"What's wrong with you!" bentak Yusuf berucap sedikit keras dan meraih kembali tubuh Yasmin dan Yasmin Pun pasrah ketika Yusuf memeluknya kembali dia berpikir mungkin Yusuf kangen banget sama dia atau Yusuf sedang ada masalah jadi ingin berada dekat dengan Yasmin.
Dan disisi lain Daniel yang melihat kejadian itu dengan emosinya langsung menghampiri dan meraih tubuh Yasmin lalu melindunginya di belakang tubuhnya
"Siapa lu main peluk-peluk cewek gue aja" ucap Daniel penuh emosi seraya tiba-tiba meninju wajah Yusuf sehingga tubuhnya yang tegap sedikit terhuyung ke belakang terlihat betapa kerasnya tinju Daniel saat ini.
"Cewek Lo? hah! gak salah denger gue?" Seraya mengelap bibirnya yang terasa berdarah dengan tanganya lalu memandang wajah Daniel penuh kebencian dan Yusuf
keesokan harinya, Yasmin sudah berada di depan kelasnya ketika akan pamit masuk pada Daniel tiba-tiba Audy dan Mira menghampirinya. "WOW, Aku kelewat berita panas nih kemaren yah" seru Audy. "Berita panas apaan sih?" Tanya Yasmin. "Yah...ada berita yang SELINGKUH (menegaskan kata selingkuh seraya melirik Daniel) ada berita yang adu jotos, uh rame banget tuh Daily Campus" Audy berbicara lagi tak menghiraukan tangan Mira yang mencolek pinggangnya tanda agar dia segera menghentikan kata-katanya. "Daily Campus? Selingkuh ? adu jotos? I dont understand what you say Audy?" Yasmin mengerutkan keningnya. Daniel yang menyadari bahwa Yasmin tidak mengetahui apapun tentang rumor dia dan nataly segera menghentikan Audy. "Audy....udahlah masuk kelas sana,saya juga harus segera ke kelas saya" Daniel mencoba menghindar agar tidak ada
Yasmin terlihat tenang dengan sikap Nataly sehingga Daniel merasa canggung dan sedikit marah, dalam hatinya berbicara " biasanya kalau cewek lain ada cewek deketin cowoknya pasti bakalan marah atau cemburu, tapi tidak dengan Yasmin, apa dia beneran cinta sama gue?" "Sayang, ini Nataly senior kamu, dia sekelas bareng aku" Daniel memperkenalkan Nataly karena ingin lebih melihat respon dari kekasihnya itu. "Oh iya kak Nataly, apa kabar?" Yasmin tenang dan menyapa Nataly dengan ramah. Daniel yang melihat wajah Yasmin tidak berubah sedikit pun semakin merasa tidak puas. Sedangkan Nataly tidak menyangka bahwa Daniel akan mengenalkanya pada Yasmin dan ini suatu kebanggan baginya dia berpikir bahwa Daniel peduli padanya dan dia hanya membalas pertanyaan Yasmin dengan anggukan lembut dan senyum licik. Mira dan Audy yang melihat keridak sopanan Nataly dan sikap congkaknya merasa
Setelah dirasa cukup puas melihat pemandangan dari atas bukit serta puas menghirup udara segar di sana, Yasmin mengajak Yusuf untuk pulang karena suasana juga sudah mulai gelap saat ini. Yusuf menyetujuinya lalu mereka masuk ke dalam mobil dan mobil pun melaju perlahan meninggalkan bukit, tidak sampai 1 jam mereka sudah sampai di pekarangan rumah dan terlihat mobil BMW putih terparkir di situ, ya itu mobil Daniel terlihat Daniel segera keluar mobil ketika mobil Yusuf melaju di depanya. Yusuf yang melihat Daniel berdiri dipinggir jalan menuju pekarangan rumah merasa kesal, dia segera memasukan mobilnya ke garasi lalu masuk ke dalam rumah, sedangkan Yasmin berjalan keluar menghampiri Daniel yang menunggu dan tak hentinya menatap dia penuh kekesalan. "Dari mana saja kamu? aku nungguin lebih dari 2 jam disini?" Daniel langsung bertanya setelah Yasmin mendekat lalu melanjutkan "masuk, bicara di mobil" dia berjalan di de
Daniel terus menjelajahi tubuh Yasmin dan semakin mengganas, dia tak tahan dengan pedangnya yang tegang seperti besi dan ingin segera melampiaskanya pada kekasihnya itu yang sudah merasa terangsang. Yasmin memejamkan matanya dan terus menggeliat geliatkan tubuhnya, Danniel membuka semua kain yang melekat di tubuh kekasihnya itu, tapi masih belum memasukan pedangnya ke dalam bagian kewanitaan kekasihnya itu meskipun sudah sangat tegang dan keras, Yasmin tak tahan dengan gairah yang begitu menggelora saat ini dan betapa lamanya Daniel tidak kunjung memasukinya, Yasmin tiba-tiba bangun dan mendorong Daniel untuk berbaring, dia sekarang memegang kendali berada di atas tubuh Daniel, diciuminya leher, dada dan perut Daniel, Daniel terlihat memejamkan matanya lalu kemudian Yasmin memasukan kewanitaannya ke pedang besar Daniel yang sudah sangat tegang itu. Bles.... Suara pedang dan sarungnya menyatu.
Nataly mencoba berdiri dengan memegang tangan Daniel dan ketika berdiri barulah dia sadar jika Yasmin ada disitu, wajahnya sedikit berubah ntah merasa malu, marah atau Sakit Yasmin tidak bisa menebaknya dan dia hanya tersenyum kecil ketika bertatapan dengan Nataly. Yasmin hanya melihat kesekeliling kamar itu saat mengikuti dibelakang mereka ketika keluar dari kamar apartmen itu, kamar itu terlihat begitu suram, berantakan, kotor seolah olah tidak pernah dibersihkan berbanding terbalik dengan gaya Modis Nataly sehari hari jika melihatnya di Kampus. Daniel terlihat khawatir pada Nataly terlihat jelas sikapnya saat ini, dia menggandeng Nataly keluar, membantunya masuk ke mobil dengan posisi dia dan Nataly duduk di depan sementara Daniel tak mempedulikan Yasmin yang duduk di belakang, mobil pun meluncur meninggalkan apartmen itu. Tak lama mobil pun tiba di Rumah sakit karena dari apartmen ke RS itu sangat dekat lalu Da
Yasmin tak berkata apa-apa, dia membuka sabuk pengaman,meraih tas dan ponselnya dari tangan Daniel kemudian tiba tiba membuka pintu mobil dan langsung keluar berlari sekencang kencangnya di iringi guyuran hujan yang begitu derasnya. Daniel tidak sempat mengejarnya, dia terdiam di mobil, memegang setir dengan wajah cemas, lalu dia menghidupkan mesin mobilnya dan melaju untuk mencari Yasmin. Yasmin ketakutan Daniel akan mengejarnya, dia menyelinap ke dalam gang dan bersembunyi, Daniel mencari dari dalam mobil dan dia tidak bisa menemukan Yasmin di trotoar atau jalan tersebut. Yasmin segera mengeluarkan ponsel dan menelpon kakaknya, setelah beberapa saat kakaknya pun mengangkat teleponnya. "Ha...." belum sempat
Yasmin terlihat masih menggigil,Yusuf segera mengganti semua bajunya dengan kimono handuk agar tubuhnya kering kemudian dia memberikan kimono handuk lainya untuk Yasmin dan menyuruh Yasmin mengganti bajunya segera agar suhu tubuhnya menjadi hangat. Yasmin segera berdiri, tetapi karena menggigil dia pun membuka semua bajunya didepan Yusuf hingga Yusuf terkejut dan membalikan badan, setelah Yasmin selesai mengganti baju,Yusuf memapah Yasmin agar tidur di kasur dan dia segera menyelimutinya dengan selimut tebal berlapis lapis, kemudian Yusuf pergi ke kamar mandi untuk mencuci dan mengeringkan pakaian dan pakaian Yasmin karena mereka tidak membawa baju ganti untuk pulang besok. Setelah urusan selesai Yusuf membuka ponsel dan segera menelpon ibunya dan menceritakan bahwa dia terpaksa tidur di hotel dengan adiknya karena tadi adiknya k
"Emang udah lo apain ade gue sampe harus segera dinikahi hah?" Tanya Yusuf memecah keheningan. "Nggak gue apa apain bro, karena emang gue serius aja sama dia" jawab Daniel. Yusuf bergumam dalam hati "tidak mungkin Yasmin ingin dinikahi jika si brengsek ini belum ngapa ngapain Yasmin, jangan jangan...." "Jangan jangan adek gue udah lo hamilin yah? Sial, brengsek lo Daniel" Yusuf berteriak seraya meninju tembok disisi wajah Daniel lalu terengah engah menahan rasa sesak di dadanya karena emosi. "Nggak sejauh itu bro" jawab Daniel dengan tenang. Yusuf sedikit lega ternyata tidak seburuk yang dia pikirkan.
Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain
Setelah mengatur nafas, Jerry menghampiri Yasmin yang duduk sendirian. "Kenapa di luar sayang, yuk masuk, banyak nyamuk" ajak Jerry seolah tidak terjadi apa-apa. Yasmin hanya terdiam tak mempedulikan perkataan Jerry. "Aku bisa minta kunci Apartemenku? Kupikir tadi siang kamu yang membawanya" tanya Yasmin. "Kan besok pagi kita mau pulang, ngapain ke Apartemen? Oh iya tadi kamu ke mana? Aku nyariin" tanya Jerry lemas. "Bukan urusanmu!" Jawab Yasmin sambil berdiri dari duduknya. Jerry tak tahan lagi, kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu. "Maafin aku sayang, aku tahu aku sudah salah besar, tadi ... aku pun terkejut saat dia tiba-tiba menciumiku" ucap Jerry berusaha menjelaskan sambil memperkuat pelukanya pada tubuh Yasmin ya
"Oh ... " Yasmin manggut-manggut, dia merasa jika Jerry belum pernah membahastentang Jenny, yang ada dia selalu bilang bahwa dia belum pernah jatuh cinta. "Gitu non, jangan salah sangka, maaf bibi keceplosan" ucap bi Ati tersenyum malu. "Ah, Aunty gak apa-apa, aku heran aja, siapa gitu, soalnya ka Jerry bilangnya belum pernah jatuh cinta" ucap Yasmin. "Kamu ini polos sekali sayang, lelaki belum pernah jatuh cinta, bukan berarti tidak pernah memiliki pacara" celetuk nyonya Huang, terlihat menggoda Yasmin. Mata Yasmin memicing genit pada calon mertuanya itu, yang sangat jelas begitu pro padanya, buktinya hari ini dia selalu ingin mencoba berbicara tentang Jerry dan membocorkan rahasianya. Nyonya Huang pun memicingkan matanya dengan genit juga, membalas keheranan calon menantunya itu, tetapi d
Hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, jadwal kepulangan Yasmin pun sudah ditentukan, dua hari lagi Yasmin, Jerry serta Nyonya Huang akan berkunjung ke Indonesia dan Tuan Huang pun menyempatkan diri untuk ikut juga. "Nak, berarti kita berangkat hari Senin yah, mami sama papi siapin apa yang harus dibawa, terutama oleh-oleh untuk calon besan" ucap Nyonya Huang di telepon. "Iya mi, bawa buat besan mami aja, kalo baju di sana juga banyak, yang jualan merk terkenal juga banyak tuh, jadi gak perlu mami ribet bawa banyak baju" jawab Jerry. "Baiklah, mami ngerti Nak" jawab Nyonya Huang. "Iya mami jangan bawa berat-berat bawaanya, nanti aku ajak belanja sama Yasmin" ucap Jerry lagi. "Baiklah nak, besok jangan lupa kalian berdua tinggal di sini yah, nginep di sini, jadi pagi-pagi kita bisa berangkat baren