Home / Romansa / Cinta Suci Kinanti / 19. Cinta Pertama Kinanti

Share

19. Cinta Pertama Kinanti

Author: Novica Ayu
last update Last Updated: 2022-10-22 08:53:31

Suara baritone yang sangat dikenal Kinanti. Sekian lama Kinanti merindukan suara itu. Dia terkejut dan segera berbalik, "Ayah?"

Abimanyu Permana refleks melepas tangannya dari pundak Kinanti. Menjauh dari anak sulung Haidar Baskoro. Di belakang mereka lelaki dengan setelan celana kain hitam dan kemeja putih itu membelalakkan mata.

"Kinanti, sekarang apa lagi yang kamu perbuat? Belum selesai kasusmu yang kemarin, sekarang kamu sudah bersama lelaki lain?"

"Tidak Ayah, biar Kinanti jelaskan dulu. Kami tidak ada hubungan apa-apa."

Kinanti mencoba meriah tangan Ayahnya. Haidar Baskoro terlanjur kecewa padanya. Setiap kata atau penjelasan yang keluar dari mulut Kinanti hanya dianggapnya kemunafikan.

"Apa kamu tidak bosan buat malu keluarga, hah?"

"Dengarkan Kinanti dulu Yah," teriak Kinanti. Dia tahu lelaki tua itu selalu menang dalam perdebatan, jalan satu-satunya adalah meninggikan intonasi, mencoba mendominasi.

"Keributan yang Ayah lihat tadi, karena ada dua orang penjambret mencoba me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Suci Kinanti   20. Tamparan Pertama.

    Kinanti yang sekarang sudah berbeda. Mahkota juga hatinya telah dia serahkan pada Gio. Nama lelaki itu telah diukir dalam hatinya. Namun, semua yang terjadi tidak seindah bayangannya. "Kinanti mencintainya Yah, tidak bisa meninggalkannya.Dia … dia pembohong Yah, dia berjanji akan menikahiku, tetapi dia masih berhubungan dengan mantan kekasihnya. Gio, dia …."Mulut Kinanti tertutup. Tak sanggup mengatakan kelanjutan cerita. Dia berhenti sebentar, menarik napas dalam lalu mengembuskannya pelan."Gio seorang pemakai narkoba, dia bahkan sakau kemarin. Tabungan Kinanti digunakan hanya untuk membeli barang itu.""Apaaa? Sakau? Jadi selain bertato dia juga pemakai narkoba? Bukankah dia mencintaimu? Saat terakhir bertemu dia bilang akan bertanggung jawab dan segera menikahimu. Wajah dan cara berbicaranya terlihat sangat meyakinkan." Haidar Baskoro duduk di sofa. Keningnya berkerut mendengar penjelasan Kinanti. "Itu awalnya Yah, aku juga tertipu." Kinanti mulai menangis terisak. Hidupnya ki

    Last Updated : 2022-10-22
  • Cinta Suci Kinanti   21. Satu pukulan extra.

    Haidar Baskoro dan istrinya kaget. Menatap Kinanti dengan wajah heran. Itu adalah kali pertama mereka melihat anak sulung mereka begitu emosional, hingga menampar Gio. Gio mematung. Ada gambar telapak tangan memerah di pipinya. Panas dan nyeri berdenyut seketika, "Beraninya kamu!""Apa? Kurang keras? Mau lagi?" Kinanti melangkah maju. Napasnya masih tersengal, dia begitu emosi, "Kamu bilang aku wanita murahan? Gampangan?""Kamu memang seperti itu." Satu sudut bibir Gio terangkat naik. Kentara sangat menghina dan merendahkan. Bugh! Satu kepalan tangan melayang mengenai wajah Gio. Kali ini dia jatuh ke lantai terkapar, meringis kesakitan. Dua pukulan sekaligus didapatnya. "Jangan pernah lagi kamu menjelekkan Kinanti. Cobalah berkaca terlebih dahulu sebelum mulut kotormu menuduhnya seperti itu." Haidar Baskoro membalikkan badan, "Kinanti, ayo kita pulang. Percuma saja berbicara dengan lelaki macam dia!"Ibu Kinanti menarik lengan Kinanti, "Ayo, Nak!"Kinanti mengikuti langkah kedua o

    Last Updated : 2022-10-22
  • Cinta Suci Kinanti   22. Berbaikan di atas ranjang

    Suara kicauan burung yang bertengger di pohon trembesi sekitar apartemen terdengar meriah. Matahari baru mulai bersinar. Semburat kuning terang menyinari langit kelabu.Cinta yang mendalam di ujung keputus-asaan. Kinanti. Dia benar-benar berharap pada Gio. Hidupnya telah diserahkan seluruhnya. Lihatlah dua orang manusia yang tidur saling berpelukan usai berbaikan. Persetubuhan adalah cara paling cepat menyelesaikan masalah. Kebutuhan batin adalah sesuatu yang saling tidak bisa ditolak keduanya. Kinanti meringkuk dalam pelukan Gio, keduanya berbagi selimut. Kemarahan sudah hilang. Binar cinta berpendar dari mata keduanya. "Jangan pernah meninggalkanku." Kinanti mendongak mencari jawaban dari Gio. "Asal kamu sabar menunggu. Pernikahan bukan hal yang mudah dan murah untuk dilakukan."Kinanti mencubit perut Gio, "Kalau sudah tahu seperti itu, kenapa kamu memakai uang tabunganku hanya untuk membeli sabu, hah?""Itu … itu, aku pinjam. Nanti akan kukembalikan ….""Berhenti memakai barang

    Last Updated : 2022-10-25
  • Cinta Suci Kinanti   23. Tampil Beda.

    Kinanti tersenyum seperti bulan sabit di langit malam, sangat indah. Dia menatap seorang lelaki yang duduk di samping kursinya. Gio mengantarnya, mereka naik bus bersama. Jemari lentik Kinanti digenggam erat oleh Gio. Situasi seperti itu adalah hal yang lama dimimpikan Kinanti. Hari itu Kinanti tidak memakai kacamatanya. Dia mencoba menggunakan lensa mata. Sedikit perubahan yang membuatnya tampil beda, cantik. "Kamu pulang jam berapa nanti? Mau kujemput?"Kinanti tersenyum, "Aku pulang seperti biasa, mungkin di jam enam sudah sampai apartemen." Kinanti berhenti berbicara. Dia memandang wajah Gio sebentar lalu melanjutkan, "Carilah pekerjaan!" Gio menatapnya sebentar, lalu ke arah depan, "Setelah mengantarmu aku akan coba menemui temanku. Mencari pekerjaan adalah sesuatu yang sulit dengan titelku, mantan narapidana."Terlihat keputusasaan di mata Gio. Kinanti membaca keraguan dan keengganan di balik kata-kata Gio. "Apa-apa lihat-lihat?" Suara dingin penuh ketidaksukaan Gio terdeng

    Last Updated : 2022-10-25
  • Cinta Suci Kinanti   24. Datang Ke Kantor Ayahnya.

    Di tempat lain. Sebuah angkutan umum berwarna biru berhenti di depan gedung berlantai tiga. Dindingnya terbuat dari kaca tebal, memperlihatkan pemandangan di dalam. Gio turun dari bus. Sejenak mendongak, menatap lantai atas. Matanya mengisyaratkan kerinduan sekaligus keengganan saat menatap. Dia telah lama tidak datang ke sana. Gio mengembuskan asap nikotin terakhir dari mulutnya. Setelah itu membuang puntung rokok di sela jari. Berjalan cepat melewati papan nama. 'Jakarta Lawyer.' Memasuki lobby ada banyak pasang mata meminda penampilan Gio. Lelaki berkemeja putih selengan itu tidak ambil pusing, segera menuju lift naik ke lantai ke dua. Berjalan menyusuri lorong. Gio mendorong sebuah pintu dengan keras. Masuk dengan percaya diri. "Siapa yang ….""Gio?"Seorang lelaki dengan balutan jas abu dan dasi hitam menoleh ke arah pintu. Matanya tidak berkedip, tampak kaget. "Hai Paman, lama tidak bertemu."Lelaki di belakang meja menutup lembaran berkas yang sedang dibacanya, "Apa yang

    Last Updated : 2022-10-26
  • Cinta Suci Kinanti   25. Kembali ke Rumahnya.

    Kilatan amarah juga dendam di mata klien Gio masih diingatnya sampai saat ini. Memiliki harta dan tahta membuat manusia lupa diri. Kesombongan adalah topeng setan yang dipinjamkan pada manusia. Kliennya segera pergi usai mendapat pukulan Gio. Tidak berapa lama sebuah surat panggilan dari kepolisian datang. Klien Gio tadi menuntut Gio dengan hukuman lima tahun penjara, "Gila! Dia menggugat dengan bukti visum kekerasan juga tangkapan rekaman vidio amatir pemukulan di ruang sidang.""Kamu gegabah! Bisa-bisanya melakukan tindak kekerasan pada klien sendiri di depan banyak orang," marah ayah Gio saat itu. "Tiga tahun. Aku mendekam di penjara selama tiga tahun karena klienku itu! Pekerjaanku hilang, dasar sial!"Gio menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, mukanya suram penuh penyesalan. Seharusnya yang terjadi di kantor pengacara bukan seperti tadi. "Jadi ayah meminjam uang sebagai ganti memotong masa tahananku?""Paman, tidak seharusnya mengambil alih kantor itu?"Gio terus berbic

    Last Updated : 2022-10-26
  • Cinta Suci Kinanti   26. Mual!

    "Aku ingin pulang, kangen kalian semua."Tentu saja itu adalah hal yang ada dalam hati Kinanti. Tidak mungkin dia mengurai permasalahannya pada sang adik. Kinanti mencuri pandang ke dalam apartemen Haidar Baskoro. Tempat itu selalu rapi, letak perabotan yang selama berpuluh tahun tetap sama. Tidak ada yang berubah. Hanya dengan melihat perabotan dia merasa nyaman. "Ah, ngapain pulang. Ayah sama Ibu pasti pilih kasih lagi. Kalau ada Kak Kinanti, semuanya pasti lebih sayang dan perhatian ke Kakak!""Apa?" Kinanti mengernyit tidak begitu mendengar gumaman yang keluar dari mulut Karenina. "Ah, nggak! Masuk Kak, duduk." Karenina membukakan pintu. Saat berbalik menuju sofa bibirnya mengerucut. Kinanti masuk ke dalam apartemen ayahnya lagi. Rumah itu selalu hangat dan nyaman. Sama seperti matahari pagi. Dia tersenyum lebar. Karenina sudah lebih dulu duduk. Menatap Kinanti dengan tajam. Dia tidak suka senyuman di wajah kakaknya itu. Adik Kinanti terpaksa tersenyum dengan satu sudut bibir

    Last Updated : 2022-11-05
  • Cinta Suci Kinanti   27. Siapa tamunya?

    ***Kinanti langsung menoleh ke arah suara. Karenina dengan tergesa keluar dari kamarnya menuju kamar mandi. Dia menaruh ponselnya di meja, tanpa dimatikan. "Karenina, apa kamu sakit? Ada apa denganmu?" Ditaruhnya gelas air minum yang kosong. Berlari menuju Karenina. Sampai di kamar mandi, Kinanti bisa melihat Karenina berjongkok di dekat closed. Ada sisa air di dekat mulutnya. Wajahnya pucat, seperti kehabisan tenaga. "Ka-kak!""Apa kamu hamil?"Belum sempat Karenina menjawab pertanyaan Kinanti dia kembali mendekat ke closed. "Huekkk …." Karenina memuntahkan makanan dari perutnya. Kinanti dengan sigap mengelus-elus tengkuk adiknya. Wajahnya berubah cemas, khawatir Karenina kenapa-kenapa."Huekk!" Di muntahan terakhirnya hanya air liur yang keluar. Karenina menyeka mulut, bersandar ke dekat dinding. "Kakak bantu ke kamarmu." Kinanti memapah Karenina menuju kamar. Setelah mendudukkan Karenina di pinggir ranjang, Kinanti kembali ke dapur. Mengambil gelas dan menuangkan air hangat

    Last Updated : 2022-11-05

Latest chapter

  • Cinta Suci Kinanti   63. Tekad Kinanti

    “Sepuluh ….” “Se-belas ….” Keringat Kinanti mulai bercucuran. “Dua … argghh.” Kinanti melepas kedua tangan di belakang tempurung kepala. Mulutnya terbuka, mengambil udara sebanyak mungkin. Seakan-akan lubang hidungnya tak cukup untuk menghirup udara. “Cas-sandra, ka … pan terakhir kali kamu berolahraga? Kenapa begitu berat dan kaku semua otot-ototmu?” Kinanti menyeka keringat di wajahnya. Dengan terengah-engah Kinanti berbicara pada tubuh yang ditempatinya. Setelah itu dia mengalah, merebahkan tubuhnya di atas lantai. Menatap langit biru yang penuh kapas putih. “Lihatlah Cassandra, langitnya indah. Apa kamu pernah menikmati langit seperti ini?” Kinanti mengangkat tangan kanannya, menarik segaris senyuman, “Mungkin suatu saat nanti kalo kita bertemu, aku akan mengajakmu bersantai di bawah langit seperti ini.” “Tapi … aku saja tidak tahu cara keluar dari tubuhmu, lalu kamu bagaimana? Jika aku menempati ragamu, di mana ruhmu? Apa kamu masih hidup? Dimana kamu sekarang?” “Sampai

  • Cinta Suci Kinanti   62. Kontes Kecantikan

    “Jangan panggil aku gendut dan bodoh!” pekik Kinanti dengan penuh amarah.“Lalu harus kupanggil apa? Babi?”Kinanti menatap balik tanpa berkedip pada salah satu geng perisak di kelasnya, “Dasar gadis manja kekanakan. Kamu dan teman-temanmu pasti hanya tahu cara menghamburkan uang saku, mengoles lipstik di bibir dan mencibir orang lain. Otakmu pasti hanya berisi angin!”“Berani ngelawan lo sekarang?”Angela melirik ke kiri dan kanan, "Bin, Sophi … kita kasih pelajaran dia.”Seketika Kinanti berteriak, “Jangan sentuh rambutku, lepaskan!”“Hahaha ….” Ketiga anggota geng sok cantik tertawa. Mereka malah mendekat, mengerumuni Kinanti. Hingga dia terpojok ke dinding, “Lo, ikut perkumpulan apa, sih? kok, jadi pinter ngelawan sekarang?”“Arrrghh ….” Kinanti semakin kesakitan Angela makin menarik dengan kuat. Beberapa helai rambut Casandra jatuh ke lantai, “Hhentikaan, sakit!”Pemilik tubuh asli pasti sering diperlakukan seperti ini. Terbukti gadis yang menarik rambut di depan Kinanti tak terl

  • Cinta Suci Kinanti   61. Geng Sok Cantik berulah lagi!

    Josh berkonsentrasi penuh mengemudikan mobil. Namun, sesekali dia melirik anak majikannya lewat kaca spion. Ada yang berbeda pada gadis SMA itu.Kinanti bukan anak kecil lagi. Dia tahu Josh beberapa kali mencuri pandang lewat spion mobil yang menghadap ke belakang. Dalam hati Kinanti tahu, usahanya merubah penampilan tidak sia-sia. Tadi pagi, hampir setengah jam dia berada di depan kaca meja rias. Merapikan alis Casandra, mengikat rambut agar terlihat pantas untuk wajah chubby pemilik tubuh. Dia juga lari pagi sepuluh putaran mengelilingi rumah keluarganya itu sekitar satu jam lebih. Jika rutin melakukannya Kinanti pikir berat badan Casandra akan berkurang setidaknya dua sampai tiga kilogram.“Non Casandra hari ini terlihat beda.” Akhirnya Josh buka suara. “Perbedaannya bikin aku tambah cantik atau sebaliknya?” Kinanti merasa perlu mendengarkan pendapat orang lain. Terlebih laki-laki, mereka punya selera yang berbeda dari perempuan.“Jadi lebih menarik, enak dilihat.”“Aahh, kamu m

  • Cinta Suci Kinanti   60. Merubah Casandra.

    Pukul 04.00 pagi ….Kinanti bangun lebih awal. Langit masih gelap. Burung-burung belum berkicau menyambut surya, mereka mungkin lelap mengerami telur di sarang. Matahari bahkan masih bersembunyi di belahan dunia lain. Di bawah ranjang Kinanti ada timbangan digital. Sepertinya Casandra yang asli selalu rajin menimbang berat badan. Dia turun dari ranjang, menarik keluar timbangan tadi. Segera naik di atas timbangan. Jarum timbangan dengan cepat bergerak ke kanan, hampir menyentuh batas, “Wow, 85 kg. Yang benar saja. Pantas aku susah bangun tanpa berpegangan.”“Mulai hari ini aku akan membantumu berdiet, ini juga demi diriku. Kau tau kan, Obesitas menjadi masalah juga penyumbang kematian terbesar. Jangan mati muda karena terlalu banyak makanan nikmat yang ternyata racun.”Sejak masuk ke tubuh Casandra, Kinanti jadi sering berbicara seorang diri. Dia merasa punya seorang teman. Raga yang ditempatinya adalah milik Casandra, tetapi jiwanya tetap Kinanti. Mereka berbagi tempat.Kinanti men

  • Cinta Suci Kinanti   59. Mesum?

    “Lain kali ajak om, jika ingin jalan-jalan. om bisa menunjukkan banyak hal baru jika kamu mau.”Kinanti tak habis pikir. Seperti apa hubungan Casandra dengan papa tirinya. Apa mereka sedekat itu? Hingga biasa jalan-jalan bersama saat malam?Teringat jika di buku diary yang ditulis Casandra dia justru memanggil papa tirinya dengan ‘lelaki itu’. Itu artinya hubungan mereka tidak sedekat itu. Kinanti malah merasakan ada kebencian mendalam Casandra.Sayangnya Kinanti belum selesai membaca buku diary itu. Dia bertekad akan membacanya saat naik ke kamar tidur Casandra nanti.“Oh, ok. Next time! Aku mau tidur dulu.” Kinanti menyudahi pembicaraan. Dia merasa tidak ada hal lagi yang bisa dibicarakan dengan papa tiri Casandra, ingin segera melanjutkan membaca diary Casandra untuk mengetahui semua hal tentang dunia baru dan lingkungan si pemilik tubuh.“Kenapa aku merasa papa tiri Casandra adalah tipe orang yang sama dengan Gunawan.” Sudut mata Kinanti melirik ke arah belakang. William, papa

  • Cinta Suci Kinanti   58. Orang Asing

    Kinanti meraih jaket di belakang pintu. Sepertinya jaket hoodie hitam itu sering dikenakan oleh Casandra. Masih tersisa aroma parfum di sana. Dia mengikat asal rambutnya sebahunya. Berjalan keluar dari kamar. Menyusuri koridor untuk sampai anak tangga.Rumah mewah itu selalu sepi. Orang tua pemilik tubuh asli Kinanti pasti bekerja setiap hari. Casandra mungkin kesepian."Apa yang mungkin jadi masalah Casandra di rumah ini? Kedua orang tuanya terlihat menyayanginya?""Dia punya segalanya."Sambil menuruni anak tangga, dia melihat ke sekeliling rumah berlantai dua itu. "Kecuali di sekolah, sepertinya dia adalah target Bullyan teman sekelasnya."Kinanti memastikan tidak ada yang mengikutinya. Dia membuka pintu utama sangat pelan. Keluar dengan santai, itu rumahnya."Aku tak perlu takut, ini adalah rumahku sendiri." Kinanti berbicara seorang diri untuk mengurangi gugup dan ketakutannya. Mendekati gerbang, Kinanti segera mengintip dari sela jerujinya. Menatap keadaan di luar, itu adala

  • Cinta Suci Kinanti   57. Siapa itu?

    Semua hal yang tersaji di depan mata kadang tak sama dengan kenyataan yang ada. Ada beberapa orang yang selalu memakai topeng, menutupi wajah asli mereka. Netra melihat rupa, tetapi hati bisa melihat semua.Kinanti mulai memahami dunia ini. Ada banyak hal yang harus dirasakan dengan hati. Dipertimbangkan dengan logika agar semua menjadi jujur apa adanya.“Kamu belum tidur, Casandra?”Kinanti tersentak kaget. Dia tidak mendengar pintunya dibuka apalagi suara derap langkah. Tiba-tiba saja, Papa tiri Casandra sudah ada di belakang tempat duduknya. Kinanti berbalik, “Bb-elum, Om.”“Ada perlu apa, Om kemari?” Di balik punggungnya Kinanti menutup buku diary Casandra. Menggesernya lebih ke tengah meja belajarnya.“Kenapa jadi canggung lagi? Saat di meja makan tadi kamu lebih terlihat santai?”“Ah, itu hanya perasaan Om,” kilah Kinanti.Entah kenapa Kinanti merasa risih dan tidak suka dengan tatapan suami mama Casandra ini. Jadi dia beringsut. Melangkah ke samping. Setidaknya tidak berada di

  • Cinta Suci Kinanti   56. Diary Casandra

    “Kinanti … Kinanti … Kinanti ….” Sayup-sayup Kinanti mendengar suara ibunya memanggil. Dia menoleh ke segala arah, “Ibu … Ibu di mana? Ibu ….” Kinanti terus meracau dalam tidurnya. Memanggil ibunya berulang kali, kerinduan dan kesedihan yang menumpuk membuatnya bermimpi buruk. “Casandra … Casandra?” Dalam kebingungan dia melihat bayangan ibunya tergulung kabut gelap. Perlahan-lahan kian samar dan menghilang. Kinanti mengerjap, keningnya basah oleh keringat. “Ibu …,” panggilnya ketika sadar dari mimpi. “Ada apa, Sayang?” Seorang perempuan langsung memeluk Kinanti. Mengelus rambutnya yang berantakan, “Kamu kenapa, Casandra?” Perempuan di hadapan Kinanti ini masih memakai pakaian kerja. Ada aroma parfum mahal khas orang-orang kaya yang biasa Kinanti cium saat pelanggan di perpustakaannya datang. Tahulah Kinanti perempuan itu ada di sana karena pemilik tubuh asli. Dia pasti ibu dari Casandra pikir Kinanti, “Aku bermimpi Bu,” ucap Kinanti. Perempuan yang memeluknya merenggangkan pel

  • Cinta Suci Kinanti   55. Rumah Keluarga Casandra

    Berpijak di atas bumi yang sama, menatap matahari dan bulan yang tetap bersinar bergantian tiap harinya. Langit yang selalu berwarna dasar biru dengan sentuhan awan putih. Namun, di ruang dan waktu yang berbeda. Kinanti masih belum memahami di mana kini dia berada?Hidup keduanya lebih membingungkan untuk dijalani. Kenapa dia tidak mati saja. Setidaknya dia tahu tujuan kehidupan setelahnya, jika tidak ke surga pasti ke neraka.Bentuk gedung, jalan, lingkungan dan daerah yang sama, tetapi dengan nama berbeda. Dia hampir mati kebingungan saat memikirkan semua ini.“Seharusnya, jika ini benar tahun 2013. Presiden negara Indonesia sekarang adalah Bapak Susilo Bambang Yudoyono, benar?”Sang supir menatap Kinanti dengan aneh dari kaca Spion, “Nona, Presiden Indonesia sekarang adalah Max Muhammad. Siapa itu Bapak Susilo Bambang Yudoyono?””“Apa? Aah, kepalaku makin pusing.” Kinanti terkaget. Semua hal sangat berbeda. Bagaimana dia bisa pulang ke tempat asalnya. Di mana dia berada sebenarnya

DMCA.com Protection Status