga saat ini. Mereka berempat tentu saja tak ingin mengulanginya lagi dalam waktu dekat. Terutama Leon dan Grace, begitu tiba langsung masuk ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan beristirahat, harus kecewa karena kembali mati lampu. Namun hal itu masih jauh lebih baik daripada nyaris diserang zombie tua di jalan tadi!Orion mengantarkan ibunya ke Lab Barn. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan bersih dari gejala-gejala infeksi Octagon, Lady Magdalene diizinkan masuk ke main mansion. Bersama-sama Orion, mereka bertemu kembali dengan Lady Rosemary yang sudah menunggu di ruang tamu."Sahabatku, sungguh kejutan luar biasa! Akhirnya kau bisa juga berkunjung ke mari!" Rose hangat menyambut Mag, meskipun ia sedikit curiga atas kedatangan dadakan ini, tentu saja tak bisa keberatan."Ya, aku datang sendiri karena rindu kepadamu dan khawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   97. Kenyataan Mengerikan Menunggu di Depan Mata!

    "Halo, ada siapa di sana?"Mengumpulkan segenap keberanian, Maharani membuka perlahan daun pintu tempat yang dituju sosok misterius dari dalam tanah. Ia tahu tindakannya ini sangat riskan, apalagi ia tak membawa apa-apa yang bisa digunakan sebagai senjata. Namun ia tak mungkin mundur lagi, semuanya terlanjur terjadi.Tak ada jawaban. Wanita muda penasaran itu terus menelusuri jejak, walau tempat itu sangat gelap, masih ada cahaya matahari masuk dari deretan jendela tinggi kecil-kecil di dekat plafon.'Astaga! Itu... Nona Maharani Cempaka, istri Orion Brighton!' sosok misterius di kolong sebuah mobil terperanjat, 'Barangkali ini memang sudah jalan dan takdir Tuhan, mengantarkan dia untuk menemuiku! Tetapi, aku...' sosok itu senang sekali sekaligus ragu, 'Jika ia menemuiku dalam keadaan seperti ini, tidakkah aku akan membuatnya repot sekaligus khawatir? Lalu aku akan ketahuan oleh semua penghuni kompleks Delucas, dan hanya akan membuat kegaduhan... Apa yang harus kulakukan?'Ia memutuska

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   98. Kejutan Bagi Orion

    Rani sungguh berharap saat ini Orion yang entah di mana datang, lalu bisa melaporkan langsung semua ini kepadanya. Ponselnya masih berisi cukup energi baterai, namun ketiadaan jaringan komunikasi menyebabkan tak ada lagi yang bisa chat atau menelepon langsung. Jadi, percuma saja. 'Haruskah aku nekat pergi mencari Orion, apapun kelak konsekwensinya?' Tetiba pintu paviliun diketuk! "Si-si-siapa di sana?" Rani sungguh berharap itu Orion. Meskipun begitu, kewaspadaannya tetap tinggi. Diselipkannya benda yang baru ia dapatkan di antara bantal-bantal sofa. "Selamat siang, Nona Rani. Ini saya, Henry Westwood!" "Oh, Anda... sebentar, Tuan Henry!" Rani segera membukakan pintu. Ia sungguh ingin bisa menyampaikan pesan kepada Orion lewat sang kepala pelayan ini, namun bagaimana caranya? 'Apakah Henry cukup aman dan bisa dipercaya?' Henry tak ingin masuk, ia hanya berdiri di depan pintu, bersikap formal seperti biasa. "Maaf mengganggu waktu Anda sebentar, Nona. Saya hanya ingin menyampaikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   99. Dua 'Hamba Tuhan' Misterius di Kompleks Delucas

    "Memangnya ada apa di dalamnya? Aku sendiri belum berani membuka amplop itu..." Rani tak berani bicara keras-keras, khawatir ada yang akan mendengar.Orion menatapnya tajam dan berbisik, "Dari mana kau bisa mendapatkan ini, dan di mana pemberinya sekarang berada?"Rani baru hendak bicara ketika tetiba pintu pantry terbuka lebar-lebar."Hai, semuanya! Kabar heboh! Nanti malam akan ada kesempatan lagi untuk kita jalan-jalan, turun ke kota!" Leon menyerbu masuk seperti angin ribut. Syukurlah Orion masih keburu menjauh dan menyembunyikan amplopnya di dalam saku celana."Memangnya kau akan diizinkan Rose untuk pergi? That won't be an easy journey. Kemarin malam dan tadi pagi kau sudah alami sendiri betapa menakutkannya pandemi virus Octagon itu." Orion buru-buru bicara sambil duduk di sebuah kursi yang agak jauh dari Rani agar Leon tak terus memandang mereka dengan wajah curiga."Uh, melalui undian, bisa saja kuselipkan namaku di situ. Aku yakin pasti jika tidak dapat giliran malam ini, bes

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-10
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   100. "He Gives, He Takes..."

    Orion tahu jika tindakannya akan sangat mencurigakan apabila dilakukan diam-diam tanpa izin, maka ia sempatkan melapor kepada Henry Westwood sebagai kepala pelayan."Tuan Henry Westwood, apakah Anda sudah melakukan penyisiran dan pelacakan jejak di semua bangunan?""Ya. Sayang, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan orang yang melarikan diri. Herannya, dari semua pengungsi yang terdata tim dokter Vanderfield, tak berkurang satu orangpun dari kamp Bennet. Jadi, siapa sebenarnya penggali lorong di tanah itu?""Kurasa aku perlu mencoba sesuatu. Karena tak ingin istriku Rose tahu, bisakah Anda membantuku merahasiakan ini?" Orion menambahkan sambil berbisik, "Hanya Anda yang bisa kupercaya di tempat ini.""Oh, aku merasa tersanjung dengan kepercayaan Anda, terima kasih banyak. Meski saya tak begitu mengerti, saya akan coba.""Baiklah. Akulah yang harus berterima kasih atas kerjasama Anda."Melengkapi diri masing-masing dengan senjata dan alat pelindung diri, kedua pria itu lalu bersama-sama

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   101. Keputusan Terpahit Orion

    Orion tahu pasti bahwa apa yang sedang ia saksikan dalam keremangan garasi pengap ini sama sekali bukan keajaiban!Melainkan sebuah kutukan yang sebelumnya telah dialami Russell!'Saatnya untuk bertindak! Tetapi...' pemuda itu berusaha keras untuk membidik sejitu mungkin. Ia sudah mengarahkan moncong shotgun sedekat mungkin dengan pelipis Rev. James. Takkan menyakitkan. Sebutir timah panas saja sudah cukup untuk membuat jiwanya tenang. Namun Orion tak punya keberanian dan juga ketegaan.'Astaga, bagaimana ini? Aku tak bisa, jari-jariku gemetaran! Aku juga tak dapat membidik dengan tepat! Tapi sekarang juga aku harus mengambil keputusan, jika tidak...'Sungguh, Orion merasa belum siap. Padahal di depannya tubuh tak bernyawa Rev. James mulai mendapatkan kekuatan entah dari mana untuk 'bangkit' bagaikan 'Lazarus' yang sudah terbaring tanpa nyawa selama tiga hari namun berhasil dibangkitkan dengan mujizat!"Orion... tolong," bibirnya yang menghitam terbuka sementara ia duduk menegakkan dir

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   102. Deep Secret in The Woods

    "Saya masih tak percaya ini sungguh-sungguh jasad pendeta utama kota kecil kita yang sudah beberapa waktu tak muncul ke hadapan publik!" Henry Westwood lama kemudian baru dapat bicara. Sebagai pria yang cukup matang, ia hampir tak pernah menangis. Namun pada siang hari menjelang sore nan muram itu, sang kepala pelayan dan Orion sama-sama menunduk sejenak, menahan tangis, menitikkan air mata."Sungguh, Tuan Orion, seumur hidup baru kali ini saya merasa sesedih ini, meski tindakan ini sangat dibenarkan dan legal sekalipun. Saya sering menembak hewan buruan, tak pernah melukai yang masih hidup, namun sekarang, aku baru saja..." "Rev. James sudah meninggal dunia secara alami dan sekarang sudah tenang. Sebaliknya, beliau akan sangat berterima kasih kepadamu, Tuan Henry. You just did the most humane, honorable thing. Aku juga harus melakukannya sesegera mungkin kepada seseorang di Lab Barn." Henry hendak bertanya lebih banyak, namun ia urungkan semua rasa penasaran itu. "Seseorang? Uh. Ya,

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13

Bab terbaru

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   Just The Two of Us(?) (Extra Ending, 18+)

    "I won't ever forget you, Orion. Begitu pula Rani. Kalian berdua akan kuingat selama sisa hidupku!"Bunker itu cenderung nyaman, malah terkesan elegan-mewah. Segalanya tersedia; listrik, bahan pangan, obat-obatan hingga fasilitas bintang lima lainnya. Sangat berbeda dengan dunia atas yang bertambah tak karuan. Lab Barn masih terbakar hebat. Entahlah dengan Kompleks Delucas yang barangkali mulai porak-poranda. Di lokasi bawah tanah ini, Lady Rosemary Delucas terpacak bersama puluhan survivor. Kedua anak kandungnya mengalami luka parah. Entah bagaimana kondisi Leon dan Grace yang sedang berjuang mempertahankan hidup. Mereka masih dalam perawatan darurat staf Lab Barn yang selamat dan ikut turun bersama penghuni Kompleks Delucas lainnya. Lady Rosemary belum mampu menjenguk mereka, batinnya masih sangat terguncang."Aku berjanji, suatu hari nanti akan keluar dari sini dan melakukan pembalasan, Orion, Maharani, Magdalene! I won't ever forget you all, just wait and see!"**********Beberapa

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   144. Akhir (3)

    "Bagaimana sekarang, Orion?""Lari, Rani. Mungkin ini tindakan pengecut, tapi kita memang tak punya apa-apa, tak bisa melumpuhkan makhluk ini. Meskipun aku masih punya ide...""Tuan Dokter! Mengapa Anda malah berbuat ini?" Wanita misterius yang mengantarkan Kenneth turut terkejut."Tak usah ikut campur. Terima kasih telah mengantarkanku kemari, tetapi kau juga kini tak kubutuhkan lagi! Saksikan saja pertunjukannya dan semoga terhibur. Lazarus, go go go. Kejar mereka. Lakukan apapun yang kau inginkan. I don't care. Ha ha ha ha ha!" Kenneth tak menghiraukan, hanya tertawa-tawa."Rani, kita segera keluar dari Kompleks Delucas. Mungkin kita harus berkorban, namun tidak di sini. Kita giring Lazarus sejauh mungkin... Segera, ke sepeda motorku!""Ba-ba-baik..." Rani setuju, "Cepat! Namun bagaimana dengan Anda, Ma'am?" Ia masih sempat-sempatnya bertanya kepada wanita pengantar Kenneth."Aku akan baik-baik saja, just leave. Aku belum sempat mengenal Anda berdua, Nona. Namun aku yakin kalian ora

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   143. Akhir (2)

    "Ka-kami-kami bukannya tak mau membukakan pintu untuk Anda, Ma'am, tapi kami khawatir jika para penghuni kompleks ini sampai keluar dari sini. Di dalam sini mungkin sedang 'chaos', tetapi di luar sana, dunia juga sedang berakhir. Lady Rose tahu hanya Kompleks Delucas yang masih punya banyak cadangan sumber daya. Sangat berbahaya apabila dunia luar sampai tahu semua ini, juga apabila mereka memutuskan untuk kembali... Maka beliau dengan tegas melarang..."Alasan panjang lebar petugas jaga itu tak bisa diterima Sang Wanita Misterius. Diam-diam dalam genggaman tangannya ada sepucuk handgun, yang ia keluarkan dan acungkan ke petugas di balik gerbang ganda besi. "Tuan, Anda pilih, nyawa Anda atau buka gerbang ini sekarang juga!"Petugas itu gentar seketika. Meskipun ia patuh pada titah Lady Rose, ia tak mampu menyangkal ia pun takut kehilangan nyawa. "Ba-ba-baiklah!"Tak lama, pintu gerbang terbuka setelah barikade-barikade disingkirkan. Para survivor yang tak sabar hendak keluar seketika

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   142. Akhir (1)

    "Jika tidak kulakukan sekarang juga, sesungguhnya aku takkan pernah bisa 'beristirahat dengan tenang' walau dalam bunker nyaman penuh pangan dan segala kebutuhan hingga akhir zaman!" monolog Lady Rosemary sambil menggenggam erat sesuatu dalam saku kanan jubahnya."Mama!" Grace segera pergi dari sisi Rani dan tiba di sisi Sang Bangsawati, belum menyadari apa yang ibunya akan lakukan."Grace, kau pulang juga! Cepat, tunggu apa lagi? Segera masuk ke bunker utama bersama kakakmu yang sudah berada di sana untuk dirawat! Jangan habiskan waktumu di sini!" tepis Rose saat putrinya berusaha memeluk seperti tadi Grace lakukan pada Rani."Ta-ta-tapi Mama juga harus ikut, aku kembali karena menurut titah Papa Orion! Ayo, Ma!" Grace merengek dan meraih lengan ibunya, menarik ke arah bunker. Namun Lady Rose teguh bertahan, "Kau saja dulu, masih ada urusan Mama yang belum selesai di sini!"Suatu firasat buruk tetiba menghinggapi Grace. Ibunya tadi sudah mengeksekusi Edward Bennet Si Pendeta Pengkhian

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   141. Terkontaminasi?

    Orion tak perlu memastikan bahwa ia sedang berhadapan dengan sosok yang mungkin akan menjadi lawan pamungkasnya. Mungkin juga hal terakhir yang dilihatnya di dunia ini. Bukan teman, bukan musuh, bukan siapa-siapanya. Akan tetapi pada titik ini hanya ada satu yang akan selamat, entah dirinya sendiri atau..."Lazarus!"Sosok pria beranggota tubuh asimetris tinggi besar yang keluar dari dalam kobaran api itu sedang terbakar hebat. Namun tubuh hangusnya seolah-olah takkan pernah habis. Bagaikan boneka arang raksasa nan masih panas membara, ia melangkah perlahan. Semakin dekat ke tempat di mana Orion dan Grace berada.Orion berseru selantang mungkin, "Grace, tunggu apa lagi? Cepat pergi dari sini!""Tapi, Orion, aku... Ba-ba-baiklah, aku..." hampir pingsan karena sesak lahir batin, Grace tak mampu lagi menahan diri, "Orion, terima kasih, selamat tinggal, good luck!" Berurai air mata, Sang Putri Bungsu akhirnya berbalik dan angkat kaki secepat yang ia bisa."Terima kasih kembali, Grace, suda

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   140. Damsel in Distress

    "Anda harus menolongku, Ma'am! Sebab dunia ini , secara harfiah, sebenarnya berada dalam genggaman tanganku!"Kenneth tak tahu mengapa ia tiba-tiba saja mengatakan hal itu kepada wanita asing penyelamatnya, yang baru saja ia kenal. Ia teringat pada hal penting yang sedang ia kerjakan, sesuatu yang belum lama ini ditemukannya secara 'kebetulan'. Ia merasa harus segera menunaikan tugasnya, jika tidak...Wanita itu menggeleng, "Tidak mungkin, dan aku sama sekali tak mengerti. Apa maksud Anda, Tuan?""Aku sesungguhnya seorang dokter, ilmuwan yang secara rahasia turut bekerja sama dengan EHO, sayangnya vaksin untuk mencegah Octagon-33 belum sempat kami temukan dalam waktu sesingkat ini! Virus kali ini jauh lebih sulit dan ganas daripada Virus Hexa-19. Seiring penelitianku, aku berhasil menemukan antivirus sebagai pengganti peluru dan cara membunuh zombie! Seiring itu, kemarin aku bahkan menemukan suatu cara lagi untuk 'menghidupkan' kembali zombie yang sudah mati! Hebat, bukan? Meskipun bel

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   139. The Last Victim

    Bagai tersadar dari mimpi, Lady Rose tersentak. Diturunkannya senjata, akhirnya tak jadi mengeksekusi wanita muda yang pasrah itu. "Walau seandainya Nona Maharani Cempaka tidak ada lagi, itu juga takkan bisa mengubah fakta jika kegilaan betul-betul terjadi! Cepat atau lambat, kita semua pada akhirnya akan mati!"Orion belum terlalu lega, namun ia sedikit banyak merasa harus bersyukur. "Rose, terima kasih. Meskipun kau telah mengelabui keluargaku, akan tetapi kurasa kau masih punya sebetik hati nurani dan kesempatan. Sekarang, kami mohon bawa Leon dan Grace pergi jauh-jauh dari sini! Kurasa memang sudah tiba saatnya semua kegilaan ini diakhiri. Walau dokter Kenneth tak hadir di sini, meski seharusnya ia yang bertanggungjawab atas segalanya, saatku telah tiba, aku rela menjadi pahlawan." Orion tahu bahwa tak ada pilihan lain. Di antara mereka semua kini hanya ia satu-satunya pria dewasa yang dapat menembak dengan jitu. Mungkin itu bisa menolong untuk beberapa saat, memperpanjang hidup s

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   138. Lazarus

    "Nona Maharani Cempaka! Jika benar kau penyebab putraku Leon jadi terluka parah seperti ini, apalagi jika ia sampai mati, kau juga harus menanggung semua akibatnya!"Suara lantang Lady Rosemary Delucas itu membuat semua orang makin terdiam. Tak ada yang berani membantah kata-katanya. Senjata api dalam genggamannya takkan segan-segan ia kokang dan letuskan seperti saat mengeksekusi Edward Bennet, Sang Pendeta Gadungan."Tidak. Sebaliknya, kami malah berusaha keras menyelamatkan anak Anda. Sesungguhnya Leon hendak bunuh diri dalam misi 'Go Downtown for Hunting' yang gagal!" Rani akhirnya berhasil mengumpulkan segenap keberanian dan mengeluarkan semua uneg-unegnya.Sesaat dua saat Lady Rose terdiam, namun alih-alih terkesan, ia malah berseloroh, "Oh, jadi aku sekarang harus bersyukur, berterima kasih dan menyembahmu, wahai Ibu Guru Perebut Suami Orang?"Masih di bawah todongan Magnum 'istri pertamanya' itu, perlahan Orion berkata untuk membela 'istri keduanya', istrinya yang sejati, "Maha

  • Cinta Terakhir Sang Bangsawan   137. "Peselingkuh Harus Mati!"

    Pintu ganda Lab Barn nan kukuh dan tinggi besar itu bergetar semakin hebat. Seseorang atau sesuatu sepertinya sedang mengamuk di baliknya. Terkunci di dalam, sepertinya para staf berhasil membuatnya kesal. Meraung-raung tak jelas sambil berusaha keras untuk mendorong dengan segenap tenaga, ia takkan berhenti sampai berhasil membobol jalan keluar satu-satunya!"Monster mengerikan macam apa sebenarnya yang ada di balik sana?" Lady Rose masih berusaha keras menyelidiki apa yang terjadi, menginterogasi staf-staf Lab Barn yang tampak sangat ketakutan itu."Tidak tahu, Ma'am. We're not really sure. Sebenarnya tak ada yang benar-benar tahu makhluk 'hidup' seperti apa di balik pintu itu. Dokter Kenneth Vanderfield pernah berkata bahwa ia berusaha menemukan vaksin. Namun bersamaan dengan proyek itu ia juga berhasil menemukan antivirus atau toksin yang bisa membunuh Virus Octagon. Ya, seperti senjata rahasia yang kini ia bawa ke misi pencarian bahan bakar di Chestertown itu. Sayangnya, ia menutu

DMCA.com Protection Status