"Hem ... Aku seneng kamu disini, Aku juga akan berusaha menyelesaikan masalah pribadiku dengan Daniel, Aku harap kamu mau bersabar" ucap Yasmin, membuat Jerry bahagia saat mendengarnya.
"Makasih sayang, Love you" ucap Jerry "oh iya Aku mau lihat keluar dulu, kayaknya tadi yang kirim sarapan, ayo bangun sebentar pake Kimono kamu" ajak Jerry karena pagi ini mereka belum makan apapun.
Jerry beranjak dari atas kasur,memakai baju dan memakaikan kimono pada Yasmin, Dia begitu sayang dan memanjakan kekasihnya itu. Yasmin yang diperlakukan bak putri pun merasa sedikit luluh hatinya.
Jerry keluar membuka pintu Apartment, terlihat makanan digantung seseorang didekat pintu, setelah Dia baca itu adalah kiriman dari maminya.
"Sayang, cepet keluar sarapan dulu, Mami kirim lagi makanan nih" ajak Jerry dari luar.
<"Jerry, darimana kamu dapati gadis muda secantik ini, beri Aku satulah, Aku pun mau Jerr" sahut seseorang lagi, terdengar sembarangan bicara hingga teman yang lain memandanginya dan mengerutkan dahi mereka. "Maaf Jer, Dia sudah mabuk jangan kamu ladeni" ucap teman lainya. "Aku tidak mabuk" seru teman yang bertanya tadi. "Tidak apa-apa, kamu harus pergi mencarinya keluar sana" jawab Jerry pada teman yang tidak sopan tersebut. "Oh, pertama Aku melihatnya Aku suka Nona ini"ucap orang tersebut masih tidak sopan. "Hei, Nona berapa umurmu, kamu masih terlihat begitu imut" lanjut si lelaki itu bertanya pada Yasmin. Jerry ingin memukul meja dan menyuruh temanya itu untuk diam, tidak membahas tentang Yasmin lagi, tetapi Yasmin memegang erat kepalan tanganya, kemudian
"Oh ya sudah, sepupumu si dokter yang meriksa Yasmin bilang ke mami kalo Yasmin butuh istirahat, Dia terlalu berlebihan belajar, baiklah nak kamu tolong jaga Yasmin ya, oh iya ayo ikut mami dulu, mami bawain keperluan untuk Yasmin" ajak Nyonya Huang pada Jerry. Jerry berpamitan sebentar dengan Yasmin dan semua teman-temanya, Dia segera berjalan menggandeng ibunya itu. "Hei anak nakal, kenapa Yasmin gak boleh nginep sama mami?" Tanya Nyonya Huang pada Jerry. "Mami ...mau cepet punya cucu nggak?" Jerry balik bertanya. Nyonya Huang menghentikan langkahnya, Dia menutup mulutnya dengan jari jemarinya, matanya terlihat berbinar. "Jadi....kalian....sudah....bersama?" Tanya Nyonya Huang seakan tak percaya. "Mamikan tahu aku udah ngejar-ngejar Dia selama ini, kemarin waktu si dokter
Tubuh Yasmin yang polos terlentang diatas alas berbulu terlihat seperti makanan cepat saji yang menggiurkan, seolah-olah sudah siap disantap. Jerry tak tahan lagi, dimasukanya Mr.P yang sudah mengeras itu ke dalam Miss.V kekasihnya itu. Perlahan didorong hingga kedalam, tak ada perlawanan hanya desahan yang menambah gairah Jerry memuncak. "I love you sayang" bisik Jerry ditelinga kekasihnya itu sambil memompa gerakanya dengan ritme yang pelan tetapi sekali masuk mampu menghentakan seluruh tubuh Yasmin. Beberapa menit berlalu, terlihat Jerry masih memompa gerakanya dengan perlahan sedangkan Yasmin terlihat sudah sangat terangsang ingin agar Jerry mempercepat gerakanya, tetapi Jerry memperlambat dan mempermainkanya dengan sangat hebat. Jerry melumat dada, leher, bibir dan perut sexy Yasmin, Dia juga tak segan-segan melumat miss.v Yasmin hingga Yasmin tak bisa menahan jerit
"Gak apa-apa Sayang, lagi pula kalau kamu belum jadi istriku kayaknya Aku bakalan dag dig dug terus, belum tenang sayang, jadi ... " Jerry terdiam tak melanjutkan kata-katanya, karena Dia sadar sudah sering memintanya tetapi Yasmin tak pernah menjawabnya. "Jadi apa?" Tanya Yasmin. "Jadi ... ayo dong kita nikah" jawab Jerry. "Apa kamu sudah mempersiapkan sem⁸uanya?" Tanya Yasmin. "Sudah siap, tinggal menunggu kamunya, Aku udah ngikutin agamamu, Aku udah sunat, Aku udah lamar, orangtua udah siapin semuanya juga" jawab Jerry tegas, karena sebelum menikahi Yasmin, Dia sudah memikirkan segala konsekuensinya, jadi Dia sudah korbankan begitu banyak untuk Yasmin, karena menurutnya Yasmin patut diperjuangkan olehnya. "Kamu, sudah banyak berkorban, Aku tahu itu, tapi hatiku entah mengapa masih bimbang, kam
Yasmin menghampiri Jerry, kemudian mendekat dan merapihkan dasi yang jerry pakai. "Ayo pergi, Kamu udah rapi kok, baju kita juga serasi" ajak Yasmin. "Oh, tunggu Sayang, ada yang kurang nih" jawab Jerry kemudian menggandeng kekasihnya itu untuk duduk sejenak. Jerry membuka kotak perhiasan, Dia mengeluarkan kalung berlian minimalis yang begitu manis lalu dikalungkan pada leher Yasmin serasi dengan anting menjuntai di telinga Yasmin, cin-cin dari Jerry ketika melamarpun selalu tersemat di jari manis Yasmin. "Ini kado untuku?" Tanya Yasmin sambil tersenyum renyah. "Iya Sayang, manis, cantik dan elegan" jawab Jerry. "Tapi Mami bilangnya Aku gak boleh pake perhiasan kecuali anting kalo mau, tapi mintanya sih polos jangan pake apa-apa" ucap Jerry.
"Benar-benar penurut" decak Nyonya Chen. "Gimana Jerry?" Tanya Nyonya Fang berteriak. Jerry mengangguk, kemudian Yasminpun mengangguk, lalu semua tamupun bertepuk tangan riuh, Anak-anak gadis dari teman-teman Nyonya Huang yang mereka bawa merasa sedikit malu, karena mereka juga adalah kandidat model Miracle Jewelery tetapi ketiga Nyonya kaya itu menetapkan memilih Yasmin yang bukan kandidat sama sekali, kehadiran Yasmin mampu membuat semua tamu yang hadir terpukau, untuk itulah Dia menjadi kandidat dadakan. Yasmin langsung difoto dengan memakai berlian yang dipakaikan calon ibu mertuanya tadi, Dia terlihat memukau dan profesional, gaun dan berlian yang Dia kenakan begitu elegan dan Cantik. Tubuhnya yang sexy karena gaun yang nempel dikulitnya terlihat memikat banyak tamu lelaki yang hadir di sana. Jerry yang melihat tamu-tamu lelaki sudah mulai berimajinasi liar segera m
"Pagi Sayang, love you" sapa Jerry pada Yasmin yang terlihat sedang menggeliat di atas kasur dengan lekukan tubuh polosnya terlihat begitu jelas, karena hanya ditutupi oleh syal tipis miliknya, yang tak sengaja ditemui Jerry semalam di atas meja di samping tempat tidur itu. "Hem ... pagi juga" jawab Yasmin sambil menutupi wajahnya karena merasa malu ditatap oleh Jerry yang berada di sampingnya dengan bertelanjang dada. "Kenapa sih?" Tanya Jerry sambil tersenyum geli karena melihat tingkah laku Yasmin yang menggemaskan pagi ini. "Hem ... malu ... " jawab Yasmin. "Kenapa mesti malu, udah aku lihat semuanya" jawab Jerry, kemudian meraih tangan Yasmin yang menutupi wajahnya itu. Yasmin merasa gugup, dia bersembunyi didada Jerry, menyusupkan kepalanya hingga tersembunyi rapih dipelukan Jerry yang meng
Siang hari itu juga, Nyonya Huang, suaminya, Jerry juga Yasmin pergi ber-empat untuk melakukan perjalanan menuju pegunungan Alishan, sekarang masih musim semi dimana bunga sakura akan bermekaran dan daun-daun pohon di gunung tersebut akan berwarna kuning, orange dan merah, pemandangan indah bunga sakura itulah yang membuat gunung Alishan dikunjungi banyak wisatawan. Gunung Alishan terletak di kota Chiayi, kira-kita lima jam perjalanan jika dari kota Taipe, mereka akan tiba sore hari jika tidak ada halangan, Jerry menyetir dan di sampingnya duduk ayahnya menemani, sedangkan Yasmin dan Nyonya Huang duduk di belakang mereka. "Tidur saja Sayang, perjalanan masih jauh" perintah Jerry sambil menyetir dan sesekali menoleh ke belakang, ke arah Yasmin juga Ibunya. "Ih, kan mami lagi ngobrol sama Yasmin, kamu ya gak seneng aja kalau mami deket sama Yasmin" sahut ibunya dengan nada
Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain
Setelah mengatur nafas, Jerry menghampiri Yasmin yang duduk sendirian. "Kenapa di luar sayang, yuk masuk, banyak nyamuk" ajak Jerry seolah tidak terjadi apa-apa. Yasmin hanya terdiam tak mempedulikan perkataan Jerry. "Aku bisa minta kunci Apartemenku? Kupikir tadi siang kamu yang membawanya" tanya Yasmin. "Kan besok pagi kita mau pulang, ngapain ke Apartemen? Oh iya tadi kamu ke mana? Aku nyariin" tanya Jerry lemas. "Bukan urusanmu!" Jawab Yasmin sambil berdiri dari duduknya. Jerry tak tahan lagi, kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu. "Maafin aku sayang, aku tahu aku sudah salah besar, tadi ... aku pun terkejut saat dia tiba-tiba menciumiku" ucap Jerry berusaha menjelaskan sambil memperkuat pelukanya pada tubuh Yasmin ya
"Oh ... " Yasmin manggut-manggut, dia merasa jika Jerry belum pernah membahastentang Jenny, yang ada dia selalu bilang bahwa dia belum pernah jatuh cinta. "Gitu non, jangan salah sangka, maaf bibi keceplosan" ucap bi Ati tersenyum malu. "Ah, Aunty gak apa-apa, aku heran aja, siapa gitu, soalnya ka Jerry bilangnya belum pernah jatuh cinta" ucap Yasmin. "Kamu ini polos sekali sayang, lelaki belum pernah jatuh cinta, bukan berarti tidak pernah memiliki pacara" celetuk nyonya Huang, terlihat menggoda Yasmin. Mata Yasmin memicing genit pada calon mertuanya itu, yang sangat jelas begitu pro padanya, buktinya hari ini dia selalu ingin mencoba berbicara tentang Jerry dan membocorkan rahasianya. Nyonya Huang pun memicingkan matanya dengan genit juga, membalas keheranan calon menantunya itu, tetapi d
Hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, jadwal kepulangan Yasmin pun sudah ditentukan, dua hari lagi Yasmin, Jerry serta Nyonya Huang akan berkunjung ke Indonesia dan Tuan Huang pun menyempatkan diri untuk ikut juga. "Nak, berarti kita berangkat hari Senin yah, mami sama papi siapin apa yang harus dibawa, terutama oleh-oleh untuk calon besan" ucap Nyonya Huang di telepon. "Iya mi, bawa buat besan mami aja, kalo baju di sana juga banyak, yang jualan merk terkenal juga banyak tuh, jadi gak perlu mami ribet bawa banyak baju" jawab Jerry. "Baiklah, mami ngerti Nak" jawab Nyonya Huang. "Iya mami jangan bawa berat-berat bawaanya, nanti aku ajak belanja sama Yasmin" ucap Jerry lagi. "Baiklah nak, besok jangan lupa kalian berdua tinggal di sini yah, nginep di sini, jadi pagi-pagi kita bisa berangkat baren